LATAR BELAKANG MASALAH
Faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang. Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja di Jakarta Timur khususnya di Kec.
MASALAH PENELITIAN
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Rumusan masalah
Adakah hubungan antara faktor internal yaitu jumlah tablet Fe yang diterima selama kehamilan dengan prevalensi anemia pada kehamilan remaja di Puskesmas Kabupaten Jatinegara. Adakah hubungan faktor eksternal yaitu pendidikan, pekerjaan, jumlah kehamilan, usia kehamilan saat ini, riwayat anemia, frekuensi pemeriksaan ANC, status gizi, terhadap prevalensi anemia pada kehamilan remaja di Puskesmas Kabupaten Jatinegara Tahun 2015.
KEGUNAAN PENELITIAN
- Bagi instansi kesehatan
- Bagi Masyarakat
- Bagi peneliti lain
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prevalensi anemia pada kehamilan remaja di Puskesmas Kabupaten Jatinegara Tahun 2015. Hasil uji statistik diperoleh nilai P sebesar 0,693 (p < 0,05), sehingga disimpulkan tidak terdapat hubungan yang bermakna atau signifikan. antara frekuensi pemeriksaan antenatal care (anc) dengan prevalensi anemia pada kehamilan remaja.
DESKRIPSI TEORI
- Kehamilan Remaja
- Anemia
- Anemia Dalam Kehamilan
- Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya anemia pada kehamilan
Mineral zat besi merupakan mineral penting selama kehamilan, tidak hanya bagi bayi tetapi juga bagi ibu hamil. Anemia sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi, oleh karena itu perlu ditekankan agar ibu hamil mengonsumsi zat besi selama hamil.
PENELITIAN YANG RELEVAN
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
- Kerangka Teori
- Kerangka Konsep
- Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan antara faktor internal yaitu jumlah tablet Fe yang diminum dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja di Puskesmas. Dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja di Puskesmas kabupaten. Jatinegara 2015 Faktor Eksternal Kejadian Anemia OR. Dari hasil analisis diketahui nilai OR (Odd Ratio) sebesar 1,422 yang berarti ibu hamil remaja yang frekuensi pemeriksaan antenatal care (ANC) tidak memenuhi standar mempunyai peluang mengalami anemia sebesar 1,422. selama kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil remaja yang melakukan frekuensi pemeriksaan antenatal care (anc) sesuai standar. 7) Hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja.
Berdasarkan tabel hasil analisis faktor pendidikan dengan kejadian anemia diketahui proporsi anemia yang terjadi pada kehamilan remaja. Sebaran proporsi kasus anemia pada kehamilan remaja lebih banyak ditemukan pada kategori jumlah kehamilan < 2 kali masing-masing sebesar 60,0%. Setelah dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja di Puskesmas Kabupaten.
Hasil penelitian ini menggambarkan hanya satu faktor yaitu status gizi yang berhubungan dengan prevalensi anemia pada kehamilan remaja.
40
TUJUAN PENELITIAN
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
- Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN
- Desain penelitian
- Bentuk Penelitian
POPULASI DAN SAMPEL
- Populasi
- Sampel
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Jatinegara Jakarta Timur dan pendataan di Ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Ruang Bersalin (RB). Ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Ruang Bersalin (RB) Berapa jumlah ibu hamil remaja berdasarkan laporan tahun 2015, kemudian dicatat nama dan nomor registrasi pasien pada Buku Registrasi di ruang KIA dan RB, kemudian diambil status Berdasarkan nomor registrasi dan nama yang tercatat di buku registrasi, maka pasien mengambil status pasien yang masih remaja meskipun tidak ada di buku registrasi, seperti status ibu hamil remaja yang dirujuk. Setelah seluruh data pasien ibu hamil remaja tercatat pada tabel utama, maka dilakukan pengolahan data.
INSTRUMEN PENELITIAN
TEKNIK ANALISIS DATA
- Pengolahan dan Manajemen Data
- Analisis Data
Periksa kembali data yang dikodekan untuk melihat apakah ada kemungkinan kesalahan dalam pemberian kode. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral, atau grafik. Variabel : Jumlah tablet Fe yang diterima dengan variabel anemia pada kehamilan remaja, variabel pendidikan dengan variabel anemia pada kehamilan remaja, dan seterusnya.
Melihat hasil uji statistik ini misalnya, mungkin saja kedua variabel tersebut mempunyai keterkaitan secara persentase, namun hubungan statistiknya tidak signifikan. Analisis bivariat hanya akan menciptakan hubungan antara dua variabel yang bersangkutan (variabel bebas dan variabel terikat). Uji statistik yang digunakan biasanya regresi berganda (regresi berganda untuk mengetahui variabel independen mana yang lebih erat hubungannya dengan variabel dependen.
Model terakhir berlaku apabila semua pembolehubah bebas dan pembolehubah bersandar tidak mempunyai nilai p>0.05.
HIPOTESIS STATISTIK
- Hipotesis Nol (Ho)
- Hipotesis Alternatif (Ha)
Berdasarkan tabel frekuensi kejadian anemia pada kehamilan remaja terlihat sebagian besar ibu hamil remaja mengalami anemia sebanyak 49 responden (59%) dibandingkan yang tidak mengalami anemia sebanyak 34 responden (41%). . Berdasarkan tabel frekuensi faktor eksternal terjadinya anemia pada kehamilan remaja terlihat bahwa sebagian besar responden mempunyai faktor eksternal yang berhubungan dengan jumlah kehamilan. Berdasarkan Tabel 6 diketahui proporsi anemia pada kehamilan remaja lebih tinggi pada kategori usia kehamilan <.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi faktor eksternal terhadap kejadian anemia pada kehamilan remaja diketahui sebagian besar responden tidak bekerja. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi faktor eksternal kejadian anemia pada kehamilan remaja terlihat sebagian besar responden memiliki usia kehamilan ≥ 28 minggu yaitu sebanyak 80 (96,4%). Berdasarkan tabel distribusi frekuensi faktor eksternal kejadian anemia pada kehamilan remaja diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mempunyai riwayat anemia dengan besaran yang sama.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi faktor eksternal terhadap kejadian anemia pada kehamilan remaja terlihat sebagian besar responden telah melakukan pemeriksaan ANC sesuai standar. Sebaran proporsi kejadian anemia pada kehamilan remaja ternyata lebih besar pada kategori terakhir 23,5 yaitu 76,7% dibandingkan kategori terakhir tahun 2018. Angka kejadian anemia pada kehamilan remaja (59%) lebih besar dibandingkan pada kategori terakhir tahun 2018. tidak adanya anemia pada kehamilan remaja di Puskesmas Kabupaten.
DESKRIPSI DATA
PENGUJIAN HIPOTESIS
- Analisis Univariat
- Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi faktor eksternal terhadap prevalensi anemia pada kehamilan remaja terlihat bahwa mayoritas responden memiliki jumlah kehamilan < 2 kali lipat dari jumlah faktor eksternal berdasarkan usia kehamilan. Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,661 (p < 0,05), sehingga disimpulkan tidak ada hubungan bermakna atau signifikan antara pendidikan dengan prevalensi anemia pada kehamilan remaja. Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,325 (p < 0,05), sehingga disimpulkan tidak terdapat hubungan bermakna atau bermakna antara pekerjaan dengan prevalensi anemia pada kehamilan remaja.
Hasil uji statistik memberikan nilai P sebesar 0,585 (p<0,05), sehingga disimpulkan tidak terdapat hubungan bermakna atau signifikan antara jumlah kehamilan dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja. Hasil uji statistik memberikan nilai P sebesar 0,784 (p<0,05), sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna atau signifikan antara usia kehamilan dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja. Hasil uji statistik memberikan nilai P sebesar 0,085 (p<0,05), sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna atau bermakna antara riwayat anemia dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja.
Hasil uji statistik memberikan nilai P sebesar 0,014 (p<0,05), sehingga disimpulkan terdapat hubungan bermakna atau bermakna antara status gizi dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja.
PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi faktor eksternal terhadap prevalensi anemia pada kehamilan remaja terlihat sebagian besar responden mempunyai kehamilan <2 yaitu 75 (90,4%). Berdasarkan tabel distribusi frekuensi faktor eksternal prevalensi anemia pada kehamilan remaja terlihat sebagian besar responden mempunyai status gizi baik dengan ukuran LILA ≥ 23,5 cm sebanyak 53 (63,9%). Pada penelitian ini prevalensi anemia pada kehamilan remaja disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan (Tidak bersekolah - Tamat SD) sehingga mempengaruhi pengetahuan mereka tentang makanan bergizi dan sesuai dengan kebutuhannya terutama kebutuhan zat besi.
Sebaran proporsi kasus anemia pada kehamilan remaja ternyata lebih besar pada kategori tidak bekerja yaitu 61,1% dibandingkan dengan kategori bekerja yaitu 45,5% dan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara pekerjaan dan kehamilan remaja. insidensi. anemia pada kehamilan remaja. Pada penelitian ini ditemukan bahwa jumlah kehamilan tidak berhubungan dengan anemia pada kehamilan remaja karena 90,4% kehamilan remaja merupakan kehamilan pertama, sehingga kejadian anemia pada kehamilan remaja disebabkan oleh faktor lain seperti status gizi. Sebaran proporsi kejadian anemia pada kehamilan remaja ditemukan lebih banyak pada kategori mengalami anemia yaitu masing-masing 87,5% dibandingkan dengan kategori tidak mengalami anemia masing-masing 44,3%. anemia dan kejadian anemia di
Sebaran proporsi kejadian anemia lebih sering terjadi pada responden yang pernah mendapat tablet Fe < 90 tablet sebanyak 59,7%, dan tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara jumlah tablet Fe yang diterima dengan kejadian anemia pada anak. kehamilan remaja.
KETERBATASAN PENELITIAN
Faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja adalah status gizi, sedangkan faktor pendidikan, pekerjaan, jumlah kehamilan, riwayat anemia dan frekuensi pemeriksaan ANC tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja di Balai Besar Jatinegara. Balai Kesehatan Daerah pada tahun 2015. Anemia pada kehamilan merupakan permasalahan nasional, karena mencerminkan nilai kesejahteraan ekonomi masyarakat dan dampaknya yang sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan menggunakan data primer dengan menambahkan variabel lain yang diyakini berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan remaja, semoga penelitian ini dapat dijadikan landasan untuk penelitian selanjutnya.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Tahun 2012. Analisis Faktor Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo . Melisa, 2013. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil, Bagian 1, No. 1. http://online-journal.unja.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1012.
Faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
KESIMPULAN
IMPLIKASI
Implikasi dari penelitian ini adalah untuk menurunkan angka kejadian kehamilan dan anemia pada masa kehamilan khususnya remaja khususnya di wilayah Jakarta Timur antara lain dengan meningkatkan pelayanan kepada remaja putri mengenai kesehatan reproduksi khususnya masalah anemia pada remaja, makanan seimbang dan terutama yang mengandung zat besi karena nutrisi merupakan faktor yang berhubungan dengan terjadinya anemia, lakukan pemeriksaan Hb. Perlunya peningkatan pelayanan masalah kesehatan reproduksi remaja di sekolah atau lingkungan tempat tinggal, dengan meningkatkan pelayanan ANC dengan metode ANC Terfokus. Bidan berperan penting dalam pencegahan dan/atau pengobatan setiap kondisi yang mengancam jiwa tersebut melalui berbagai intervensi yang merupakan komponen penting ANC, seperti: mengukur tekanan darah, memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda dini perdarahan/infeksi, serta serta deteksi dini dan pengobatan anemia Apabila tenaga kesehatan memberikan pelayanan sesuai standar yang ada, maka terjadinya anemia dapat dihindari.
Memberikan masukan kepada Kementerian Kesehatan RI, pelayanan kesehatan dan institusi kesehatan baik pemerintah maupun swasta dalam menentukan strategi penurunan angka kejadian kehamilan remaja dan anemia pada kehamilan.
SARAN
- Bagi Masyarakat
- Bagi Instansi Kesehatan
Pola konsumsi dan kadar hemoglobin ibu hamil di Kabupaten MAROS Sulawesi Selatan. KESEHATAN MAKARA, VOL. Faktor yang mempengaruhi anemia defisiensi besi pada pekerja wanita di PT Hm Sampoerna.