• Tidak ada hasil yang ditemukan

PORTOFOLIO PI5003 – Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)

N/A
N/A
hari winarso

Academic year: 2024

Membagikan "PORTOFOLIO PI5003 – Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) "

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PORTOFOLIO

PI5003 – Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Insinyur

Disusun Oleh

HARI WINARSO 95021323

PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

DIREKTORAT PENDIDIKAN NON REGULER

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2022

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PI5003 – Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)

Disusun Oleh:

HARI WINARSO 95021323

Program Studi Program Profesi Insinyur

Direktorat Pendidikan Non Reguler

Institut Teknologi Bandung

Disetujui pada tanggal: ………

Pembimbing/Koordinator Sub-Prodi

Prof.Ir.Iswandi Imran, MAsc.,Ph.D.

NIP 196312061996031001

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuhu

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia- Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan portofolio pada mata kuliah P15003- Keamanan, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan. portofolio disusun guna memenuhi salah satu persyaratan yang untuk memperoleh gelar insinyur, Program Studi Program Profesi insinyur Direktorat Pendidikan non regular Institut Teknologi Bandung.

Menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan Portofolio ini penulis banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Agus Kariem, S.T. MT.,.Ph.D. selaku Kepala Program Studi Profesi Insiyur Institut Teknologi Bandung.

2. Bapak Joko Nugroho. ST.,MT., Ph.D. selaku Koordinator Sub Prodi Teknik Sipil Profesi Insiyur Institut Teknologi Bandung.

3. Bapak Prof.Ir.Iswandi Imran, MAsc.,Ph.D. selaku P embimbing Prodi Teknik Sipil Profesi Insinyur Institut Teknologi Bandung.

4. Keluarga ( Ibu, Istri dan Anak – Anak ) Yang menginjinkan Waktunya sehingga dapat belajar Kembali.

5. Seluruh rekan Kerja dari PT. Tricomindo Cipta Mandiri .

6. Semua pihak yang memberikan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian penulisan portofolio.

Penulis menyadari bahwa portofolio ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga portofolio ini ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuhu

Bekasi, 24 Maret 2022

Penulis

(4)

RINGKASAN

Selama melakukan praktik keinsinyuran saya selalu mempertimbangkan aspek – aspek kesalamatan kesahatan keamanan kerja dan lingkungan di tempat saya bekerja, selain itu standar K3L adalah wajib di terapkan dan di tegakan

Catur karsa dan sapta darma profesi insinyur Indonesia catur karsa yang saya sudah terapkan adalah butir kedua yaitu mengunakan pengetahuan dan kemampuan kepentingan kesejahteraan umat manusia dan butir ketiga yaitu bekerja secara sunguh- sunguh untuk kepentingan masyarakat sesuai tugas dan tangung jawabnya selain itu sapta darma yang di terapkan adalah butir pertama yaitu mengutamakan keselamatan , kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Karena itu saya setuju sekali bahwa semua alumni perguruan tinggi teknik di Indonesia harus mengambil pendidikan profesi insinyur ini agar peduli terhadap standar keselamatan kesehatan keamanan kerja dan lingkungan sesuai catur karsa dan sapta dharma profesi insinyur Indonesia.

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

RINGKASAN ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ...1

BAB I. PENDAHULUAN ...2

1.1. Latar Belakang ...2

1.2. Tujuan Praktik Keinsinyuran ...2

1.3. Ruang Lingkup Praktik Keinsinyuran ...3

1.4. Permasalahan ...4

BAB II. PENGERTIAN KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) ...5

2.1. Catur Karsa ...5

2.2. Sapta Dharma ...5

2.3. Contoh Uraian Catur Karsa dan Sapta Dharma ...6

BAB III. STUDI KASUS ...8

3.1. Studi Kasus 1 ...8

3.2. Studi Kasus 2 ... 11

3.3. Studi Kasus 3 ... 14

3.4. Studi Kasus 4 ... 16

BAB IV. PENUTUP ... 20

4.1. Umum ... 20

4.2. Kesimpulan ... 20

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Time Schedule RPL PPI ITB ... 3

