MIXING
MIXING
TUGAS TEKNOLOGI FORMULASIYOSSI FITRIANTI S.FARM, APT 1421012009
Introduction
Introduction
• Pencampuran didefinisikan proses di mana
dua atau lebih komponen dalam kondisi
campuran terpisah atau kasar diperlakukan
sedemikian rupa sehingga setiap partikel dari
salah satu bahan terletak sedekat mungkin
dengan partikel bahan atau komponen lain.
• Proses utama pada pencampuran adalah
penyisipan antar partikel jenis yang satu
diantara partikel jenis yang lain (atau
beberapa jenis bahan yang lain).
• Pencampuran yang optimum merupakan
prasyarat utama dalam produksi sediaan
padat yang melibatkan pencampuran serbuk
dan sangat menentukan keseragaman
TUJUAN PENCAMPURAN
• Untuk memastikan bahwa terdapat
keseragaman komposisi diantara bahan yang
dicampur.
• Untuk memulai atau meningkatkan reaksi
fisika atau kimia misalnya difusi, disolusi dll.
Umumnya pencampuran dilakukan untuk memperoleh jenis produk berikut :• Bila dua cairan atau lebih yang dapat bercampur →“true solution”.
• Bila dua cairan yang tidak bercampur + zat pengemulsi → emulsi.
• Bila padatan dilarutkan dalam pelarut → larutan.
• Bila padatan yang tidak larut dicampur dengan suatu cairan → suspensi.
• Bila padatan atau cairan dicampur dengan basis semipadat → salep atau supositoria.
• Bila dua atau lebih zat padat dicampur, dan serbuk yang diperoleh diisikan ke dalam cangkang kapsul → kapsul dan bila serbuk tadi dikompresi dibawah
Parameter yang mempengaruhi keefisienan
pencampuran:
1.Parameter partikel :
.
Ukuran partikel
.
Bentuk partikel
.
Distribusi ukuran partikel
.
Densiti partikel
.
Kohesifitas
.
Higroskopisitas
.
Kekerasan
2.Tipe mixer :
.
Kecepatan
.
Waktu
.
Volume batch
.
Putaran
.
Kekerasan
3.Kecendrungan memisah (segregasi) dari
masing masing komponen berdasarkan
perbedaan densitinya
Tingkat pencampuran serbuk yang berbeda :
Tipe Campuran
1. Free flowing mixtures
Sifat serbuk yang mudah mengalir adalah karakteristik minimal yang harus dimiliki lubrikan. Serbuk ini akan mengalami segregasi setelah proses pencampuran, partikel akan bergerak perlahan dan independen tergantung gaya interpartikulatnya. Serbuk yang mudah mengalir ini harus disimpan dalam kantong polyethylene dan divakum sebelum disegel.
2. Cohesive mixtures
Campuran ini menunjukkan sifat “stick-slip” dan tidak mudah mengalir. Partikel akan di pecah dan
diredistribusikan kedalam sistem untuk menghasilkan campuran yang memuaskan. Beberapa parameter yang mempengaruhi campuran cohesive adalah
kelembaban, muatan elektrostatik, gaya van der waals dan jembatan padat antar partikel.
3. Ordered mixtures
Bila salah satu konstituen campuran serbuk
ditambahkan kedalam fine, partikel yang berukuran besar akan mengadsorb partikel yang lebih kecil pada active site dipermukaannya dan ditahan kuat.
Jenis Campuran
1. Campuran Positif
terbentuk bila dua atau lebih gas atau cairan yang dapat bercampur, dicampurkan dengan cara
proses difusi. Dalam hal ini tidak dibutuhkan energi selama pembentukan larutan.
2. Campuran Negatif
terbentuk bila padatan yang tidak larut dicampur dengan sebuah pelarut yang akan membentuk suspensi atau ketika dua cairan tidak bercampur dicampurkan untuk membentuk sebuah emulsi. Campuran ini lebih sulit untuk menyiapkannya dan memerlukan tingkat pencampuran yang lebih
tinggi dengan bantuan kekuatan eksternal karena terdapat kecenderungan dari komponen campuran ini untuk memisah kecuali bila terus diaduk.
