BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Fenomena Judi Online di Wilayah Hukum Polsek Sirimau Pada RT.
001/RW. 017 Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau.
Pelaku berjudi telah menjadi sebuah tradisi atau kebiasaan dalam masyarakat RT.001/RW.017 Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau tepatnya di lingkungan Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Namun karena hukum yang berlaku di Indonesia tidak mengijinkan adanya perjudian, maka kegiatan tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Perjudian dalam masyarakat Indonesia dapat dijumpai diberbagi lapis masyarakat. bentuk-bentuk perjudian pun beraneka ragam, dari yang trasdisional seperti perjudian dadu, sabung ayam, permainan ketangkasan, tebak lagu sampai pada penggunaan teknologi canggih seperti judi melalui telepon genggam internet atau judi online yang lebih dikenal yaitu judi singapura.
Perjudian online di internet pun sudah sangat banyak dikunjungi para penjudi, meskipun tidak diperoleh data apakah penggunan internet di lingkungan masyarakat RT.001/RW.017 Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau tepatnya di lingkungan Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon sering browsing ke situs- situs tersebut, webstakes.com dan aceshing.com merupakan dua nama situs judi online yang telah dikunjungi oleh jutaan pengunjung.
Perjudian merupakan salah satu penyakit masyarakat yang dihadapi oleh masyarakat. Perjudian disinyalir telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
Kendali tindak perjudian merupakan kegiatan terlarang dan dapat dikenai sanksi,
pada kenyataannya perjudian ini sangat sulit diberantas. hal ini berkaitan dengan mental masyarakat untuk mengejar materi dengan cara cepat dan mudah.
Berdasarkan hasil wewancara dengan Bripda Tri Jaka Putra, ada beberapa aspek sosial yang diidentifikasikan sebagai faktor kondusif penyebab terjadinya kejahatan perjudian online (togel).
1. Kemiskinan, pengangguran, kebodohan
Kemiskinan, dan pengangguran terkadang menjadi faktor utama seseorang melakukan suatu tindak pidana atau kejahatan sama halnya dengan tindak pidana yang lain, judi yang mengiming-iming akan suatu keuntungan yang besar akan sangat mempengaruhi masyrakat.
2. Karena dukungan masayrakat yang kurang peduli terhadap penertiban perjudian (masyarakat akan acuh terhadap penertiban hukum dalam hal ini perjudian).
3. Karena kebiasaan
Judi yang sudah menjadi suatu kebiasaan dalam masyarakat membuat tindak pidana ini sulit untuk diberantas apa lagi terkadang masyarakat itu sendiri yang melakukan perjudian karena dilingkungan itu sudah menjadi sesuatu yang biasa.
Beberapa masalah dan kondisi social yang merupakan faktor kondusif penyebab timbulnya kejahatan. Pada umumnya masalah perjudian sulit untuk ditanggulangi karena banyak yang memepengaruhi dari keadaan perkembangan di sekeliling masyarakat yang makin kompleks sehingga perlu kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum di samping membutuhkan waktu yang lama
juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Sanksi yang diberikan kepada pelaku hanya bersifat ringan sehingga tidak jera terhadap perbuatannya sedangkan bandarnya atau yang menjalankan perbuatan ini kadang kala terbebas dari sanksi hukum. Di samping itu ada juga beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya perjudian ini untuk benar-benar bersih dari lingkungan. Seperti yang dikemukan oleh anggota satuan Reserse dan criminal Polsek Sirimau, bapak Bripda Tri Jaka Putra ada beberapa faktor yang menyebabkan perjudian Online(Togel) terus berjalan.
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi:
a. Faktor ekonomi
Faktor utama seseorang melakukan perjudian adalah faktor ekonomi.
Seseorang melakukan perjudian bias dikarenakan kebutuhan yang serba tidak berkecukupan membuat seseorang melakukan perjudian apalagi dalam perjudian dijanjikan iming-iming keuntungan yang banyak atau penghasilan uang yang banyak.
b. Ketidak patuhan masyarakat terhadap hukum
Masyarakat ada yang patuh pada suatu jenis kebijakan tertentu, tetapi juga tidak patuh pada jenis kebijakan yang lain. Ada orang-orang yang sangat mendukung kebijakan peraturan dibidang kriminalitas.