Gambar 3.1 Site Layout Gedung TTC Banjarmasin ... 9

Gambar 3.2 Tampak Depan Gedung TTC Banjarmasin ... 9

Gambar 3.3 Pengujian Uji Sondir ... 9

Gambar 3.4 Pengujian Scan Rebar ... 10

Gambar 3.5 Pengujian Scan Rebar ... 10

Gambar 3.6 Penggalian Kedalaman Pondasi existing ... 10

Gambar 3.7 Penggunaan Alat Pelindung Diri di Setiap Pekerjaan ... 12

Gambar 3.8 Penggunaan Alat Pelindung Diri di Setiap Pekerjaan ... 12

Gambar 3.9 Penggunaan Alat Pelindung Diri di Setiap Pekerjaan ... 12

Gambar 3.10 Lokasi Site Sibolga 3 ... 15

Gambar 3.11 Site Sibolga 3 ... 15

Gambar 3.12 Pengujian Sondir ... 16

Gambar 3.13 Pengechekan Kedalaman Pondasi Eksisting ... 18

Gambar 3.14 Pengujian Soil Test (Sondir) ... 18

Gambar 3.15 Pengujian Soil Test Hand Bor ... 18

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal RPL PPI ITB ... 3

(8)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penulisan portofolio merupakan salah satu bentuk penulisan karya ilmiah yang wajib dilakukan oleh mahasiswa sebelum mahasiswa menyelesaikan program insinyurnya. Panduan ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam penulisan portofolio disamping untuk menyeragamkan format tulisan.

Dengan adanya panduan ini, mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan portofolio sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.2. Tujuan Praktik Keinsinyuran

Tujuan unit pengelola juga merupakan tujuan pendidikan program (Program Educational Objectives - PEO), yakni: Menjadikan PS PPI ITB sebagai penyelenggara pendidikan profesi keinsinyuran yang menghasilkan lulusan yang:

1. Mampu melakukan perencanaan keinsinyuran dengan memanfaatkan sumberdaya dan melakukan evaluasi keinsinyuran secara komprehensif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Mampu memecahkan permasalahan keinsinyuran melalui pendekatan monodisiplin dan multidisiplin.

3. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan keinsinyuran sesuai etika profesi dan standar keinsinyuran secara strategis dan akuntabel.

Mahasiswa diharapkan dapat menuliskan pandangan pribadi mahasiswa terkait penerapan K3L dalam praktik keinsinyuran dan tujuan penerapannya untuk apa.

(9)

Tabel 1.2 Jadwal RPL PPI ITB

Gambar 1.2 Time Schedule RPL PPI ITB 1.3. Ruang Lingkup Praktik Keinsinyuran

Sebutkan ruang lingkup praktik keinsinyuran yang akan dibahas pada portofolio ini. Portofolio ini berisi pengalaman terkait Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L). sebagai berikut :

1. Studi Kasus 1 Alih Fungsi Gedung Telkomsel Telecommunication Center Banjarmasin Kalimantan Selatan ( 2009)

2. Studi Kasus 2 Penambahan beban antenna pada struktur Tower PT. Telekomunikasi Selular di Regional Sumatera (2016)

(10)

3. Studi Kasus 3 Masalah Penurunan Pondasi Tower PT. Telekomunikasi Selular pada site Sibolga 3 (Jl. Kader Manik No.40, Aek Muara Pinang, Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara). (2019)

4. Studi Kasus 4 Masalah Kemiringan Struktur Tower di site Pambang (Jl. Sukajadi, Dusun Budi Luhur, Rt 05 Rw 02 Kelurahan Teluk Pambang, Kecamatan Batan, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau) (2020)

1.4. Permasalahan

Praktik keinsinyuran teknik sipil sangat rentang terhadap masalah K3L , permasalahan K3L ini merupakan suatu masalah yang harus di perhatikan secara serius di perlukan standar praktik k3l di lapangan oleh seorang insinyur teknik sipil. Tingkat kesadaran terhadap risiko yang mungkin terjadi dalam setiap praktik keinsinyuran perlu menjadi salah satu pengetahuan dasar insinyur teknik sipil.

