• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORUM SESI 13 PENGANTAR MANAGEMEN

N/A
N/A
Welly

Academic year: 2023

Membagikan "FORUM SESI 13 PENGANTAR MANAGEMEN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : WELLY 20210102243

1. Empat (4) prinsip dasar teori ilmiah harus benar-benar dapat diterapkan dalam organisasi, agar dapat tercapai tujuan yang efisien dan efektif

Jawaban :

- Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.

- Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.

- Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.

- Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.

Dua Pendekatan manajemen yang bisa dilakukan yaitu : Pendekatan sistem (system Approach) dan Pendekatan Kontingensi (Contingency approach).

Jawaban:

PENDEKATAN SISTEM

Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang talc terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dan lingkungan ekstemal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan sistem manajemen meliputi sistem umum dati sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.

Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis sistem manajemen spesifik meliputi struktur orga-nisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencaman serta pengawasan.

PENDEKATAN KONTINGENSI

Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek berbeda, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.

Pendekatan ini dipandang sebagai hubungan fungsional “bila maka”. Hubungan fungsional yaitu keterkaitan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Bila ada perubahan satu

‘ariabel akan mempengaruhi nilai variabel lainnya. Bila merupakan variabel bebas (independent variable) dan maka merupakan variabel bergantung (dependent variable).

Faktor lingkungan merupakan variabel bebas, sedang konsep dan teknik manajemen merupakan variabel bergantung.

Dalam pendekatan kontingensi ada tiga kerangka konsepsual yaitu lingkungan, konsep- konsep dan teknik-teknik serta hubungan antara keduanya.

2. 4 Langkah proses penyelesaian rasional a. Pengamatan situasi,

- Mendefinisikan Masalah

(2)

Masalah harus dapat didefinisikan dengan baik, karena jika salah dalam mendefinisikan, maka alternatif pemecahannya juga akan salah.

- Mendiagnosis Penyebab

Mengajukan beberapa pertanyaan: perubahan apa yang telah memberi kontribusi pada masalah ?. Siapa saja yang tercakup dalam situasi masalah ? Apakah tindakan mereka menjadi kontribusi pada masalah ?

- Menentukan tujuan Keputusan

Setelah masalah dapat didiagnosis, selanjutnya memutuskan apa yang harus tercakup dalam penyelesaian masalah.

b. Kembangkan alternatif

- Untuk dapat meningkatkan kreatifitas, beberapa manajer mengandalkan sumbang saran (brainstorming) : yaitu teknik pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang di dalamnya individu/anggota kelompok mencoba meningkatkan kreativitas dengan mengajukan alternatif secara spontan tanpa memperhatikan kenyataan atau tradisi

c. Implementasikan hasil dan monitor hasil

- Alternatif dievaluasi berdasarkan tiga pertanyaan kunci : Apakah alternative ini layak ?

Apakah alternative ini merupakan penyelesaian yang memuaskan Apa konsekuensi yang mungkin untuk seluruh bagian organisasi d. Mengevaluasi alternatif dan memilih yang terbaik

- Manajer membuat rencana untuk menghadapi persyaratan dan masalah yang mungkin dihadapi dalam usaha untuk mewujudkannya.

- Sumber daya, anggaran dan resiko yang mungkin muncul tetap harus menjadi perhatian

Tahap-tahap perilaku seorang manager dalam proses menyelesaikan persoalan yang Rasional

a. Pemahaman dan Pemecahan Masalah.

Para manager kerap kali menghadapi kenyataan bahwa masalah yang didapat sebenarnya sulit selesaikan atau bahkan sering hanya menyimpulkan masalah, bukan penyebab awal.

b. Pengumpulan dan Analisis Data yang akurat.

Setelah manajer menemukan dan merumuskan untuk memcahkan masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya.

c. Pengembangan Alternatif-Alternatif.

Kebiasan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang simpel sering mengesampingkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.

d. Evaluasi Alternatif-Alternatif.

Setelah manajer mengumpulkan sekumpulan alternatif, mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas pada setiap alternatif.

e. Pemilihan Alternatif Terbaik.

Pembuatan keputusan menggambarkan hasil evaluasi berbagai alternatif.

Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.

(3)

f. Implementasi Keputusan

Para manager harus membuat keputusan untuk melakukan berbagai permasalahan dan masalah yang mungkin akan terjadi dalam penggunaan keputusan. Dalam hal ini, manager perlu mengendalikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai pengaruh dibuatnya suatu keputusan.

g. Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan.

Implementasi keputusan harus selalu di perhatikan Manajer harus dapat memecahkan masalah apakah implementasi dilakukan dengan baik dan keputusan memberikan hasil

yang diinginkan.

3. Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization), merupakan jenis struktur organisasi ini yang paling umum digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan.

Dalam struktur organisasi fungsional, pembagian kerjanya kemudian dilakukan berdasarkan pada fungsi masing-masing manajemen.

Diantaranya Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Sumber Daya Manusia, Manajemen Produksi, dan lain-lain. Setiap karyawan yang memiliki skill dan keterampilan yang sama, akan dikelompokkan ke dalam satu unit kerja. Inilah yang menyebabkan jenis struktur organisasi ini sangat tepat diterapkan pada sebuah organisasi maupun perusahaan yang hanya menghasilk an

beberapa jenis produk atau jasa layanan.

(4)

4. Perumusan strategi merupakan proses memutuskan atas suatu strategi baru, sementara perencanaan strategi adalah proses memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi.

Dalam proses perumusan strategi, manajemen memutuskan tujuan organisasi dan strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut. Proses perencanaan strategi membawa tujuan dan strategi ini dan mencoba mengembangkan program untuk mengimplementasikan strategi tersebut secara efisien dan efektif, sedangkan perencanaan strategi adalah proses berikutnya akan melembaga dan iniakan mengurangi aktifitas yang kreatif.

Perencanaan st rategi m erupakan kegi at an yang systemat is, dimana adanya proses perencanaan strategi tahunan dengan prosedur dan jadwal yang tersusun rapi. Sementara perumusan strategi merupakan kegiatan yang tidak sistematis, strategi yang dirumuskan diuji kembali untuk merespon kesempatan dan ancaman. Namun pada praktiknya, ada sejumlah besar tumpang tindih antara perumusan strategi danperencanaan strategi. Studi-studi yang dibuat dalam proses perencanaan strategi mungkin mengindikasikan bahwa perlu mengubah cita-cita atau strategi. Sebaliknya, perumusan strategibiasanya memasukkan pertimbangan awal tentang program- program yang akan diadopsisebagai alat untuk mencapai cita-cita tersebut

Rencana Operasional (operational planning) adalah rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana rencana strategis itu akan dilaksanakan. Rencana operasional atau biasa disebut planning of action (POA) merupakan rincian rencana yang lebih operasional dan merupakan rencana jangka pendek. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi. Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas.

Rencana Strategis (strategic planning) adalah perencanaan yang berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Perencanaan strategis adalah bentuk perencanaan jangka panjang atau jangka menengah yang dilakukan untuk menentukan tujuan dan sasaran strategis organisasi. Model perencanaan ini sulit untuk dirubah. Rencana strategis merupakan rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan yang luas yaitu untuk melaksanakan tugas-tugas suatu organisasi. Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan

Contohnya dalam pengembangan kurikuler kegiatan kesiswaan

- Perencanaan strategis difokuskan pada tujuan jangka panjang perusahaan sedangkan perencanaan operasional difokuskan pada tujuan jangka pendek perusahaan.

- Rencana operasional dibuat berdasarkan rencana strategis.

(5)

- Rencana strategis dibuat oleh manajemen puncak sementara rencana operasional dibuat oleh manajemen menengah organisasi.

- Rencana strategis dibuat untuk mencapai visi organisasi sementara rencana operasional dibuat untuk melaksanakan dan mengimplementasikan rencana strategis.

- Organisasi perlu melakukan perencanaan strategis berkala dan perencanaan operasional berkelanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Proses manajemen perusahaan dimulai dengan perencanaan strategik (strategic planning) yang di dalamnya terjadi proses penetapan tujuan perusahaan dan penentuan strategi untuk

Rencana Strategis Perubahan (RENSTRA) Dinas Sosial Kabupaten Ciamis ini adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 5 (lima) tahun mendatang yang memuat program

Rencana strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan PTSP Kota Bontang adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan dokumen perencanaan teknis

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 ini merupakan dokumen perencanaan untuk 5 (lima) tahun ke depan dan sekaligus

Rencana Strategis Badan Pendapatan Daerah Kota Bontang Tahun 2019-2021 merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 3 (tiga) tahunan yang memuat tujuan,

Dokumen Rencana Strategis Kecamatan Ciasem Tahun 2018-2023 merupakan dokumen resmi perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk 5 (lima) tahun kedepan, yang

Salah satu yang dianggap paling efektif untuk mengelola perubahan adalah dengan membuat satu rencana strategis (RENSTRA)... Tulisan ini menguraikan secara ringkas beberapa hal

LATARBELAKANG A Dokumen Perencanaan Satuan Pendidikan DPS adalah suatu rencana strategis yang disusun oleh lembaga pendidikan, seperti sekolah, untuk merencanakan dan mengelola