• Tidak ada hasil yang ditemukan

faktor penyebab terja nagari sungai n ko

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "faktor penyebab terja nagari sungai n ko"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR PENYEBAB TERJADI DEKADENSI MORAL PADA REMAJA DI NAGARI SUNGAI NYALO MUDIK AIR KECAMATAN

KOTO XI TARUSAN

ARTIKEL

Oleh:

YANDI CHANDRA NPM: 12060187

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

FAKTOR PENYEBAB TERJADI DEKADENSI MORAL PADA REMAJA DI NAGARI SUNGAI NYALO MUDIK AIR KECAMATAN

KOTO XI TARUSAN

ARTIKEL

Oleh:

YANDI CHANDRA NPM: 12060187

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

FAKTOR PENYEBAB TERJADI DEKADENSI MORAL PADA REMAJA DI NAGARI SUNGAI NYALO MUDIK AIR KECAMATAN

KOTO XI TARUSAN

ARTIKEL

Oleh:

YANDI CHANDRA NPM: 12060187

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)

FAKTOR PENYEBAB TERJADI DEKADENSI MORAL PADA REMAJA DI NAGARI SUNGAI NYALO MUDIK AIR KECAMATAN

KOTO XI TARUSAN By:

Yandi Chandra*

Jarudin, MA, Ph.D**

Septya Suarja, M.Pd**

*Student

**lecturers

Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated to problems found in the River Nyalo Nagari Koto XI Homecoming Air Kecamtan Tarusan South Coastal District. This study aims to look at the factors that cause moral decadence occurs in adolescents in Nagari Sungai Air Nyalo Homecoming Koto subdistrict Tarusan XI. Judging from troubled families, the media and the attitude of selfishness materialism.

This study is deskriptifyang trying to describe a situation as it is. The study found: (1) The cause occurred decadence in adolescent visits from family problems that are in many categories 2) Factors causing happen decadence in adolescents seen from the mass media are in many categories and (3) Factors that cause occurs decadence in adolescents seen from the attitude of selfishness materialism are in many categories. Based on the findings of this study researchers suggest to the teenagers who face adolescence in order to increase knowledge about adolescence reading a book of morals, so that in adulthood can develop well from the physical and psychological aspects to be able to face the next well.

Keywords: Factor decadence, Moral, Teens

PENDAHULUAN

Remaja adalah masa yang paling meyenangkan dan juga membingungkan.

dimana, disinilah remaja memulai kreativitasnya dan kehidupannya sebagai umat manusia dan beragama dan sosial.

Pada masa ini remaja banyak mengalami pengalaman baik atau buruk yang dapat menjadikan karakter remaja selanjutnya.

Namun, dalam hal demikian pada masa ini orang tua memiliki perang penting, dan banyak hal yang harus diselesaikan oleh para orang tua untuk kebaikan anaknya dalam hal membimbing dan membantu remaja menyelesaikan tugas-tugas masa remajanya dan perkembangannya. Namun remaja lebih cendrung menghabiskan waktu mereka bersama teman-temannya, dari uraian tadi diketahui bahwa remaja yang menghabiskan waktu bersama teman- temannya tersebut disebabkan lingkungan keluarga yang kurang bersahabat, ia lebih merasa teman sebaya yang memahaminya dibandingkan kelurganya. Kurangnya keharmonisan dalam keluarga, maka remaja

akan dapat menyebabkan terjadi penurunan atau dekadensi sosial.

Dekadensi secara etimologi berasal dari bahasa Inggris yakni decadence yang berarti kemerosotan. Menurut Ritzart (2011:31) dekadensi adalah sebagai penurunan terhadap sesuatu yang di anggap fundamental yang dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor tertentu yang membuat kondisi awal menjadi berbeda dan cendrung memburuk. Hal ini dapat terjadi pada remaja yang mengalami masalah psikososial.

Berdasarkan masalah yang terkait dengan dekadensi moral pada remaja.

Peneliti melihat remaja Sungai Nyalo Mudik Air ini banyak terpengaruh lingkungan dari budaya luar. 1) Remaja berkata yang tidak sopan sesama teman sebaya, perkelahian, tidak menghormati orang yang lebih tua darinya. 2) Remaja diketahui bahwa mudah terpengaruh terhadap lingkungan, seperti temannya mengajak pergi berhura-hura.

