• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS Oleh: ERDA YUANDITA NPM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS Oleh: ERDA YUANDITA NPM"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Seiring dengan kelebihan dan kekurangan yang ada, Taman Nasional Way Kambas masih menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Lampung Timur dibandingkan destinasi wisata lainnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana implementasi wisata syariah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Taman Nasional. 8 Shinta Dewi Marcelina et Al., “Persepsi Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata di Pusat Pelatihan Gajah Taman Nasional Way Kambas”, Jurnal Belantara 1, No.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Jenis wisata di Taman Nasional Way Kambas adalah wisata cagar alam yang dibuktikan dengan UU No. Metode ini akan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Way Kambas. Pada tahun 1978, status Taman Nasional Way Kambas diubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA) oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan nomor 429/KPTS-71/1978 tanggal 10 Juli 1978, yang dikelola oleh Sub Pusat. untuk Kawasan Pelestarian Alam (SBKPA).

Berikut adalah pembahasan tentang pedoman penyelenggaraan kepariwisataan berdasarkan ketentuan syariah dan penerapannya di Taman Nasional Way Kambas. Harga tiket Taman Nasional Way Kambas bervariasi pada hari libur dan hari biasa. Banyak fasilitas yang sudah selesai di Taman Nasional Way Kambas, namun perawatannya masih kurang.

LANDASAN TEORI

Pengertian Pariwisata syariah

Pariwisata Syariah menurut Undang-Undang

Berdasarkan pasal tersebut, kebijakan dalam penyelenggaraan dan pengembangan kepariwisataan di Indonesia harus didasarkan pada nilai-nilai agama dan adat istiadat setempat. Indonesia sebagai negara mayoritas muslim memiliki kekayaan tradisi dan adat istiadat yang tidak dapat dipisahkan dari agamanya. Sehingga saat ini tidak dapat dipisahkan lagi antara adat atau budaya dengan agama, keduanya telah melebur menjadi satu kesatuan yaitu tradisi dalam masyarakat Indonesia.

Jenis Wisata di Taman Nasional Way Kambas

Fasilitas Pariwisata

Faktor Permintaan dan Penawaran Pariwisata

  • Faktor yang mempengaruhi Permintaan Pariwisata
  • Faktor yang mempengaruhi Penawaran Pariwisata

Wisatawan

  • Pengertian Wisatawan
  • Jenis-jenis Wisatawan di TNWK

Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan pada hari libur dengan mengunjungi tempat-tempat indah atau negara tertentu.21 Wisatawan juga sering disebut dengan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan wisata apabila mereka tinggal paling sedikit 24 jam di daerah atau negara yang dikunjungi. Jika mereka tinggal di daerah atau negara yang dikunjungi selama lebih dari 24 jam, mereka disebut pelancong. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya untuk mengunjungi tempat atau negara lain.

Setiap perjalanan wisata umumnya memiliki waktu yang singkat, namun bersifat sementara dan tidak dimaksudkan untuk menetap di tempat yang baru dikunjungi. Jumlah kunjungan wisatawan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja industri pariwisata yang berdampak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya yang tetap tanpa menetap di tempat yang dikunjunginya, atau hanya tinggal sementara di tempat yang dikunjunginya.

25 I Gede Yoda Suatika dan I Nyoman Mahendra Yasa, “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Lama Tinggal Wisatawan dan Tingkat Hunian Hotel Terhadap Pendapatan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat” 6, No. Jenis wisatawan di Taman Nasional Way Kambas berdasarkan sifat perjalanan dan lokasi dilakukannya perjalanan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 26. Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang untuk memasuki negara lain yang bukan tempat di mana mereka biasanya tinggal.

Seorang warga negara yang melakukan perjalanan di dalam perbatasan negaranya tanpa melintasi perbatasan negaranya.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh.3 Penelitian ini menggunakan dua sumber data yang berkaitan dengan subjek yang akan diungkapkan, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Peneliti mengamati atau menyaksikan langsung kejadian di Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way Kambas memiliki puluhan pengunjung per hari, sehingga peneliti terus menerus mengambil sampel sampai data tersebut mencapai titik jenuh dengan jawaban pengunjung, karena sebagian besar jawabannya sama.

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah jurnal, surat kabar dan data pengunjung Taman Nasional Way Kambas yang diperoleh dari kantor Taman Nasional Way Kambas.

Teknik Pengumpulan Data

Metode dokumentasi adalah mencari data tentang hal-hal yang telah diamati sebelumnya Apabila dalam observasi tidak ditemukan jawaban yang sesuai dengan hasil wawancara, maka dilakukan dokumentasi, atau dapat dikatakan dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan wawancara dan observasi. metode untuk memperoleh data atau informasi yang benar benar valid. Dibandingkan dengan metode lain, metode ini tidak begitu sulit, dalam artian jika ada kesalahan, sumber datanya masih sama, tidak berubah.

Teknik Analisa Data

Di Taman Nasional Way Kambas disediakan tempat wudhu bagi wisatawan muslim yang ingin mandi untuk sholat. Pihak Taman Nasional Way Kambas telah memberikan beberapa informasi melalui media sosial seperti facebook, instagram dan internet. Persepsi wisatawan terhadap fasilitas wisata di Pusat Pelatihan Gajah Taman Nasional Way Kambas.” Jurnal Belantara 1, no.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Taman Nasional Way Kambas

Sejak tahun 1974, kawasan hutan Way Kamba seluas 130.000 ha telah ditetapkan sebagai hutan lindung. Pada tahun 1985, status KPA Way Kambas diubah menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 177/KPTS-II/1985 tanggal 12 Oktober 1985. Konservasi Nasional i Kaliurang Pada tahun 1989, Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Taman Nasional Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 444/Menhut-II/1989 tanggal 1 April 1989, dengan luas mnrt. luas yang diusulkan berdasarkan rekomendasi Pemerintah Daerah, yaitu 128.450 ha.