Masyarakat telah kencanduan dengan judi sehingga aktifitasnya berlangsung begitu bebas. Sementara mesin-mesin judi tak lain hanya lah uang bagi pengelolanya bukan bagi yang memainkannya. Ketidak
patuhan selektif terhadap hukum dikerenakan lemahnya penegakan hukum perjudian didalam masyarakat, dan kurangnya sosialisi peraturan perjudian di maasyarakat. Dorongan untuk memberantas perjudian terhambat oleh keanekaragaman etnis yang masing-masing memiliki pemahaman yang berbeda dalam menyikapi masalah perjudian.
2. Faktor internal
Faktor internal meliputi:
a. Sumber Daya Manusia
Rendah pendidikan rendah pula sumber daya manusia. Untuk Negara berkembang seperti Indonesia memenimalkan sekolah sampai tamat SMP, sedangkan untuk berkerja di pabrik minimal pendidikan SMA, sehingga untuk mereka yang rendah pendidikan sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan mendapatkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mungkin dari sinilah salah satu penyebab seseorang yang susah mencari pekerjaan dengan pendidikan yang rendah dan mempunyai keinginan hidup yang lebih baik terjun langsung dalam perjudian. Dengan sumber daya yang rendah, maka seseorang yg tidak bisa menyesuaikan dengan penghasilan. Sehingga dalam kehidupan mereka apa lagi sudah berumah tangga selalu terjadi “besar pasak daripada tiang”. Dengan demikian terbukti bahwa tidak betul bila ada anggapan semua tindak pidana perjudian yang dilakukan seorang adalah semata-mata karena
penghasilan mereka terlalu kecil bila dibandingkan dengan pengeluaranya.
b. Rendah Iman
Suatu keyakinan kepada Allah bahwa perbuatan judi dan sebagainya adalah dosa besar yang akhirnya pada kehidupan yang mendatang akan balasan. Rendah iman sebenarnya berkaitan dengan kesadaran masing- masing individu, karena tanpa adanya iman maka pemberantasan judi akan sulit untuk diterapkan. Pada dasarnya dalam hal iman terdapat tiga faktor yang berfungsi: kesadaran, keteladanan dan ketaatan pada peraturan. Kesadaran jelas merupakan pernyataan dan penguat terhadap faktor-faktor tersebut.
Berbagai fenomena sehubungan dengan kegiatan perjudain tersebut diatas nampaknya masih sulit dihapus sebagaimana sulitnya menghapuskan kegiatan perjudian itu sendiri karena merupakan masalah yang sangat kompleks dan berkaitan dengan masalah ekonomi dan kemiskinan, sikap pragmatis (mudah mencari uang), serta sikap primitif masyarakat serta aparat penegak hukum (pemerintah), filosofi hidup masyarakat yang semakin individualistis, kegiatan urbanisasi, dan juga faktor pisikologis. Dari anggapan diatas jelaslah perjudian tidak dibenarkan oleh karena itu harus ditanggulangi dengan berbagai upaya baik yang berbentuk pencegahan maupun penyembuhan dengan sanksi pidana.
Permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya kemungkinan mendapatkan untung tergantung pada peruntungan belaka, juga karena permainnya lebih terlatih dan lebih mahir. Di situ termasuk segala
pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya, yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikan juga segala pertaruhan lainnya.
Sebagaimana dirumuskan dalam Undang-undang No. 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian disebutkan, bahwa semua tidak pidana perjudian adalah kejahatan. Dalam hal ini ditekankan, bahwa semua perjudian adalah kejahatan apabila tidak mendapatkan izin. Sebelum tahun 1974 ada judi yang berbentuk kejahatan (pasal 303 KUHP) dan ada juga judi yang berbentuk pelanggaran (pasal 542 KUHP). Dengan adanya Undang-undang No 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian, dimana sanksi pidana dalam pasal 303 ayat 1 KUHP diperberat dan mengubah pasal 542 KUHP menjadi pasal 303 KUHP.