3. Campuran Netral
Banyak produk farmasi seperti pasta, salep dan serbuk campur adalah contoh campuran netral. Komponen produk ini tidak memiliki
kecenderungan untuk mencampur secara spontan tetapi sekali dicampur, maka komponen produk ini tidak akan memisah dengan mudah
Kondisi untuk
pencampuran
Volume mixer, mixer haruslah memiliki ruangyang cukup luas untuk menampung padatan yang akan dicampur. Penumpukan padatan pada wadah yang sempit akan menurunkan efisiensi pencampuran.
Mekanisme pencampuran, mixer harus
mempunyai gaya geser yang cocok untuk
menghasilkan pencampuran lokal dan gerakan konvektif yang memastikan bahwa material bulk melewati seluruh bagian.
Waktu pencampuran, pencampuran harus
dilakukan dalam waktu yang sesuai, karena tingkat pencampuran akan dicapai bila
mendekati keseimbangan dengan nilai yang terbatas. Oleh karena itu, ada waktu optimal untuk pencampuran untuk setiap situasi
tertentu, kita juga harus mencatat bahwa kondisi kesetimbangan dapat saja
menghasilkan pencampuran yang tidak terlalu baik bila segregasi telah terjadi
Mekanisme pencampuran zat padat :
1. Convective mixing : selama convective
mixing terjadi perpindahan sekelompok
partikel dalam jumlah besar dari satu
bagian powder bed ke bagian yang
lain. Convective mixing disebut sebagai
pencampuran makro.
2. Shear mixing : Selama shear
mixing terbentuk gaya geser dalam
massa bahan dengan
menggunakan agitator arm atau blast of
air.
3. Diffusive mixing : Selama diffusive
mixing, bahan-bahan dalam posisi
miring sehingga gaya gravitasi
menyebabkan lapisan atas tergelincir
dan difusi partikel individu berlangsung
di atas permukaan yang baru
dikembangkan. Diffusive mixing disebut
sebagai pencampuran mikro
Peralatan pencampuran :
Tumbling mixer / blender
Digunakan untuk pencampuran serbuk yang
mengalir bebas . Ada banyak desain yang
berbeda dari tumbling mixer, misalnya
mixer double-cone, mixer twin- shell, cube
mixer, mixer Y – cone dan drum mixer
Peralatan pencampuran :
Tumbling mixer / blender
Digunakan untuk pencampuran serbuk yang
mengalir bebas . Penggunaan umum
tumbling mixer adalah dalam pencampuran
lubrikan, glidan atau disintegran eksternal
berbentuk butiran sebelum menjadi tablet.
Intermediate Bulk Containers
digunakan sebagai mixer dan hopper untuk
tablet dan kapsul.
V CONE BLENDER
V CONE BLENDER
Ada dua jenis : tanpa pisau
pencampur dan yang memiliki
pisau pencampur.
Kapasitas mixer : kecil 20 kg
dengan kecepatan rotasi 35 rpm,
besar kapasitas 1 ton dengan
kecepatan rotasi 15 rpm
Untuk proses pencampuran
solid-solid karena memiliki
keuntungan : bentuk sederhana,
mudah dibersihkan, dan memiliki
kapasitas besar.
mixer jenis ini tidak sesuai untuk
partikel yang sangat halus dan
untuk mencampur
partikel-partikel yang perbedaan ukuran
partikelnya besar.
DOUBLE CONE BLENDER
DOUBLE CONE BLENDER
Kecepatan 30-100rpm dan
pencampuran terjadi dengan
prinsip tumbling.
Mixer tipe ini memiliki
konstruksi ‘jacket’ untuk
pemanasan dan pendinginan.
Double cone blender mudah
dibersihkan dan perawatannya
mudah juga bisa digunakan
untuk produksi skala besar.
Mixer ini tidak sesuai untuk
partikel yang sangat halus dan
untuk mencampur
partikel-partikel yang perbedaan
ukuran partikelnya besar.
Peralatan pencampuran :
Mixer–granulator kecepatan tinggi
Agitator Mixers (Mixer Agitator)
Nautamixer
; Pencampuran dilakukan dengan rotasi pisau helical
secara hemispherical, terdiri dari bejana kerucut yang pada bagian dasarnya ada sekrup yang
memutar, yang dikaitkan pada lengan pemutar di ujung atas alat. Sekrup ini akan membuat bahan naik ke atas, kemudian setelah itu jatuh kembali ke bawah. Mixer tipe ini menggabungkan mekanisme konveksi dan shear dan mekanisme difusi.
