• Tidak ada hasil yang ditemukan

BISNIS PENGANTAR MANAJEMEN PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BISNIS PENGANTAR MANAJEMEN PRODUKSI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BISNIS PENGANTAR

manusia dalam mencapai tujuan serta memenuhi kebutuhanya. Dengan melaksanakan manajemen secara naluriah ini tidak jarang akan terjadi kekeliruan baik yang disengaja maupun tidak disengaja dan akan sering pula terjadi adanya ketidakefisienan dalam pelaksanaan menajemen. Dalam keadaan demikian kita harus menerapkan manajemen yang baik serta profesional. Agar dapat menerapkan konsep manajemen yang baik dan benar serta profesional maka kita harus mengetahui prinsip – prinsip dasar serta teori manajemen. Fungsi yang berkaitan dalam suatu manajemen antara lain pemasaran (marketing), keuangan (finance),dan produksi (operasi).

Fokus perhatian pada makalah ini adalah fungsi produksi ( production function atau production system). Fungsi produksi merupakan fungsi yang ada disebuah perusahaan manufaktur atau jasa yang mengemban fungsi untuk menciptakan penggunaan bentuk, maka fungsi produksi atau operasi menjadi tempat terjadinya perubahan secara fisik atau sumber daya produksi (input) menjadi keluaran (output).

Dari hal tersebut maka kami akan membahas tentang proses produksi atau manajemen produksi pada suatu perusahaan manufaktur maupun jasa, baik dari segi garis umum, konsep, pengertian, luang lingkup, kriteria kinerja, strategi, perkembanganya dan lainya.

B. Tujuan

Pembuatan makalah ini memiliki tujuan, antara lain:

1. Memberikan pengenalan dan wawasan tentang produksi dan manajemen produksi. 2. Memberikan pengetahuan tentang keputusan yang perlu dilakukan dalam

manajemen produksi serta ruang lingkupnya.

3. Memberikan pengetahuan tentang fungsi dasar dalam manajemen produksi. 4. Mengetahui pentingnya mutu suatu barang atau jasa apabila diperhatikan dalam

berproduksi.

C. Rumusan Masalah

(2)

2. Bagaimanakah keputusan yang perlu dilakukan dalam manajemen produksi serta ruang lingkupnya?

3. Apa fungsi dasar manajemen produksi?

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen

Manajemen produksi adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dengan mengelola secara optimal faktor- faktor produksi atau sumber daya manusia, mesin dan bahan baku yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting, yaitu: a. Adanya orang yang lebih dari satu

b. Adanya tujuan yang ingin dicapai

c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

Tugas dari manajemen produksi ada dua yakni 1. Merancang system produksi

2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.

B. Perkembangan Manajemen Produksi

Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu :

a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi dengan biaya yang tidak tinggi juga. b. Revolusi industri

(4)

c. Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer)

Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer, sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih kedalam bisnis atau usahanya.

d. Perkembangan ilmu dan metode kerja

Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan. guna meningkatkan kualitas barang.

Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut : 1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku

2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah 3. Pelatihan pekerja dengan metode baru

4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja

C. Aspek-aspek manajemen produksi meliputi :

 Perencana produksi

Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:

1. Jenis barang yang diproduksi

2. Kualitas barang

3. Jumlah barang

4. Bahan baku

5. Pengendalian produksi

 Pengendalian produksi

(5)

1. Menyusun perencanaan

2. Membuat penjadwalan kerja

3. Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.

 Pengawasan produksi

Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :

1. Menetapkan kualitas

2. Menetapkan standar barang

3. Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu

D. Rang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :

a. Seleksi dan design hasil produksi (produk) b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi

d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses e. Perancangan tugas

f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

E. Fungsi Serta Sistem Produksi dan Operasi

Perencanaan sistem

produksi Sistem pengendalian produksi Sistem informasi produksi

● Perencanaan produksi ● Pengendalian proses

produksi ● Struktur organisasi

(6)

produksi pesanan

● Perencanaan letak fasilitas

produksi ● Pengendalian tenaga kerja ● Produksi untuk persediaan

● Perencanaan lingkungan kerja

● Pengendalian biaya produksi

● Perencanaan standar produksi

● Pengendalian kualitas pemeliharaan

F. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. Jika dilihat dari keputusan yang harus diambil maka dibedakan menjadi;

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti

2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko 3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti

4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain

G. Pelaksanaan Produksi

(7)

Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan sehingga sebagian besar perusahaan manufaktur menempatkan fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan. Perencanaan produksi juga dapat diartikan sebagai perencanaan tentang jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang.

Adapun tujuan perencanaan produksi adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.

b. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.

c. Membuat jadwal produksi, penugasan serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci.

d. Stabilisasi produk dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan (demand).

