• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menerapkan Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Tempat Kerja

N/A
N/A
Qizut Anam

Academic year: 2023

Membagikan "Menerapkan Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Tempat Kerja"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Keselamatan atau keamanan kerja merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas kecelakaan. Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kecacatan, dan kematian akibat kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan. Keselamatan dalam bekerja adalah hak setiap pekerja, orang lain, dan masyarakat pada umumnya.

Keselamatan kerja yang dilaksanakan dengan baik akan mendatangkan iklim keamanan dan ketenangan kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

Gambar 1.2. Keselamatan  Kerja Berhubungan dengan
Gambar 1.2. Keselamatan Kerja Berhubungan dengan

KESEHATAN KERJA

Pengertian Kesehatan Kerja

Di perusahaan besar, pelayanan kesehatan diberikan secara komprehensif kepada seluruh karyawan, keluarganya, bahkan pensiunan karyawan, dan janda. Perlu diketahui bahwa pemberian pelayanan kesehatan kerja dapat dilakukan oleh manajemen sendiri, dapat dilakukan oleh manajemen dengan bekerja sama dengan dokter atau layanan kesehatan lainnya, dan oleh manajemen beberapa perusahaan secara bersama-sama. Pelayanan kesehatan di perusahaan disebut juga pelayanan kesehatan kerja, diberikan untuk melindungi pekerja dari kemungkinan mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja, sekaligus mengupayakan peningkatan kemampuan fisik pekerja.

03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja, tujuan pemberian pelayanan kesehatan kerja adalah untuk memberikan bantuan kepada pekerja dalam menyesuaikan sifat kerja dan fisiknya, melindungi pekerja dari segala gangguan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan dan lingkungan kerja, peningkatan kesehatan fisik dan mental. . kondisi fisik dan kemampuan tenaga kerja.

PENGENALAN BAHAYA PADA AREA KERJA

Tujuan Pembelajaran

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Lalu lintas di ruang kerja berlangsung sedemikian rupa sehingga tidak terjadi benturan/sulitnya pergerakan barang. Ventilasi harus terbuka agar sirkulasi udara yang baik tidak menjadi lembab dan pengap di area kerja. Proses kerja disesuaikan dengan peralatan yang dibutuhkan untuk bekerja, sehingga tidak terjadi bolak-balik selama bekerja.

Peralatan lingkungan kerja ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dan dijangkau, sebaiknya dengan warna yang mencolok.

Faktor – Faktor Yang Tidak Aman Dalam Bekerja

  • Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act) a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan
  • Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition) a) Tempat kerja yang tidak layak
  • Tanda – tanda Peringatan yang terdapat pada lingkungan kerja
  • Keselamatan Kerja di Perbengkelan Otomotif. 21

Oleh karena itu, dalam setiap melakukan pekerjaan hendaknya dilakukan secara hati-hati, teliti dan cermat, agar keselamatan kerja selalu dapat tercapai. Keadaan lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe state) a) Tempat kerja yang tidak sesuai a) Tempat kerja yang tidak sesuai. Apabila tempat kerja tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan maka besar kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Penggunaan rambu keselamatan yang benar di tempat kerja dapat: a) Mempromosikan instruksi dan peraturan keselamatan kerja b) Menginformasikan tentang risiko dan tindakan pencegahan yang harus diambil.

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Pengertian Alat Pelindung Diri

Syarat-syarat Alat Pelindung diri

Alat-alat pelindung anggota badan

  • Alat Pelindung Mata, Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan juga dari debu
  • Alat pelindung telinga, Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang
  • Alat pelindung hidung, Adalah alat pelindung hidung dari kemungkinan terhisapnya gas-gas beracun
  • Alat Pelindung Tangan, Alat ini terbuat dari berbagai macam bahan disesuaikan dengan kebutuhannya, antara lain
  • Alat Pelindung Kaki, untuk menghindarkan tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Terdapat dua jenis sepatu yaitu pengaman yang bentuknya
  • Alat Pelindung Badan, Alat ini terbuat dari kulit sehingga memungkinkan pakaian biasa atau badan terhindar dari percikan api, terutama pada waktu

Sarung tangan kulit digunakan untuk melindungi tangan dari benda tajam pada saat mengangkat benda. Sepatu ada dua jenis, yaitu sepatu safety yang bentuknya seperti sepatu biasa hanya saja bagian ujungnya dilapisi baja, dan sepatu karet digunakan untuk menginjak permukaan yang licin agar pekerja tidak terpeleset dan terjatuh. Jangan menyingsingkan lengan baju Anda, karena lengan panjang akan melindungi tangan Anda dari api.