Pada mulanya dia menolak, namun temannya mengatakan kita tidak akan berteman lagi pada akhirnya dia ikut juga. 3)

(3)

Remaja tidak betah di rumah karena merasa tidak senang dan nyaman dengan keadaan orang tuanya yang selalu bertengkar dan jarang sekali akur. Selain itu wawancara dengan orang tua remaja. Mengatakan, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan jarang memperhatikan anaknya dalam hal mendidik atau menanyakan keadaannya anaknya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadi dekadensi moral pada remaja di Nagari Sungai Nyalo Mudik Air Kecamatan Koto XI Tarusan”?

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja di Nagari Sungai Nyalo Mudik Air Kecamatan Koto XI Tarusan. Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :

1. Faktor penyebab terjadi dekadensi moral dilihat dari keluarga bermasalah.

2. Faktor penyebab terjadi dekadensi moral dilihat dari media massa

Faktor penyebab terjadi dekadensi moral Masa remaja, menurut Ali (Mappiare, 1982:9), berlangsung antar umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.

Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun adalah remaja akhir.

Menurut Syamsu Yusuf (2000:132) istilah moral berasal dari kata latin “Moris”

yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-nilai atau tatacara kehidupan.

Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk lai atau prinsip-prinsip moral.

Menerima dan melakukan peraturan, nilai-niMenurut Ritzart (2011:31) dekadensi adalah sebagai penurunan terhadap sesuatu yang di anggap fundamental yang di pengaruhi oleh berbagai faktor-faktor tertentu yang membuat kondisi awal menjadi berbeda dan cendrung memburuk. Hal ini dapat terjadi pada remaja yang mengalami masalah psikososial.

Lickona (2012:5-9) menekankan bahwa faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada ramaja disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang terbentuk disekitarnya maupun dalam dirinya.

Sedangkan sebab adalah hal yang

menjadikan timbulnya sesuatu. Jadi, keadaan dan peristiwa yang menjadi penyebab terjadinya dekadensi moral pada remaja yaitu kepribadian remaja dan keadaan yang terjadi disekitar remaja antara lain :

1. Keluarga Bermasalah

Remaja yang hidup di dalam keluarga yang bermasalah seperti kurang perhatian dan broken home dapat menimbulkan tingkahlaku yang menyimpang terhadap remaja, remaja yang hidup di dalam keluarga yang bermasalah akan hidup dan mencari jalannya sendiri seperti : berteman dengan anak-anak nakal, merokok, konsumsi alkohol, narkoba dan lain-lain yang menjadi penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja tersebut.

2. Media Massa

Tayangan-tayangan yang muncul dari media elektronik (efek negatif dari tayangan televisi) dan media cetak (majalah dewasa) akan menjadi penyebab hancurnya moral remaja.

3. Sikap egoisme materialisme

Egoisme adalah suatu sifat buruk manusia yang mementingkan dirinya sendiri. Orang yang bersifat egois akan mengusahakan segala sesuatu yang dia inginkan dengan segala cara tanpa memikirkan kepentingan orang lain. Jika remaja memiliki sikap egois yang tinggi, maka remaja akan cendrung menghalalkan segala cara untuk memiliki apa yang dia inginkan.

Adapun menurut Willis (2010:56) penyebab terjadi dekadensi moral remaja sebagai berikut :

1. Orang tua otoriter

Orang tua yang merasa berkuasa di rumah tangga, sehingga segala tindakannya terlihat keras, kata-katanya kepada anak-anak tajam dan menyakitkan hati, banyak memerintah, kurang mendengarkan keluhan dan terlalu disiplin. Sikap orang tua yang seperti itu akan menimbulkan rasa takut dan rasa dendam.

Sikap yang dimunculkan oleh orang tua tersebut akan membuat hubungan antara orang tua dan anak- anaknya kurang efektif, hal ini disebabkan karena adanya pertentangan kepribadian antara orang tua dan anak yang kadang-kadang tidak sependapat.

(4)

2. Orang tua yang over Affeciion (terlalu sayang atau lunak)

Orang tua yang terlalu lunak, tidak berdaya, memberi kebebasan terhadap norma-norma yang harus diikuti oleh mereka. Dalam hal ini mungkin orang tua terlalu sayang terhadap anak-anak mereka atau mungkin juga kurangnya pendidikan.

3. Kurang kasih sayang

Kurang kasih sayang yang diberikan orang tua kepada anak akan menyebabkan anak merasa jenuh dan merasa kehilangan keberadaannya di keluarga. Mereka kehilangan orang tempat mengadukan rasa kecewa, konflik dan masalah lain yang dialami oleh anak.

METODE PENELITIAN

Adapun tempat atau lokasi penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2016 s/d 2 Juli 2016 di Nagari Sungai Nyalo Mudik Air Kecamatan Koto XI Tarusan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Penggunaan metode deskriptif kuantitatif ini dikarenakan penelitian ini hanya bertujuan mendeskripsikan dan menggambarkan tentang faktor penyebab terjadi dekadesi moral pada remaja, faktor-faktor yang akan dideskripsikan yaitu keluarga bermasalah, media massa, dan sikap egoisme materialisme.

Operasional variabel penelitian ini adalah faktor penyebab dekadensi moral yang meliputi, keluarga bermasalah, media massa, sikap egoisme dan materialisme.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di Nagari Sungai Nyalo Mudik Air. Menurut Sugiyono (2011: 91)

”Sampel adalah bagian dari sejumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. dijadikan sampel dalam penelitian ini di Sungai Nyalo, Kampung Tangah dan Mudiak Air dengan jumlah sampel 68 orang.

Jenis dan Sumber Data dalam penelitian ini Jenis data yang digunakan data interval. Sedangkan Sumber data yang digunakan jika menggunakan alat kuesioner atau angket, maka sumber data disebut responden. Pada penelitian ini, sumber data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer

yaitu data yang langsung diperoleh dari remaja yang menjadi sampel penelitian di Nagari Sungai Nyalo Mudik Air, sedangkan data sekunder yaitu data yang didapatkan dari Wali Nagari Sungai Nyalo Mudik Air.

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah angket, yaitu daftar sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis. Dimana responden memberikan jawaban terhadap pertanyaan atau pernyataan tersebut secara tertulis.

Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2009:207) “Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Analisis hasil penelitian ini mengenai faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja di Nagari Sungai Nyalo Kecamatan Koto XI Tarusan digambarkan pada bab ini sesuai dengan batasan dan rumusan masalah dalam penelitian ini. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dengan masing-masing sub variabel yaitu: 1) faktor penyebab terjadi dekadensi moral dilihat dari keluarga bermasalah 2) faktor penyebab terjadi dekadensi moral dilihat dari Media Massa 3) faktor penyebab terjadi dekadensi moral dilihat dari sikap egoisme materialisme.

B. Deskripsi Umum

1. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral di Sungai Nyalo Mudik Air Kecamatan Koto XI Tarusan

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat dilihat faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja di Sungai Nyalo Mudik Air Kecamatan Koto XI Tarusan secara umum yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak 3 dengan presentase 4,41% pada kategori banyak 49 frekuensi dengan presentase 72,06%, dan kategori cukup banyak 16 frekuensi dengan persentase 23,53% sedangkan pada kategori sedikit tidak ada, dan sangat sedikit tidak ada

(5)

C. Deskripsi Khusus

1. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja dilihat dari Keluarga Bermasalah

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat diketahui faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari keluarga bermasalah yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak tidak ada pada kategori banyak 38 frekuensi dengan presentase 55.88%, dan kategori cukup banyak 29 frekuensi dengan persentase 42,65% sedangkan pada kategori sedikit 1, dan sangat sedikit tidak ada.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadi dekadensi dilihat dari keluarga bermasalah berada pada kategori banyak.

2. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja dilihat dari Media Massa

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat diketahui faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari media massa yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak 4 frekuensi dengan persentase 5.88%, pada kategori banyak 42 frekuensi dengan presentase 61.76%, dan kategori cukup banyak 22 frekuensi dengan persentase 32,35% sedangkan pada kategori sedikit tidak ada, dan sangat sedikit tidak ada.

Dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari media massa berada pada kategori banyak.

3. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja dilihat dari Sikap Egoisme Materialisme

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat diketahui faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari sikap egoisme materialisme yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak 7 frekuensi dengan persentase 10,29%, pada kategori banyak 46 frekuensi dengan presentase 67,65%, dan kategori cukup banyak 13 frekuensi dengan persentase 19,12% sedangkan pada kategori sedikit 2 dan sangat sedikit tidak ada.

Dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari sikap egoisme materialisme pada kategori banyak.

4. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja dilihat dari Kurang Perhatian

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat diketahui faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari kurang perhatian yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak 4 frekuensi dengan persentase 5,88%, pada kategori banyak 32 frekuensi dengan presentase 47.06%, dan kategori cukup banyak 30 frekuensi dengan persentase 44,12%

sedangkan pada kategori sedikit 1, dan sangat sedikit 1.

Dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari kurang perhatian berada pada kategori banyak.

5. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja dilihat dari Berteman dengan Anak-anak Nakal

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat diketahui faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari berteman dengan anak-anak nakal yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak 2 frekuensi dengan persentase 2,94%, pada kategori banyak 32 frekuensi dengan presentase 47.06%, dan kategori cukup banyak 32 frekuensi dengan persentase 47,06% sedangkan pada kategori sedikit 2 dan sangat sedikit tidak ada.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadi dekadensi dilihat dari berteman dengan anak-anak nakal berada pada kategori banyak.

6. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja dilihat dari Kekerasan Atau Tawuran

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat diketahui faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari kekerasan dan tawuran yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak 6 frekuensi dengan persentase 8,82%, pada kategori banyak 43 frekuensi dengan presentase 63,24%, dan kategori cukup banyak 19 frekuensi dengan persentase 27,94%

(6)

sedangkan pada kategori sedikit tidak ada, dan sangat sedikit tidak ada.

Dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari kekerasan dan tawuran berada pada kategori banyak.

7. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja dilihat dari Pacaran

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat diketahui faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari pacaran yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak 6 frekuensi dengan persentase 8,82%, pada kategori banyak 34 frekuensi dengan presentase 50.00%, dan kategori cukup banyak 24 frekuensi dengan persentase 35,29% sedangkan pada kategori sedikit 4 frekuensi dengan presentase 5,88% dan sangat sedikit tidak ada.

Dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari pacaran berada pada kategori banyak.

8. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja dilihat dari Sikap Buruk

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat diketahui faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari sikap buruk yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak 60 frekuensi dengan persentase 88,24%, pada kategori banyak 5 frekuensi dengan presentase 7.35%, dan kategori cukup banyak 3 frekuensi dengan persentase 4,41% sedangkan pada kategori sedikit tidak ada, dan sangat sedikit tidak ada.

Dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari sikap buruk berada pada kategori sangat banyak.

9. Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja dilihat dari Pencurian

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat diketahui faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari pencurian yang berjumlah 68 frekuensi pada kategori sangat banyak 18 frekuensi dengan persentase 26,47%, pada kategori banyak

41 frekuensi dengan presentase 60.29%, dan kategori cukup banyak 8 frekuensi dengan persentase 11,76% sedangkan pada kategori sedikit 1, dan sangat sedikit tidak ada.

Dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadi dekadensi moral pada remaja dilihat dari sikap pencurian berada pada kategori banyak.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini mengenai Faktor penyebab terjadi Dekadensi moral pada remaja di Nagari Sungai Nyalo Mudik Air Kecamatan Koto XI Tarusan Provinsi Sumatera Barat, akan dipaparkan pembahasan hasil penelitian yang meliputi:

1) Keluarga Bermasalah, 2) Sikap Egoisme Materiallisme , 3) Media Massa 4) Berteman dengan Anak-anak Nakal 5) Kekerasan atau Tawuran 6) Pacaran 7) Sikap Buruk 8) Pencurian

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan mengenai Faktor Penyebab Terjadi Dekadensi Moral pada Remaja Di Nagari Sungai Nyalo Mudik Air Kecamatan Koto Xi Tarusan dilihat dari:

1. Profil keluarga bermasalah terlihat dari hasil analisis berada pada kriteria sering dengan presentase 55,88%.

2. Profil media massa terlihat dari hasil analisis berada pada kriteria sering dengan presentase 61,76%.

3. Profil sikap egoisme dan materialisme terlihat dari hasil analisis berada pada kriteria sering dengan presentase 67,65%.

SARAN

1. Bagi remaja yang sudah memiliki moral yang sangat baik, semoga dapat mempertahankan moral tersebut. Bagi remaja yang mempunyai moral yang kurang baik semoga dapat ditingkatkan dengan meyakini kompetensi yang ada dalam diri tersebut untuk dikembangkan.

2. Bagi guru BK di sekolah agar lebih menerapkan lagi layanan-layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling salah satunya ialah layanan bimbingan kelompok tujuannya untuk melatih peserta didik dalam berbicara dan

(7)

mengemukakan ide-ide yang dimilikinya.

3. Bagi orang tua diharapkan agar mampu memberikan perhatian yang lebih terhadap anaknya dalam proses belajar menjadi anak yang berbakti terutama bagi ayah dan ibunda, anak yang kurang mendapat perhatian akan senan tiasa berprilaku menyimpang. Agar tidak terjadi melemahnya kepribadian, orang tua harus lebih tegas lagi cara mendidik, apalagi dengan ancaman pacaran remaja zaman sekarang yang sangat trand serta mampu untuk menjadikan remaja lainnya yang belum terpengaruh menjadi terpengaruh dalam cara pacaran masa kini.

4. Bagi toko masyarakat, diharapkan untuk memberikan arahan anak remaja dan membantu maupun mengontrol remaja agar tidak terjadi dekadensi moral pada remaja untuk tidak terlibat permasalahan kekerasan pencurian dan lain-lain.

5. Bagi pengelola program studi, agar lebih memantapkan lagi layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling untuk membantu meningkatkan moral pada remaja.

6. Bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat menjadi langkah awal bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian terkait dengan meningkatkan moral.

KEPUSTAKAAN

Adisusilo, Frankena. 2012. Personality A psikologicalinterpretation.

Surabaya : Aksara baru.

Bungin. 2010. Penelitian Kuantitatif.

Jakarta : Rineka Cipta.

Darmawan. 2013. Metode Penelitian 1 Kuantitatif dan Kualitatif.

Bandung : Alfabeta

Dewey. 2012. Psikologi Perkembangan.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

H. Sofyan S. Willis, M.pd. 2010. Remaja dan Masalahnya. Bandung : Alfabeta.

Herbart, Martaniah. 1988 “Penyelididikan Motif Sosial Remaja Indonesia”.

Jurnal Psikologi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Jhohn Ritzart. 2011. Nilai, Etika, dan Dasar Konsep Pendidikan Moral dalam

Pendidikan Indonesia. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Lehman. Yusuf. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada Media Group.

Lickona. 2012. Etika Umum, Masalah- masalah Pokok Filsafat Moral.

Yogyakarta : Kanisius.

Lillie. Pratidarminasti. 1991. Konsep Dasar Pendidikan Moral dan Implementasi. Surabaya : Aksara Baru.

Riduwan. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta : Raja Wali Press.

Sarlito Wirawan Sarwono. 2008. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Sudijono.2010. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

Syamsu Yusuf. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Willis. 2010. Psikologi Perkembagan Moral Remaja. Remaja Rosdakarya Offset- Bandung.

Yusuf, A. Muri. 2005. Metode Penelitian.

Padang : UNP Press.

Zafri. 2000. Studi Penelitian Kuantitatif dan Konsep-konsep Penelitian.

Bandung : Aksara Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Penyebab hasil yang didapat dari penelitian pada Teknik Pemesinan dengan taraf cukup tidak hanya dapat dilihat dari instrument tetapi dapat dilihat pula faktor-faktor

Pengamatan histologi menunjukkan peningkatan jumlah makrofag, jumlah fibroblast dan ketebalan re-epitelisasi serta penurunan luas luka bakar pada kelompok salep ekstrak daun kepel