Mikromeritik
apt. Erny Sagita, M.Farm., Ph.D.
apt. Arief Kurniawan, M.Farm.
Farmasi Fisika II
Tujuan Pembelajaran
• Memahami konsep ukuran partikel dalam ilmu kefarmasian
• Mendiskusikan ukuran partikel yang umum untuk sediaan farmasi dan pengaruhnya terhadap proses pembuatan sediaan farmasi
• Familiar dengan unit ukuran, luas dan volume partikel serta perhitungan umum
• Mendeskripsikan bagaimana partikel dapat dikarakterisasi dan mengapa metode tersebut penting
• Mendiskusikan metode untuk menentukan ukuran partikel
• Mendiskusikan peran dan pentingnya ukuran partikel dan luas permukaan
• Memahami metode untuk menentukan luas permukaan partikel
• Menyatakan dua sifat dasar sekumpulan partikel
• Mendeskripsikan sifat turunan serbuk dan mengidentifikasi sifat turunannya.
Referensi
• Sinko, P.J. (2011). Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 6th Edition.
• Allen Jr, L.V. & Ansel, H.C. (2014). Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems Tenth Edition.
• Jain, G.K., Ahmad, F.J., & Khar, R.K. (2012). Theory and Practice of Physical Pharmacy.
• DKSH Indonesia. (2023). Introduction to Particle Size Analysis –
Malvern Panalytical. Presented in Universitas Indonesia on 4 October 2023.
Mikromeritik
Ilmu dan teknologi partikel berukuran kecil.
The science and technology of small particles.
A D
Mikromeritik
Penting?
Mikromeritik
Penting di dunia kefarmasian
Reaction Rate (Stability of Drug
Substance)
Stability of
Dosage Form Dissolution Rate Pharmacological Response
Flowability (of a powder)
Packing density Appearance Texture/Mouth feel
Viscosity (of a suspension)
Inhalation properties
Related to:
mikromeritik
PENTING
&
Isitat aliv bubuk) Kemampvan mengalir
r
Konsep dasar ukuran partikel
Anda diminta untuk mendefinisikan ukuran benda tersebut dalam satu ukuran numerik bisa/tidak?
Konsep dasar ukuran partikel
Anda diminta untuk mendefinisikan ukuran benda tersebut dalam satu ukuran numerik bisa/tidak?
Bisa dalam ukuran tiga dimensi (p x l x t)
~balok
Konsep Ekivalensi Diameter Sferis
Ukuran Partikel dan Distribusi Ukuran Partikel
Ekspresi dimensi ukuran paling mudah untuk suatu partikel: diameter
diameter
Jari-jari
????
Diameter sferis ekivalen
Partikel sferis "Jelas, Ukurannya bisa Partikel asimetrik
dihitung Insulit dihitung
bisa, kalau pakai
penggaris di mikroskop
X
Ukuran Partikel dan Distribusi Ukuran Partikel
dv
ds dp
dst
Diameter suatu bola yang memiliki luas permukaan yang sama dengan
partikel yang diuji.
Diameter bola yang memiliki volume yang sama dengan partikel yang diuji.
Diameter suatu bola yang memiliki area observasi yang sama dengan partikel yang diuji, apabila dilihat secara normal pada posisi yang paling stabil.
Bola ekivalen yang mengalami kecepatan sedimentasi yang sama dengan partikel asimetrik yang diuji.
dH
Diameter suatu bola yang memiliki koefisien difusi yang sama dengan
partikel yang diuji.
~P koefisien difun
I Yang Sama
5. 2.
arface area royekni
4, olume
31 Okes
Unit yang biasa digunakan:
• Micrometer ( m, 10 cm, dan 10 mm.
• , millimicron or 10 m sekarang nanometer (nm)
~Silet
y9 bisa dilihat
3
Kmatchasat-
I suspensi, emula
I
y partikel emulsi Kasar
-
Partikel suspensi yang
Flocculated
serbuk
Serbuk Kasar
->Ir
9m =104, 107, 10 mm
Sampel Partikel
Sampel partikel tidak mungkin 1 ukuran saja polydisperse
Bentuk dan luas permukaan partikel
individu
Rentang ukuran dan
jumlah/bobot semua partikel yang ada total luas
permukaan
Ukuran Partikel dan Distribusi Ukuran Partikel
Distribusi Ukuran Partikel:
Berapa banyak partikel pada sampel dengan ukuran yang sama?
Perlu estimasi rentang ukuran partikel yang ada dan fraksi berat masing- masing ukuran tersebut.