Dalam KUHP ada dua pasal yang menguraikan tentang judi, yaitu pasal 303 KUHP dan pasal 303 Bis KUHP. Pasal 303 KUHP dijabarkan sebagai berikut:
1. Bunyi pasal 303 KUHP ayat:
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda paling banyak dua puluh juta rupiah, barang siapa tanpa mendapat izin”:
Ke-1 dengan sengaja menwarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai pencarian atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu.
Ke-2 dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam
perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara.
Ke-3 menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai mata pencaharian.
(2) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencariannya, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencarian itu.
Pasal selanjutnya yang mengatur perjudian adalah pasal 303 bis KUHP. Pasal 303 KUHP ayat.
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sepuluh juta rupiah:
1. Barang siapa menggunakan kesempatan main judi, yang diadakan dengan melanggar ketentuan pasal 303.
2. Barang siapa ikut serta main judi di jalan umum atau dipinggir jalan umum atau di tempat yang dikunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu.
(2) Jika ketika melakukan pelanggaran belum lewat dua sejak ada pemidanan yang menjadi tetap kerana salah satu dari pelanggaran ini, dapat dikenakan pidana penjara paling lama enam tahun atau pidana denda paling banyak lima belas juta rupiah.
Khusus mengenai judi online (togel) diatur dalam BAB VII Pasal 27 ayat (2) UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi (ITE) juncto UU No. 19
tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi sebagai perbuatan yang dilarang. Bunyi pasal 27 ayat (2) UU ITE sebegai berikut:
“setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan perjudian”.
Cakupan pelaku mendristribusikan, mentransmisikan, atau membuat dapat diaksesnya muatan perjudian dalam Pasal 27 ayat (2) UU ITE berada dalam konteks pasal 303 KUHP dan Pasal 303 bis KUHP. Dalam UU ITE dipisahkan rumusan pasal mengenai perbuatan pidana dan sanksi pidana. Sebagaimana di dalam BAB VII Pasal 27 ayat (2) UU ITE dimuat mengenai perbuatan judi online yang dilarang sedangkan sanksi tindak pidana judi online diatur dalam Pasal 45 ayat 1 dan Pasal 52 ayat (4) UU ITE.
Menurut Undang-undang ini adalah sebagai berikut:
a. Alat bukti sebagai mana dimaksud dalam ketentuan perundang-undangan ini.
b. Alat bukti lain berupa Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana di maksud dalam pasal 1dan angka 4 serta pasal 5 ayat 1, ayat 2.
Sedangkan kententuan pidana menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, adalah sebagai berikut:
1. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat 1, ayat 2, ayat 3 atau ayat 4 dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp.
1000.000.000.00 (satu miliar rupiah). Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat 1 atau ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000.00 (satu miliar rupiah). Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau denda Rp 2.000.000.000.00 (dua miliar rupiah).
2. Setiap orang yang memenui unsur sebagaimana pasal 30 ayat 1 dipidan dengan pidana penajra paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling bnayak Rp 6.00.000.000.00 (enam ratus juta rupiah). Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat 2 dipidana denagn pidana penjara paling lama 7 tahun dan atau denda apling banyak Rp 7.00.000.000.00 (tujuh ratus juta rupiah). Setiap orang yang memenuhi unsur sebagimana dimaksud dalam pasal 30 ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun atau denda paling banyak Rp 8.00.000.000.00 (delapan ratus juta rupiah).
B. Upaya Penegakan Hukum Yang Dilakukan Oleh Polsek Sirimau Terhadap Pelaku Tindak Pidana Judi Online (Togel)
Pemerintah Kecamatan Sirimau dan Polsek Sirimau telah melakukan langkah-langkah untuk memberantas, menanggulangi atau memberantas judi togel (online). Langkah-langkah ini penanggulangan ini perlu diperkirakan secara objektif sehingga berjalan secara efektif tanpa mengabaikan norma-norma,
khususnya norma kesopanan yang terdapat di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain perlu adanya suatu pengamatan yang tajam dan mendalam tentang struktur masyarkat, dipensi yang melatar belakangi perjudian togel secara online atas kekuatan makro sosiolis, supaya kita terlepas dari cengkraman struktur kehidupan yang suram dan merugikan mayarakat.
