• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA BAITUL MAL WATTAMWIL KUBE SEJAHTERA 033 DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA BAITUL MAL WATTAMWIL KUBE SEJAHTERA 033 DI "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA BAITUL MAL WATTAMWIL KUBE SEJAHTERA 033 DI

MAKASSAR

Astoeti1, Andi Hadidu2, Muh. Indra Fauzi Ilyas3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1Tuhty.manist@gmail.com, 2andihadidu@gmail.com, 3fauzi06indra@gmail.com

ABSTRACT

The objective of the research is to find out the influence of motivtion and work environment on employees productivity.The design the research was qualitative and quantitative research. The data was analyzed using multiple linear regressions using multiple linear regressions using SPSS 16.0. Based on T test and F test, it was proven that motivation variable had significant influence on employees’ productivity. This was proven by 13.765 was higher in its significance as know that constanta had positive value.

Keywords: Motivation, Work environment, and Employees productivity

PENDAHULUAN

Motivasi para pekerja dapat terpengaruh oleh faktor minat, kompensasi yang diperoleh, kebutuhan keamanan, koneksi interpersonal dan peluang kerja. Dengan dorongan karyawan, mereka akan lebih mampu mentransfer lebih banyak waktu dan pikiran untuk mencapai tujuan perusahaan. Jika kebutuhan Ini dilakukan, maka itu akan terjadi ada kesenangan dan kelancaran menuju perbaikan kualitas kerja bagi karyawan.

Seorang karyawan ingin, tidak dapat melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan benar. Jika pekerja mampu menjalankan tugasnya dengan baik, maka mereka dapat memenuhi tujuan perusahaan.

Tapi itu saja jika tidak maka bisnis harus mencari tahu sumbernya.

Lingkungan kerja adalah efisiensi di tempat kerja. “Menurut Sedarmayanti (2011) dalam suatu organisasi lingkungan kerja merupakan faktor fisik dan non-fisik di luar manusia. Faktor-faktor fisik tersebut termasuk peralatan kerja, suhu kerja, kepadatan, dan kebisingan, lingkungan ruang kerja, dan non- fisik melibatkan antara hubungan kerja yang dibangun pengawas dan bawahan dan sesama pekerja dalam organisasi.

Beberapa faktor dapat mempengaruhi produktivitas karyawan, salah satunya adalah cara kerja karyawan diperusahaan, hal ini salah satunya adalah bagaimana Lingkungan

kerja di dalam perusahaan memiliki pengaruh langsung pada karyawan yang melakukan proses produksi di dalam perusahaan, untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen harus dapat memperhitungkan semua masalah yang mempengaruhi proses produksi dengan lancar dan efisien. Tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah untuk menghasilkan efisiensi maksimum. Menyadari peningkatan efisiensi kerja bagi para pekerja memenuhi harapan yang untuk meningkatkan produktivitas dalam meningkatkan pendapatan perusahaan dapat melakukannya beberapa cara, tergantung pada tujuan pribadi, organisasi dan spesifik yang masing-masing dicapai.

Rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang permasalahan ini yaitu: 1) Apakah motivasi berpengaruh terhadap produktivitas karyawan baitul mal wattamwil (bmt) kube sejahtera 033 di makassar? 2) Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada baitul mal wattamwil (bmt) kube sejahtera 033 di makassar? 3) Apakah motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas karyawan pada baitul mal wattamwil (bmt) kube sejahtera 033 di makassar?