Dengan begitu setiap sebelum penelitian lapangan dilaksanakan maka perlu dilakukan penilaian dan evaluasi lapangan dan risiko yang mungkin terjadi. Sehingga masalah K3L ini terjadi maka solusi yang tepat dan dapat di hasilkan dengan baik. Tetapi pada praktiknya hal ini sering sekali di abaikan oleh para insinytur sipil sehingga memalui protofolio ini akan semakin mengingatkan kembali saya sebagai mahasiswa profesi insinyur untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaaran yang tinggi terhadap masalah K3L ini.

(11)

BAB II. PENGERTIAN KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L)

Bab ini berisi tentang Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Persatuan Insinyur Indonesia / PII telah menetapkan perihal Kode Etik Insinyur melalui: “Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia”. harus bisa menguraikan dan mengaitkan pengalaman keinsinyuran dengan Catur Karsa dan Sapta Dharma.

2.1. Catur Karsa

Catur Karsa merupakan empat prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seorang insinyur, yaitu:

1. Mengutamakan keluhuran budi

2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia

3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas &

tanggung-jawabnya

4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesi keinsinyuran

Catur Karsa yang berkaitan erat dengan mata kuliah ini adalah butir 2 yaitu menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia

2.2. Sapta Dharma

Sapta Dharma merupakan tujuh tuntunan sikap dan perilaku Insinyur Indonesia, yaitu senantiasa:

1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat 2. Bekerja sesuai dengan kompetensinya

3. Hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung-jawabkan

4. Menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya 5. Membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing

6. Memegang teguh kehormatan, integritas & martabat profesi 7. Mengembangkan kemampuan profesionalnya

Sapta Dharma yang berkaitan erat dengan portofolio ini adalah yang nomor 1 dan 6 (satu) yaitu Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan Memegang teguh kehormatan, integritas & martabat profesi.

(12)

2.3. Contoh Uraian Catur Karsa dan Sapta Dharma

Berikut ini adalah contoh dapat digunakan dalam penerapan Catur Karsa dan Sapta Dharma1. Penjabaran Sapta Dharma butir ke 1 adalah sebagai berikut:

1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

a. Profesional, taat dan patuh melaksanakan ketentuan serta prosedur Keselamatan Kesehatan Kerja yg berlaku & sesuai dengan standardisasi acuan yang disepakati Para Pihak, peraturan- peraturan Kementrian ESDM melaui Dirjen EBTKE, DJK, Kementrian Tenaga Kerja dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

b. Mengutamakan manfaat dan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat dalam setiap karyanya, seperti Program PROPER Kriteria Beyond Compliance;

c. Mencermati & mengevaluasi keterkaitan, keakuratan serta keabsahan setiap data & informasi yang digunakan melalui proses Compliance Assurance;

d. Menjaga kerahasiaan setiap data dan informasi serta tidak menggunakannya untuk kepentingan pekerjaan lain tanpa seizin Para Pihak atau semua pihak yang terkait, dengan pedoman internal perusahaan;

e. Membuat Panduan Standar Pelaksanaan dan Pengoperasian serta penjaminan atas risiko yang dapat membahayakan atau merugikan kepentingan pengguna, masyarakat dan lingkungan hidup saat ini hingga masa mendatang, dengan penerapaan Integrated Geothermal Operational Management System / IGOMS;

f. Secara pribadi atau tim berani memprakarsai penyampaian penjelasan tertulis kepada Para Pihak dan semua pihak terkait, bilamana menemukan indikasi atau potensi permasalahan yang dapat membahayakan atau merugikan berikut saran mengatasinya;

g. Bekerjasama hanya dengan perorangan atau institusi yang diyakininya tidak pernah melakukan praktik kecurangan atau tidak jujur, melalui forum kerekayasaan antar departement perusahaan;

