PENDAHULUAN
Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Faedah Penelitian
Bagaimana sistem pengadaan barang dan jasa untuk pengadaan pemandu pendidikan SD dan SMP di kota Tebing Tinggi. Bagaimana pertanggungjawaban tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa untuk penyediaan buku pedoman bagi tenaga pendidik SD dan SMP di Kota Tegal Tinggi Nomor 21/Pid.Sus TPK/2021/PN.Mdn.
Tujuan Penelitian
Definisi Operasional
21/Pid.Sus-TPK/2021/PN.Mdn dan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan referensi sebagai sumber literatur dan karya ilmiah untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa/I mendatang. Pendidikan Kota Tebing Tinggi (Analisis Keputusan Nomor 21/Pid.Sus-TPK/2021/Pn.Mdn), dapat dijelaskan definisi operasional penelitian yaitu: 1.
Keaslian Penelitian
Sedangkan perbedaannya peneliti lebih mengkaji tentang makna unsur pengayaan dalam tindak pidana korupsi. Sedangkan perbedaannya peneliti lebih mengkaji tentang makna unsur pengayaan dalam tindak pidana korupsi.
Metode Penelitian
- Jenis dan pendekatan penelitian
- Sifat penelitian
- Sumber data
- Alat pengumpulan data
- Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan memfokuskan, mengabstraksi, dan mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk memberikan jawaban atas masalah. Jenis analisis data terdiri dari analisis kuantitatif dan kualitatif.10 Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif berdasarkan jenis dan tujuan penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
Korupsi
PEDOMAN PIDANA KORUPSI PENGADAAN PIDANA BAGI PENDIDIK KOSOVO DAN SMP DINAS PENDIDIKAN KOTA TEBING ATAS. Tindak pidana korupsi pengadaan tenaga guru sekolah dasar dan menengah di Dinas Pendidikan Kota Tebing Atas (Analisis Putusan Nomor 21/Pid.Sus.TPK/2021.Pn.Mdn)”. Teknik Konstruksi Nusa selaku pembuat dakwaan tindak pidana korupsi dalam putusan nomor 81/Pid.Sus/Tipikor/2018/PN.Jkt.Pst.
Pengadaan barang dan jasa
Atas dasar uraian dan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa filosofi pemesanan barang dan jasa diinginkan sedemikian rupa sehingga dilakukan atas dasar pemikiran yang logis dan sistematis (thinking system), sesuai dengan norma dan prosedur baku pemesanan. Prinsip/norma, etika serta tata cara dan tata cara pengadaan barang dan jasa akan dibahas pada bab atau bahan kajian terkait. Pengadaan barang/jasa pemerintah dilandasi oleh pentingnya penerapan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih atau good and clean governance. Untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut, pemerintah harus menerapkan prinsip tanggung jawab dan pengelolaan sumber daya yang efisien, mengadopsi peraturan yang baik dan tidak memihak, dan memastikan interaksi ekonomi dan sosial antara pihak terkait secara adil, transparan, profesional dan bertanggung jawab.
Beberapa ciri pembelian barang/jasa di sektor swasta yang tidak terdapat pada pembelian barang/jasa di sektor publik, yaitu. Lebih menekankan pada pembelian barang yang memberikan nilai uang yang tinggi dan menunjuk kontraktor yang mampu memberikan layanan berkualitas tinggi dengan harga bersaing. Dimensi akuntabilitas yang diminta lebih menekankan pada hasil (results) dan bukan pada proses pengadaan itu sendiri.
Pengadaan barang/jasa pada sektor pemerintahan sebenarnya merupakan hal yang berbeda, dimana proses dan dokumentasi kegiatan merupakan hal yang diperhatikan dan diatur, serta konflik kepentingan (menurut teori keagenan) yang mungkin terjadi. Emil Salim secara khusus mengidentifikasi titik-titik rawan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa pemerintah di Indonesia, yaitu: 18.
Hasil audit lembaga yang berwenang
Menurut Sukrisno Agoes, pengertian audit adalah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak independen atas laporan keuangan yang disusun oleh manajemen beserta catatan akuntansi dan bukti pendukung dengan tujuan untuk memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan. 27 Menurut Mulyadi, audit adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi secara objektif dalam hubungannya dengan derajat pernyataan peristiwa dan penentuan penentuan pernyataan peristiwa dan mengevaluasi. s dan kriteria yang telah ditetapkan, serta menyampaikan hasilnya kepada pengguna yang berkepentingan 20. Inspektorat Daerah Kabupaten/Kota adalah perangkat pengawasan yang diperbantukan kepada Bupati/Walikota sebagai kepala daerah. Antisipasi risiko dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.
Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 219 Tahun 1979, bahwa kedudukan Inspektorat Provinsi merupakan perangkat pengawasan umum yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur selaku Kepala Daerah Tingkat 1 dalam kedudukannya sebagai Kepala Daerah Provinsi. Gubernur Kepala Daerah tingkat I di lapangan yang bertugas mengawasi dan menyusun rencana program pemeriksaan c. Teknik audit dalam pengadaan barang dan jasa. Yaitu menguji secara detail dan menyeluruh tentang kebenaran, ketelitian perhitungan, keabsahan, pembukuan, kepemilikan dan keberadaan suatu dokumen.
