Standar Operasional Prosedur (SOP)
Higiene dan Sanitasi di Fasilitas Pemotongan Ayam
Nomor Dokumen : SOP-HS-01 Tanggal Efektif : 1 Agustus 2024 Disetujui oleh : Kusman
1. Tujuan
SOP ini bertujuan untuk memastikan semua kegiatan di fasilitas pemotongan ayam dilaksanakan sesuai dengan standar higiene dan sanitasi yang berlaku, guna menjamin keamanan pangan, kebersihan lingkungan, dan pemenuhan syarat kehalalan.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk semua karyawan, peralatan, area kerja, dan proses yang terlibat dalam pemotongan ayam di fasilitas ini.
3. Definisi
• Higiene: Praktik menjaga kebersihan diri untuk mencegah kontaminasi.
• Sanitasi: Praktik menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan untuk mencegah kontaminasi.
• Kontaminasi: Masuknya zat berbahaya atau kotoran ke dalam makanan yang dapat mengakibatkan penyakit.
4. Tanggung Jawab
• Manager Fasilitas: Bertanggung jawab atas implementasi SOP ini.
• Supervisor Pemotongan: Bertanggung jawab atas pengawasan harian dan pelatihan karyawan terkait higiene dan sanitasi.
• Karyawan: Bertanggung jawab untuk mematuhi semua prosedur yang dijelaskan dalam SOP ini.
5. Prosedur
5.1. Kebersihan Pribadi Karyawan
• 5.1.1. Pakaian Kerja: Karyawan harus mengenakan seragam kerja yang bersih, apron, penutup kepala, masker, dan sarung tangan sebelum memasuki area pemotongan.
• 5.1.2. Cuci Tangan: Karyawan harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memulai pekerjaan, setelah menggunakan toilet, dan setelah kontak dengan bahan yang dapat menyebabkan kontaminasi.
• 5.1.3. Kuku dan Rambut: Kuku harus dipotong pendek dan bersih. Rambut harus diikat dan ditutup dengan penutup kepala yang sesuai.
• 5.1.4. Larangan: Dilarang merokok, makan, atau minum di area kerja. Perhiasan dan aksesoris lainnya harus dilepas sebelum memasuki area pemotongan.
5.2. Kebersihan Peralatan
• 5.2.1. Pembersihan Sebelum Penggunaan: Semua peralatan pemotongan (pisau, meja, wadah) harus dicuci dan disterilkan sebelum digunakan.
• 5.2.2. Pembersihan Setelah Penggunaan: Setelah selesai digunakan, peralatan harus segera dicuci dengan sabun, disikat, dan dibilas dengan air bersih, lalu disterilkan menggunakan desinfektan yang disetujui.
• 5.2.3. Penyimpanan: Peralatan yang telah dibersihkan harus disimpan di tempat yang kering dan bersih, terhindar dari debu dan kontaminan.
5.3. Kebersihan Area Kerja
• 5.3.1. Pembersihan Harian: Lantai, dinding, dan permukaan area pemotongan harus dibersihkan dan disterilkan setiap hari setelah selesai operasi.
• 5.3.2. Penanganan Limbah: Limbah organik dan non-organik harus dipisahkan dan dibuang sesuai prosedur yang ditetapkan. Tempat sampah harus ditutup rapat dan dibersihkan secara berkala.
• 5.3.3. Pengawasan Suhu dan Kelembaban: Ruang pemotongan dan penyimpanan harus dijaga pada suhu dan kelembaban yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme.
5.4. Inspeksi dan Monitoring
• 5.4.1. Inspeksi Rutin: Supervisor harus melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap SOP ini.
• 5.4.2. Dokumentasi: Semua kegiatan pembersihan dan inspeksi harus didokumentasikan dalam log harian untuk keperluan audit dan pelacakan.
5.5. Pelatihan Karyawan
• 5.5.1. Pelatihan Rutin: Semua karyawan harus mengikuti pelatihan rutin tentang higiene dan sanitasi, termasuk pembaruan SOP.
• 5.5.2. Penilaian Karyawan: Karyawan harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan pemahaman dan kepatuhan terhadap SOP ini.
6. Penanganan Penyimpangan
• 6.1. Identifikasi: Setiap penyimpangan dari prosedur ini harus segera dilaporkan kepada Supervisor.
• 6.2. Tindakan Korektif: Tindakan korektif harus segera diambil untuk mengatasi penyimpangan, dan penyebabnya harus diidentifikasi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
• 6.3. Dokumentasi: Semua penyimpangan dan tindakan korektif harus didokumentasikan untuk evaluasi lebih lanjut.
7. Revisi dan Evaluasi SOP
SOP ini harus dievaluasi dan direvisi secara berkala atau sesuai kebutuhan untuk memastikan efektivitas dan relevansinya dengan peraturan yang berlaku.
Disetujui oleh:
Kusman 1 Agustus 2024