Untuk mendapatkan layanan advokasi dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), maka secepatnya membuat pengaduan tertulis lengkap dengan data serta informasi yang akurat dan memadai,

(13)

dampak, dan risiko yang dapat mempengaruhi aspek K3L di tempat kegiatan keinsinyuran berlangsung dan pada akhirnya dapat berdampak luas kepada masyarakat. Potensi bahaya dan dampak tersebut harus dikendalikan dan diantisipasi agar kemungkinan terjadinya bisa diminimalkan sehingga risiko yang ditimbulkan dapat dikurangi atau dihindari. Pengelolaan aspek K3L yang baik sangat penting diterapkan agar tujuan akhir dari keinsinyuran berupa peningkatan nilai tambah dan daya guna berkelanjutan dapat tercapai.

K3L merupakah aspek penting yang menjadi perhatian berbagai organisasi karena mencakup perihal kemanusiaan, keabsahan hukum, keekonomian, pertanggungjawaban, serta citra organisasi itu sendiri.

Kesuksesan pengelolaan aspek K3L sangat bergantung kepada komitmen setiap pemimpin dan keterlibatan seluruh lapisan pekerja, yang secara khusus melibatkan peran seorang insiyur. Oleh karena itu, aspek K3L harus ditekankan pada semua pihak di dalam organisasi.

Sebagai seorang insinyur proses, pengembangan diri diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap K3L. Pengembangan diri ini dapat dilakukan dengan cara:

 mempelajari kebijakan, standard, dan prosedur yang berlaku mengenai K3L,

 ikut terlibat dalam melakukan evaluasi kinerja dan audit penerapan K3L di tempat kerja,

 ikut terlibat dalam melakukan investigasi terkait kejadian K3L di tempat kerja,

 mengikuti forum yang berkaitan dengan K3L yang sesuai dengan bidang kerja, dan

mengikuti organisasi keprofesian sebagai wadah bertukar informasi dengan insinyur sekawan untuk mendapatkan tambahan wawasan terkait penerapan K3L.

(14)

BAB III. STUDI KASUS

Pada bab portofolio ini akan di sampaikan setidaknya 4 empat buah studi kasus yang berkaitan dengan topik Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) studi kasus ini adalah merupakan kasus – kasus yang dialami penulis sendiri saat melakukan pekerjaan berhubungan dengan keprofesia keinsinyutan di bidang Teknik sipil maupun sebagai insinyur di perusahaan konsultan.

Berikut ini adalah penjelasan contoh studi kasus yang dapat digunakan dalam laporan.2 3.1. Studi Kasus 1

Studi Kasus Pertama : “Alih Fungsi Gedung Telkomsel Telecommunication Center Banjarmasin Kalimantan Selatan ( 2009) “ Judul Proyek : Perencanaan Alih Fungsi Gedung Telkomsel

Telecommunication Center Banjarmasin Kalimantan Selatan ( 2009)

Perusahaan : PT. Telkomsel

Jangka Waktu Proyek : 3 bulan

Nama Atasan/Pengawas/Supervisor : Nanang Gunawan Wariatno ST.MT. Project Manager Tanggung Jawab Penulis : Junior Engineer

Uraian tugas yang dilaksanakan oleh penulis sebagai Junior Engineer dalam mengkoordinasi sebagai berikut:

 Berkoordinasi dengan team : Drafter, Surveyor,dan Estimator

 Mereview Detail Engineering Desian

 Memberikan laporan kepada Project Manager

Dalam mengkoordinasikan seluruh kegiatan penulis berkoordinasi dengan bagian lain diantara nya:

 Surveyor,

 Drafter

 Estimator

(15)

