• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farmasi Fisika II Mikromeritik

N/A
N/A
22@23_Jihan Az-zahra Mochtar

Academic year: 2023

Membagikan "Farmasi Fisika II Mikromeritik"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

Mikromeritik

apt. Erny Sagita, M.Farm., Ph.D.

apt. Arief Kurniawan, M.Farm.

Farmasi Fisika II

(2)

Tujuan Pembelajaran

Memahami konsep ukuran partikel dalam ilmu kefarmasian

Mendiskusikan ukuran partikel yang umum untuk sediaan farmasi dan pengaruhnya terhadap proses pembuatan sediaan farmasi

Familiar dengan unit ukuran, luas dan volume partikel serta perhitungan

umumMendeskripsikan bagaimana partikel dapat dikarakterisasi dan mengapa metode tersebut penting

Mendiskusikan metode untuk menentukan ukuran partikel

Mendiskusikan peran dan pentingnya ukuran partikel dan luas permukaan

Memahami metode untuk menentukan luas permukaan partikel

Menyatakan dua sifat dasar sekumpulan partikel

Mendeskripsikan sifat turunan serbuk dan mengidentifikasi sifat turunannya.

(3)

Referensi

• Sinko, P.J. (2011). Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 6th Edition.

• Allen Jr, L.V. & Ansel, H.C. (2014). Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems Tenth Edition.

• Jain, G.K., Ahmad, F.J., & Khar, R.K. (2012). Theory and Practice of Physical Pharmacy.

• DKSH Indonesia. (2023). Introduction to Particle Size Analysis –

Malvern Panalytical. Presented in Universitas Indonesia on 4 October 2023.

(4)

Mikromeritik

Ilmu dan teknologi partikel berukuran kecil.

The science and technology of small particles.

(5)

Mikromeritik

Penting?

(6)

Mikromeritik

Penting di dunia kefarmasian

Reaction Rate (Stability of Drug

Substance)

Stability of

Dosage Form Dissolution Rate Pharmacological Response

Flowability (of a powder)

Packing density Appearance Texture/Mouth feel

Viscosity (of a suspension)

Inhalation properties

Related to:

(7)
(8)

Konsep dasar ukuran partikel

Anda diminta untuk mendefinisikan ukuran benda tersebut dalam satu ukuran numerik bisa/tidak?

(9)

Konsep dasar ukuran partikel

Anda diminta untuk mendefinisikan ukuran benda tersebut dalam satu ukuran numerik bisa/tidak?

Bisa dalam ukuran tiga dimensi (p x l x t)

(10)

Konsep Ekivalensi Diameter Sferis

(11)

Ukuran Partikel dan Distribusi Ukuran Partikel

Ekspresi dimensi ukuran paling mudah untuk suatu partikel: diameter

diameter

Jari-jari

????

Diameter sferis ekivalen

Partikel sferis Partikel asimetrik

(12)

Ukuran Partikel dan Distribusi Ukuran Partikel

dv

ds dp

dst

Diameter suatu bola yang memiliki luas permukaan yang sama dengan

partikel yang diuji.

Diameter bola yang memiliki volume yang sama dengan partikel yang diuji.

Diameter suatu bola yang memiliki area observasi yang sama dengan partikel yang diuji, apabila dilihat secara normal pada posisi yang paling stabil.

Bola ekivalen yang mengalami kecepatan sedimentasi yang sama dengan partikel asimetrik yang diuji.

dH

Diameter suatu bola yang memiliki koefisien difusi yang sama dengan

partikel yang diuji.

(13)

Unit yang biasa digunakan:

Micrometer (μm, micron, μ) = 10−6 m, 10−4cm, dan 10−3mm.

mμ, millimicron or 10−9 m sekarang nanometer (nm)

(14)

Sampel Partikel

Sampel partikel  tidak mungkin 1 ukuran saja  polydisperse

Bentuk dan luas permukaan partikel

individu

Rentang ukuran dan

jumlah/bobot semua partikel yang ada total luas

permukaan

(15)

Ukuran Partikel dan Distribusi Ukuran Partikel

Distribusi Ukuran Partikel:

Berapa banyak partikel pada sampel dengan ukuran yang sama?