Nautamixer
Kelemahan : “dead spots” yang sulit untuk
dihilangkan dan aksi shearing yang disebabkan oleh pergerakan pisau yang tidak cukup untuk menghancurkan agregat-agregat obat.
Mixer tipe ini digunakan untuk mencampur bahan
yang sulit mengalir dan menyebabkan segregasi lebih kecil dibandingkan dengan tumbling mixer.
Peralatan pencampuran :
Mixer–granulator kecepatan tinggi
Agitator Mixers (Mixer Agitator)
Ribbon mixer ;
Mekanisme pencampuran mixer jenis ini adalah
shear oleh pisau yang bergerak. Kecepatan
shear yang tinggi efektif dalam menghancurkan
gumpalan dan agregat. Mekanisme konveksi
juga terjadi ketika alas serbuk naik dan dan
serbuk tercurah ke bagian bawah wadah.
Ribbon mixer terdiri dari pisau (blades) yang
memiliki lipatan kiri dan kanan. Yang terhubung
dengan pengatur kecepatan.
Ribbon mixer ;
Ribbon mixer digunakan untuk mencampur
padatan yang sangat halus, massa padat yang
basah, padatan yang lengket dan plastis.
Biasanya digunakan untuk pencampuran
cair-padat dan pencampuran cair-padat-cair-padat.
Keuntungan dari mixer jenis ini adalah memiliki
baffle yang bisa meningkatkan shear, sehingga
agregat-agregat akan bergesekan dan hancur.
Peralatan pencampuran :
Mixer–granulator kecepatan tinggi
Barrel type mixer
Mixer tipe ini digunakan untuk pencampuran serbuk
kering atau granul dalam jumlah yang kecil. Keuntungan dari mixer tipe ini adalah adanya baffle yang berguna untuk pencampuran kering dan basah. Kelemahan mixer ini adalah membutuhkan ruangan yang tinggi untuk pemasangannya dan pembersihannya sulit.
Peralatan pencampuran :
Mixer–granulator kecepatan tinggi
Mixer type zigzag
Mixer tipe zigzag digunakan untuk pencampuran serbuk atau granul. Mixer tipe ini mudah
dioperasikan, dan bisa digunakan untuk produksi skala besar. Tetapi mixer ini membutuhkan ruangan yang tinggi untuk pemasangannya dan
pembersihannya sulit. Mixer ini tidak cocok untuk sistem partikulat yang sangat halus atau bahan tambahan dengan perbedaan distribusi ukuran
partikel yang besar karena tidak mempunyai shear yang cukup besar.
SEGREGAS
I /
SEGREGASI / DEMIXING
• Pemisahan adalah efek berlawanan dari
pencampuran, campuran dapat berubah dari acak
menjadi non-acak, atau campuran acak (random-mix) mungkin tidak pernah tercapai.
• Pemisahan akan menyebabkan peningkatan variasi konten dalam sampel yang diambil dari campuran dan dapat menyebabkan batch gagal dalam uji keseragaman kandungan.
• Pemisahan muncul karena campuran serbuk ditemui hampir tidak tersusun dari satu ukuran partikel
berbentuk bola, tetapi mengandung partikel yang berbeda dalam ukuran, bentuk, dan kepadatan. Variasi ini berarti bahwa partikel akan cenderung berperilaku berbeda ketika dipaksa untuk bergerak dan cenderung untuk berpisah. Partikel yang
menunjukkan sifat yang mirip cenderung untuk berkumpul bersama-sama, memberikan daerah di dasar serbuk yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari komponen tertentu. Pemisahan ini lebih mungkin terjadi, atau mungkin terjadi pada tingkat yang lebih besar, jika dasar serbuk terkena getaran dan ketika partikel memiliki sifat alir yang lebih besar.
PENYEBAB SEGREGASI / DEMIXING
Efek Ukuran Partikel
• Merupakan penyebab utama segregasi, partikel yang lebih kecil cenderung jatuh melalui rongga antara
yang lebih besar dan pindah ke bagian bawah massa. Hal ini dikenal sebagai segregasi perkolasi
(percolation segregation).