Penelitian ini memiliki tujuan besar seperti motivasi yang berhubungan dengan produktivitas karyawan dan sebaliknya lingkungan kerja sangat berhubungan antara

(2)

produktivitas karyawan. Sesuai dengan definisi konteks dan perumusan pertanyaan di atas, karya ini bertujuan untuk: mencari tahu dan menganalisis pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada baitul mal wattamwil (bmt) kube sejahtera 033 di makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Motivasi yang berasal dari kata motive action. Dapat disimpulkan dalam arti luas, orang memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu yang berhasil, untuk bekerja dan mengambil tindakan nyata untuk memahami apa yang dibutuhkan. Ada banyak ide inspirasi. Diantaranya adalah Heller (2017) yang mencatat kemampuan bertindak adalah motivasi. Ada kepercayaan bahwa inspirasi harus dipompa dari luar, tetapi sekarang secara luas diakui bahwa ada banyak faktor yang mendorong setiap orang.

Motivasi memberikan kekuatan pendorong yang menghasilkan kegembiraan dari pekerjaan seseorang sehingga mereka ingin berkolaborasi, bekerja secara efisien, dan dimasukkan dalam semua upaya mereka (Hasibuan, 2008). Bahkan, pekerja yang diberdayakan yang lebih banyak yang akan terlibat dalam pekerjaan cenderung untuk mengambil tanggung jawab.

Lingkungan kerja juga perlu pertimbangan khusus, karena di sinilah output yang akan dihasilkan dapat dihitung. Suasana yang aman dan nyaman akan memudahkan klien untuk melakukan pekerjaan dan mendapatkan hasil yang baik sesuai rencana.

Menurut Josephine (2017), Lingkungan kerja adalah koneksi keseluruhan dengan staf tempat kerja. Semua itu ada di pekerjaan adalah bidang pekerjaan. Staf berada dalam lingkungan profesional karena pekerja terlibat dalam acara kerja dan segala macam pengalaman yang memengaruhi pekerja tersebut, termasuk dari area kerja. Suasana kerja adalah posisi di mana karyawan bekerja dan kondisi di dalamnya.

Lingkungan kerja karyawan dapat memiliki dampak besar dalam menjalankan operasi organisasi. perusahaan juga harus berdampak pada pekerjanya maka sedemikian rupa sehingga mereka dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi produktivitas perusahaan (Budianto, 2015).

Lingkungan kerja yang sehat dan kebahagiaan

untuk karyawan pasti akan meningkatkan efisiensi karyawan. Adapun kesimpulan dari beberapa konsep yang terdaftar, lingkungan kerja ada di sekitar tempat kerja karyawan.

Suasana kerja adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kebiasaan kerja seorang karyawan. Tempat kerja di mana seseorang mendedikasikan semangat, energi, dan pikirannya untuk secara langsung atau tidak langsung menghasilkan sesuatu proses kerjanya.

Setiap orang pasti ingin menggunakan kesempatan itu untuk menjadi sukses. Karena waktu pada dasarnya adalah sesuatu yang sangat mengkhawatirkan yang dapat digunakan untuk hal yang berbeda, ketepatan waktu juga perlu dilakukan dengan benar.

Yang dimiliki oleh Produktivitas waktu adalah sesuatu itu harus dijaga, agar dapat meningkat.

Pengertian produktivitas adalah untuk menilai seberapa tinggi kualitas modalnya dan digunakan untuk menghasilkan hasil yang baik. Produktivitas konsep umumnya dirancang untuk digunakan dalam produktivitas, yang mengacu tentang pekerja dan orang-orang yang bekerja dalam bisnis.

Membandingkan input dan output dari sumber daya yang tersedia saat ini dicapai dengan menggunakannya. Kualitas ini harus dipertimbangkan dengan baik dalam kegiatan sehari-hari.

Penelitian ini didasari dari sebuah penelitian terdahulu, tujuannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, serta persamaan dan diagram yang dapat mendukung kegiatan penelitian serupa dan sesudahnya. Penelitian yang digunakan yaitu pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada baitul mal wattamwil (bmt) kube sejahtera 033 di makassar.