Perlu estimasi rentang ukuran partikel yang ada dan fraksi berat masing- masing ukuran tersebut.

Penting !!!

Bisa saja kita mendapatkan 2 sampel partikel yang memiliki ukuran partikel rata-rata yang sama, namun sebetulnya sebaran/distribusi ukurannya

berbeda.

(16)

Ukuran Partikel Rata-Rata

(17)

Distribusi Ukuran Partikel

Distribusi normal ukuran partikel tidak umum ditemukan pada

serbuk farmasetik diproses dengan milling atau presipitasi.

Kurva Distribusi Frekuensi

Mean?

Mode?

Median?

(18)

Distribusi Ukuran Partikel

Mode

(19)

Distribusi Ukuran Partikel

(20)

Distribusi Ukuran Partikel

(21)

Distribusi Ukuran Partikel

(22)

Distribusi Ukuran Partikel

(23)

Distribusi Ukuran Partikel

Log diameter partikel

Log distribusi normal

(24)

Distribusi Ukuran Partikel

dg= diameter rata-rata geometrik σg= standard deviasi geometrik

(25)

Distribusi Jumlah dan Berat

Number and Weight Distribution

• Distribusi jumlah  dihitung  mikroskopi

• Distribusi berat  sedimentasi, sieving

𝑁𝑁 = 6

𝜋𝜋𝑑𝑑

𝑣𝑣𝑣𝑣3

𝜌𝜌

Diameter volume number rata-rata dari suatu serbuk adalah 2,41 μm. Jika densitas dari serbuk adalah 3,0 g/cm3, berapa jumlah partikel per gram?

(26)

Metode untuk Menentukan Ukuran Partikel

Non-direct method

(27)

1. Mikroskopi

1. Martin’s diameter Panjang garis yang

membagi dua gambar partikel (semua partikel harus diukur dengan arah yang sama)

2. Feret’s diameter jarak antara 2 tangen yang berlawanan, parallel dengan arah yang

ditetapkan, mis. sumbu y

3. Projected area diameter  diameter lingkaran dengan luas permukaan yang sama dengan partikel yang diamati secara tegak lurus dengan permukaan

(28)

1. Mikroskopi

Kelemahan:

• Ukuran partikel hanya dapat diketahui dari 2 dimensi saja.

• Jumlah partikel yang harus dihitung adalah 300- 500 partikel  lama dan melelahkan.

Namun, pengujian mikroskopik perlu dilakukan untuk melihat adanya aglomerasi.

(29)

2. Sieving

• Pengayak standard yang terkalibrasi.

• Biasanya untuk partikel kasar, tapi bisa untuk skrining partikel halus berukuran 44 μm

(pengayak no.325).

• Cara melakukan:

Sample diletakkan pada pengayak yang sesuai shaker mekanik serbuk diayak selama periode waktu yang sudah ditentukan serbuk melewati ayakan tersebut dan tertahan di pengayak

berikutnya yang lebih halus Serbuk yang

tertahan di pengayak berikutnya dikumpulkan dan ditimbang.

(30)

3. Sedimentasi

Untuk partikel bola yang dapat jatuh dengan bebas tanpa hambatan dan dengan laju yang konstan.

Partikel yang bentuknya tak beraturan? Dapat menggunakan persamaan yang sama diameter yang didapat adalah ukuran partikel ekivalen relatif terhadap partikel bola yang jatuh

dengan kecepatan yg sama dengan partikel tak beraturan tersebut.

Pada saat pengukuran, partikel tidak boleh beragregasi harus diberikan agen deflokulasi yang sesuai.