Gambar 5.6.. Alat Pelindung Telinga  Jenis:
Gambar 5.6.. Alat Pelindung Telinga Jenis:

TEKNIK PENGANGKATAN/PEMINDAHAN

  • CARA MENGANGKAT BENDA ,
  • MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN
  • Pengangkatan dengan dongkrak dan penopang
  • Lokasi dongkrak dan penyangga
  • Metode Mengangkat Mesin
    • Pemasangan Sling dan Hook Pada Komponen

Tulang belakang manusia bukanlah mesin pengangkat yang efisien dan mudah rusak jika digunakan secara tidak benar. Pengangkatan harus dimulai dengan pengangkat dalam posisi seimbang dengan kedua kaki agak terbuka dan benda diangkat dekat dengan badan. Cara ini harus memastikan daya angkat kita tersalurkan dengan benar melalui tendon dan tulang.

Berat badan yang sesuai untuk diangkat dan digerakkan dengan lengan disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin pengangkat, seperti terlihat pada tabel berikut. Untuk mencegah kerusakan pada tempat pemasangan crane dan braket, pilih juga tempat yang kuat. Sling sebaiknya diletakkan di bawah mesin agar tidak merusak mesin saat Anda mengangkat mesin.

Ini disekrup secara seimbang, sehingga Anda dapat membawa beban mesin tanpa khawatir kaitnya akan jatuh dari lubang.

Gambar 6.2. Mengangkat Benda yang baik  D.  Penuntun  cara  mengangkat  dengan
Gambar 6.2. Mengangkat Benda yang baik D. Penuntun cara mengangkat dengan

PENANGANAN ZAT-ZAT KIMIA DAN BAHAN BERBAHAYA

  • Bahan Beracun
  • Bahan Yang Mudah Terbakar 33
  • Bahan yang Mudah Merusak Kendaraan
  • Cara Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya

Ada juga karet tahan minyak 35 . rem digunakan sebagai segel oli pada sistem rem. C. Bahan yang mudah menimbulkan karat. Penting juga untuk memastikan bahwa bahan kimia berbahaya tidak bereaksi dengan bahan lain yang disimpan di tempat yang sama. Untuk melindungi bahan kimia yang memiliki lebih dari satu jenis bahaya, semua jenis bahaya harus dipertimbangkan dan dilindungi.

Pada saat penyimpanan, bahan kimia tersebut harus dipisahkan dari bahan yang bersifat oksidator kuat atau dari bahan yang dapat terbakar sendiri (self-igniting). Pengemasan bahan kimia beracun tidak mungkin dibuat sempurna, sehingga terjadi kebocoran, dan asap bahan kimia beracun yang masuk ke udara memerlukan pertukaran udara yang baik. Tempat penyimpanan bahan kimia tersebut harus sejuk dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena sinar matahari langsung, jauh dari sumber panas dan harus terpisah dari bahan kimia lainnya. e.

Bahan kimia yang bersifat korosif antara lain asam Florida, asam klorida, asam nitrat, asam format, dan asam perklorat. Bahan yang menguap ke udara dapat bereaksi dengan bahan organik atau bahan kimia lainnya yang bereaksi hebat dengan uap air sehingga membentuk kabut asam yang berbahaya bagi pekerja. Tempat penyimpanan bahan kimia korosif harus terpisah dari bangunan lain, terbuat dari dinding dan lantai yang tahan korosi dan kedap air serta dilengkapi dengan fasilitas penyalur tumpahan.