Penting !!!
Bisa saja kita mendapatkan 2 sampel partikel yang memiliki ukuran partikel rata-rata yang sama, namun sebetulnya sebaran/distribusi ukurannya
berbeda.
A
8
D
A
04 =F↓
** P<
PP->
Ukuran Partikel Rata-Rata
Distribusi Ukuran Partikel
Distribusi normal ukuran partikel tidak umum ditemukan pada
serbuk farmasetik diproses dengan milling atau presipitasi.
Kurva Distribusi Frekuensi
Mean?
Mode?
Median?
Renegilingu ·Pengendepen
Renshanume
Distribuli
normalDistribusi Ukuran Partikel
Mode
Distribusi Ukuran Partikel
-nd. 10
iDistribusi Ukuran Partikel
Sda
-
En
- t
1710
Zin =0.5D 11
Distribusi Ukuran Partikel
Distribusi Ukuran Partikel
(n)
Distribusi Ukuran Partikel
Log diameter partikel
Log distribusi normal
Distribusi Ukuran Partikel
dg -rata geometrik
g deviasi geometrik by :number weight
-
i
Distribusi Jumlah dan Berat
Number and Weight Distribution
• Distribusi jumlah dihitung mikroskopi
• Distribusi berat sedimentasi, sieving
= 6
Diameter volume number rata-rata dari suatu serbuk adalah 2,41 m. Jika densitas dari serbuk adalah 3,0 g/cm3, berapa jumlah partikel per gram?
↳proses perchan berdasurkan ukurannya.
↓ Y 2,m. 10-14
x
10
din0 ==2,413s/ansy
->N= e
T =22
2,41. 10" 7
2.
(2,41.10).=4,55.1I
Metode untuk Menentukan Ukuran Partikel
Non-direct method
1. Mikroskopi
1. Martin’s diameter Panjang garis yang
membagi dua gambar partikel (semua partikel harus diukur dengan arah yang sama)
2. Feret’s diameter jarak antara 2 tangen yang berlawanan, parallel dengan arah yang
ditetapkan, mis. sumbu y
3. Projected area diameter diameter lingkaran dengan luas permukaan yang sama dengan partikel yang diamati secara tegak lurus dengan permukaan
ban: Gte
et1. Mikroskopi
Kelemahan:
• Ukuran partikel hanya dapat diketahui dari 2 dimensi saja.
• Jumlah partikel yang harus dihitung adalah 300- 500 partikel lama dan melelahkan.
Namun, pengujian mikroskopik perlu dilakukan untuk melihat adanya aglomerasi.
I
tenomen a partitel
terpisch.
2. Sieving
• Pengayak standard yang terkalibrasi.
• Biasanya untuk partikel kasar, tapi bisa untuk skrining partikel halus berukuran 44 m
(pengayak no.325).
• Cara melakukan:
Sample diletakkan pada pengayak yang sesuai shaker mekanik serbuk diayak selama periode waktu yang sudah ditentukan serbuk melewati ayakan tersebut dan tertahan di pengayak
berikutnya yang lebih halus Serbuk yang
tertahan di pengayak berikutnya dikumpulkan dan ditimbang.
3. Sedimentasi
• Untuk partikel bola yang dapat jatuh dengan bebas tanpa hambatan dan dengan laju yang konstan.
• Partikel yang bentuknya tak beraturan? Dapat menggunakan persamaan yang sama diameter yang didapat adalah ukuran partikel ekivalen relatif terhadap partikel bola yang jatuh
dengan kecepatan yg sama dengan partikel tak beraturan tersebut.
• Pada saat pengukuran, partikel tidak boleh beragregasi harus diberikan agen deflokulasi yang sesuai.
= =
18 = 18
Hukum Stokes
v =
= deo's
-dst=e
[P
-Pgz
E
↑partikel torpisah.
3. Sedimentasi
• Supaya Hukum Stokes dapat berlaku aliran medium pendispersi di sekeliling partikel harus laminar atau streamline.
• Laju sedimentasi tidak boleh terlalu cepat sehingga menimbulkan turbulensi
Reynolds number (Re)
=
Jika Re > 0.2 terjadi turbulensi Hukum Stokes tidak berlaku
3. Sedimentasi
• Metode penentuan ukuran partikel dengan prinsip sedimentasi:
• Metode pipet (pipette method) mudah, akurat dan tidak mahal
• Metode keseimbangan (balance method)
• Metode hidrometer (hydrometer method)
• Hasil yang diperoleh berupa
“cumulative weight undersize”.
4. Pengukuran Volume Partikel
• Instrumen: Coulter Counter Beckman Coulter
• Prinsip: Ketika partikel tersuspensi dalam cairan terkonduksi melalui suatu lubang kecil yang terletak di antara 2 elektroda,
terjadi perubahan resistensi elektrik
berhubungan dengan volume partikel.
4. Pengukuran Volume Partikel
• Aplikasi Beckmen Coulter:
• Mempelajari pertumbuhan partikel (particle growth)
• Mempelajari disolusi partikel
• Mempelajari efek antibakteri terhadap pertumbuhan mikroorganisme
• Kontrol kualitas serbuk farmasetik
• Menentukan rentang ukuran kritis partikel mineral yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal
5. Laser Diffraction
5. Laser Diffraction
of i
Si
5. Laser Diffraction
6. Dynamic Light Scattering (DLS)
↑
>)
M
~
6. Dynamic Light Scattering (DLS)
D =
It
styl
6. Dynamic Light Scattering (DLS)
6. Dynamic Light Scattering (DLS)
m e
BENTUK PARTIKEL DAN LUAS
PERMUKAAN
Bentuk Partikel
• Suatu bola memiliki luas permukaan per unit volume yang paling minimum
• Semakin asimetris semakin besar luas permukaan
=
= 6
Untuk partikel sferis: Untuk partikel non-sferis:
= =
= =
6
. :
= = 3.142
= 6 = 0.524
= 6.0
Jika rasio >6 makin asimetrik
Permukaan Spesifik
• Permukaan spesifik : luas permukaan per volume (Sv) atau per bobot (Sw)
= = =
= =
× =
=
Karena untuk sphere, s/ v
= 6
Suatu partikel sferis
memiliki 3,
dengan dvs
Berapakah luas permukaan spesifik Sw dan Sv?
-
dVs =3 am Sv =P. (w =5.4.103
P =55/cm3 =2.107
Sw=1:I =4.10b.
dVs 3.1027.5
Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik
1. Metode Adsorpsi Metode BET
• Partikel dengan ukuran partikel yang kecil (luas permukaan spesifik yang besar) adsorben gas dan solut yang baik.
• Prinsip: Jumlah gas atau solut cair yang teradsorbsi pada sample serbuk untuk membentuk suatu lapisan monolayer berbanding lurus dengan luas permukaan sample.
Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik
1. Metode Adsorpsi Metode BET
Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik
1. Metode Adsorpsi Gas
Menggunakan alat quantasorb
Volume gas nitrogen (cm3) yang dapat diserap oleh 1 g serbuk ketika lapisan
monolayer lengkap ditunjukkan oleh poin B
Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik
1. Metode Adsorpsi
Persamaan Brunaver, Emmett dan Teller (BET):
( ) = 1
+ 1
dalam cm3yang teradsorpsi per gram serbuk
tekanan
p0 tekanan uap jenuh
konstanta (selisih panas adsorpsi dan panas likuifaksi dari adsorbate))
Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik
1. Metode Adsorpsi
Persamaan Brunaver, Emmett dan Teller (BET):
( ) = 1
+ 1
= 1
= 1
Bisa diperoleh nilai b dan Vm
= / × /
= 1.091
/
-16cm2 (for N2)
3/mol
= 4.35 / × /
= 6
Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik
2. Metode Permeabilitas Udara
• Prinsip: laju di mana suatu gas dan cairan berpermeasi suatu serbuk berkaitan dengan luas permukaan yang terpapar
oleh permeant.
• Apabila suatu materi dapat mengalir melalui plug serbuk yang dimampatkan resistensi aliran ~ luas permukaan serbuk.
• Semakin besar luas permukaan per gram (Sw), semakin besar resistensi aliran.
Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik
2. Metode Permeabilitas Udara
Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik
2. Metode Permeabilitas Udara
Sifat Turunan Serbuk
Packing Arrangements
• Dua packing ideal:
a. Closest atau rhombohedral porositas teoretis 26%
b. Most open, loosest atau cubic porositas teoretis 48%
• Jika distribusi ukuran partikel besar porositas bisa < 26%. Mengapa?
• Untuk serbuk yang mengandung flokulat atau agregat porositas dapat
>48%. Mengapa?
• Bahan kristal yang dikompresi porositas bisa <1%. Mengapa?
a)
Porosity (E)
• Porosity a measure of the air spaces or voids in a material.
• There are 3 ypes of voids:
• Open intraparticulate voids within a single particle, open to the external environment.