Penelitian yang dilakukan oleh Alimuddin (2012) dengan judulnya Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Telkom Indonesia Cabang Makasar. Mengatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Novyanti (2015) yang meneliti tentang pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Bappeda provinsi Sulawesi Tengah. Dalam penelitian tersedut diketahui bahwa motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja

(3)

berpengaruh terhadap kinerja Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan, maka model penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Kartika Alimuddin (2012) dan Novyanti (2015)

Rumusan hipotesis penelitian ini adalah:

H1: Ada pada pengaruh motivasi terhadap produktivitas karyawan pada baitul mal wattamwil (bmt) kube sejahtera 033 di Makassar.

H2: Ada pada pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada baitul mal wattamwil (bmt) kube sejahtera 033 di Makassar.

H3: Ada pada pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada baitul mal wattamwil (bmt) kube sejahtera 033 di makassar.

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan penyelidikan yang sistematis dan terorganisasi terhadap masalah tertentu dengan menggunakan langkah- langkah ilmiah untuk mengetahui dan memecahkan masalah tersebut atau untuk pengembanagan pengetahuan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dan kuantitatif. Dimana data kualitatif dimaksudkan untuk menjelaskan secara deskriptif variabel-variabel penelitian, sedangkan data kuantitatif digunakan untuk menjelaskan dan menganalisis data dan informasi secara kuantitatif dengan menggunakan skor nilai dari jawaban responden, (Sugiyono, 2014).

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Baitu Mal Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera 033 di Makassar beralamat di Jalan Teuku Umar XV, No. 5 Buloa, 90212, Makassar,

Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90215.

Adapun waktu Penelitian ini dilakukan sampai selesai pada akhir Juli.

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Baitu Mal Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera 033 di Makassar beralamat di Jalan Teuku Umar XV, No. 5 Buloa, 90212, Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90215.

Adapun waktu Penelitian ini dilakukan sampai selesai pada akhir Juli. 1) Berdasarkan sumber pengambilannya atau menurut cara memperolehnya, data tergolong atas dua bagian, yaitu sebagai berikut: a) Data Kualitatif adalah data dalam bentuk kalimat, frasa atau gambar yang tidak dalam bentuk angka atau dengan kata lain data. Dalam analisis ini dalam konteks Sejarah organisasi, struktur organisasi, dokumen organisasi dan detail lainnya. b) Data Kuantitatif adalah Data angka. Data kuantitatif dapat dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit dan data kontinum. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah informasi diskrit. Sementara itu, data kontinum adalah data yang berasal dari hasil intervensi. 2) Sumber Data yaitu: a) Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber oleh peneliti pada subjek yang sedang dipelajari. b) Data Sekunder adalah data yang tidak secara akurat menyediakan data kepada peneliti, misalnya bahwa orang lain disurvei atau dokumen dipindai. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan pada beberapa buku, yang diperoleh dari catatan dan internet.

Populasi adalah bidang generalisasi yang terdiri dari: item atau topik yang ditentukan oleh peneliti untuk mempelajari atribut dan karakteristik tertentu, dan kemudian menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini, populasi adalah karyawan Baitul Mall Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera 033 di Makassar, yang berjumlah 32.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel dalam penelitian ini semua pekerja baitul mal wattamwil (bmt) kube sejahtera 033 di makassar. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh.

Teknik pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitain ini menggunakan metode,yaitu: 1) Observasi adalah kegiatan langsung oleh peneliti yang terlibat dalam suatu kegiatan atau situasi untuk diamati agar objek yang diperoleh sesuai hasil survei lapangan. 2) Wawancara adalah metode Produktivitas

Karyawn (Y) Motivasi

(X1)

Lingkungan Kerja X2

(4)

pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung mengenai gambaran umum dan masalah yang berhubungan dengan pokok masalah kepada pegawai yang berwenang untuk menggunakan kebutuhan data-data tersebut. 3) Kuesioner adalah metode penelitian pengumpulan data dengan cara membagikan berupa daftar pertanyaan kepada responden tentang masalah yang dibahas. 4) Dokumentasi adalah bentuk tulisan, gambar atau karya-karya ilmiah seseorang pada Hotel Santika Makassar.