Pada saat mengangkut bahan kimia berbahaya, pengemudi atau siapapun yang terlibat dalam proses pengangkutan harus dibekali pengetahuan tentang bahaya bahan kimia yang diangkut dan tentang tindakan pencegahannya, tentang tindakan jika terjadi kebocoran, kebakaran atau kecelakaan dan alamat. kemana kamu bisa pergi. untuk bantuan. Bahan kimia berbahaya yang akan dibuang harus diolah terlebih dahulu dan dikemas dalam tong, botol, kaleng, truk, tangki atau lainnya dengan tabel atau label yang jelas.

MENGENAL DAN MENGENDALIKAN KEBAKARAN

  • Prinsip Pemadaman Kebakaran
  • Klasifikasi api
    • Api kelas B
    • Api kelas C
    • Api kelas D
  • Penyebab Kebakaran
  • Alat-alat Pemadam Kebakaran
  • Menyelamatkan diri dari Api
  • Cara Memadamkan Api
  • Isolasi
  • Cara Penguraian
  • Cara pendinginan
  • Cara Menggunakan Alat Pemadam Api
  • Peralatan Pencegahan Kebakaran

Mendinginkan bahan yang terbakar adalah cara paling efektif untuk memadamkan api Kelas A. Kebakaran akibat cairan dan gas yang mudah terbakar. contoh: bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, tiner). Alat pemadam berbahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk kebakaran Kelas B. Jangan sekali-kali menggunakan alat pemadam air atau busa untuk kebakaran Kelas C.

Tipe ini paling cocok untuk pemadaman kebakaran Kelas B dan C. Tipe ini dicat dengan warna merah dengan garis/garis hitam. Beragamnya mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada alat pemadam busa cocok untuk memadamkan api Kelas B dan terbatas pada kebakaran Kelas A. Selang alat pemadam ini dicat BIRU. Alat pemadam busa paling efektif untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh bahan bakar cair dalam wadah yang bahannya cukup panas untuk terbakar jika terkena oksigen.

Tipe ini cocok digunakan untuk memadamkan api kelas B dan C. Alat pemadam ini diberi warna MERAH dengan lingkaran PUTIH. Alat pemadam api jenis bubuk kering mempunyai respon pemadaman yang cenderung melindungi manusia 42 . memadamkan api dengan panas. Tepung kering merupakan alat pemadam api yang paling efektif untuk memadamkan cairan yang terbakar di area yang luas, terutama tumpahan yang mengalir bebas.

Seseorang yang mengawasi pemadam kebakaran dapat mengarahkan mereka langsung ke lokasi kebakaran tanpa perlu menunda. Detektor berbasis laju kenaikan suhu (rate of rise 45. detector) adalah alat/detektor yang beroperasi berdasarkan laju kenaikan suhu tertentu.

Gambar 8.1. Persenyawaan Api
Gambar 8.1. Persenyawaan Api

PERTOLONGAN PERTAMA DAN CARDIO PULMONARY

  • Pengertian Pertolongan Pertama (P3K)
  • Tujuan Pertolongan Pertama
  • PERALATAN DASAR PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA
  • PERTOLONGAN PERTAMA SAAT DARURAT 1. Memeriksa kesadaran
  • CARDIO PULMONARY RESUSCIATION (CPR) 50

Pasal ini berlaku apabila pemberi pertolongan pertama dapat melakukannya tanpa membahayakan keselamatan dirinya sendiri atau keselamatan orang lain. Sebagai penolong, seseorang akan mudah terpapar mikroorganisme atau cairan tubuh orang lain, sehingga memungkinkan penolongnya tertular suatu penyakit. Catatan: Perlengkapan pelindung diri minimal bagi penolong pertama adalah sarung tangan dan masker resusitasi.

Dia berteriak, "Apakah kamu mendengarku?" atau "Buka matamu!" Goyangkan bahu korban dengan lembut. Pada saat yang sama, letakkan tangan Anda yang lain di dahi korban dan tekan kepalanya ke bawah. Lengan korban yang paling dekat dengan Anda ditekuk tegak lurus terhadap badannya, siku ditekuk, telapak tangan menghadap ke atas.

Tangan Anda yang lain memegang paha terjauh, lutut korban ditekuk ke atas, kaki di lantai. Kaki korban yang letaknya paling atas diposisikan sedemikian rupa sehingga pinggul dan lutut membentuk sudut siku-siku. Pangkal tangan Anda diletakkan di atas titik pertemuan tulang dada dengan tulang rusuk bagian bawah.