Berdasarkan pasal 13 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa tugas pokok Kepolisian Republik Indonesia adalah:
1. Memeliharan ketertiban masyarakat.
2. Menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Ada dua teori penanggulang yang telah dilakuan termasuk kejahatan perjudian online (togel) khususnya, yaitu pola Preventif (dilakukan sebelum terjadi kejahatan) dan pola Represif (pencegahan setelah terjadinya kejahatan, kejahatan ini disebut proses secara hukum).
Wilayah hukum Polsek Sirimau berdasarkan wawancara dengan Bripda Tri Jaka Putra pencegahan dan penanggulangan secara preventif tindak perjudian online (togel) maka pihak Polsek Sirimau mengupayakan :.
1. Upaya Preventatif
Upaya preventif ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah timbulnya suatu kejahatan serta menciptakan suasana yang kondusif dalam masyarakat untuk meminimalisir berkembangnya suatu kejahatan dan menekan angka kriminalitas yang terjadi ditengah masyarakat. Unit Cyber crime polsek sirimau memiliki
beberapa upaya-upaya pencegahan dan pengawasan dalam melakukan penegakan hukum secara preventif.
Pertama, dengan melakukan cyber patrol, cyber patrol adalah patrol dunia maya yang digunakan oleh polsek sirimau melalui Tim Unit Cyber Crime untuk melakukan pengawasan terhadap kejahatan cyber crime. Cyber patrol ini merupakan suatu bentuk upaya penegakan hukum yang dilakukan unit cyber crime dalam mencegah dan mengawasi suatu tindakan-tindakan yang bermuatan judi di dunia maya. Cyber patrol dalam menjalankan tugasnya menggunakan media internet sebagai fasilitas pendukung dalam melakukan patrol di dunia maya, hal ini guna mengawasi kegiatan-kegiatan seseorang yang terindikasi melakukan kegiatan atau permainan judi togel secara online serta melacak website-website yang memiliki muatan perjudian.
Kedua, Kanit Cyber Crime Polsek Sirimau menjelaskan bahwa tim Unit Cyber Crime dalam upaya mencegah terjadiya kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan togel secara online unit cyber crime berkordinasi dengan dinas komunikasi dan informatika provinsi Maluku untuk memblokir website yang terindikasi melakukan kegiatan permainan judi togel secara online, jika benar terbukti adanya kegiatan permainan togel secara online dalam suatau website Unit Cyber Crime akan langsung berkordinasi dengan dinas komunikasi dan informatika terkait pemblokiran situs website tersebut guna mencegah adanya seseorang yang bermain togel online karena judi togel cepat atau lambat akan merugikan orang yang bermain didalamnya.
a. Menghimbau warga masyarakat melalui pejabat daerah (camat Sirimau) dalam berbagai kesempatan dan pertemuan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya gangguan dari orang-orang yang bertanggung jawab;
b. Membuat program penyuluhan hukum kepada organisasi-organisasi kepemudaan seperti karang taruna, sekolah-sekolah, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, yaitu pemuka adat, pemuka agama yang dilakukan setiap kecamatan dan kelurahan;
c. Memperdayakan lembaga-lembaga social lainnya untuk ikut mekampanyekan gerakan anti kejahatan seperti gerakan anti narkoba, anti miras dan judi disetiap kecamatan dan kelurahan.
2. Upaya Represif
Upaya Represif adalah suatu bentuk tindakan dan upaya yang dilakukan dengan cara mencari langsung akar permasalahan ke masyarakat guna memberantas suatu kejahatan dengan memberikan tidakan tegas agar pelaku kejahatan mendapatkan agar mendapatkan efek jera. Upaya represif yang dilakukan Unit Cyber Crime dalam menangani kasus judi togel online adalah dengan melakukan tidakan tegas berupa penangkapan dan penjatuhan sanksi pidana terhadap pelaku judi togel online baik itu bandar judi online maupun pemain dari judi togel online tersebut, jika dalam proses penyelidikan dan penyidikan terbukti bahwa seseorang telah secara sah melawan hukum melakukan kegiatan permainan judi secara online maka akan langsung ditindak tegas oleh Unit Cyber Crime dengan dilakukan
penangkapan terhadap seseorang yang terbukti melakukan kegiatan perjudian togel secara online.