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel independen atau variabel yang mempengaruhi, yang terdiri dari dua variabel, yaitu Motivasi (X1) dan Lingkungan kerja (X2), dan satu variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi, yaitu Produktivitas Karyawan (Y).

Hasil penelitian ini valid jika data yang dikumpulkan identik dengan data sebenarnya.

Uji validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dankecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Valid berarti perangkat mampu mengukur apa yang harus diukur.

Pemeriksaan validitas dilakukan untuk menentukan apakah ada pertanyaan dapat mengkonfirmasi sebuah faktor atau konstruk atau variabel. Oleh karena itulah digunakan program SPSS untuk melakukan pengujian tersebut.

Selain valid, maka instrumen penelitian juga harus reliable (dapat diandalkan).

Penelitian reliable Jika perumpamaan data ada di berbagai waktu. Test-Rest adalah alat penelitian yang efektivitasnya diukur dengan penggunaan perangkat oleh responden berkali- kali. Dalam hal ini, alatnya sama, respondennya sama, tetapi waktunya berbeda.

Rasio korelasi antara studi pertama dan kedua digunakan untuk mengukur efisiensi. Sistem ini dianggap akurat ketika koefisien korelasi positif dan signifikan. Jika nilai alpha Cronbach (alpha)> 0,5 digunakan, hasil penelitian dianggap akurat.

Untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, proporsi semua efek variabel independen terhadap nilai variabel dependen dan efek variabel independen terhadap nilai variabel dependen pada saat yang sama digunakan untuk mengevaluasi metode uji regresi berganda. Metode koefisien regresi bersyarat digunakan untuk menilai apakah ada pengaruh

yang signifikan antara variabel independen dari variabel dependen. Bentuk linearnya adalah:

Y=a+b1X1+b2X2

Dimana :

Y = Variabel Produktivitas Karyawan

a = Bilangan konstanta atau nilai tetap

X1 = Variabel Motivasi

X2 = Variabel Lingkungan Kerja b1 = Pengaruh X1terhadap Y jika X2 kostan

b2 = Pengaruh X2 terhadap Y jika X1kostan

e = Standar Error.

Uji-t (uji - student) juga dapat dilakukan untuk menilai sebagian pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan tingkat kepercayaan 95 % atau α = 0,05.

Jika t-Test> t-tabel dan kemungkinan <α 0,05, hasilnya adalah menolak hipotesis nol (HO) dan menerima hipotesis alternatif (Ha) Selanjutnya. Jika tes = t <t = probabilitas tabel> α 0,05 maka tidak ada pengaruh, sehingga menerima hipotesis nol (Ho) dan menolak hipotesis (Ha).

Untuk menentukan apakah ada hubungan simultan antara variabel independen dan variabel positif, efek dari uji koefisien korelasi berganda R dapat dilihat. Efek dari koefisien determinasi uji R2 dapat dilihat saat tingkat dampak ditunjukkan. Sedangkan besarnya efeknya dapat dilihat dari hasil F- Test dan tingkat kepercayaan 95 % atau α = 0,05.

Jika Uji-F> F-tabel dan probabilitas <α 0,05 maka ada pengaruh yang menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha), Selain itu, jika Uji-F <F-tabel dan probabilitas> α 0,05 maka hipotesis nol (H0) diterima, dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang digunakan dalam analisis adalah data primer. Karena distribusi kuesioner di Baitul Mal Wattamwil Kube Sejahtera 033 di Makassar, data primer diperoleh dalam laporan ini. Untuk analisis ini sampel adalah 32 responden. Hasil pekerjaan yang dikumpulkan dari lapangan adalah sebagai berikut.

