• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Memotivasi Penggemar K-pop untuk Mengunjungi Korea Selatan: K-pop, Kedekatan Budaya, dan Keterlibatan Jangka Panjang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Faktor-Faktor yang Memotivasi Penggemar K-pop untuk Mengunjungi Korea Selatan: K-pop, Kedekatan Budaya, dan Keterlibatan Jangka Panjang"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Namun, K-pop mulai menjadi lebih terkenal lagi pada tahun 1992, berkat kemunculan pertama grup idola K-pop Seo Taiji and Boys. Idola K-pop juga menyediakan konten berupa program hiburan khusus untuk para penggemarnya melalui platform Vlive, Weverse, atau bahkan YouTube.

Pertanyaan Penelitian

Oleh karena itu, para peneliti tertarik pada pertumbuhan pariwisata berbasis media yang berfokus pada K-pop, kedekatan budaya, dan keterlibatan penggemar jangka panjang dalam memotivasi perjalanan ke Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor yang memotivasi penggemar K-pop berkunjung ke Korea Selatan: K-pop, afinitas budaya dan komitmen jangka panjang” untuk mengkaji sejauh mana K-pop , afinitas budaya, dan keterlibatan penggemar dalam jangka panjang dapat memengaruhi motivasi penggemar untuk berwisata ke tempat wisata mancanegara yang ditampilkan dalam konten K-pop.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi bacaan dan contoh untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan motivasi berwisata. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih luas dalam kajian motivasi berwisata.

KAJIAN PUSTAKA

  • Penjelasan Model Secara Umum
  • Penjelasan Variabel
    • Variabel KPOP
    • Variabel Kedekatan Budaya
    • Variabel Keterlibatan Jangka Panjang
    • Variabel Motivasi Perjalanan
  • Perumusan Hipotesis
    • Kpop dan Motivasi Perjalanan
    • Kedekatan Budaya dan Motivasi Perjalanan
    • Keterlibatan Jangka Panjang dan Motivasi Perjalanan
  • Model Penelitian

Konsep kedekatan budaya pertama kali diperkenalkan oleh Straubhaar (1991) dalam penelitian sebelumnya tentang ekspor media (Guan et al., 2022) yang digunakan untuk menjelaskan munculnya kesuksesan yang berkelanjutan. Menurut Chon (2002), kedekatan budaya dapat ditandai dengan kesamaan bahasa, kondisi perdagangan dan telekomunikasi antar negara (Su et al., 2011).

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keempat variabel terdiri dari bagian satu sampai empat, dan bagian lima digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang data demografi responden.

Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini jumlah indikator dikalikan minimal 5 kali jumlah indikator untuk menentukan jumlah sampel. Dengan demikian, dalam penelitian ini jumlah minimum sampel yang diperlukan dapat ditentukan dari jumlah indikator yang tersedia dikalikan 5.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

  • Variabel Kpop
  • Variabel Kedekatan Budaya
  • Variabel Keterlibatan Jangka Panjang
  • Variabel Motivasi Perjalanan

Karya idola saya memiliki nilai kehidupan nyata yang dapat saya hubungkan secara pribadi (seperti: MV, Musik, Vlog, Variety Show, Reality Show, dll.). Karya idola saya sepertinya bisa memahami dan bercerita tentang topik yang ingin saya ketahui (seperti: MV, musik, vlog, variety show, reality show, dll). Saya punya desain serupa di rumah, yang sering muncul di karya idola saya (seperti: MV, Musik, Vlog, Variety Show, Reality Show, dll).

Saya ingin orang lain tahu ketika saya pergi ke lokasi yang sama dengan idola saya (Korea Selatan). Saya ingin tampil sebagai bagian dari karya idola saya (seperti: MV, Musik, Vlog, Variety Show, Reality Show, dll). Saya ingin mendapatkan pengalaman lokasi dalam karya idola saya (seperti: MV, musik, vlog, variety show, reality show, dll.).

Saya ingin melihat pemandangan di karya idola saya secara langsung (seperti: MV, Musik, Vlog, Variety Show, Reality show, dll). Saya ingin merasakan emosi dan perasaan yang ditunjukkan dalam karya idola saya (seperti: MV, Musik, Vlog, Variety Show, Reality show, dll). Saya ingin menghidupkan cerita karya idola saya (seperti: MV, Musik, Vlog, Variety Show, Reality show, dll).

Analisis Data

  • Model Pengukuran
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas

Namun, dalam PLS-SEM, dengan menggunakan SmartPLS akan memungkinkan peneliti untuk menguji semua variabel secara bersamaan dan sampelnya fleksibel, yang tidak memerlukan asumsi normalitas untuk dipenuhi dan bekerja dengan baik meskipun menggunakan ukuran sampel yang kecil (Hair et al., 2011). ) . Secara umum metode pengujian PLS-SEM terdiri dari dua yaitu pengujian model dan estimasi model. PLS-SEM bertujuan untuk mengembangkan teori atau membangun teori yang berorientasi pada prediksi (Ghozali & Latan, 2015).