• Perkolasi dapat terjadi setiap kali dasar serbuk
mengandung partikel dengan ukuran yang berbeda yang terganggu sedemikian rupa sehingga terjadi penyusunan ulang pada partikel, misalnya selama getaran, pengadukan atau penuangan.
Efek kerapatan partikel
• Jika komponen terdiri dari kerapatan yang berbeda, bahan yang lebih rapat memiliki kecenderungan
untuk bergerak ke bawah bahkan jika ukuran partikel hampir sama.
PENYEBAB SEGREGASI / DEMIXING
Efek bentuk partikel
• Partikel berbentuk bola menunjukkan segi terbesar dan oleh karena itu lebih mudah dicampur , tetapi mereka juga lebih mudah memisah daripada partikel non - bulat .
• Partikel non-bulat memiliki luas permukaan yang
lebih besar dan rasio berat (luas permukaan spesifik) yang akan cenderung menurunkan segregasi dengan meningkatkan efek kohesif (kontak dengan luas
permukaan yang lebih besar ), tetapi juga akan meningkatkan kemungkinan 'dusting out '.
Mekanisme utama terjadinya
segregasi dalam campuran serbuk
• Perkolasi, pada serbuk akan bekerja gaya gravitasi yang menyebabkan partikel yang berukuran kecil akan berpindah ke rongga antara partikel yang berukuran lebih besar, hal ini terjadi bila terdapat perbedaan dalam hal ukuran partikel.
• Vibrasi atau getaran, setelah serbuk mengalami getaran partikel yang berukuran lebih kecil akan
bergerak perlahan dibawah partikel yang lebih besar dan ini akan menimbulkan pemisahan dari partikel yang berbeda ukuran.
• Transportasi, selama transportasinya serbuk akan
terus mengalami percepatan dan perlambatan karena perbedaan lintasan partikel dengan perbedaan massa dan atau ukuran, partikel ini akan terpisah selama
transportasi. Kondisi yang sama akan terjadi pada serbuk yang dituang menjadi suatu tumpukan, partikel yang lebih berat akan berguling keluar
tumpakan sedangkan partikel yang lebih kecil akan berada ditengah tumpukan. Tindakan pencegahan harus dilakukan selama penanganan serbuk salah satunya dengan mengurangi kecepatan transportasi atau meminimalisir ketinggian jatuh serbuk.
Pendekatan Yang Dapat Digunakan
Untuk Memperbaiki Pemisahan /
Segregasi
Pemilihan fraksi ukuran partikel ( misalnya dengan
pengayakan untuk menghaluskan atau
menghilangkan gumpalan ) untuk membuat obat dan bahan tambahan dalam rentang ukuran partikel yang sama.
Penghalusan komponen ( pengurangan ukuran ) baik
untuk mengurangi rentang ukuran partikel ( ini
mungkin perlu diikuti oleh tahap pengayakan untuk menghaluskan bahan ) atau untuk memastikan bahwa semua partikel di bawah sekitar 30 µm atau di mana pada ukuran ini tidak menyebabkan masalah serius (tapi mungkin dapat menimbulkan agregasi
(pengumpulan ).
Mengontrol proses kristalisasi selama produksi obat /
bahan tambahan untuk memberikan komponen bentuk partikel kristal tertentu atau dalam ukuran partikel rata-rata
Pemilihan eksipien yang memiliki kepadatan yang
hampir sama dengan komponen aktif , biasanya ada berbagai eksipien yang akan menghasilkan produk dengan sifat yang diperlukan
Pendekatan Yang Dapat Digunakan
Untuk Memperbaiki Pemisahan /
Segregasi
Granulasi dari campuran serbuk ( perbesaran ukuran )
sehingga sejumlah besar partikel yang berbeda akan merata di setiap pemisahannya menjadi 'unit' /
granul.
Mengurangi getaran atau perpindahan serbuk setelah
pencampuran
Gunakan mesin filling yang menggunakan hopper
agar waktu tinggal serbuk diminimalkan
Gunakan peralatan di mana beberapa proses dapat
dilakukan tanpa memindahkan campuran, misalnya fluidized-bed drier atau high speed granulator mixer untuk pencampuran dan granulasi;