(5)

Karakteristik responden menurut umur berdasarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Analisis Karakteristik Umur Umur Frekuensi Persentase

(%)

20-29 23 71.9%

30-39 9 28.1%

Total 32 100.0%

Sumber : Data primer diolah (2019) Tabel 4.1. Menunjukkan bahwa karyawandi Baitul Mal Wattamwil Kube Sejahtera 033 di Makassar. Bahwa Hasil pengolahan data berdasarkan karakteristik responden berumur 20-29 tahun sebanyak 23 orang (71.9%), karyawan yang berumur 30-39 tahun sebanyak 34 orang (28.1%),Tabel tersebut menunjukkan bahwa mayoritas karyawan di Baitul Mal Wattamwil Kube Sejahtera 033 di Makassar. Berumur antara 20-29 tahun.

Karakteristik jenis kelamin responden berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 2. Analisis Karakteristik Jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 18 56.2%

Perempuan 14 43.8%

Total 32 100.0%

Sumber : Data primer diolah (2019) Tabel 4.2 Memperlihatkan bahwa karyawan di Baitul Mal Wattamwil Kube Sejahtera 033 di Makassar. Bahwa Hasil analisis data mengenai karakteristik jenis kelamin Pada tabel di atas, responden adalah laki-laki dengan jumlah yang besar yakni sebesar 56.2% dan perempuan 43.8% sehingga dapat dikatakan bahawa rata-rata karyawan Baitu Mal Wattamwil Kube Sejahtera 033 di Makassar adalah laki-laki.

Karakteristik pendidikan yang ditamatkan responden diselesaikan berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 3. Analisis Karakteristik Pendidikan terakhir

Pendidikan

Terakhir Frekuensi

Persentase (%)

SLTA 4 12.5%

Diploma 3 5 15.6%

Strata 1 16 50.0%

Lainnya 7 21.9%

Total 32 100.0%

Sumber : Data primer diolah (2019)

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.3, sebagian besar pendidikan karyawan ditampilkan Strata 1 sebesar 50.0%, peringkat kedua adalah pendidikan lainnya dengan 21.9%, peringkat ketiga Diploma 3 dengan 15.6%, dan pendidikan terendah adalah SLTA dengan 12.5%. jadi tabel diatas menunjukkan mayoritas karyawan Baitul mal wattamwil kube sejahtera 033 berpendidikan Strata 1.

Karakteristik responden berdasarkan waktu yang diambil untuk menilai pengalaman kerja karyawan yang ada di Baitu mal wattamwil kube sejahtera 033. Distribusi responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat di tabel 1.4 sebagai berikut:

Tabel 4. Analisis Karakteristik Lama Bekerja

Lama Bekerja

Frekuensi Persentase (%)

1 – 5 28 87.5%

6 – 10 4 12.5%

Total 32 100.0%

Sumber : Data primer diolah (2019) Berdasakan hasil yang disajikan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan telah lama bekerja dengan masa kerja 1 sampai 5 tahun sebesar 87.5% dengan jumlah karyawan 28, dan karyawan dengan masa kerja 6-10 tahun sebesar 12.5% sebanyak 4 orang karyawan.

Tabel 5. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi

Pernyataan

Jawaban Responden

STS TS N S SS

Saya bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saya.

Frekuensi 0 0 11 15 6

Persentase 0 0 34.4% 46.9% 18.8%

Saya pertama-tama menentukan target implementasi sebelum melakukan suatu pekerjaan.

Frekuensi 0 0 11 17 4

Persentase 0 0 34.4% 53.3% 12.5%

Saya membuat tugas baru untuk membuat pekerjaan lebih efektif.

Frekuensi 0 0 12 18 0

Persentase 0 0 37.5% 56.2% 0

Saya termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi dengan dorongan atasan saya.

Frekuensi 0 0 12 13 7

Persentase 0 0 37.5% 40.6% 21.9%

Saya berusaha keras untuk mencapai efisiensi kerja terbaik.