𝑣𝑣 =

𝑡𝑡 = 𝑑𝑑𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝜌𝜌𝑠𝑠 − 𝜌𝜌0 𝑔𝑔

18𝜂𝜂0 𝑑𝑑𝑠𝑠𝑠𝑠 = 18𝜂𝜂0 𝜌𝜌𝑠𝑠 − 𝜌𝜌0 𝑔𝑔𝑡𝑡 Hukum Stokes

(31)

3. Sedimentasi

• Supaya Hukum Stokes dapat berlaku  aliran medium pendispersi di sekeliling partikel harus laminar atau streamline.

• Laju sedimentasi tidak boleh terlalu cepat sehingga menimbulkan turbulensi

Reynolds number (Re)

𝑅𝑅𝑒𝑒 = 𝑣𝑣𝑑𝑑𝜌𝜌0 𝜂𝜂0

Jika Re > 0.2 terjadi turbulensi Hukum Stokes tidak berlaku

(32)

3. Sedimentasi

Metode penentuan ukuran partikel dengan prinsip sedimentasi:

Metode pipet (pipette method) mudah, akurat dan tidak mahal

Metode keseimbangan (balance method)

Metode hidrometer (hydrometer method)

Hasil yang diperoleh berupa

cumulative weight undersize”.

(33)

4. Pengukuran Volume Partikel

• Instrumen: Coulter Counter  Beckman Coulter

• Prinsip: Ketika partikel tersuspensi dalam cairan terkonduksi melalui suatu lubang kecil yang terletak di antara 2 elektroda,

terjadi perubahan resistensi elektrik  berhubungan dengan volume partikel.

(34)

4. Pengukuran Volume Partikel

• Aplikasi Beckmen Coulter:

Mempelajari pertumbuhan partikel (particle growth)

Mempelajari disolusi partikel

Mempelajari efek antibakteri terhadap pertumbuhan mikroorganisme

Kontrol kualitas serbuk farmasetik

Menentukan rentang ukuran kritis partikel mineral yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal

(35)

5. Laser Diffraction

(36)

5. Laser Diffraction

(37)

5. Laser Diffraction

(38)

6. Dynamic Light Scattering (DLS)

(39)

6. Dynamic Light Scattering (DLS)

(40)

6. Dynamic Light Scattering (DLS)

(41)

6. Dynamic Light Scattering (DLS)

(42)

BENTUK PARTIKEL DAN LUAS

PERMUKAAN

(43)

Bentuk Partikel

• Suatu bola memiliki luas permukaan per unit volume yang paling minimum

• Semakin asimetris  semakin besar luas permukaan

𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝐿𝐿𝑝𝑝 = 𝜋𝜋𝑑𝑑2 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝐿𝐿𝑝𝑝𝑝𝑝 = 𝜋𝜋𝑑𝑑3

6

Untuk partikel sferis: Untuk partikel non-sferis:

𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝐿𝐿𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑒𝑒𝐿𝐿𝑒𝑒𝑣𝑣𝐿𝐿𝑉𝑉𝑝𝑝𝑝𝑝𝑡𝑡 = 𝛼𝛼𝑠𝑠𝑑𝑑𝑝𝑝2 = 𝜋𝜋𝑑𝑑𝑠𝑠2 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝐿𝐿𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑒𝑒𝐿𝐿𝑒𝑒𝑣𝑣𝐿𝐿𝑉𝑉𝑝𝑝𝑝𝑝𝑡𝑡 = 𝛼𝛼𝑣𝑣𝑑𝑑𝑝𝑝3 = 𝜋𝜋𝑑𝑑𝑣𝑣2

6

𝑈𝑈𝑝𝑝𝑡𝑡𝐿𝐿𝑝𝑝 𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝑡𝑡.𝐿𝐿𝑓𝑓𝑝𝑝𝑝𝑝𝑒𝑒𝐿𝐿:

