• Tidak ada hasil yang ditemukan

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pisang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pisang"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

Pisang barangan merupakan salah satu komoditas yang sudah populer di masyarakat dan mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang sangat penting, kebutuhan akan pisang terus meningkat sesuai dengan jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi. permintaan pisang barangan di kota Medan, di pasaran. Petisah, Medan, Kecamatan Petisah, Provinsi Sumatera Utara mulai dari permintaan, harga, jumlah anggota keluarga hingga pendapatan konsumen dan metode yang digunakan adalah random sampling yaitu Teknik pengambilan sampel secara acak. Sampel yang diambil adalah 30 orang konsumen yang membeli barang pisang di pasar Petisah kecamatan Medan Petisah. , dan data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah uji regresi linier berganda dengan alat software yaitu SPSS 21, harga tertinggi pisang barangan 18.000, harga tertinggi pisang lainnya (ambon) 15.000, jumlah anggota keluarga terbanyak 6, pendapatan tertinggi dari hasil penelitian dapat disimpulkan, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pisang barangay di kota Medan pasar Petisah kecamatan Medan Petisah. Sedangkan yang berpengaruh adalah Harga Pisang Barangan, Harga Pisang Ambon, Jumlah Anggota Keluarga dan Pendapatan Konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan, hal ini terlihat dari nilai thitung 4,027 yang lebih besar dari t-tabel 1,708. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pisang Barangan di Kota Medan yang merupakan salah satu tuntutan untuk memperoleh gelar sarjana. gelar di Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. Semua sahabat dan sahabatku yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian

Pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura pada kelompok buah-buahan yang mempunyai nilai sosial dan ekonomi yang cukup tinggi bagi masyarakat Indonesia, karena antara lain pisang merupakan sumber protein dan vitamin yang baik, pisang merupakan sumber kalori selain alpukat dan durian, pisang sangat dikenal oleh masyarakat luas, budidaya pisang dapat dilakukan dimana saja dan cepat tumbuh. Hampir seluruh masyarakat kita mengkonsumsi buah pisang yang kualitasnya sangat baik untuk dikonsumsi.Dalam pemasarannya ada beberapa tingkatan kualitas buah pisang untuk dikonsumsi dan dipasarkan mulai dari tingkat kematangan yang optimal, tampilan yang menarik dan tanpa cacat. Selain pemasaran dalam bentuk buah-buahan segar, pemasaran dalam bentuk buah-buahan olahan juga memiliki peluang yang cukup baik.

Manfaat Buah Pisang Barangan

Serat pada buah pisang sangat baik untuk mengurangi risiko sembelit, tidak perlu menggunakan obat pencahar, cukup makan buah pisang. Mencampur pisang dengan segelas susu membantu mengurangi risiko penyakit usus berbahaya seperti kanker usus besar. Manfaat buah pisang membantu menjaga kesehatan mata. Pisang memiliki sejumlah vitamin A yang larut dalam lemak dan sangat penting untuk perlindungan mata. Senyawa ini melindungi selaput yang mengelilingi mata dan merupakan komponen salah satu protein yang membawa cahaya ke kornea. Asupan vitamin A yang cukup juga mengurangi risiko kebutaan dan penting untuk penglihatan sehari-hari.

Begitu kalium masuk ke dalam tubuh, ia akan langsung masuk ke aliran darah melalui dinding usus. Sebuah studi yang dilakukan oleh Imperial College London menemukan bahwa anak-anak yang hanya makan satu buah pisang sehari memiliki kemungkinan 34% lebih kecil untuk terkena asma.

Teori Permintaan

Lukman (2007) menyatakan bahwa permintaan suatu barang dan jasa dapat diartikan sebagai hubungan antara sejumlah barang atau jasa yang ingin dibeli konsumen di pasar pada tingkat harga tertentu dan dalam waktu tertentu. Saat menganalisis permintaan, kita harus menyadari perbedaan antara permintaan dan kuantitas yang diminta suatu barang. Para ekonom mengatakan bahwa permintaan menggambarkan keadaan umum hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta. Sedangkan kuantitas yang diminta suatu barang dianggap sebagai kuantitas yang diminta pada tingkat harga tertentu. Oleh karena itu, permintaan adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu barang pada tingkat harga yang berbeda-beda dalam jangka waktu tertentu (Firdaus, 2009).