Putusan hakim
Dalam prosedur yang sempurna, kriteria independen memberikan keadilan seperti yang diharapkan, sedangkan dalam prosedur yang tidak sempurna tidak ada jaminan hasil seperti yang diharapkan. Theo Hujibers menjelaskan perbedaan kedua istilah tersebut secara jelas dan nyata yaitu: istilah hukum mengandung syarat-syarat keadilan, istilah hukum menunjukkan norma-norma de facto yang digunakan untuk memenuhi syarat-syarat tersebut, baik tertulis maupun tidak tertulis. Pertama, hakim penyidik terlebih dahulu menanyakan hati nuraninya atau mendengarkan putusan hati nuraninya kemudian mencari pasal-pasal dalam peraturan yang mendukung putusan tersebut.
Kedua, hakim yang ketika memutus terlebih dahulu mengkonsultasikan kepentingan perutnya kemudian mencari pasal-pasal untuk memberikan legitimasi atas keputusan perutnya. Karena putusan undang-undang hampir selalu kabur dan penyusunan aturannya kabur, hakim harus bekerja keras untuk menentukan apa itu undang-undang. Dalam hal ini, hermeneutika setidaknya memiliki dua pengertian sekaligus, yaitu: pertama, hermeneutika hukum dapat dipahami sebagai metode penafsiran teks hukum atau metode pemahaman teks normatif; kedua, hermeneutika hukum juga terkait dengan teori penemuan hukum.
Terkait dengan yang pertama, penafsiran teks hukum yang benar selalu berkaitan dengan isi (aturan hukum), baik secara eksplisit maupun implisit atau antara bunyi hukum dan semangat hukum. Postulat hermeneutika menyatakan bahwa seseorang harus mengkualifikasikan fakta dalam terang aturan dan menafsirkan aturan dalam terang fakta, juga dalam paradigma teori penemuan hukum modern saat ini.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagaimana sistem pengadaan barang dan jasa pengadaan
Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa dilakukan baik oleh swakelola dan/atau penyedia (Pasal 3 ayat 3 Perpres No. 16 Tahun 2018). Tahapan pengadaan barang/jasa publik dilakukan melalui tahapan perencanaan pengadaan, persiapan pengadaan barang/jasa, pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa publik harus mengikuti aturan sehubungan dengan kemungkinan terjadinya penyimpangan atau pelaksanaannya tidak sesuai dengan rencana.
16 Tahun 2018, perencanaan pengadaan meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, metode, jadwal dan anggaran pembelian barang/jasa. Hasil perencanaan pengadaan barang/jasa melalui Swakelola dan/atau perencanaan pengadaan melalui Penyedia dituangkan dalam Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat RUP. Dimana RUP merupakan daftar rencana pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/daerah.
Adapun rencana kegiatan pengadaan barang/jasa publik ditetapkan oleh PPK dengan memperhatikan tenaga ahli/peralatan/. Hasil persiapan pembelian barang/jasa melalui Swakelola telah dicatat dalam kerangka acuan kegiatan/sub kegiatan/output (KAK). 16 Tahun 2018 dan Peraturan LKPP Nomor 8 Tahun 2018, bahwa pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui swakelola dibagi menjadi beberapa jenis yaitu.
Dalam hal diperlukan pengadaan barang/jasa melalui Pemasok, dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden ini. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa oleh Pemasok merupakan kegiatan tindak lanjut dari perencanaan pengadaan yang dilakukan oleh PA/CPA. Pedoman perencanaan pengadaan barang/jasa diatur dalam Peraturan Badan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Bagaimana pertanggungjawaban pidana tipikor pengadaan
Selain itu, seiring dengan perkembangan hukum di Indonesia, lahirlah sebuah komisi khusus yang bertugas memberantas tindak pidana korupsi yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disahkan dengan UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 4 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU No. UU no. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU No. 3 Tahun 2010 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi juga tidak memberikan definisi yang jelas tentang korupsi.
Salah satu tujuan diundangkannya Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001) adalah untuk memulihkan kerugian negara. Upaya pemulihan kerugian negara dari para koruptor akan berhasil jika aparat penegak hukum (kepolisian, kejaksaan, KPK) bekerja sama dalam mendeteksi tindakan korupsi, khususnya dalam pemulihan kerugian negara. Sehubungan dengan perkara yang diperiksa oleh penulis, yaitu perkara korupsi sebagaimana telah diputuskan.
Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah “telah terbukti melakukan tindak pidana korupsi” sebagaimana diatur dalam Pasal 2(1). akhir undang-undang nomor: 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo pasal 55, par. (1) HP Pidana KU ke-1. Pertanggungjawaban pidana tindak pidana korupsi adalah pertanggungjawaban atas tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku. Tindak pidana yang dilakukan harus memenuhi unsur-unsur yang ditetapkan oleh undang-undang. Pengenaan uang ganti rugi sebagai tambahan proses pidana kasus korupsi, Jurnal Ilmiah Galuh Justisi.
UU no. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Bagaimana Putusan Hakim dalam perkara Nomor21/Pid.Sus
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pengadaan barang dan jasa meliputi pengadaan barang untuk pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi dan jasa lainnya, pengadaan barang dan jasa adalah pengadaan setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, digunakan, dimanfaatkan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang/jasa. Adapun perlindungan hukum bagi pelanggar pengadaan barang/jasa pemerintah adalah upaya untuk melindungi kepentingan pemerintah atau pemerintah daerah dalam memperoleh barang/jasa yang diinginkan untuk kepentingan masyarakat. Di sisi lain, aparat penegak hukum melindungi kepentingan negara agar pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah beroperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga pengadaan barang/jasa pemerintah dapat bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat.
Terdakwa dapat menerima tanggung jawab dan tidak ada alasan yang dapat dimaafkan yang dapat menyangkal kesalahan atau pembenaran yang dapat menghilangkannya.
Saran
Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.