𝛼𝛼𝑠𝑠 = 𝜋𝜋𝑑𝑑𝑠𝑠2

𝑑𝑑𝑝𝑝2 = 3.142 𝛼𝛼𝑣𝑣 = 𝜋𝜋𝑑𝑑𝑣𝑣3

6𝑑𝑑𝑝𝑝3 = 0.524 𝛼𝛼𝑠𝑠

𝛼𝛼𝑣𝑣 = 6.0

Jika rasio >6 makin asimetrik

(44)

Permukaan Spesifik

• Permukaan spesifik : luas permukaan per volume (Sv) atau per bobot (Sw)

𝑆𝑆𝑣𝑣 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝐿𝐿𝑝𝑝 𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝑡𝑡𝑒𝑒𝑝𝑝𝑝𝑝𝑉𝑉

𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝐿𝐿𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝑡𝑡𝑒𝑒𝑝𝑝𝑝𝑝𝑉𝑉 = 𝑝𝑝𝛼𝛼𝑠𝑠𝑑𝑑2

𝑝𝑝𝛼𝛼𝑣𝑣𝑑𝑑3 = 𝛼𝛼𝑠𝑠 𝛼𝛼𝑣𝑣𝑑𝑑 𝑆𝑆𝑤𝑤 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝐿𝐿𝑝𝑝 𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝑡𝑡𝑒𝑒𝑝𝑝𝑝𝑝𝑉𝑉

𝐵𝐵𝑉𝑉𝐵𝐵𝑉𝑉𝑡𝑡 𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝑡𝑡𝑒𝑒𝑝𝑝𝑝𝑝𝑉𝑉 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝐿𝐿𝑝𝑝 𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝑡𝑡𝑒𝑒𝑝𝑝𝑝𝑝𝑉𝑉

𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝐿𝐿𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝑡𝑡𝑒𝑒𝑝𝑝𝑝𝑝𝑉𝑉 × 𝜌𝜌 = 𝑆𝑆𝑣𝑣 𝜌𝜌

𝑆𝑆𝑤𝑤 = 𝛼𝛼𝑠𝑠 𝛼𝛼𝑣𝑣𝑑𝑑𝑣𝑣𝑠𝑠𝜌𝜌

Karena untuk sphere, αsv= 6.0 𝑆𝑆𝑤𝑤 = 6

𝑑𝑑𝑣𝑣𝑠𝑠𝜌𝜌

Suatu partikel sferis memiliki ρ= 5.0 g/cm3, dengan dvs = 3.00 nm.

Berapakah luas permukaan spesifik Sw dan Sv?

(45)

Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik

1. Metode AdsorpsiMetode BET

• Partikel dengan ukuran partikel yang kecil (luas permukaan spesifik yang besar)  adsorben gas dan solut yang baik.

• Prinsip: Jumlah gas atau solut cair yang teradsorbsi pada sample serbuk untuk membentuk suatu lapisan monolayer berbanding lurus dengan luas permukaan sample.

(46)

Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik

1. Metode AdsorpsiMetode BET

(47)

Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik

1. Metode Adsorpsi Gas

Menggunakan alat quantasorb

Volume gas nitrogen (cm3) yang dapat diserap oleh 1 g serbuk ketika lapisan

monolayer lengkap ditunjukkan oleh poin B

(48)

Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik

1. Metode Adsorpsi

Persamaan Brunaver, Emmett dan Teller (BET):

𝑝𝑝

𝑉𝑉(𝑝𝑝0 − 𝑝𝑝) = 1

𝑉𝑉𝑚𝑚𝐵𝐵 + 𝐵𝐵 − 1 𝑝𝑝 𝑉𝑉𝑚𝑚𝐵𝐵𝜌𝜌0

V = volume gas dalam cm3yang teradsorpsi per gram serbuk

p = tekanan

p0= tekanan uap jenuh

b = konstanta (selisih panas adsorpsi dan panas likuifaksi dari adsorbate))

(49)

Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik

1. Metode Adsorpsi

Persamaan Brunaver, Emmett dan Teller (BET):

𝑝𝑝

𝑉𝑉(𝑝𝑝0 − 𝑝𝑝) = 1

𝑉𝑉𝑚𝑚𝐵𝐵 + 𝐵𝐵 − 1 𝑝𝑝 𝑉𝑉𝑚𝑚𝐵𝐵𝜌𝜌0

𝐿𝐿𝑉𝑉𝑉𝑉𝑝𝑝𝑝𝑝 = 𝐵𝐵 − 1 𝑉𝑉𝑚𝑚𝐵𝐵 𝑒𝑒𝑝𝑝𝑡𝑡𝑝𝑝𝑝𝑝𝑖𝑖𝑝𝑝𝑝𝑝𝑡𝑡 = 1

𝑉𝑉𝑚𝑚𝐵𝐵

Bisa diperoleh nilai b dan Vm

𝑆𝑆𝑤𝑤 = 𝐴𝐴𝑚𝑚𝑁𝑁

𝑀𝑀/𝜌𝜌 × 𝑉𝑉𝑚𝑚 𝑖𝑖𝑝𝑝3/𝑔𝑔

𝐴𝐴𝑚𝑚 = 1.091 𝑀𝑀 𝜌𝜌𝑁𝑁

2/3

=16.2 x 10-16cm2 (for N2)

Volume molar gas = 22,414 cm3/mol

𝑆𝑆𝑤𝑤 = 4.35 𝑝𝑝2/𝑖𝑖𝑝𝑝3 × 𝑉𝑉𝑚𝑚 𝑖𝑖𝑝𝑝3/𝑔𝑔 𝑑𝑑𝑣𝑣𝑠𝑠 = 6

𝜌𝜌𝑆𝑆𝑤𝑤

(50)

Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik

2. Metode Permeabilitas Udara

Prinsip: laju di mana suatu gas dan cairan berpermeasi suatu serbuk berkaitan dengan luas permukaan yang terpapar

oleh permeant.

Apabila suatu materi dapat mengalir melalui plug serbuk yang dimampatkan resistensi aliran ~ luas permukaan serbuk.

Semakin besar luas permukaan per gram (Sw), semakin besar resistensi aliran.

(51)

Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik

2. Metode Permeabilitas Udara

(52)

Metode untuk Menentukan Luas Permukaan Spesifik

2. Metode Permeabilitas Udara

(53)

Sifat Turunan Serbuk

(54)

Packing Arrangements

Dua packing ideal:

a. Closest atau rhombohedral porositas teoretis 26%

b. Most open, loosest atau cubic porositas teoretis 48%

Jika distribusi ukuran partikel besar porositas bisa < 26%. Mengapa?

Untuk serbuk yang mengandung flokulat atau agregat porositas dapat

>48%. Mengapa?

Bahan kristal yang dikompresi porositas bisa <1%. Mengapa?

(55)

Porosity ( E )

Porosity a measure of the air spaces or voids in a material.

There are 3 ypes of voids:

Open intraparticulate voids within a single particle, open to the external environment.

Closed intraparticulate voids within a single particle, closed to the external environment.

Interparticulate voids the air spaces between individual particles.

(a)

(b) (c)

(56)

Porosity ( E )

(57)

Porositas

v = void volume (volume ruang kosong di antara partikel) Vb = bulk volume

Vp = true volume

ε = porositas = perbandingan void dan bulk volume 𝑣𝑣 = 𝑉𝑉𝑏𝑏 − 𝑉𝑉𝑝𝑝 𝜀𝜀 = 𝑉𝑉𝑏𝑏 − 𝑉𝑉𝑝𝑝

𝑉𝑉𝑏𝑏 = 1 𝑉𝑉𝑝𝑝 𝑉𝑉𝑏𝑏

(58)

Densitas Partikel

• Densitas (ρ) = massa/volume

• Tiga tipe densitas:

True density

Granule density

Bulk density

• Jika suatu padatan tidak berpori  true dan granule density identik

(59)

Densitas Partikel – True Density

True density (ρ) :

Jika padatan tidak berpori (non-porous) ditentukan oleh pemindahan (displacement) cairan yang tidak dapat melarutkan serbuk.

