• Tidak ada hasil yang ditemukan

FISIKA BANGUNAN 2 - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FISIKA BANGUNAN 2 - Spada UNS"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

FISIKA BANGUNAN 2

A P L I K A S I K O N S E P P E N C A H AYA A N B UATA N D A L A M A R S I T E K T U R

ANITA DIANINGRUM, ST, MT

S e n i n , 2 7 S e p t e m b e r 2 0 2 1

(2)

Gaudi Sagrada Familia

(3)
(4)

FR

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

JENIS LAMPU

Lampu pijar ( incandescent )

✓ Sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas &

menghasilkan cahaya

✓ Efikasi rendah ( 8 – 10 % energi menjadi cahaya, sisanya panas)

efikasiluminus adalah nilai yang menunjukkan besar efisiensi pengalihan energi listrik ke cahaya (lumen Watt).

✓ Warna cahaya lampu pijar adalah kuning (derajat suhu warna 2500-2700 Kelvin)

(13)

Lampu Halogen

✓Termasuk jenis lampu pijar

✓Lampu spot / lampu sorot

✓Warna cahaya lampu halogen Halogen biasa : kuning 3000 K Halogen high pressure : putih 6000 K

✓Suhu lampu halogen

umumnya lebih panas dripada lampu pijar biasa

✓Lampu halogen berada di

antara lampu pijar & lampu TL dlm hal efisiensi energi

JENIS LAMPU

(14)

Lampu neon TL (fluorescent )

✓Lampu listrik yang

memanfaatkan gas neon &

lapisan fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik

✓Efikasi 25 % energi

menjadi cahaya ( 2-3 X lebih baik dibandingkan lampu pijar )

JENIS LAMPU

(15)

Lampu HID ( High Intensity Discharge)

Lampu yang menggunakan teknologi xenon yang

mampu menghasilkan intensitas cahaya yang tinggi

Efikasi tinggi 25 – 50 % energi menjadi cahaya Banyak digunakan pada dunia otomotif baik mobil atau motor

JENIS LAMPU

(16)
(17)

Lampu LED ( Light Emiting Diode )

Lampu ini merupakan sirkuit semikonduktor yang

memancarkan cahaya ketika dialiri listrik

Sifatnya berbeda dengan filamen yang harus dipijarkan (dibakar)/

lampu TL yang merupakan pijaran partikel

Lampu LED memancarkan

cahaya lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan

banyak panas

Efikasi sangat tinggi ( sangat hemat energi )

Daya tahan sangat panjang Ramah lingkungan

Lampu LED memiliki warna sinar yang beragam : putih, kuning dll

JENIS LAMPU

(18)

KOMPARASI

(19)

FR

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

FR

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

FR

(32)
(33)

FR

SNI: 03-6197-2011. Konservasi energi pada sistem pencahayaan

(34)

FR

SNI: 03-6197-2011. Konservasi energi pada sistem pencahayaan

(35)

FR

SNI: 03-6197-2011. Konservasi energi pada sistem pencahayaan

(36)

FR

SNI: 03-6197-2011. Konservasi energi pada sistem pencahayaan

(37)

Indeks renderasi warna

(Color Rendering Index /CRI)

▪ Warna-warna yang tampak dari penglihatan normal. Berkaitan dengan Indeks Renderasi Warna (Color Rendering Index / CRI)

▪ (CRI) : Kemampuan sebuah sumber pencahayaan menyajikan tingkat kesempurnaan warna dari sebuah obyek.

▪ CRI = 100 maka warna obyek yang disinari akan sama ketika obyek tersebut disinari pencahayaan alami.

▪ CRI makin mendekati 100, warna obyek semakin mendekati kemiripan dengan apabila obyek tersebut disinari pencahayaan alami.

▪ CRI = 0, warna obyek tidak dapat dideteksi lagi (monochrome).

▪ Efek warna kelompok 1: Ra indeks 80 - 100%.

Efek warna kelompok 2: Ra indeks 60 80%.

Efek warna kelompok 3: Ra indeks 40 - 60%.

Efek warna kelompok 4: Ra indeks < 40% SNI 03-6197-2000

(38)
(39)
(40)
(41)

Thank You

Anita Dianingrum

anita.dianingrum@staff.uns.ac.id 085646848642

Referensi:

Satwiko, Prasasto.(2009). Fisika Bangunan.Yogyakarta:

Penerbit Andi

Standart Nasional Indonesia SNI: 03-6197-2011. (2011).

Konservasi energi pada sistem pencahayaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisa dan penelitian dinyatakan bahwa dalam segi harga lampu TL lebih hemat dibandingkan lampu LED dengan daya yang sama dan lumen yang berbeda, sedangkan dari

 Arus Cahaya luminous flux, flow=lumen  Intensitas Sumber Cahaya light intensity, luminous intensity = candela Banyak cahaya yang dipancarkan ke segala arah oleh sebuah sumber