FISIKA BANGUNAN 2
A P L I K A S I K O N S E P P E N C A H AYA A N B UATA N D A L A M A R S I T E K T U R
ANITA DIANINGRUM, ST, MT
S e n i n , 2 7 S e p t e m b e r 2 0 2 1
Gaudi Sagrada Familia
FR
JENIS LAMPU
• Lampu pijar ( incandescent )
✓ Sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas &
menghasilkan cahaya
✓ Efikasi rendah ( 8 – 10 % energi menjadi cahaya, sisanya panas)
✓ efikasiluminus adalah nilai yang menunjukkan besar efisiensi pengalihan energi listrik ke cahaya (lumen Watt).
✓ Warna cahaya lampu pijar adalah kuning (derajat suhu warna 2500-2700 Kelvin)
• Lampu Halogen
✓Termasuk jenis lampu pijar
✓Lampu spot / lampu sorot
✓Warna cahaya lampu halogen Halogen biasa : kuning 3000 K Halogen high pressure : putih 6000 K
✓Suhu lampu halogen
umumnya lebih panas dripada lampu pijar biasa
✓Lampu halogen berada di
antara lampu pijar & lampu TL dlm hal efisiensi energi
JENIS LAMPU
• Lampu neon TL (fluorescent )
✓Lampu listrik yang
memanfaatkan gas neon &
lapisan fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik
✓Efikasi 25 % energi
menjadi cahaya ( 2-3 X lebih baik dibandingkan lampu pijar )
JENIS LAMPU
• Lampu HID ( High Intensity Discharge)
Lampu yang menggunakan teknologi xenon yang
mampu menghasilkan intensitas cahaya yang tinggi
Efikasi tinggi 25 – 50 % energi menjadi cahaya Banyak digunakan pada dunia otomotif baik mobil atau motor
JENIS LAMPU
• Lampu LED ( Light Emiting Diode )
Lampu ini merupakan sirkuit semikonduktor yang
memancarkan cahaya ketika dialiri listrik
Sifatnya berbeda dengan filamen yang harus dipijarkan (dibakar)/
lampu TL yang merupakan pijaran partikel
Lampu LED memancarkan
cahaya lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan
banyak panas
Efikasi sangat tinggi ( sangat hemat energi )
Daya tahan sangat panjang Ramah lingkungan
Lampu LED memiliki warna sinar yang beragam : putih, kuning dll
JENIS LAMPU
KOMPARASI
FR
FR
FR
FR
SNI: 03-6197-2011. Konservasi energi pada sistem pencahayaan
FR
SNI: 03-6197-2011. Konservasi energi pada sistem pencahayaan
FR
SNI: 03-6197-2011. Konservasi energi pada sistem pencahayaan
FR
SNI: 03-6197-2011. Konservasi energi pada sistem pencahayaan
Indeks renderasi warna
(Color Rendering Index /CRI)
▪ Warna-warna yang tampak dari penglihatan normal. Berkaitan dengan Indeks Renderasi Warna (Color Rendering Index / CRI)
▪ (CRI) : Kemampuan sebuah sumber pencahayaan menyajikan tingkat kesempurnaan warna dari sebuah obyek.
▪ CRI = 100 maka warna obyek yang disinari akan sama ketika obyek tersebut disinari pencahayaan alami.
▪ CRI makin mendekati 100, warna obyek semakin mendekati kemiripan dengan apabila obyek tersebut disinari pencahayaan alami.
▪ CRI = 0, warna obyek tidak dapat dideteksi lagi (monochrome).
▪ Efek warna kelompok 1: Ra indeks 80 - 100%.
Efek warna kelompok 2: Ra indeks 60 80%.
Efek warna kelompok 3: Ra indeks 40 - 60%.
Efek warna kelompok 4: Ra indeks < 40% SNI 03-6197-2000
Thank You
Anita Dianingrum
anita.dianingrum@staff.uns.ac.id 085646848642
Referensi:
Satwiko, Prasasto.(2009). Fisika Bangunan.Yogyakarta:
Penerbit Andi
Standart Nasional Indonesia SNI: 03-6197-2011. (2011).
Konservasi energi pada sistem pencahayaan