Jika padatan berpori (porous) helium densitometer

Apparatus kosong diisi dengan helium yang diketahui jumlahnya

Diisi dengan serbuk yang diketahu bobotnya degas

Diisi kembali dengan helium

Tekanan dibaca pada manometer merkuri.

Volume yang ditempati serbuk Perbedaan antara volume helium

pada saat apparatus kosong dan pada saat

diisi serbuk.

(60)

Densitas Partikel – True Density

(61)

Densitas Partikel – Granule Density

Granule Density (ρg) volume partikel + volume kosong di dalam partikel

Ditentukan dengan metode “liquid displacement” menggunakan merkuri

Merkuri mengisi ruang kosong antarpartikel, tapi tidak dapat masuk ke dalam pori-pori di dalam partikel.

True atau high compression density : bobot tablet/volume

𝜀𝜀𝑖𝑖𝑣𝑣𝑠𝑠𝑖𝑖𝑖𝑖𝑝𝑝𝑖𝑖𝑖𝑖𝑠𝑠𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑒𝑒 = 𝑉𝑉𝑔𝑔 − 𝑉𝑉𝑝𝑝

𝑉𝑉𝑔𝑔 = 1 𝑉𝑉𝑝𝑝

𝑉𝑉𝑔𝑔 = 1 𝑤𝑤𝑝𝑝𝑒𝑒𝑔𝑔ℎ𝑡𝑡 𝑡𝑡𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑒𝑒𝑡𝑡𝑑𝑑

𝑤𝑤𝑝𝑝𝑒𝑒𝑔𝑔ℎ𝑡𝑡 𝑔𝑔𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝑉𝑉𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑒𝑒𝑡𝑡𝑑𝑑 = 1 𝑔𝑔𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝑉𝑉𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑒𝑒𝑡𝑡𝑑𝑑

𝑡𝑡𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑒𝑒𝑡𝑡𝑑𝑑 = 1 𝜌𝜌𝑔𝑔 𝜌𝜌

(62)

Densitas Partikel – Granule Density

(63)

Densitas Partikel – Bulk Density

• Bulk Density (ρb)  massa serbuk dibagi volume bulk

• Ditentukan dengan metode tap density

• Bergantung pada: distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan kecenderungan partikel untuk menempel satu sama lain.

𝜀𝜀𝑖𝑖𝑣𝑣𝑠𝑠𝑒𝑒𝑖𝑖𝑠𝑠𝑝𝑝𝑖𝑖𝑖𝑖𝑒𝑒 = 𝑉𝑉𝑏𝑏 − 𝑉𝑉𝑔𝑔

𝑉𝑉𝑏𝑏 = 1 𝑉𝑉𝑔𝑔

𝑉𝑉𝑏𝑏 = 1 𝑤𝑤𝑝𝑝𝑒𝑒𝑔𝑔ℎ𝑡𝑡 𝑔𝑔𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝑉𝑉𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑒𝑒𝑡𝑡𝑑𝑑

𝑤𝑤𝑝𝑝𝑒𝑒𝑔𝑔ℎ𝑡𝑡 𝐵𝐵𝐿𝐿𝑉𝑉𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑒𝑒𝑡𝑡𝑑𝑑 = 1 𝐵𝐵𝐿𝐿𝑉𝑉𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑒𝑒𝑡𝑡𝑑𝑑

𝑔𝑔𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝑉𝑉𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑒𝑒𝑡𝑡𝑑𝑑 = 1 𝜌𝜌𝑏𝑏 𝜌𝜌𝑔𝑔

(64)