Pada tahun 1991, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 144/KPTS/II/1991 tanggal 13 Maret 1991 secara resmi ditetapkan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang dikelola oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang bertanggung jawab langsung kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam II Tanjung Karang. Pada tahun 1997, status Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas ditingkatkan lagi menjadi pusat TNWK dengan surat keputusan. Sebelah utara dibatasi oleh Sungai Way Seputih sepanjang 30 km, sebelah barat oleh Sungai Way Sukadana sepanjang 18 km, sebelah selatan dan tenggara oleh Sungai Way Penet sepanjang ± 30 km dan di sebelah timur berbatasan dengan pantai Laut Jawa sejauh ± 65 km.

Jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca sp.), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang ( Terminalia cattapa ), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis) dan ramen (Gonystylus bancanus). Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia antara lain badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cubbmatrensis). (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung antara lain bebek kayu (Cairina scutulata), bangau lapis lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), kuau biru (Lophura ignita), quaau (Argusianus argushi argusngalanok)); serta berbagai jenis reptilia, amfibi, ikan dan serangga (RPJM Way Kambas, 2005).1.

Visi Misi Taman Nasional Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia antara lain badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung antara lain bebek kayu (Cairina scutulata), bangau berpakaian lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau (Leptoptilos javanicus), kuau biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), ular gabus (Anhinga melanogaster); serta berbagai jenis reptil, amfibi, ikan dan serangga (RPJM Way Kambas. Visi: .ditemukan di kawasan Taman Nasional Way Kambas didukung oleh keberadaan dan keutuhan ekosistem yang unik seperti hutan dataran rendah tropis dan rawa air tawar.

Pariwisata Syariah Ditaman Nasional Way Kambas

  • Implementasi Pariwisata Syariah Di Taman Nasional
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan

Mushola di Taman Nasional Way Kambas sudah tersedia, ada musholla kecil untuk umat muslim, namun ada yang mengatakan tidak tersedia mukena untuk wisatawan wanita yang ingin sholat. Dengan menyediakan mushola dan didukung peralatan sholat yang lengkap, seperti mukena di Taman Nasional Way Kambas, ia menegakkan prinsip syariah. Fasilitas wisata lain yang ada di Taman Nasional Way Kambas antara lain stasiun ranger, pusat informasi, toko souvenir dan taman bermain anak.

Harga tiket dan harga wahana gajah di Taman Nasional Way Kambas sangat terjangkau, terbukti dari hasil wawancara dengan pengunjung. Daya tarik orang ke Taman Nasional Way Kambas adalah ingin melihat atraksi gajah dan menunggangi gajah. Fasilitas yang ada di Taman Nasional Way Kambas cukup memadai dimana telah disediakan pos jaga, toilet umum, pusat informasi, toko souvenir, warung makan, tempat parkir, mushola, gazebo.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti melalui wawancara dan didukung dengan hasil observasi, maka implementasi wisata syariah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan di Taman Nasional Way Kambas adalah sebagai berikut. Di Taman Nasional Way Kambas terdapat musholla kecil bagi umat Islam untuk melaksanakan salat, dan tersedia mukena bagi umat Islam yang tidak membawa mukena. Fasilitas merupakan fasilitas yang wajib ada di semua tempat wisata, banyak fasilitas yang tersedia di Taman Nasional Way Kambas seperti toilet umum, mushola, pendopo, tempat bermain anak.

Sedangkan faktor yang sebenarnya mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas adalah harga/daya beli, daya tarik, masyarakat dan peluang, budaya dan citra.

Analisis Implementasi Pariwisata Syarah Terhadap Faktor-

PENUTUP

Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah diuraikan di atas maka diperoleh usulan penelitian ini yaitu kepada pemerintah yang dalam upaya promosi dan pengembangan Taman Nasional Way Kambas, pemerintah daerah dan dinas kehutanan serta dinas pariwisata memberikan perhatian yang besar terhadap hal tersebut. dapat memberi taman, untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan. Kemudian dalam upaya menjaga kenyamanan wisatawan, pengelola lebih bisa menjaga kelestarian alam dan fasilitas yang ada terutama kebersihan. Analisis motivasi kunjungan wisatawan dan tingkat pengetahuan wisatawan tentang produk industri kreatif bidang kerajinan. Jurnal Administrasi Bisnis Vol 35, No.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke cagar alam Kopenhagen." Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 9, No. Karakteristik dan motivasi wisatawan berkunjung ke Pantai Green Bowl Ungasan Kuta Selatan. Jurnal Analisis Pariwisata 17, No. Pengaruh Fasilitas Wisata dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Jakarta, “Resort and Leisure Management Journal” Vol 13, No 1 (2016).

Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, jumlah daya tarik wisata dan pendapatan per kapita terhadap penerimaan sektor pariwisata.” Jurnal Ekonomi Diponegoro Vol. Dampak pengembangan pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Pulau Nusa Lembongan. Jurnal Destinasi Wisata Vol 6 No. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisata di Taman Nasional Gede Pangrango (Tngp). “Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 3, No.1 (2006).

Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pariwisata di Danau Uter, Distrik Aitinyo, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, Jurnal Sarana dan Prasarana N.D., 11.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, Hotel cordova Kota Cirebon dalam menerapkan prinsip syariah sudah menerapkan konsep pelayanan sesuai prinsip syariah diantaranya: prinsip persamaan (Musawah),