Analisis PLS-SEM terdiri dari dua sub model, yaitu model pengukuran atau model eksternal dan model struktural. Argumen lebih lanjut mengapa PLS-SEM menggunakan SmartPLS daripada SPSS dalam pemrosesan data besar dalam penelitian. Validitas konvergen digunakan untuk mengukur sejauh mana item pengukuran berkorelasi positif dengan item pengukuran dari konstruk yang sama (Hair et al., 2017).

Dalam PLS-SEM pembebanan eksternal minimum, semua indikator harus signifikan secara statistik, aturan umum yang digunakan dalam PLS-SEM memiliki nilai pembebanan eksternal minimum 0,7 atau lebih tinggi. Validitas diskriminan berkaitan dengan keunikan konstruk yang digunakan untuk menentukan apakah fenomena yang ditangkap oleh konstruk unik tersebut direpresentasikan oleh konstruk lain dalam model dengan standar empiris (Hair et al., 2013). Selain itu, ada yang disebut dengan blindfolding dan predictive relevance (Q2), yang digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Hair et al., 2017).

Uji Pilot

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 200 responden tentang pengaruh K-pop terhadap motivasi bepergian ke Korea Selatan, terlihat bahwa responden setuju bahwa mereka sering meluangkan waktu untuk pergi ke pertunjukan idola menonton K-pop favorit mereka (rata-rata =3,87). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa responden secara keseluruhan setuju dengan indikator pernyataan terkait pengaruh K-pop terhadap motivasi berwisata ke Korea Selatan (mean=3,88). Untuk melihat data deskriptif mengenai pengaruh K-pop terhadap motivasi berwisata ke Korea Selatan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.

Dengan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa responden memiliki pendapat netral tentang pengaruh kedekatan budaya terhadap motivasi berwisata ke Korea Selatan (mean = 3,30). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden setuju dengan pengaruh keterlibatan jangka panjang terhadap motivasi berwisata ke Korea Selatan (mean=3,96). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi perjalanan penggemar K-pop untuk pergi ke Korea Selatan dipengaruhi oleh K-pop, kedekatan budaya, dan keterlibatan jangka panjang.

Berdasarkan penelitian yang dapat dilihat melalui tabel 4.21, koefisien jalur menunjukkan bahwa hubungan antara variabel K-pop dan motivasi berwisata terdukung. Dalam hubungan antara kedekatan budaya dan motivasi perjalanan ditunjukkan pada tabel 4.21, koefisien jalur dari hipotesis didukung, yang menunjukkan bahwa kedekatan budaya berpengaruh positif terhadap motivasi perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi penggemar K-pop tentang motivasi bepergian ke negara-negara yang ditampilkan dalam konten K-pop.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

  • Profil Responden
  • Deskripsi Variabel
  • Model Pengukuran
  • Model Struktural

Dalam penelitian ini, responden adalah warga negara Indonesia karena tujuan penelitian adalah untuk mengetahui motivasi warga negara Indonesia untuk bepergian ke Korea Selatan karena pengaruh K-pop, afinitas budaya, dan keterlibatan jangka panjang responden dengan favorit. Idola K-pop. Untuk melihat secara deskriptif pengaruh kedekatan budaya terhadap motivasi berwisata ke Korea Selatan, diberikan indikator pernyataan kepada responden yang menghasilkan kesimpulan deskriptif untuk masing-masing indikator variabel kedekatan budaya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa responden setuju dengan indikator pernyataan pada variabel motivasi perjalanan (mean = 3,9).

Terlihat pada Tabel 4.7 di atas terdapat beberapa indikator untuk variabel yang masih memiliki nilai di bawah 0,5 yang menjelaskan bahwa indikator tersebut dianggap tidak valid dilihat dari muatan eksternalnya. Dari tabel 4.8 di atas terlihat bahwa variabel K-pop dan variabel kedekatan budaya masih memiliki nilai AVE dibawah 0,5 yang artinya nilai AVE pada penelitian ini masih belum memenuhi kriteria penelitian yang baik. Dari tabel 4.19 di atas terlihat bahwa variabel motivasi berwisata memiliki nilai R-squared sebesar 0,494 yang berarti bahwa variabel motivasi berwisata dijelaskan sebesar 49% dengan sisanya 51%.