Frekuensi 0 0 13 14 5

Persentase 0 0 40.6% 43.8% 15.6%

Sumber : Data primer diolah (2019)

(6)

Tabel 6. Analisis Deskriptif Variabel Lingkungan Kerja

Pernyataan

Jawaban Responden

STS TS N S SS

Keamanan di tempat kerja sudah mapu membuat saya bekerja dengan mampu.

Frekuensi 0 0 15 17 0

Persentase 0 0 46.9% 53.1

% 0

Saya menjalin hubungan baik dengan karyawan lain.

Frekuensi 0 0 5 15 12

Persentase

0 0 15.6%

46.9

% 37.5

%

Fasilitas yang disediakan perusahaan sejalan dengan pekerjaan yang saya lakukan.

Frekuensi 0 0 13 13 6

Persentase

0 0 40.6%

40.6

% 18.8

% Lingkungan kerja dalam

bisnis membuat saya merasa nyaman diperusahaan.

Frekuensi 0 0 24 8 0

Persentase 0 0 75.0% 25.0

% 0

Para karyawan mendapat perlakuan secara adil.

Frekuensi 0 0 16 16 0

Persentase

0 0 50.0%

50.0

% 0

Sumber : Data primer diolah (2019) Tabel 7. Analisis Deskriptif Variabel

Produktivitas Karyawan

Pernyataan

Jawaban Responden

STS TS N S SS

Saya merasa pekerjaan saya cocok dengan kualitas yang telah ditentukan perusahaan sejauh ini.

Frekuensi 0 0 9 22 1

Persentase 0 0 28.1% 68.8% 3.1%

Saya tidak pernah mengeluh tentang beban yang menjadi tugas saya dan saya merasa berat.

Frekuensi 0 0 17 6 9

Persentase 0 0 53.1% 18.8% 28.1%

Saya menjaga ketepatan waktu dan konsistensi pekerjaan tetap.

Frekuensi 0 0 10 12 10

Persentase 0 0 31.2% 37.5% 31.2%

Saya hanya ingin meningkatkan kualitas pekerjaan saya.

Frekuensi 0 0 8 11 13

Persentase 0 0 25.0% 34.4% 40.6%

Saya bangga dengan pekerjaan yang telah saya lakukan.

Frekuensi 0 0 17 14 1

Persentase 0 0 53.1% 43.8% 3.1%

Sumber : Data primer diolah (2019) Tabel 8. Uji Validitas Variabel

Motivasi

Variabel Item

Indikator r Hitung r Tabel Keterangan Motivasi Motivasi 1 0.789 0.3494 Valid

Motivasi 2 0.834 0.3494 Valid

Motivasi 3 0.813 0.3494 Valid

Motivasi 4 0.743 0.3494 Valid

Motivasi 5 0.813 0.3494 Valid

Sumber : Data primer diolah (2019)

Tabel 9. Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja

Variabel Item Indikator r Hitung r Tabel Keterangan Lingkungan

Kerja Lingkungan Kerja 1 0.607

0.3494 Valid

Lingkungan Kerja 2 0.941

0.3494 Valid

Lingkungan Kerja 3 0.941

0.3494 Valid

Lingkungan Kerja 4 0.391

0.3494 Valid

Lingkungan Kerja 5 0.941

0.3494 Valid

Sumber : Data primer diolah (2019) Tabel 10. Uji Validitas Variabel

Produktivitas Karyawan

Variabel Item Indikator r

Hitung r Tabel Keterangan Produktivitas

Karyawan

Produktivitas

Karyawan 1 0.772 0.3494 Valid

Produktivitas

Karyawan 2 0.522 0.3494 Valid

Produktivitas

Karyawan 3 0.594 0.3494 Valid

Produktivitas

Karyawan 4 0.747 0.3494 Valid

Produktivitas

Karyawan 5 0.747 0.3494 Valid

Sumber : Data primer diolah (2019) Tabel 11. Uji Reabilitas

Variabel Koefisien

Reabilitas r Tabel Kesimpulan

Motivasi 0.862 0.3494 Konsisten

Lingkungan Kerja 0.824 0.3494 Konsisten

Produktivita Karyawan 0.706 0.3494 Konsisten

Sumber : Data primer diolah (2019) Tabel 12. Uji t Coefficientsa

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

hitung T tabel Sig.

