FORM PENGAJUAN JUDUL
PRA-TA [PHASE 1] - SEMINAR PROPOSAL
NAMA : I NYOMAN DIATMIKA PUTRA NIM : 202062122016
CLUSTER : 3 KATEGORI FUNGSI :
Fungsi Pengembangan Destinasi Wisata Fungsi Pengembangan Industri Pariwisata Fungsi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Fungsi Kelembagaan Pariwisata
Fungsi Lainya
Ceklist Kategori Fungsi yang di pilih
Fungsi yang dimaksud adalah fungsi yang terkait dengan pengembangan destinasi, industri, pemasaran dan kelembagaan pariwisata.
A. Fungsi Pengembangan Destinasi Wisata
Destinasi wisata adalah tempat berlangsungnya kegiatan wisata disebut juga dengan daerah tujuan wisata. Judul yang terkait dengan fungsi ini adalah penataan obyek wisata (obyek wisata alam dan budaya) atau pembangunan obyek wisata (obyek wisata buatan).
B. Fungsi Pengembangan Industri Pariwisata
Industri wisata adalah kegiatan-kegiatan yang dihadirkan untuk mendukung dan memberi peluang untuk usaha-usaha yang dapat dibangun dari adanya kegiatan wisata.
C. Fungsi Pengembangan Pemasaran Pariwisata D. Fungsi Kelembagaan Pariwisata
E. Fungsi Lainya
Fungsi yang dapat atau berpotensi dan berpeluang untuk dikembangkan menjadi dan mendukung kegiatan kepariwisataan.
1.1 Judul
Perencanaan dan Perancangan Pusat Kerajinan Patung batu di Desa Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan
1.2 Pengertian Judul
Perencanaan : Perencanaan adalah proses sistematis yang melibatkan pemikiran, perumusan, dan penyusunan rencana atau strategi untuk mencapai tujuan tertentu (Arifudin et al., 2021)
Perancangan : Perancangan adalah suatu kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir dengan mengambil suatu tindakan yang jelas, atau suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai kenyataan fisik. (Zainun, 2018)
Pusat : Titik atau lokasi yang menjadi fokus, titik tengah, atau inti dari sesuatu.
Kerajinan : Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan) (Kuddus, 2019)
Patung : Proses pembentukan atau pemahatan bentuk atau gambar pada permukaan benda dengan menghapus atau menggeser bagian-bagian material tersebut.(Yogyakarta, 2011) Batu : Bahan dasar patung batu
Di : Kata depan
Desa : Adalah kesatuan masyarakat hukum yangmemiliki kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan hak asal-usul dan adat istiadat yang diakui dalam Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten. (Bintaro & Daldjoeni, 2018) belayu : Nama desa di tabanan
marga : Nama kecamatan di tabanan Tabanan : Nama kabupaten di bali
Jadi pusat kerajinan ukiran kayu ini adalah suatu tempat atau wadah yang digunakan sebagai pusat kerajinan ukiran kayu, selain itu dapat berfungsi sebagai pengembangan kegiatan kebudayaan yang ada di Desa Marga dengan penekanan terhadap kerajinan ukiran kayu.
Terlebih lagi dapat memamerkan, mempermudah pemasaran dan dapat menumbuhkan kembali keberadaan para pengerajin tradisional ukiran kayu, meningkatkan kreatifitas pengerajin tradisional ukiran kayu dalam mendesain karya-karyanya dan sebagai sarana rekreasi dan edukasi mengenai kerajinan ukiran kayu
1.3 Uraian Latar Belakang
Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kawasan di Bali yang cukup kaya akan seni patungnya. Tepatnya di Desa belayu dan desa kukuh, Kecamatan Marga. Remaja, orang dewasa dan bahkan anak-anak mulai belajar mematung untuk membantu usaha keluarganya. Berbagai macam karya patung yang dihasilkan oleh seniman patung desa ini berupa patung padas, dan beton yang menggunakan teknik yang beragam. (Putra et al., 2014)
Pembuatan patung dengan teknik cor memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah dalam mencetak patung lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan patung padas menggunakan teknik konvensional. Selain menggunakan teknik yang mempunyai daya produksi yang sangat cepat, teknik cor Batu Padas ini juga memanfaatkan limbah Batu Padas yang sudah tidak terpakai sehingga menghemat biaya produksi Limbah Batu Padas dari pembuatan rumah adat Bali maupun pura dapat diolah kembali menjadi serbuk Batu Padas sehingga dapat digunakan sebagai bahan utama patung ini. Selain itu, selama proses pencetakan patung ini dapat dikerjakan oleh orang yang memang bukan.(Putra et al., 2014)
Pada tahun 2020 sampai 2021 kerajinan patung Desa Belayu dan desa kukuh mengalami penurunan dari sisi penjualan dan juga wisatawan yang mendatangi Desa Belayu dan desa kukuh.