Gambar 3.2 Site Layout Gedung TTC Banjarmasin

Gambar 3.2 Tampak Depan Gedung TTC Banjarmasin

Gambar 3.3 Pengujian Uji Sondir

(16)

Gambar 3.4 Pengujian Scan Rebar

Gambar 3.5 Pengujian Scan Rebar

(17)

membutuhkan perkuatan gedung. Dalam tahapan perencanaan perkuatan gedung sebagai seorang engineer harus memperhatikan bahan- bahan bangunan yang mudah untuk di lakukan perkuatannya dikarenakan pada waktu pengerjaan gedung sebagian berfungsi jadi untuk perncanaan perkuatan gedung juga harus meperhatikan keselamatan orang yang ada di gedung tersebut.

Putusan Keinsinyuran yang di ambil :

Dalam Proyek Alih Fungsi Gedung Telkomsel Telecommunication Center Banjarmasin Kalimantan Selatan putusan keinsinyuran yang di ambil adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perencanaan perkuatan gedung dengan memperhatikan aspek aspek kemanan dan keselamatan bagi penghuni gedung existing dengan melakukan penutupan wilayah kerja dengan menggunakan bahan dari multiplex supaya debu tidak masuk kedalam ruangan yang di huni.

2. Mewajibkan bagi semua pekerjaan menggunakan pakaian alat pelindung diri di setiap pekerjaan Sehinga melalu studi kasus ini catur karsa yang saya terpkan adalah butir ketiga yaitu bekerja secara sungguh- sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. karena dengan kesunguhan sunguhan maka insinyur akan selalu fokus pada pekerjaannya termasuk selalu memakai alat pelindung diri pada setiap bekerja di lapangan sedangkan sapta dharma yang saya terapkan adalah butir pertama yaitu mengutamakan keselamatan , kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

3.2. Studi Kasus 2

Studi Kasus kedua : “Penambahan beban antenna pada struktur Tower PT.

Telekomunikasi Selular di Regional Sumatera (2016)

Judul Proyek : Penambahan beban antenna pada struktur Tower PT.

Telekomunikasi Selular di Regional Sumatera (2016)

Perusahaan : PT Telkomsel

Jangka Waktu Proyek : 3 bulan

Nama Atasan/Pengawas/Supervisor : Nanang Gunawan Wariatno ST.MT. Project Manager Tanggung Jawab Penulis : Team Leader

Uraian tugas yang dilaksanakan oleh penulis sebagai Team Leader adalah sebagai berikut:

 Memimpin, mengkoordinir dan melaporkan kepada Owner Pekerjaan dalam hal ini (PT.

Telkomsel) terkait dengan kegiatan pelaksanaan proyek.

 Membuat dan mengontrol time schedule poyek yang akan dilaksanakan.

 Menandatangani berita acara uji terima pekerjaan.

 Membuat dan mengatur perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek

 Melaksanakan, mengkoordinir, dan mengontrol kegiatan operasional pelaksanaan proyek

(18)

 Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat usulan, permintaan, pembelian, pemakaian dan pembayaran untuk kebutuhan proyek.

 Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak kontraktor pelaksana,

 Menandatangani laporan bulanan terkait dengan pelaksanaan proyek/

 Mengajukan dan menandatangani pekerjaan tambah atau kurang/contract change order (CCO) kepada owner jika diperlukan.

Dalam mengkoordinasikan seluruh kegiatan penulis berkoordinasi dengan bagian lain diantara nya:

 Pihak Owner Pekerjaan (PT. Telkomsel)

 Kontraktor Pelaksana

 Team Leader Pengawasan

 Koordinator Pengawas

 Pengawas lapangan

 Admin Project

Gambar 3.7 Penggunaan Alat Pelindung Diri di Setiap Pekerjaan

(19)

Gambar 3.8 Penggunaan Alat Pelindung Diri di Setiap Pekerjaan

Gambar 3.9 Penggunaan Alat Pelindung Diri di Setiap Pekerjaan Putusan Keinsinyuran yang di ambil :

Pada proyek penambahan beban antenna pada struktur Tower PT. Telekomunikasi Selular di Regional Sumatera adalah dengan melakukan survey ke setiap lokasi lokasi tower yang berada di pulau sumatera.