• Closed intraparticulate voids within a single particle, closed to the external environment.
• Interparticulate voids the air spaces between individual particles.
(a)
(b) (c)
Porosity (E)
Porositas
ruang kosong di antara partikel) Vb
Vp
porositas perbandingan void dan bulk volume
= = = 1
Densitas Partikel
• Densitas ( massa/volume
• Tiga tipe densitas:
• True density
• Granule density
• Bulk density
• Jika suatu padatan tidak berpori true dan granule density identik
5
t
A
Densitas Partikel – True Density
• True density ( ) :
• Jika padatan tidak berpori (non-porous)
ditentukan oleh pemindahan (displacement) cairan yang tidak dapat melarutkan serbuk.
• Jika padatan berpori (porous) helium densitometer
Apparatus kosong diisi dengan helium yang diketahui jumlahnya
Diisi dengan serbuk yang diketahu bobotnya degas
Diisi kembali dengan helium
Tekanan dibaca pada manometer merkuri.
Volume yang ditempati serbuk Perbedaan antara volume helium
pada saat apparatus kosong dan pada saat
diisi serbuk.
berpor
Densitas Partikel – True Density
Densitas Partikel – Granule Density
• Granule Density ( g) volume partikel + volume kosong di dalam partikel
• Ditentukan dengan metode “liquid displacement” menggunakan merkuri
• Merkuri mengisi ruang kosong antarpartikel, tapi tidak dapat masuk ke dalam pori-pori di dalam partikel.
• True atau high compression density : bobot tablet/volume
= = 1 = 1 = 1 = 1
Densitas Partikel – Granule Density
Densitas Partikel – Bulk Density
• Bulk Density ( b) massa serbuk dibagi volume bulk
• Ditentukan dengan metode tap density
• Bergantung pada: distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan kecenderungan partikel untuk menempel satu sama lain.
= = 1 = 1 = 1 = 1
Densitas Partikel – Bulk Density
• Porositas total ruang kosong antarpartikel + pori-pori dalam partikel
= = 1
=
=
= 1 = 1
Bulkiness
• spesifik
• Calcium carbonate (bulk density 0,1-1,3) yang paling ringan atau
paling bulky membutuhkan wadah 13 kali lebih besar daripada tipe yang paling berat
Density ( )
Sifat Alir (Flow Properties)
• Suatu bulk powder mirip dengan cairan non-newton
• Serbuk dapat mudah mengalir atau lengket.
Sifat Alir (Flow Properties)
Faktor yang mempengaruhi sifat alir serbuk:
• Ukuran partikel untuk partikel kecil (10 ), aliran partikel melalui suatu lubang kecil terhambat karena gaya kohesi antar partikel sama besar dengan gaya gravitasi sifat alir serbuk dapat diperbaiki dengan menghilangkan serbuk halus atau “fines”
• Bentuk partikel
• Porositas dan densitas partikel dengan densitas tinggi dan porositas internal rendah cenderung lebih mudah mengalir
• Tekstur permukaan semakin kasar permukaan semakin buruk alirannya
• Kelembapan makin lembap makin sulit mengalir
Sifat Alir (Flow Properties)
Metode untuk mengevaluasi sifat alir serbuk dan granul:
• Hausner ratio or packed bulk density versus loose bulk density
• Flow rate and free flow through an orifice,
• Angle of repose.
Sifat Alir (Flow Properties)
Serbuk atau granul yang alirannya buruk menyulitkan dalam industry farmasi
• Semakin buruk sifat alir variasi bobot tablet meningkat
• Untuk memperbaiki sifat alir ditambahkan “glidant”, contohnya magnesium stearate, amilum, and talk
Kompaksi : tablet kompresi
• Sifat serbuk pada saat kompresi penting dalam proses pembuatan tablet
• Partikel yang lembut dan berpori (misalnya kaolin) porositas menjadi lebih rendah setelah serbuk di-tapped partikel
mengalami deformasi pada saat kompresi
• Partikel rigid (misalnya sodium carbonate) porositas serbuk lebih tinggi dibandingkan serbuk pada closest packing serbuk dapat terkompaksi dengan tekanan tertentu
• Kekuatan tablet bergantung pada gaya kompresi dan ukuran partikel
Kompaksi : tablet kompresi
Compressibility Index
Angle of
Repose
The relationship between the angle of repose and Carr’s Index
Improvement of Flow
Properties
Alteration of particle size and
size distribution
Alteration of particle shape
Alteration of particle texture
Alteration of surface forces
Control of moisture
content
Formulation additives
up modif