Permasalahan tersebut disebabkan karena hasil kerajinan patung belum memiliki pasar khusus yang dapat memajangkan hasil-hasil kerajinan mereka. Suatu tempat untuk memamerkan atau memajang hasil kerajinan patung Desa belayu dan desa kukuh begitu kurang, selain itu kurangnya infrastruktur yang bisa mewadahi pengrajin yang memiliki potensi namun tidak memiliki tempat atau lahan untuk memasarkan produk mereka. Dikarenakan hasil kerajinan masih dipajang di rumah masing masing atau sering disebut home industri atau art shop.
Sebagai upaya untuk menjual hasil karya seni kerajinan patung batu, hanya beberapa pengerajin patung batu di Desa belayu dan desa kukuh yang memiliki cukup modal dapat mendirikan art shop atau menyewa kios kecil sebagai tempat untuk memajang dan menjual hasil karyanya, khususnya masyarakat di Desa Belayu dan Kukuh. Sementara itu pengerajin yang tidak memiliki tempat untuk memamerkan hasil kerajinannya akan mengalami permasalahan dan kesulitan di dalam pemasarannya.
Dengan demikian pembuatan pusat kerajinan patung batu ini diperlukan untuk memfasilitasi para pengerajin sebagai wadah memamerkan hasil kerajinan patung batu. Dan dapat mengangkat kembali perekonomian masyarakat setempat yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pariwisata dan kesenian serta mengurangi tumbuhnya kios-kios yang dibangun pada telajakan yang dapat mengurangi keindahan koridor jalan dan mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan yang parkir ataupun berhenti di bahu jalan.
1.4 Rujukan Awal
Arifudin, M., Sholeha, F. Z., & Umami, L. F. (2021). Planning (Perencanaan) Dalam Manajemen Pendidikan Islam. MA’ALIM: Jurnal Pendidikan Islam, 2(02), 146–160.
https://doi.org/10.21154/maalim.v2i2.3720
Bintaro, R., & Daldjoeni, N. (2018). Interaksi Desa-Kota. Rineka, 4(1), 6.
Kuddus, M. (2019). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関 する共分散構造分析Title. 2(2).
Putra, I. M. D., Ardana, I., & ... (2014). Seni Patung Padas Cor Di Ud. Eka Jaya Ukir, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Jurnal Pendidikan Seni ….
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/4298%0Ahttps://ejournal.undik sha.ac.id/index.php/JJPSP/article/viewFile/4298/3323
Yogyakarta, U. N. (2011). Kajian Teori Seni Patung. 131–132.
Zainun, 1999. (2018). Zainun, 1999 ) 2.2. Zainun, 2, 5–17.
Tujuan dan Sasaran Tujuan
Tujuan dari Pusat Kerajinan Patung ini adalah membuat konsep perencanaan dan perancangan Pusat Kerajinan Patung yang berfungsi sebagai sarana rekreasi, edukasi, dan pusat pemasaran kerajinan patung batu padas di Desa Belayu, sehingga mampu meningkatkan penghasilan pengerajin tersebut, selain itu sebagai saran pengembangan dan melestarikan kerajinan yang ada di Desa belayu dengan penekanan terhadapa patung batu bebahan batu padas.
Sasaran
1. Peningkatan ekonomi masyarakat
2.
Menentukan program ruang dan tapak yang sesuai untuk Pusat Kerajinan Patung Batu.3.
Identifikasi dan Rumusan Masalah Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa identifikasi rumusan masalah yang dapat dirumuskan, antara lain sebagai berikut :
1. Pengrajin yang memiliki modal sedikit untuk mendirikan art shop akan mengalami permasalahan dan kesulitan dalam memperkenalkan dan memasarkan hasil kerajinannya.
2.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan, antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana spesifikasi perencanaan untuk sebuah Pusat Kerajinan Patung Batu di Desa Belayu.