Pada pekerjaan ini team survey harus dibekali alat pelindung diri dikarenakan bangunan yang akan di survey adalah bangunan menara tower dengan ketinggian 42 m sampai dengan 120 m sehingga keselamatan pekerja adalah yang utama. Pada pekerjaan ini putusan keinsinyuran yang diambil adalah sebagai berikut :

1. Mewajibkan kepada seluruh surveyor untuk memakai alat pelindung diri pada saat melakukan pekerjaan survey.

2. Mengadakan pelatihan bekerja di ketinggian kepada surveyor yang akan melakukan pekerjaan

(20)

Sehinga melalu studi kasus ini catur karsa yang saya terapkan adalah butir ketiga yaitu bekerja secara sungguh- sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. karena dengan kesunguhan sunguhan maka insinyur akan selalu fokus pada pekerjaannya termasuk selalu memakai alat pelindung diri setiap waktu sedangkan sapta dharma yang saya terapkan adalah butir pertama yaoitu mengutamakan keselamatan , kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

3.3. Studi Kasus 3

Studi Kasus Ketiga : “Masalah Penurunan Pondasi Tower PT. Telekomunikasi Selular pada site Sibolga 3 (Jl. Kader Manik No.40, Aek Muara Pinang, Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara). (2019) “ Judul Proyek : Perencaanaan dan pengawasan pekerjaan perbaikan pada

site Sibolga 3 (Jl. Kader Manik No.40, Aek Muara Pinang, Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara). (2019)

Perusahaan : PT Telkomsel

Jangka Waktu Proyek : 6 bulan

Nama Atasan/Pengawas/Supervisor : Nanang Gunawan Wariatno / General Manager Tanggung Jawab Penulis : Project Manager

Uraian tugas yang dilaksanakan oleh penulis sebagai Project Manager adalah sebagai berikut:

 Memimpin, mengkoordinir dan melaporkan kepada Owner Pekerjaan dalam hal ini (PT.

Telkomsel) terkait dengan kegiatan pelaksanaan proyek.

 Membuat dan mengontrol time schedule poyek yang akan dilaksanakan.

 Menandatangani berita acara uji terima pekerjaan.

 Membuat dan mengatur perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek

 Melaksanakan, mengkoordinir, dan mengontrol kegiatan operasional pelaksanaan proyek

 Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat usulan, permintaan, pembelian, pemakaian dan pembayaran untuk kebutuhan proyek.

 Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak kontraktor pelaksana,

 Menandatangani laporan bulanan terkait dengan pelaksanaan proyek/

 Mengajukan dan menandatangani pekerjaan tambah atau kurang/contract change order (CCO) kepada owner jika diperlukan.

(21)

 Pengawas lapangan

 Admin Project

Setelah dilakukan survey pada tanggal 18 Juli 2019 di site Sibolga 3 yang berada di Jl. Kader Manik No.40, Aek Muara Pinang, Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara tower tersebut adalah jenis tower Self Supporting Tower SST 4 kaki dengan tinggi tower 74 m setelah dilakukan survey mengalami penurunan pondasi. Setelah dilakukukan Analisa maka untuk menjamin kekuatan struktur tower tersebut dan keamanan, di perlukan perbaikan pondasi tower dengan melakukan perkuatan pondasi tower.