Mata yang terjejas disiram dengan air, jika perlu, untuk mengeluarkan habuk terapung atau bahan kimia berbahaya. Pada hari kedua, mulakan mengurutnya, lakukan perlahan-lahan dan gerakkan bahagian yang sakit sedikit demi sedikit.

MENGENAL KONDISI BAHAYA DI LINGKUNGAN

  • KEBISINGAN DAN JENIS-JENIS KEBISINGAN
  • JENIS – JENIS KEBISINGAN
  • Cara Pengukuran Kebisingan
  • Bahaya Debu dalam Pekerjaan I. PENGERTIAN
    • MACAM-MACAM DEBU
    • AMBANG BATAS DEBU
    • DAMPAK PENCEMARAN UDARA OLEH DEBU
    • JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG DIAKIBATKAN OLEH DEBU 1) Pneumokoniosis disebabkan oleh debu mineral pembentukan jaringan

Namun biasanya tingkat kebisingan terus menerus sekitar 85 desibel sudah cukup menyebabkan kerusakan pendengaran manusia (tuli). Debu merupakan suatu bahan yang sering disebut partikel udara (Suspended Particulate Matter/SPM) dengan ukuran mulai dari 1 mikron hingga 500 mikron. Partikel debu bertahan di udara dalam waktu yang relatif lama, melayang di udara dan kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan.

Selain berbahaya bagi kesehatan, juga dapat mengganggu penglihatan mata dan melancarkan berbagai reaksi kimia, sehingga susunan debu di udara menjadi partikel yang sangat rumit, karena merupakan campuran berbagai bahan dengan ukuran yang relatif berbeda. dan dimensi. formulir. Besar kecilnya debu mempunyai pengaruh yang besar terhadap terjadinya penyakit pada saluran pernafasan dan hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran tersebut dapat mencapai organ sasaran. Penyebabnya adalah silika bebas (SiO2) yang terdapat pada debu yang terhirup saat bernafas dan mengendap di paru-paru dengan masa inkubasi 2-4 tahun.

Pekerja yang sering terserang penyakit ini biasanya bekerja pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi batu untuk bangunan, seperti tambang granit, keramik, tambang timah, tambang besi, tambang batu bara, dll. Gejala penyakit ini dibedakan menjadi tingkatan ringan, sedang, dan berat. Pada orang lanjut usia bersifat hiperresonansi akibat emfisema, pada tingkat sedang sering terjadi sesak pada bronkus, ronkus di dasar paru. Pada stadium berat terjadi sesak nafas yang menyebabkan cacat total, hipertrofi jantung kanan, gagal jantung kanan.

Penyakit ini dapat ditemukan pada pekerja tambang batubara atau industri yang menggunakan batubara jenis lain. Yang utama adalah campuran magnesium silikat Pekerja yang umumnya terkena penyakit ini adalah pengelola asbes, penenun,.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 1.1. Keselamatan kerja
Gambar 1.2. Keselamatan  Kerja Berhubungan dengan
Gambar 5.1. Pakaian dan Cara Berpakaian
Gambar 5.2. Kacamata Debu  Gambar 5.3.Kacamata Las Listrik  2)  Alat  Pelindung  Kepala,  Topi  atau  helm  adalah  alat  pelindung  kepala  bila
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan

Hasil dari pembahasan menitikberatkan pada peranan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagai suatu alat yang dipakai untuk mencegah terjadinya kecelakaan

“Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Serta Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja Pada Karyawan” guna memenuhi

Mangkunegara (2009) keselamatan dan kesehatan kerja yaitu sebuah tindakan dalam mengurangi hal- hal buruk saat bekerja serta menjamin kesehatan tenaga kerja

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri

Hasil dari pembahasan menitikberatkan pada peranan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagai suatu alat yang dipakai untuk mencegah terjadinya kecelakaan

Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan pekerja guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja, demi mencegah

Upaya perusahaan dalam mengurangi tingkat kecelakaan kerja juga sudah cukup baik, mulai dari adanya program-program, sosialisasi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, penggunaan