• Tidak ada hasil yang ditemukan

faktor penyebab perilaku judi pada remaja

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "faktor penyebab perilaku judi pada remaja"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR PENYEBAB PERILAKU JUDI PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG CUPAK NAGARI LAKITAN UTARA KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL

IRMAILA SUSANTI NPM: 10070249

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)

The Factor of Gambling Behaviour Toward Teenager in Padang Cupak Lakitan Utara Lengayang Districk, Pesisir Selatan Regency.

Irmaila Susanti1, Erianjoni2, Erningsih3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

So many teenagers did deviate behaviours in Padang Cupak, Lakitan Utara Lengayang District, Pesisir Selatan regency. One of deviate behaviour is gambling. The research question of this research was how factors of gambling are conducted by teenagers in Padang Cupak Lakitan Utara Lengayang District Pesisir Selatan regency. This research analyzed by using Assosiasi Diferential theory based on Edwin Sutherland this research used qualitative approach to the descriptive methods, this research used purposive sampling technique to determine the informant.

The informants of this research were 17 informants by using primer and skunder data. The unit of analysis in this research was individual and data analysis by using miles and huberman analysis model consisted of four steps, collect the data, reduction data, and making conclusion. The result of this research indicated that: (a) the factor of gamblers association, inernalization of learning process from the teenagers, (b) environmental factors, bad environment will influence the teenagers behaviour to deviate for instance gambling, (c) to relieve the boredom, it cause of have not positive activities of the teenagers, so they win try to find wasy to lost the boredom.

Keyword: teenagers, behavior, gambling

1 Mahasiswa program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2010

2 Pembimbing I dari dosen Universitas Negeri Padang

3 Pembimbing II dari dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PENDAHULUAN

Remaja merupakan penerus bangsa, di sisi lain remaja dianggap sebagai pribadi yang labil, ingin mengekspresikan jiwa mudanya yang bebas dengan melakukan hal- hal yang dikehendaki remaja namun menyimpang seperti: perkelahian antar kelompok atau gank, antar sekolah, mencuri, memalak, merokok, minum-minuman yang memabukan, kebebasan seksual, penyalahgunaan media teknologi, dan meluasnya penyalahgunaan narkotika. Hal ini sangat meresahkan dan timbulnya kekacauan serta tindakan kriminalitas yang disertai dengan konsep diri yang salah pada remaja (Sudarsono, 2004:12).

Hurlock, (dalam Mohammad 2004:9) mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek afektif, lebih atau kurang dari usia puberitas (Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2004: 9)

Dalam kehidupan sehari-harinya remaja dipengaruhi oleh tiga lingkungan sosial, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan pertama dan utama yang sangat menentukan kehidupan anak. Di dalam keluargalah mereka dipersiapkan untuk menjadi anggota masyarakat untuk hidup layak, baik di sekolah dan di masyarakat umumnya. Keberhasilan dikedua lingkungan terakhir amat ditentukan oleh bagaimana perlakuan dan pendidikan yang diterimanya dalam keluarga (Haryanto, 2011:183).

Seperti halnya di Kampung Padang Cupak, Nagari Lakitan Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, remaja di Kampung ini telah banyak melakukan perilaku menyimpang, serta perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Salah satu perilaku menyimpang yang mereka lakukan adalah perjudian. Adapun tabel jumlah

remaja di Kampung Padang Cupak yang melakukan perilaku menyimpang sebagai berikit:

Tabel 1.

Jumlah remaja yang melakukan Penyimpangan di Kampung Padang Cupak Nagari Lakitan Utara Tahun 2014

Jenis penyimpangan

Jumlah Miras 3 orang

Judi 11 orang Mencuri 3 orang Narkoba 4 orang Jumlah 21 orang

Sumber Data: Data primer tahun 2014 (diolah)

Berdasarkan tabel di atas maka sudah terlihat jelas bahwa remaja di Kampung Padang Cupak banyak melakukan perilaku menyimpang seperti miras, judi, mencuri, dan narkoba. Dapat disimpulkan bahwa bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh remaja Kampung Padang Cupak yang banyak melakukan jenis penyimpangan adalah judi dengan jumlah 11 orang.

Berbagai kasus diatas menimbulkan perhatian bagi masyarakat luas khususnya masyarakat yang bertempat tinggal di Kampung Padang Cupak, karena terjadi perilaku judi di kalangan remaja yang melanggar nilai dan norma yang berlaku.

Untuk itu disini penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam terhadap fenomena tersebut yaitu bagaimana “Faktor Penyebab Perilaku Judi pada Remaja di Kampung Padang Cupak Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor penyebab perilaku judi pada remaja di, Kampung Padang Cupak, Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa faktor penyebab perilaku judi pada remaja di Kampung Padang Cupak Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir

(5)

Selatan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Asosiasi Diferntial yang dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland, dimana teori ini mengatakan bahwa penyimpangan perilaku adalah hasil dari proses belajar dan penyimpangan adalah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan atas suatu sikap atau tindakan yang dipelajari terutama dari sub kultur atau dimana teman-reman sebaya yang menyimpang.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa adanya keterkaitan antara teori Asosiasi Diferential menurut Edwin H. Sutherland dengan permasalahan peneliti lakukan. Di mana di sini Edwin berbicara mengenai bagaimana seseorang bertindak dengan mempelajari penyimpangan tersebut dan adanya dorongan dari individu atau kelompok untuk melakukan penyimpangan, adapun tujuan dari penelitian ini melihat bagaimana perilaku judi pada remaja di Kampung Padang Cupak Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yakni penelitian yang menggunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, yaitu peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Beni Ahmad, 2008:122). Jadwal penelitian ini dilakukan selama 1 bulan (November-Desember 2014).

Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Padang Cupak, Nagari Lakitan Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 7 orang remaja yang melakukan perjuan, 5 orang tua, dan 2 orang tokok agama serta tokoh masyarakat 3 orang.

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Tenik analisis Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman (dalam Iskandar 2007:222) yang terdiri 4 langkah yaitu :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pertama kali diilakukan dengan cara studi dokumentasi yaitu mengumpulkan seluruh foto-foto remaja yang sedang berjudi. Selanjutnya pengumpuln data dilakukan dengan cara metode wawancara dan observasi.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses memilah dan memilih data yang didapatkan di lapangan jumlahnya cukup banyak. Data berbentuk catatan lapangan yang harus ditafsir, atau diseleksi masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah penelitian. Data yang diperoleh melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara dengan remaja yang berjudi, kemudian dibaca, dipelajari, ditelaah dan direduksi dalam bentuk analisis yang terperinci.

Dalam penelitian ini setelah memperoleh data lapangan penulis mencatat kembali hasil wawancara dan dikelompokan sesuai dengan jawaban yang diperoleh, hal ini untuk mempermudah bagi peneliti menemukan pokok dari jawaban-jawaban informan tersebut.

3. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisiplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasrkan apa yang telah difahami tersebut. Dalam hal ini display data diuraikan melalui teks naratif.

4. Mengambil Kesimpulan (verifikasi) Pengambilan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan display data data sehingga dapat disimpulkan tentang kebenaran mengenai perilaku judi pada kalangan reamaja.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat dan bertahap, dari kesimpulan sementara sampai kesimpulan terakhir.

Penarikan kesimpulan dapat berupa dari pemikiran yang timbul dalam pemikiran

(6)

peneliti ketika penulis dengan melihat kembali catatan lapangan sehingga kesimpulan yang dibuat sesuai dengan tujuan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kondisi Perjudian

Kampung Padang Cupak merupakan salah satu wilayah di Nagari Lakitan Utara.

Bagi remaja yang berada di kampung tersebut, banyak remaja yang rata-rata bertempat tinggal di Kampung Padang Cupak berperilaku menyimpang ini disebabkan adanya tempat-tempat perjudian dilingkungan tersebut. Perjudian merupakan penyakit remaja atau masyarakat yang telah terjadi selama turun temurun dalam kehidupan masyarakat.

Keberadaan tempat perjudian maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kepada remaja setempat, baik itu dalam pola interaksi remaja dengan masyarakat yang ada dilingkungan, maupun interaksi pada keluarga remaja. Berbagai jenis judi yang bisa dimainkan di warung-warung secara terbuka seperti judi domino, koa, dan remi yang dimainkan oleh para remaja yang ada di Kampung Padang Cupak.

Pada saat remaja bermain judi adapun jenis tawuran yang menjadi imbalan apabila ada remaja yang menang bentuk atau jenis tawuran berupa uang, rokok, dan segelas kopi susu jika ada yang menang inilah imbalan yang diperolehnya. Dengan adanya jenis tawuran ini membuat remaja sangat antusias untuk bermain judi, jika tidak ada barang taruhan, mereka menjadikan permainan ini sebagai hiburan saja jika yang kalah bermain judi, yang menang akan mencoret mungka yang kalah dengan spidol atau lipstik.

Remaja seharusnya berkewajiban sebagai sesorang yang seharusnya menuntut ilmu demi mencapai kesuksesan dimasa yang akan datang, tetapi kenyataannya sekarang banyak remaja yang telah terpengaruh oleh permainan judi.

B. Faktor Penyebab

1. Pergaulan Teman Sebaya yang penjudi Pergaulan bagi remaja merupakan suatu yang sangat menyenangkan. Pergaulan juga merupakan wadah sebagai menambah wawasan atau pengetahuan terhadap sesuatu yang belum kita ketahui akibat bertukarnya pikiran antara remaja satu dengan remaja lainnya. Dalam pergaulan kita juga kerap menemukan induvidu meniru tindakan teman bergaulnya. Jika teman bergaulnya melakukan tindakan positif maka ada kecenderungan bagi remaja untuk melakukan tindakan yang positif juga.

Namun sebaliknya, jika teman bergaulnya suka melakukan tibdakan yang negatif maka remaja tersebut juga melakukan tindakan yang negatif.