Gambar 3.10 Lokasi Site Sibolga 3

Gambar 3.11 Site Sibolga 3

(22)

Gambar 3.12 Pengujian Sondir

Putusan Keinsinyuran yang di ambil :

Pada proyek perencaanaan dan pengawasan pekerjaan perbaikan pada site Sibolga 3 merupakan bagian dari proyek pengamanan site-site milik PT. Telkomsel sehingga site site milik telkomsel secara beban yang di pasang adalah memenuhi kriteria keamanan. Pada pekerjaan ini putusan keinsinyuran yang diambil adalah sebagai berikut :

1. Mewajibkan kepada seluruh surveyor untuk memakai alat pelindung diri pada saat melakukan pekerjaan survey dan pengawasan di lapangan .

2. Melakukan dismantle tower sebelum pekerjaan perkuatan pondasi di lakukan supaya tidak berbahaya bagi lingkungan di sekitar tower.

Sehinga melalu studi kasus ini catur karsa yang saya terpkan adalah butir ketiga yaitu bekerja secara sungguh- sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. karena dengan kesunguhan sunguhan maka insinyur akan selalu fokus pada pekerjaannya termasuk selalu memakai alat pelindung diri setiap waktu sedangkan sapta dharma yang saya terapkan adalah butir pertama yaoitu mengutamakan keselamatan , kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

3.4. Studi Kasus 4

Studi Kasus Keempat : “Masalah Kemiringan Struktur Tower di site Pambang (Jl.

Sukajadi, Dusun Budi Luhur, Rt 05 Rw 02 Kelurahan Teluk Pambang, Kecamatan Batan, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau)

(23)

Uraian tugas yang dilaksanakan oleh penulis sebagai Project Manager adalah sebagai berikut:

 Memimpin, mengkoordinir dan melaporkan kepada Owner Pekerjaan dalam hal ini (PT.

Telkomsel) terkait dengan kegiatan pelaksanaan proyek.

 Membuat dan mengontrol time schedule poyek yang akan dilaksanakan.

 Menandatangani berita acara uji terima pekerjaan.

 Membuat dan mengatur perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek

 Melaksanakan, mengkoordinir, dan mengontrol kegiatan operasional pelaksanaan proyek

 Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat usulan, permintaan, pembelian, pemakaian dan pembayaran untuk kebutuhan proyek.

 Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak kontraktor pelaksana,

 Menandatangani laporan bulanan terkait dengan pelaksanaan proyek/

 Mengajukan dan menandatangani pekerjaan tambah atau kurang/contract change order (CCO) kepada owner jika diperlukan.

Dalam mengkoordinasikan seluruh kegiatan penulis berkoordinasi dengan bagian lain diantara nya:

 Pihak Owner Pekerjaan (PT. Telkomsel)

 Kontraktor Pelaksana

 Team Leader Pengawasan

 Koordinator Pengawas

 Pengawas lapangan

 Admin Project

Menindak lanjuti adanya laporan adanya penuruan tanah pada site Pambang pada tanggal 10 Agustus 2020. Kemudian dilakukan pelaksaan pekerjaan survey pada tanggal 10 September 2020 di site Pambang yang berada di Jalan Sukajadi, Dusun Budi Luhur, Rt 05 Rw 02, Kelurahan Teluk Pambang, Kecamatan Batan, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau. Ditemukan bahwa jenis tower pada site tersebut adalah Self Support Tower SST 4 kaki dengan ketinggian 72 m dan telah terjadi penurunan pada struktur pondasi. Dari hasil Analisa untuk menjaga kekuatan struktur tower maka tower di perlukan perkuatan pondasi tower.

(24)

Gambar 3.13 Pengechekan Kedalaman Pondasi Eksisting

Gambar 3.14 Pengujian Soil Test (Sondir)

(25)

Putusan Keinsinyuran yang di ambil :

1. Mewajibkan kepada seluruh pekerja untuk memakai alat pelindung diri pada saat melakukan pekerjaan survey dan pengawasan di lapangan .

2. Melakukan penurunan antenna terpasang sebelum di lakukan Perkuatan pondasi untuk mengurangi beban tower supaya tidak berbahaya bagi pekerja yang mengerjakan dan lingkungan di sekitar tower.