B Std.

Error Beta 1 (Constant)

3.854 3.199 1.204 2.045 .238

MOTIVASI

(X1) .301 .107 .374 2.808 .009

LINGKUNGAN

KERJA (X2) .522 .122 .568 4.265 .000 a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS

KARYAWAN (Y)

Sumber : Data primer diolah (2019) Pengujian Hipotesis Pertama (H1).

Untuk pengaruh X1 pada Y adalah 0,009

<0,05 dan nilai t hitung adalah 2,808> t tabel 2,045, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diakui, menunjukkan bahwa X1 memiliki pengaruh pada Y.

Pengujian Hipotesis Kedua (H2). Di ketahui Dampak pada Y dari X2 adalah 0,000

<0,05 dan nilai t hitung 4,265> t tabel 2,045.

Ini memungkinkan kita untuk menyimpulkan bahwa H2 dapat diterima dan bahwa X2 berpengaruh pada Y.

(7)

Tabel 13. ANOVAb Model Sum of

Squares

df Mean Square

F hitung

F tabel

Sig.

1 Regressi on

85.650 2 42.825 13.765 3.33 .000a Residual 90.225 29 3.111

Total 175.875 32

a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA (X2), MOTIVASI (X1)

b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Y)

Sumber: Data primer diolah (2019) Pengajuan Hipotesis Ketiga (H3). Atas dasar output yang dijelaskan di atas, nilai signifikansi X1 dan X2 untuk efek pada Y secara bersamaan adalah 0,000 <0,05 dan F yang diukur adalah 13,765> F Tabel 3,33, dan dapat disimpulkan bahwa H3 diakui, yang berarti bahwa X1 dan X2 dipengaruhi secara bersamaan oleh Y.

Tabel 14. Model Summary Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .698a .487 .452 176.386

a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA (X2), MOTIVASI (X1)

Sumber: Data primer diolah (2019) Berdasarkan output diatas Persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang ditunjukkan oleh koefisien keputusan (R-square) adalah 0,487.

Hal ini bahwa produktivitas adalah variabel dependen karyawan (Y) di Baitul Mal Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera 033 dipengaruhi oleh variabel bebas motivasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) sebesar 48,7%.

PENUTUP

Berdasarkan penelitian ini tentang pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan, Berikut ini adalah kesimpulan yang bisa ditarik: 1) Motivasi memiliki pengaruh yang kuat dan penting pada produktivitas karyawan Baitul Mal Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera di Makassar. 2) Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan pada Baitul Mal Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera di Makassar. 3) Motivasi dan lingkungan kerja memengaruhi sescara simultan terhadap produktivitas karyawan dengan cara yang konstruktif dan penting pada

Baitul Mal Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera di Makassar.

Peneliti tambahan Saran untuk penelitian yang berkaitan dengan motivasi dan lingkungan kerja di organisasi pada produktivitas karyawan adanya variabel yang lebih dominan mempengaruhi Baitul Mal Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera di Makassar. Kita perlu melihat dari segi faktor lain seperti adanya kaitan motivasi dengan produktivitas karyawan apakah berpengaruh dengan kedua variabel tersebut, dan apabila lingkungan kerja sangat mempengaruhi produktivitas karyawan maka kedua variabel tersebut berpengaruh artinya tingkat kevalidan diantara ketiga variabel diatas melibatkan lebih banyak responden dalam melakukan penelitian pada Baitul Mal Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera di Makassar.

Saran untuk Baitul Mal Wattamwil (BMT) Kube Sejahtera di Makassar. Untuk terus meningkatkan produktivitas karyawan, organisasi perlu menjaga atau meningkatkan lingkungan kerjanya, serta motivasi para karyawan lebih meningkat dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aji, D. (2018). Pengertian Produktivitas Kerja Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup. Di akses pada tanggal 05 Oktober 2019 Melalui website.

https://darmawanaji.com/pengertian- produktivitas/

Alex S.N. (2014). Manajemen Personalia.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Almigo. (2014). Hubungan Antara Motivasi Dengan Produktivitas Karyawan (The Relation Between Job Satisfaction And The Employess Work Productivity) Indonesia Jakarta.

Chaudhary., & Sharma. (2012). The Impact of The Motivation on The Employee’s Performance in Beverage Industry of Pakistan. International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences. 4 (1):293–298.

Di akses pada tanggal 11 September (2019), Melalui website.

https://www.google.com/url?sa=t&source=we b&rct=j&url=http://digilib.unila.ac.id/5550 2/3/Skripsi%2520Tanpa%2520Bab%2520P embahasan.pdf&ved=2ahUKEwivto75yJXl AhXYR30KHX1tB5gQFjACegQIBhAB&

(8)

usg=AOvVaw0I258hlXzxxq4MgPXmdTV S

Hasibuan. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, M.S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Cetakan Keenam Belas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ilham, M. (2019). Materi belajar, Pengertian Lingkungan Kerja. Menurut Para Ahli Lengkap. Di akses pada tanggal 02 Oktober 2019, Melalui website.

https://materibelajar.co.id/pengertian- lingkungan-kerja-menurut-para-ahli/

Josephine., Audrey., & Harjanti, D. (2017).

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Produksi Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada PT. TrioCorporatePlastic (Tricopla). Jurnal AGORA. 5 (3). Di akses pada tanggal 27 September (2019), Melalui website.

https://www.coursehero.com/file/38025080/13 5167-ID-pengaruh-lingkungan-kerja- terhadap-kinerpdf/

Kho, B. (2018). Ilmu Manajemen Industri, Pengetahuan Tentang Manajemen Produksi dan Operasional, Manajemen SDM dan Manajemen Kualitas. Di akses pada tanggal 25 September (2019), Melalui website.

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian -produktivitas-productivity-faktor-faktor- yang-mempengaruhi-produktivitas/

Mursiati. (2016). Portal ilmu. Pengertian dan Lima Jenis Motivasi Kerja Karyawan. Di akses pada tanggal 12 September (2019), Melalui website.

https://portal-ilmu.com/motivasi-kerja- karyawan/

Nuryasin, I., Al-Musadieq, M., & Ruhana, I.

(2016). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis. 41 (1).Di akses pada tanggal 25 September 2019 Melalui website.

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.i d/index.php/jab/article/view/1628

Rathmah, H. (2019). Analisis Human danLingkunganKerjaTerhadap Etos Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan pada PT Tirta Investama Dc Solo. Fakultas ekonomi dan bisnis islam institut agama islam negeri Surakarta. Di akses pada tanggal 03 Oktober (2019), Melalui website.

https://www.google.com/url?sa=t&source=we b&rct=j&url=http://eprints.iain-

surakarta.ac.id/3923/1/SKRIPSI%2520FU LLLL%2520PDF.pdf&ved=2ahUKEwjG3 PaD2pXlAhXJpY8KHXmHB9gQFjAHeg QICRAL&usg=AOvVaw18By2WQNHB4 yN-NkUsskj7&cshid=1570848647126 Wibowo. (2017). Manajemen Kinerja.

Jakarta: Rajawali Pers Edisi Lima.

Robbins, E. (2016). Perilaku Organisasi. Edisi keenam belas. Jakarta: Salemba Empat.

Wibowo, (2017). Dalam Buku Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers Edisi Lima.

Referensi

Dokumen terkait

Narcotics Law and Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 4 of 2021 concerning changes to the classification of narcotics which is