Ritonga (2003) menyatakan bahwa permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam situasi dan tingkat harga yang berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan yang biasanya diukur antara lain: harga barang yang bersangkutan, harga barang terkait lainnya dan pendapatan konsumen.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Fungsi Permintaan

Penelitian Terdahulu

Menurut Asthi (2004) tesis berjudul “Analisis Sistem Pemasaran Pisang” Studi Kasus: Desa Mekargali, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan saluran pemasaran ada empat, yaitu: 1) Petani - STA - Pedagang Besar luar kota - Pengecer luar kota - Konsumen luar kota 2) Petani - PPD - Pedagang - Luar - Pedagang Besar - Pedagang eceran luar kota - Konsumen luar kota 3) petani - PPD - bandar taruhan - pengecer dalam kota - konsumen dalam kota 4) petani - pengecer desa - konsumen. Efisiensi pemasaran pisang di Desa Mekargalih dapat tercapai jika saluran pemasaran yang digunakan berjumlah empat karena mempunyai margin pemasaran, farmer's share dan rasio keuntungan terhadap biaya yang paling rendah, serta karena saluran pemasaran yang keempat mempunyai volume penjualan yang paling rendah. 10 persen. atau 18.000 kg dari 180.000 kg total hasil panen responden dan tidak semua petani dapat menggunakan keempat saluran pemasaran tersebut. Hal ini terlihat dari hasil analisis nilai tambah, tingkat nilai tambah industri keripik pisang di “Na Raseuki” sebesar Rp 1316 per kg bahan baku, dengan nilai R/C 1300 dan nilai BEP.

Keripik pisang juga dipasarkan di luar pemerintahan Aceh yaitu Medan. Salah satu permintaan terbesarnya adalah keripik pisang. Menurut Asmidah (2013) dengan judul skripsi “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Jeruk Manis Di Pasar Tradisional Kota Medan Provinsi Sumatera Utara” (Studi Kasus : Pusat Pasar Kecamatan Kota Medan, Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah, dan Pasar Medan Deli, Kecamatan Medan Barat). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penawaran jeruk manis secara simultan dipengaruhi oleh harga dagang, biaya penjual dan keuntungan.

Secara parsial harga di pembeli pedagang tidak berpengaruh terhadap jumlah jeruk manis yang ditawarkan, hal ini terlihat pada uji t, dimana nilai t (-0,887) < t tabel (2,048) Secara parsial biaya penjualan ' n berpengaruh terhadap jumlah jeruk manis yang ditawarkan, dimana t-score (2,182 ), dan keuntungan mempengaruhi penawaran jeruk manis, dimana t-score (3,782) > t-tabel (2,048) Permintaan jeruk manis secara simultan oleh konsumen mempengaruhi pembelian harga, pendapatan dan jumlah tanggungan. Secara parsial harga beli konsumen mempengaruhi permintaan jeruk manis, hal ini terlihat pada uji t, dimana nilai t (4,584) > t tabel (2,048), secara parsial pendapatan konsumen berpengaruh terhadap jumlah permintaan jeruk manis, dimana t -hitung. Menurut Nur Sofiana (2016) dengan judul skripsi “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Buah Pepaya di Kota Medan” (Studi Kasus : Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

Metode Penentuan Daerah Penelitian Dan Waktu Penelitian

Metode Penarikan Sampel

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

  • Hipotesis 1
  • Uji t (Uji Parsial)

Uji F digunakan untuk menguji apakah sekumpulan variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh nyata terhadap permintaan pisang barangan sebagai variabel dependen. Jika: Fhitung≥ Ftabel, maka H1 diterima H0 ditolak, hipotesis diterima Fhitung ≤Ftabel, maka H1 ditolak H0 diterima, hipotesis ditolak Pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Uji t digunakan untuk menguji nyata atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap permintaan pisang Barangan sebagai variabel dependen.Hipotesis yang diajukan sebagai berikut.

Defenisi dan Batasan Operasional

Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah merupakan kawasan yang terutama menjadi pusat perdagangan, perkantoran, bank dan kawasan pemukiman. Lokasinya yang berada di tengah kota Medan membuat kecamatan ini menjadi tempat ideal bagi warga lokal maupun ekspatriat untuk tinggal dan berdagang.Salah satu tempat yang populer di Petisah kecamatan Medan adalah pasar tradisional yang menjual berbagai macam hasil bumi. masyarakat. kebutuhan. Kecamatan Medan Petisah, khususnya Kecamatan Petisah Tengah, dari dulu hingga sekarang dikenal sebagai pusat perdagangan besar dan eceran.Secara geografis, Kecamatan Medan Petisah berada di tengah kota Medan dengan batas-batas sebagai berikut.