Sehinga melalu studi kasus ini catur karsa yang saya terapkan adalah butir ketiga yaitu bekerja secara sungguh- sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. karena dengan kesunguhan maka insinyur akan selalu fokus pada pekerjaannya termasuk selalu memakai alat pelindung diri setiap waktu.

sapta dharma yang saya terapkan adalah butir pertama yaitu mengutamakan keselamatan , kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dan butir ke 6 memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.

(26)

BAB IV. PENUTUP

4.1. Umum

Berdasarkan 4 studi kasus yang saya paparkan di dalam portofoilio ini ada beberapa hal yang telah dilakukan penulis sebagai berikut :

1. Penulis menerapkan serta mengutamakan keselematan , kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan memegang teguh kehormatan, integritas & martabat profesi. Tidak bisa di pungkiri bahwa dalam melakukan praktik keinsinyuran itu kita harus fokus terhadap pekerjaan kita, sungguh – sungguh dalam bekerja dan menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kepentingan K3L di lingkungan bekerja ataupun di masyarakat luas.

Selain itu bekerja dengan mengunakan standar keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kita bekerja akan mengurangi risiko negatif yang mungkin timbul akibat praktik keinsiyuran kita harus bisa mengutamakan prinsip K3L tersebut di dalam profesi insinyur kita sehingga dengan demikian Catur karsa dan Sapta Dharma juga di butuhkan oleh insinyur dalam praktek standar K3L.

2. Dengan mengutamakan pengetahuan dan kemampuanya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia memberikan manfaat positif atas personality di lingkungan kerja bahwa setiap aktivitas profesi keinsinyuran memiliki dampak terhadap insinyur itu sendiri, kolege atu teman sejawat, masyarakat umum dan lingkungan sekitar dimana aktivitas tersebut dilakukan.

4.2. Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman saya ini khusunya di dalam studi yang saya sampaikan jelas bahwa konstribusi kita sebagai insinyur dalam menetapkan standar K3L di dunia profesi kita adalah sangat penting penulis di ajak ikut untuk ikut aktif dan terlibat dalam peningkatan kualitas K3L di lokasi Proyek pekerjaan lapangan yang pernah saya lalukan. Dengan Aktif memberikan kontribusi mengenai permasalahan yanag mungkin terjadi mengenai K3L setiap Insinyur akan lebih waspada dalam melaksanakan praktik keinsinyurannya.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2019), KBBI Daring, https://kbbi.kemdikbud.go.id/, (diakses tanggal 10 Maret 2022)

Undang - Undang No. 11 (2014), Tentang Keinsiyuran, https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU11-2014 Keinsinyuran.pdf, (diakses tanggal 10 Maret 2021)

Gambar

Tabel 1.2 Jadwal RPL PPI ITB
Gambar 3.3 Pengujian Uji Sondir
Gambar 3.2 Tampak Depan Gedung TTC Banjarmasin
Gambar 3.5 Pengujian Scan Rebar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja 42 Keselamatan dan kesehatan Kerja pada Pengelasan. Bekerja dengan menggunakan media pengelasan semakin berkembang ,

Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Industri dan manufaktur akan memberikan pengetahuan secara umum kepada mahasiswa tentang: gangguan lingkungan

Perusahaan yang melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja secara serius, akan dapat menekan angka resiko kecelakaan dan penyakit kerja dalam tempat

KEBIJAKAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN PT Bonne Indoteknik berkomitmen bahwa keselamatan dan kesehatan kerja dari karyawan sama pentingnya dengan kepentingan

Unit ini berhubungan dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam mengikuti prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja.. Unit ini menerapkan

SMK3 bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat

Ahli K3 memiliki spesialisasi di berbagai bidang, antara lain: Mereka berperan untuk menciptakan budaya keselamatan di tempat kerja dan membantu mencegah kecelakaan serta penyakit yang

Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi