Pengaruh Tingkat Pemahaman Akuntansi dan Tingkat Kesiapan Pelaku UMKM Terhadap Penerapan SAK EMKM Dalam Penyusunan Laporan Keuangan UMKM '8ongket Kota Palembang. Puji dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena semata-mata karena rahmat dan karunia-NYA peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pemahaman Akuntansi dan Pelaku UMKM” tingkat kesiapan penerapan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangan UMKM Songket di Kota Palembang Anasta Dame Situmorang, Pengaruh tingkat pemahaman akuntansi dan kesiapan pelaku UMKM terhadap penerapan SAK EMKM dalam menyusun laporan keuangan UMKM Songket di Kota Palembang (Di bawah bimbingan Ibu Dra. Sonang P. Pangaribuan, SE, MM, Ak, CA dan Ibu Martha Rianty N., SE, M.Si).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pemahaman akuntansi dan tingkat kesiapan pemangku kepentingan UMKM dalam penerapan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangan UMKM Songket di kota Palembang. Hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa variabel Tingkat Pemahaman Akuntansi dan Tingkat Kesiapan Pelaku UMKM secara bersama-sama berpengaruh terhadap Penerapan SAK EMKM. Hasil uji parsial juga menunjukkan bahwa variabel Rekrutmen berpengaruh terhadap Penerapan SAK EMKM yang ditunjukkan dengan nilai sig t (0,040) < a (0,05), variabel Pelatihan berpengaruh terhadap Penerapan SAK EMKM yang ditunjukkan dengan nilai sig t (0,000 ) < a (0,05).
UMKM Songket di Kota Palembang hendaknya lebih memperhatikan tingkat pengetahuan akuntansi dan tingkat kesiapan pelaku UMKM. Penerapan SAK EMKM pada saat penyusunan laporan keuangan sebaiknya dilakukan secara rutin yaitu setiap satu bulan sekali, agar dapat dilakukan evaluasi dan menghindari faktor-faktor yang dapat menghambat proses kerja penerapan SAK EMKM pada saat penyusunan laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan akuntansi dan tingkat kesiapan pelaku UMKM terhadap penerapan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangan UKM Songket di Kota Palembang. Hasil uji hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa variabel tingkat pengetahuan akuntansi dan tingkat kesiapan pelaku UMKM secara bersama-sama berpengaruh terhadap adopsi SAK EMKM.
Keywords: Recruitment, Training, and Counseling and Application of SAC EMKM in the Preparation of Financial Statements.
Latar Belakang
SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan terbaru yang penyusunannya lebih sederhana dibandingkan SAK ETAP, karena mengatur transaksi yang biasa dilakukan oleh UMKM dan dirancang khusus untuk usaha mikro, kecil, dan menengah sesuai dengan UU No. Fakta yang muncul di bidang ini adalah tingkat persyaratan SAK EMKM bagi UKM masih tergolong rendah karena terkesan memberatkan usaha mikro, kecil, dan menengah. Kami berharap kerangka pelaporan SAK EMKM dapat membantu transisi entitas dari pelaporan berbasis kas ke berbasis akrual.
Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan rancangan paparan standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil dan menengah (ED SAK EMKM) yang telah disetujui oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FSAK) pada tanggal 18 Mei 2016, yang mulai berlaku efektif 1 Januari 2018 Ikatan Akuntan Indonesia, 2018) Penerbitan SAK EMKM dikarenakan perlunya standar akuntansi yang lebih sederhana karena keterbatasan sumber daya manusia. SAK EMKM lebih sederhana dibandingkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Tanggung Jawab Publik (SAK ETAP) karena mengatur transaksi yang umumnya dilakukan oleh EMKM. SAK EMKM, (2016:1) SAK EMKM merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada KAS secara umum, tujuan, karakteristik kualitatif, unsur laporan keuangan atau konsep.
Faktor pertama yang mempengaruhi penerapan SAK EMKM adalah pemahaman akuntansi Menurut Suwardjono dalam Annisa Sekar Mulia (2013), pengetahuan akuntansi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai pengetahuan profesional (keterampilan) yang dipraktikkan di dunia nyata dan di dunia nyata. bersamaan dengan disiplin ilmu yang diajarkan di Perguruan Tinggi. Faktor kedua yang mempengaruhi penerapan SAK EMKM adalah tingkat kesiapan pelaku usaha, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), siap diartikan bersedia. Tingkat kesiapan penerapan SAK EMKM adalah sejauh mana pelaku UMKM bersedia menerapkan SAK EMKM.
Dewi dan Sari (2019) mengartikan kesiapan adalah keadaan seseorang yang siap melaksanakan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM yang dinilai berdasarkan persepsi dan faktor pendukung terkait SAK EMKM. Di kota palembang terdapat 87 UMKM Songket yang mempunyai kendala dalam pemahaman akuntansi, serta UMKM yang belum menerapkan atau mempunyai kendala dalam melaksanakan laporan keuangan sesuai SAK EMKM yang ada. Pemahaman terhadap SAK EMKM masih kurang, diharapkan pelaporan dapat membantu transisi entitas dari pelaporan berbasis kas ke pelaporan berbasis akrual dan dapat memberikan hasil bagi pelaku usaha dalam berproduksi.
Salah satu alasan para pelaku UMKM membuat kain songket di kota palembang adalah karena kurangnya rasa percaya diri dan keengganan mereka dalam mengambil resiko yang akan mereka alami dalam upaya penerapan pelaporan keuangan SAK EMKM. Selain itu, tingkat pemahaman akuntansi dan tingkat kesiapan pelaku UMKM juga menjadi salah satu faktor yang membuat semakin banyak pelaku UMKM di kota palembang yang membuat kain songket untuk mengembangkan usahanya. bahwa pelaporan keuangan SAK EMKM kurang bermanfaat, sehingga mereka mengaku belum memenuhi ekspektasi saat melakukan penjualan. Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa akuntansi berdasarkan SAK EMKM berpengaruh positif terhadap kualitas laporan akuntansi.
Mereka hanya melakukan sosialisasi SAK ETAP dan informasi teknologi tentang penerapan SAK ETAP. Dalam penelitian ini peneliti menguji pengaruh variabel tingkat pemahaman akuntansi dan tingkat kesiapan UMKM terhadap penerapan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat pemahaman akuntansi dan tingkat kesiapan pelaku UMKM terhadap penerapan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangan UMKM (Studi Kasus atau UMKM Songket di Kota palembang.
Perumusan Masalah
2018) kajian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada UMKM (Studi Kasus UMKM di Suryodiningratan Mantrijeron Yogyakarta). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi SAK ETAP, penjualan, latar belakang pendidikan pemilik, usia usaha, dan teknologi informasi terhadap penerapan SAK ETAP pada UMKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pemilik UKM tidak mengetahui tentang SAK ETAP sehingga tidak menerapkan SAK ETAP.
Apakah tingkat kesiapan pelaku UMKM berpengaruh terhadap penerapan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangan UMKM Songket di kota palembang? Apakah pemahaman akuntansi dan kesiapan pelaku UMKM berpengaruh terhadap penggunaan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangan UMKM songket di kota palembang?
Tujuan Penelitian
Manfaat
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan kajian bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengenai pemahaman akuntansi dan tingkat kesiapan pelaku UMKM dalam penerapan SAK EMKM di bidangnya. penyusunan laporan keuangan. Kami berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dokumen akademis, literatur dan bahan penelitian lebih lanjut bagi pihak-pihak yang berkepentingan di bidang ekonomi, khususnya yang fokus pada bidang akuntansi. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pemahaman Akuntansi Dan Pelatihan Pelaporan Keuangan Terhadap Pelaporan Keuangan UMKM Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus UMKM Di Kabupaten Wonosobo).
Pengaruh pemahaman akuntansi, penggunaan sistem informasi akuntansi dan peran audit internal terhadap kualitas laporan keuangan (Survei Koperasi Pegawai Indonesia Kota Bandung). Dampak Tingkat Penerapan Sistem Pencatatan Akuntansi, Tingkat Pemahaman Akuntansi dan Tingkat Kesiapan Pelaku UMKM Terhadap Penerapan SAK EMKM pada UMKM di Kabupaten Gianyar. “Pengaruh Sosialisasi Sak Etap, Tingkat Pendidikan Pemilik Dan Persepsi Pelaku UKM Terhadap Penggunaan Sak Etap Di Kalangan UKM Di Kecamatan Buleleng.”
Analisis pemahaman dan kesiapan pengelola UMKM dalam melaksanakan laporan keuangan berdasarkan SAK UMKM (Studi Empiris UMKM di Kota Medan). Pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