Topografi pasar Petisah tergolong wilayah daratan kecamatan ini yaitu daratan. Luas pasar Petisah kecamatan Medan Petisah adalah 13.764 km². Kecamatan Petisah Tengah merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah terluas dengan luas wilayah 1,27 km² atau sekitar 25,76 persen dari luas wilayah Kecamatan Medan. Pengadilan Negeri ini bahkan lebih luas dibandingkan dengan penjumlahan luas keempat Pengadilan Negeri lainnya yang ada di Pengadilan Negeri Medan Petisah, yaitu. Pasar Petisah merupakan sebuah pasar tradisional yang berada di Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Pasar Petisah, sebagian besar penduduk di Kecamatan Medan Petisah berasal dari suku seperti : Batak, Tionghoa, Minang, Aceh dan Jawa, sedangkan suku asli berasal dari suku Melayu Deli yaitu hanya 30%. Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah menjual berbagai barang kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan pokok (buah-buahan, sayur mayur, ikan, dan lain-lain). Keistimewaan : Salah satu tempat terkenal di Kecamatan Medan Petisah ini terletak di pusat Kota Medan Walaupun Pasar Petisah di renovasi namun konsistensi tradisional dari pasar ini masih sangat terasah, kenyamanan pembeli, suasana pasar, Area parkir semuanya tertata rapi sehingga memudahkan konsumen dan pedagang grosir untuk menjangkaunya.

Karakteristik Konsumen

  • Deskripsi permintaan buah pisang barangan di Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah
  • Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pisang Barangan di Pasar Petisah Petisah
  • Hasil Uji Regresi Linear Berganda a. Uji F (uji serempak)

Berdasarkan hasil data penelitian, jumlah anggota keluarga terendah yang mengonsumsi pisang Barangan di Pasar Petisah sebanyak 3 orang dan jumlah anggota keluarga tertinggi yang mengonsumsi pisang Barangan sebanyak 6 orang. Rata-rata jumlah anggota keluarga yang mengkonsumsi pisang Barangan di Pasar Petisah adalah 4 sampai 5 orang dengan persentase rata-rata sebesar 87%. Karakteristik jumlah tanggungan konsumen dapat dilihat pada Gambar 5. Berdasarkan data hasil penelitian, pendapatan terendah pada konsumen pisang Barangan di pasar petisah adalah sebesar Rp.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pisang barangan di Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah adalah sebagai berikut. Pisang barangan di Pasar Petisah sangat digemari konsumen karena mempunyai rasa yang manis, buah yang lembut dan warna buah yang lebih bagus. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pisang barangan di Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah dilakukan uji analisis regresi linier berganda.

Artinya terdapat pengaruh harga pisang barangan, harga pisang ambon, jumlah anggota keluarga dan pendapatan terhadap permintaan pisang barangan di Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah. Secara parsial harga pisang barangan mempunyai pengaruh signifikan sebesar 0,037 lebih kecil dari alpha 0,05 terhadap permintaan pisang barangan. Berdasarkan hasil penelitian konsumen pisang barangan mempunyai pisang ambon sebagai pengganti pisang barangan.

Berdasarkan rincian tersebut maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi kemungkinan untuk mengkonsumsi pisang barang meskipun jumlah anggota keluarga sedikit.

Gambar  4.Diagram  Karakteristik  Konsumen  Pisang  Barangan  Berdasarkan  Pendidikan
Gambar 4.Diagram Karakteristik Konsumen Pisang Barangan Berdasarkan Pendidikan

Gambar

Tabel 1.Produksi Tanaman buah – buahan  di Sumatera Utara Tahun 2010 – 2015   (Ton).
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Tabel 2 : Banyak Pasar dirinci Menurut Luas dan Banyak Pasar Tahun 2016.
Gambar  4.Diagram  Karakteristik  Konsumen  Pisang  Barangan  Berdasarkan  Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembimbing akademik menanyakan kabar tentang kondisi kesehatan masing masing mahasiswa selama dirumah dan status administrasi registrasi SPP mahasiswa Hasil : semua mahasiswa dalam