Bripka Tri Jaka Putra anggota Unit Reskrim polsek sirimau menjelaskan bahwa dasar hukum yang digunakan sebagai dasar dalam menjerat tersangka kasus perjudian togel online yaitu Pasal 27 ayat (2) juncto Pasal 45 ayat (1) Undang- Undang No.19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, selain dari pada pasal 27 ayat (2) Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik, anggota Unit Reskrim Polsek Sirimau, menyatakan Unitnya melapis pasal 27 ayat (2) ITE tersebut dengan pasal 303 KUHP jika tersangka adalah seseorang yang menyediakan sarana, tempat, dan alat-alat untuk bermain judi atau biasa disebut seseorang yang menggunakan kesempatan untuk bermain judi atau pemain dalam perjudian.
Selanjutnya upaya represif lainnya yang dilakukan yaitu :
a. Melakukan razia intensif. Hal ini dilakukan terlebih dahulu di daerah- daerah yang sebelumnya telah dicurigai sebagai daerah yang berpotensi melakukan tindak pidana perjudian.
b. Menindak lanjuti dengan cepat setiap di ketahui telah terjadi tindak pidana perjudian berdasarkan adanya laporan dari masyarakat ataupun pengaduan apa lagi diketahui langsung oleh pihak kepolisian.
c. Apabila tindak pidana perjudian dilakukan oleh anak-anak yang masih sekolah, memanggil orang tuanya atau gurunya untuk diajak secara bersama-sama mencegah terjadinya tindak pidana ynag dilakukan sianak atau murid.
C. Hambatan Yang Mempengaruhi Penanganan Perjudian Online di Wilayah Hukum Polsek Sirimau Pada RT 001 RW 017 Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Tri JAka Putra yang menyatakan terdapat beberapa faktor penghambat yang dihadapi oleh unit Cyber Crime dalam melakukan upaya penegakan hukum terhdap kasus perjudian togel online, yakni terdapat faktor penghambat dalam memberantas tindak pidana perjudian togel online di Wilayah Hukum Polsek Sirimau.
1. Faktor Penghambat Internal Dalam Memberantas Tindak Pidana Judi Togel Online;
a. Faktor penyidik
Penyidik kepolisian memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan perjudian togel online, dimana kemampuan penyidiki sangat dibutuhkan untuk mengungkap kasus-kasus perjudian online, adanya unit cyber crime dilingkungan kepolisian membuktikan bahwa dibutuhkannya penyidik khusus yang memiliki kemampuan di bidang infomasi dan transaksi elektronik guna menagani kejahatan-kejahatan didunia maya.oleh karena itu dibutuhkannya pendidikan khusus untuk memberikan pengetahuan terkait cyber kepada para penyidik yang khusus menangani masalah cyber crime.
b. Faktor Sumber Daya Manusia
Faktor sumber daya manusia dalam upaya memberantas tindak pidana perjudian togel online merupakan salah satu faktor penting. Kurangnya
penguasaan dan pemahaman personil di sektor teknoligi informasi dapat berpengaruh terhadap kinerja Unit Cyber Crime Polsek Sirimau karena perjudian togel online sangat mengandalkan fasilitas internet sebagai sarana dalam melakukan aksi kejahatannya. ,menurut keterangan Anggota reskrim polsek Sirimau hanya beberapa penyidik di Unit Cyber Crime polsek Sirimau yang memiliki kemampuan baik dalam penguasaan di sektor teknologi informasi, hal tersebut tidak seimbang dengan maraknya kasus terkait perjudian togel online yang terjadi dalam masyarakat RT.001/RW.0017 Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau tepatnya di lingkungan Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon IAIN, karena perjudian tegol online dapat terjadi kapan saja dan dimana saja sehingga hal ini yang menyebabkan masih banyak kasus perjudian togel online yang belum tertangani oleh pihak Cyber Cryme Polsek Sirimau.
c. Faktor Saran dan Fasilitas
Sarana dan fasilitas dalam suatu pekerjaan merupakan faktor penting untuk menunjang kemampuan dalam bekerja, kemampuan yang baik tidak akan optimal jika tidak didukung oleh fasilitas yang baik juga. Anggota Reskrim Polsek Sirimau menjeleskan bahwa dalam kasus perjudian togel online, salah satu kesulitan yang dihadapi adalah menemukan alat buktimya karena kejahatan ini tidak dilakukan secara nyata melainkan dilakukan di dunia maya, hal ini yang menyebabkan sulit dilacaknya para Bandar dan pemain oleh Unit Cyber Cryme.