Pengaruh teman merupakan salah satu faktor remaja melakukan judi. Pada awalnya remaja tersebut tidak tahu mengenai permainan judi tersebut, namun karena ajakkan teman sepermainannya rasa mereka bisa mempelajari berjudi dan remaja tersebut terjerumus dalam penyimpangan, meskipun remaja tersebut tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan penyimpangan yang lebih besar dikemudian harinya. Menurut Sutherland penyimpangan dalah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan atas suatu sikap atau tindakan yang dipelajari dari norma-norma yang menyimpang terutama dari subkultur diantara teman sebaya yang menyimpang (Bagong 2011:112). Awalnya remaja yang belum mengenal berjudi ketika ada teman yang pandai berjudi dan sering diajak pada saat itulah pengaruh dari teman yang suka berjudi tertular kepada teman yang belum mengenal judi.

2. Lingkungan Sosial

Perilaku judi dapat terjadi dimanapun dan dapat dilakukan oleh siapapun termasuk remaja. Lingkungan adalah salah satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan remaja, karena lingkungan mempengaruhi baik buruknya perkembangan remaja. Lingkungan juga membawa pengaruh besar terhadap kalangan masyarakat baik secara langsung maupun

(7)

secara tidak langsung, lingkungan juga merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku dan watak remaja.

Begitu juga di Kampung Padang Cupak lingkungan sangat menunjang karena berada pada lokasi yang tidak begitu ramai, sehingga lingkunganpun sangat mendukung untuk melakukan permainan judi

Edwin mengatakan penyimpangan dilakukan dari proses belajar atau yang dipelajari oleh seseorang dalam interaksinya dengan orang lain dan melibatkan komuniikasi. Dari uraian hasil penelitian di atas dapat diberi suatu kesimpulan bahwa lingkungan merupakan bentuk proses belajar bagi remaja sehingga mereka melukukan perjudian. Tanpa adanya lingkungan yang menyediakan tempat-tempat perjudian pasti remaja tidak akan terpengaruh dan melakukan untuk berjudi tetapi di Kampung Cupak dilingkungannya banyak yang menyediakan tempat-tempat untuk berjudi denagan demikian hal tersebut yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan hal yang menyimpang seperti perjudian yang dilakukan oleh remaja di Kampuang Cupak.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku seorang remaja dimana apabila lingkungan tempat remaja tersebut baik maka remaja akan berperilaku baik tetapi sebaliknya apabila lingkungan buruk terhadap perkembanganya akan berdampak buruk terlihat pada lingkungan Kampung Cupak banyak tempat-tempat yang menyediakan remaja untuk bermain judi dengan adanya tempat tersebut membuat mereka akan berfikir bahwa fasilitas untuk bermain judi itu ada.

3. Menghilangkan Rasa Bosan

Penyimpangan yang terjadi pada remaja terlihat pada perilaku judi pada remaja di Kampung Padang Cupak juga disebabkan karena adanya rasa bosan dan suntuk pada diri mereka serta tidak adanya kegiatan lain sehabis pulang sekolah, dengan cara ini mereka menghabiskan waktu luangnya untuk menghilang rasa suntuk dan bosan tersebut

Menurut teori Asosiasi Diferential salah satu dari 9 proposisi teori tersebut bahwa sesorang berprilaku menyimpang adanya motif dan dorongan untuk berprilaku menyimpang itu dipelajari dari defenisi- defenisi tentang norma yang baik atau tidak baik (Narwoko dan Bagong 2011:113). Di sini dapat diambil satu kesimpulan bahwa adanya motif dan dorongan untuk melakukan perilaku menyimpang dan disebabkan untuk menghilangkan rasa suntuk karena tidak adanya kegiatan- kegiatan yang positif yang dilakukan oleh remaja untuk mengisi waktu luangnya, dengan cara ini lah membuat mereka untuk bermain judi. Dalam hal ini sangat perlu adanya kontrol dari orang tua sehingga orang tua bisa melihat apa-apa saja kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan telah diuraikan pada pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab perilaku judi pada remaja di Kampung Padang Cupak, Nagari Lakitan Utara Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan adalah Faktor pergaulan teman sebaya proses belajar dari dalam diri remaja tersebut untuk berjudi yang disebabkan oleh pergaulan teman sebaya dengan melihat teman dan mempelajarinya sehingga timbullah kepandaian diri remaja tersebut utuk bermain judi, faktor lingkungan, lingkungan yang tidak sehat akan mempengaruhi perilaku remaja untuk melakukan penyimpangan seperti judi, Menghilangkan rasa bosan, karena tidak adanya kegiatan yang positif maka remaja cenderung melakukan kegiatan yang menurut mereka bisa menghilangkan rasa bosan seperti berjudi.

A. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan sarannya, yaitu bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar meneliti tentang dampak perilaku judi pada remaja.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Saebani Beni. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia Ali, Mohammad dan Mohammad. Asori.

2012. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta: Rineka Cipta

Haryanto, Dany dan Edwin Nugrohadi.

2011. Pengantar Sosiologi Dasar.

Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya

Narwoko Dwi, Bagong Suyanto. 2011.

Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana.

Sudarsono. 2004. Kenakalan Remaja.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa di dalam perjudian terdapat motivasi yang menjadi bagian terpenting dalam mempertahankan perilaku judi dalam