Pembahasan

  • Pengaruh Kpop Terhadap Motivasi Perjalanan
  • Pengaruh Kedekatan Budaya Terhadap Motivasi Perjalanan
  • Pengaruh Keterlibatan Jangka Panjang Terhadap Motivasi Perjalanan 93

Hasil pengujian menunjukkan bahwa K-pop berpengaruh positif terhadap motivasi berwisata, kedekatan budaya berpengaruh positif terhadap motivasi berwisata, dan keterlibatan jangka panjang berpengaruh positif terhadap motivasi berwisata. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi travelling penggemar K-pop untuk pergi ke Korea Selatan dipengaruhi oleh K-pop, kedekatan budaya dan komitmen jangka panjang. signifikan positif, yang menjelaskan bahwa K-pop memiliki pengaruh positif terhadap motivasi seseorang untuk berwisata ke Korea Selatan. Temuan ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chang (2015) yang menjelaskan bahwa ada hubungan positif antara drama TV yang disukai orang dengan motivasi berwisata seseorang.

Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa preferensi seseorang seperti K-pop, selebriti atau media dapat mempengaruhi motivasi berwisata. Jika hasil hipotesis ini dikaitkan dengan profil responden dimana mayoritas responden adalah remaja hingga dewasa berusia 18 sampai 23 tahun sebanyak 125 orang (62,5%) dan penggemar K-pop (100%), maka dapat Dapat dikatakan bahwa wajar jika K-pop, khususnya ke Korea Selatan, berpengaruh positif terhadap motivasi berwisata. Indonesia termasuk dalam 5 besar negara dengan penggemar K-pop terbanyak, sehingga sangat mungkin hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara variabel K-pop dengan variabel motivasi berwisata.

Pada awalnya dalam penelitian ini ditemukan bahwa hubungan antara kedekatan budaya dengan motivasi berwisata tidak didukung karena indikator pernyataan yang dianggap kurang penting oleh responden, namun setelah dihilangkan beberapa indikator yang tidak valid dalam uji validitas , menemukan bahwa terdapat pengaruh kedekatan budaya terhadap motivasi berwisata. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Chang (2015), dimana keterlibatan jangka panjang berdampak positif terhadap niat bepergian jika tingkat keterlibatan jangka panjang tinggi, dan sebaliknya jika keterlibatan jangka panjang seseorang adalah rendah maka mereka tidak akan menghasilkan motivasi perjalanan. Dalam penelitian Chang (2015), keterlibatan jangka panjang digunakan sebagai variabel moderator yang menghubungkan serial drama TV dengan motivasi perjalanan dan kedekatan budaya dengan motivasi perjalanan. 2004) juga menjelaskan bahwa keterlibatan jangka panjang dapat membantu pemahaman lebih lanjut tentang makna pribadi wisatawan melakukan kegiatan wisata petualangan.

Kesimpulan

Manfaat dan Implikasi Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa K-pop berpengaruh positif terhadap motivasi berwisata, sehingga implikasinya dapat diterapkan oleh penyedia jasa pariwisata atau travel di destinasi Korea Selatan untuk membidik konsumen yang merupakan penggemar K-pop. . Memiliki jumlah penggemar K-pop yang besar di Indonesia akan memberikan peluang yang besar bagi penyedia jasa pariwisata untuk mendapatkan jumlah konsumen yang lebih banyak dibandingkan target konsumen pada umumnya. Melihat saat ini K-pop semakin populer di Indonesia dan dengan berkurangnya pandemi membuka kemungkinan untuk mengizinkan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan, selain itu, penawaran paket perjalanan K-pop pasti akan menawarkan minat yang tinggi bagi para penggemar K-pop untuk memilih dari. penyedia layanan. perjalanan.

Variabel kedekatan budaya yang juga memiliki hubungan positif dengan motivasi berwisata dapat menjadi faktor terkait tujuan wisata wisatawan Indonesia misalnya seperti Korea Selatan yang budaya makannya tidak jauh berbeda dengan Indonesia yaitu masih menggunakan nasi sebagai makanan pokok, sama halnya dengan Jepang, Thailand, China dan beberapa negara Asia lainnya.

Keterbatasan Penelitian

Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Penggunaan pemodelan persamaan struktural kuadrat terkecil parsial dalam penelitian manajemen strategis: tinjauan praktik masa lalu dan rekomendasi untuk aplikasi masa depan. Faktor-Faktor yang Memotivasi Penggemar Kpop untuk Mengunjungi Korea Selatan: Kpop, Kedekatan Budaya, dan Keterlibatan Jangka Panjang.” Berikut beberapa pernyataan mengenai persepsi responden tentang kesamaan budaya antara Korea Selatan dan Indonesia.

Berikut beberapa pernyataan mengenai persepsi responden terhadap motivasi berwisata ke Korea Selatan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student teams Achievement Division) dengan pendekatan kontekstual

Para informan dalam penelitian ini pada umumnya sudah mengenal K-Pop saat mereka duduk di bangku SD, SMP hingga SMA. Proses awal mereka mengnal K-Pop berawal