d. Faktor Alat Bukti
Alat bukti dalam kasus perjudian togel online berbeda dengan alat bukti kejahatan lainnnya dimana media perjudian online merupakan data-data atau sistem keomputer yang sifatnya mudah diubah, dihapus, atau disembunyikan oleh pelaku.
e. Faktor Anggaran Operasional
Hambatan yang sangat kursial adalah terbatasnya dana anggaran operasional, jumlah anggaran yang kurang menjadi penyebab faktor yang sangat besar dalam pengungkapan kasus perjudian togel online, dengan keterbatasan anggaran maka akan berdampak langsung pada peralatan yang digunakan oleh pihak kepolisian untuk pengungkapan kasus-kasus tindak pidana perjudian.
2. Faktor Penghambat Eksternal Dalam Memberantas tindak Pidana Perjudian Togel Online;
a. Server yang Diletakan di negara-negara melegalkan judi
Terkait tindak pidana perjudian Togel Online Server merupakan tempat untuk bermain judi togel secara online dalam bentuk website. Website inilah yang menjadi tempat berkumpulnya para pemain judi togel online dari seluruh dunia untuk melakukan permainan judi togel secara online.
Server yang di buat oleh Bandar judi togel online sering kali diletakkan di Negara-Negara yang melegalkan judi togel secara online seperti Kamboja, Thailand, Filipina, dan Singapura, hal iniah yang menjadi penghambat Unit Cyber Cryme diseluruh polda di Indonesia untuk melacak bandar- bandar pemegang server judi togel online tersebut.
b. Penggunaan Virtual Network Private (VNP)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Anggota Reskrim Polsek Sirimau pihaknya telah berkerja sama dengan badan komunikasi dan informatika untuk melakukan pemblokiran terhadap situs-situs Judi togel online yang dapat dengan mudah diakses dari internet, dalam hal ini Unit Cyber Cryme melalui cyber patrol melacak situs-situs yang berisi konten negative dan tidak benar terkait judi togel online, setelah menemui situs judi togel online tersebut. Unit Cyber Cryme akan langsung melaporkan ke badan komunikasi dan informatika untuk dilakukan pemblokiran situs tersebut.
Upaya pemblokiran terhadap situs-situs tersebut seringkali gagal untuk menekan tidak terjadinya tindak pidana perjudian togel online lagi, dikarenakan para pemain judi togel online ini menggunakan aplikasi VNP untuk membuka pemblokiran terhadap situs-situs judi togel online yang telah di blokir oleh badan komunikasi dan informatika. Kemudian dalam mengunduh aplikasi VNP ini yang menyebabkan Unit Cyber Cryme Polsek Sirimau kesulitan dalam menangani dan memberantas tindak Pidana Perjudian Togel online pada RT.001/RW 017, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau tepatnya di lingkungan Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
c. Peran masyrakat
Menurut keterangan Anggota Reskrim Polsek Sirimau terkadang masyarakat mengetahui bahwa ada seseorang yang terindikasi melakukan kegiatan perjudian togel secara online bahkan mengetahui tempat-tempat
dilakukan perjudian online namun masyarakat dalam hal ini pasif dan tidak berani melaporkan bahwa ada orang yang melakukan permainan judi Togel secara online dan ada tempat yang digunakan untuk kegiatan perjudian togel online. Banyak masyarakat main judi online (togel) diakibatkan banyaknya masyarakat yang tergolong ekonomi lemah dan banyaknya pengangguran di yang tinggi, budaya malas dan kemudahan untuk mendapatkan uang dengan jalan yang singkat dan permainan judi sudah menjadi tradisi di berbagai lingkugan kerja Polsek Sirimau. Minat masyrakat untuk membantu polisi sangat rendah dalam penanggulangan judi online (togel), hal ini dibuktikan minimnya kesadaran masyrakat untuk melaporkan kepada kepolisian, keberadaan website Judi online (togel) keberadaan agen judi togel online maupun bandar judi online lokal.