Densitas Partikel – Bulk Density

• Porositas total  ruang kosong antarpartikel + pori-pori dalam partikel

𝜀𝜀𝑠𝑠𝑡𝑡𝑠𝑠𝑖𝑖𝑖𝑖 = 𝑉𝑉𝑏𝑏 − 𝑉𝑉𝑝𝑝

𝑉𝑉𝑏𝑏 = 1 𝑉𝑉𝑝𝑝 𝑉𝑉𝑏𝑏

𝑉𝑉𝑝𝑝 = 𝑤𝑤 𝜌𝜌

𝑉𝑉𝑏𝑏 = 𝑤𝑤 𝜌𝜌𝑏𝑏

𝜀𝜀𝑠𝑠𝑡𝑡𝑠𝑠𝑖𝑖𝑖𝑖 = 1 𝑤𝑤 𝜌𝜌

𝑤𝑤 𝜌𝜌 𝑏𝑏 = 1 𝜌𝜌𝑏𝑏 𝜌𝜌

(65)

Bulkiness

• = volume bulk spesifik

• Calcium carbonate (bulk density 0,1-1,3) yang paling ringan atau

paling bulky membutuhkan wadah 13 kali lebih besar daripada tipe yang paling berat

(66)

Density (ρ)

(67)

Sifat Alir (Flow Properties)

• Suatu bulk powder  mirip dengan cairan non-newton

• Serbuk dapat mudah mengalir atau lengket.

(68)

Sifat Alir (Flow Properties)

Faktor yang mempengaruhi sifat alir serbuk:

Ukuran partikel untuk partikel kecil (10 μm), aliran partikel melalui suatu lubang kecil terhambat karena gaya kohesi antar partikel sama besar dengan gaya gravitasi sifat alir serbuk dapat diperbaiki dengan menghilangkan serbuk halus atau “fines”

Bentuk partikel

Porositas dan densitas partikel dengan densitas tinggi dan porositas internal rendah cenderung lebih mudah mengalir

Tekstur permukaan semakin kasar permukaan semakin buruk alirannya

Kelembapan makin lembap makin sulit mengalir

(69)

Sifat Alir (Flow Properties)

Metode untuk mengevaluasi sifat alir serbuk dan granul:

Hausner ratio or packed bulk density versus loose bulk density

• Flow rate and free flow through an orifice,

• Angle of repose.

(70)

Sifat Alir (Flow Properties)

Serbuk atau granul yang alirannya buruk  menyulitkan dalam industry farmasi

• Semakin buruk sifat alir  variasi bobot tablet meningkat

• Untuk memperbaiki sifat alir  ditambahkan “glidant”, contohnya magnesium stearate, amilum, and talk

(71)

Kompaksi : tablet kompresi

• Sifat serbuk pada saat kompresi  penting dalam proses pembuatan tablet

• Partikel yang lembut dan berpori (misalnya kaolin)  porositas menjadi lebih rendah setelah serbuk di-tapped  partikel

mengalami deformasi pada saat kompresi

• Partikel rigid (misalnya sodium carbonate)  porositas serbuk lebih tinggi dibandingkan serbuk pada closest packing  serbuk dapat terkompaksi dengan tekanan tertentu

• Kekuatan tablet bergantung pada gaya kompresi dan ukuran partikel

(72)

Kompaksi : tablet kompresi

(73)

Compressibility Index

(74)

Angle of

Repose

(75)

The relationship between the angle of repose and Carr’s Index

(76)

Improvement of Flow

Properties

Alteration of particle size and

size distribution

Alteration of particle shape

Alteration of

particle texture Alteration of surface forces

Control of moisture

content

Formulation

additives

(77)

Thank you

Referensi

Dokumen terkait

Berhubungan dengan pencapaian penjualan yang maksimal dapat dilakukan dengan salah satu strategi untuk menekan perilaku impulse buying pada konsumen yaitu tindakan pembelian yang