Adapun karekteristik perencanaan produksi adalah sebagai berikut:

Pengendalian produksi dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang direncanakan, baik mengenai jumlah, kualitas, harga maupun waktunya. Menurut Agus Ahyari (1992, hal:29) pengendalian produksi bila ditinjau secara terperinci maka akan dapat dilihat ciri-ciri masing-masing, antara lain sebagai berikut:

a.Pengendalian proses produksi

Pengendalian produksi ini akan menyangkut beberapa masalah tentang perencanaan dan pengawasan dari proses produksi dari suatu perusahaan. Mengenai jenis produk dan jumlah produk yang akan diproduksi pada suatu periode yang akan datang. b. Pengendalian bahan baku

Bahan baku merupakan unsur yang sangat penting dalam perencanaan produksi. c. Pengendalian tenaga kerja

d. Pengendalian kualitas

e.Pengendalian pemeliharaan peralatan

(8)

Produksi optimal atau Economi Production Quantity(EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

a. Barang yang diproduksi tingkat produksi yang lebih besar dan tingkat permintaan. b. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan

tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.

c. Selama produksi, pembesaran tingkat persediaan kurang dari EPQ karena penggunaan selama pemenuhan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (Set up Cost) dan biaya penyimpanan (Carring Cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum, artinya tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventary cost minimum,tetapi apabila besarnya biaya persiapan (Set up cost) dan biaya penyimpanan (carring cost) yang dikeluarkan jumlahnya maksimum maka metode ini kurang tepat digunakan.

Faktor-faktor yang membatasi produksi optimal adalah sebagai berikut: 1. Bahan dasar/baku

Bahan dasar merupakan salah satu faktor pembatas terpenting dalam menentukan jumlah barang yang akan diproduksi.

2. Kapasitas mesin

Kapasitas mesin jumlah output maksimum yang dihasilkan oleh suatu fasilitas selama periode/selang waktu tertentu, biasnya dinyatakan dalam unit produk yang dihasilkan persatuan waktu. Mesin jugamerupakan bagian yang terpenting yang tidak dapat di pisahkan dari sebuah proses produksi. Untuk itu perlu kiranya melakukan perawatan terhadapmesin-mesin yang digunakan.

3. Tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja sangat erat kaitannya dengan kelancaran proses produksi, sebab tenaga kerja ini secara langsung akan melaksanakan kegiatan produksi. Jika jumlah tenaga kerja dalam suatu perusahaan menutupi dalam suatu proses

produksi, maka proses produksi akan terbatas atau bisa juga kualitas barang yang dihasilkan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Modal/dana

(9)

a. Modal aktif yaitu kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. b. Modal pasif yaitu sumber–sumber dari mana dana diperoleh.

Permintaan pasar

Permintaan pasar terhadap suatu produk adalah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu di wilayah geografis tertentu, pada periode waktu tertentu, dilingkungan pemasaran tertentu dan dengan program pemasaran tertentu. Untuk itu perusahaan perlu membuat suatu peramalan penjualan yaitu tingkat penjualan perusahaan yang diharapkan yakni dihitung berdasarkan rencana pemasaran dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan.

2. Penjadwalan Produksi

Penjadwalan produksi merupakan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi. mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan waktu untuk pelaksanaan kegiatan operasi. Dalam pengambilan keputusan, penjadwalan merupakan langkah terakhir sebelum dimulainya operasi. Tujuan penjadwalan itu adalah untuk meminimalkan waktu proses dan penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja dan peralatan. Penjadwalan didefinisikan sebagai pengaturan waktu dari suatu kegiatan yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan atau tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Penjadwalan juga dapat diartikan sebagai proses pengalokasian sumber-sumber guna melaksanakan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.

3. Analisis Biaya dan Laba

Perilaku biaya adalah bagaimana biaya itu memberikan reaksi terhadap tingkat aktivitas perusahaan. Berdasarkan perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu: biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel.

a. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.

(10)

c.Biaya semi variabeladalah biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan unsur variabelmerupakan bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.

Pola Perilaku Biaya

Menurut Mulyadi (1993), Perubahan biaya total sebagai akibat dari perubahan volume kegiatan perusahaan dibagi menjadi 3 (tiga) macam pola yaitu:

1.Jumlahnya tetap, meskipun volume kegiatan berubah (biaya tetap) 2.Jumlah berubah secara proposional dengan perubahan volume kegiatan

(biaya variabel)

3.Jumlah berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan

(biaya semi variabel) Ada dua pendekatan dalam memperkirakan fungsi biaya, yaitu: a.Pendekatan historis (historical approach), yaitu:

- Metode titik tertinggi dan terendah - Metode biaya berjaga

- Metode kuadrat terkecil

b.Pendekatan analitis (analytical approach)

Pendekatan analitis ditentukan dengan cara kerjasama diantara orang-orang teknik dengan staf penyusun anggaran untuk mengadakan penyelidikan

(11)

a.Menentukan tujuan dari peramalan.

b.Memilih item independent demand yang diramalkan. c.Menentukan horizon waktu dari peramalan.

d.Memilih model–model peramal.

e.Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan. f.Validasi model peramalan.

g.Membuat peramalan.

h.Implementasi hasil–hasil peramalan. i.Memantau keandalan hasil peramalan Fungsi peramalan

Dalam fungsi peramalan tidak hanya termasuk di dalamnya teknik khusus dan model, tetapi juga termasuk input dan output dari subyek peramalan.Pengembangan fungsi peramalan dibutuhkan untuk mengidentifikasi output, karena spesifikasi output dapat menyederhanakan pemilihan model peramalan, tetapi fungsi peramalan tidaklah lengkap tanpa mempertimbangkan input. Peramalan biasanya meliputi beberapa pertimbangan berikut ini:

1.Item yang diramalkan

2.Peramalan dari atas (top-down) atau dari bawah (buttom-up) 3.Teknik peramalan (model kuantitatif atau kualitatif)

4.Satuan yang digunakan 5.Interval/horison waktu 6.Komponen peramalan 7.Ketepatan peramalan

8.Pengecualian dan situasi khusus

9.Perbaikan parameter model peramalan.

Peramalan dan Horison Waktu

Menurut Nasution(1999),dalam hubungannya dengan horizon waktu peramalan, dapat mengklasifikasikan peramalan tersebutke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu:

1.Peramalan jangka panjang, umumnya 2 sampai 10 tahun. Peramalan ini digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan sumber daya.

(12)

3.Peramalan jangka pendek, umumnya 1 sampai 5 minggu. Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain–lain.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peramalan

Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan,dimana faktor–faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan, yaitu:

a.Kondisi umum bisnis dan ekonomi b.Reaksi dan tindakan pesaing c.Tindakan pemerintah

d.Kecenderungan pasar e.Siklus hidup produk f.Gaya dan mode

g.Perubahan permintaan konsumen h.Inovasi teknologi

Karakteristik Peramalan yang Baik

Menurut Nasution (1999), bahwa peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya, dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria–kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

1. Akurasi.

Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan kebiasan dan kekonsistensian peramalan. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah dibanding dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Buffa (1996) menjelaskan bahwa metode yang lebih canggih tidak menjamin dihasilkannya hasil yang lebih akurat dibandingkanmetode yang lebih sederhana, lebih mudah diterapkan, dan lebih murah.

(13)

Biaya yang diperlukan untuk pembuatan suatu peramalan tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.

3.Kemudahan.

Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Klasifikasi Metode Peramalan

Berdasarkan metode peramalan yang digunakan peramalan dibedakan menjadi metode kualitatif dan kuantitatif.

a.Metode Kualitatif lebih didasarkan pada intuisi dan penilaian orang yang melakukan peramalan dari pada pemanipulasi (pengolahan dan penganalisisan) data.

b.Metode Kuantitatif

Didasarkan pada pemanipulasian atas data yang tersedia secara memadai dan tanpa intuisi maupun penilaian subyektif dari orang yang melakukan peramalan.

Peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila kondisi berikut terpenuhi, yaitu: a.Informasi mengenai keadaan diwaktu yang lalu tersedia

b.Informasi itu dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik (angka), dan c.Ke waktu yang akan datang (disebut asumsi kontinuitas).

Pola Data Peramalan

Jenis pola data peramalan yaitu: 1.Trend

merupakan komponen data runtut waktu yang berkaitan dengan adanya kecenderungan (meningkat, menurun) dalam jangka panjang: misalnya, data

peningkatan mengenai penjualan perumahan yang sebagian terjadi karena adanya pertumbuhan penduduk dalam jangka panjang.

2.Musim

merupakan komponen data runtut waktu yang berkaitan dengan adanya kejadian yang berulang secara teratur dalam setiap tahun. Misalnya volume penjualan buku pelajaran pada awal tahun ajaran baru. Jadi variasi berkaitan dengan musim satu tahun.

(14)

merupakan komponen data runtut waktu yang berkaitan dengan adanya kejadian yang tidak teratur. Komponen ini terjadi di dalam kurun waktu yang lebih dari satu tahun dan biasanya dengan periode yang tidak sama. Komponen siklus juga sulit diramalkan, Misalnya siklus kehidupan produk yang terdiri atas tahap-tahap yang berbeda.

4.Ketidakteraturan

merupakan komponen data runtut waktu yang tidak tergolong dalam trend, maupun siklus komponen ini berkaitan dengan hal-hal yang tidak terduga sebelumnya. Misalnya perubahan volume produksi karena adanya kejadian berupa kebakaran, unjuk rasa dan lain-lain.

Metode peramalan data a.Naive forecast

Metode ini merupakan metode peramalan yang paling sederhana, metode ini menganggap bahwa peramalan periode berikutnya sama dengan nilai aktual periode sebelumnya. Dengan demikian data actual periode waktu yang baru saja berlalu merupakan alat peramalan yang terbaik untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang.

b.Simple Average

Metode ini menggunakan sejumlah data aktual dari periode-periode sebelumnya yang kemudian dihitung rata-ratanya untuk meramalkan periode waktu berikutnya. c.Simple moving average

Metode ini menggunakan satu set data dengan jumlah data yang tetap sesuai dengan jumlah data yang tetap sesuai periode pergerakannya (moving period), yang kemudian nilai rata-rata dari set data tersebut digunakan untuk meramalkan nilai periode berikutnya.

d.Weighted moving average

Metode ini mirip deangan metode simple moving average, hanya saja diperlukan pembobotan yang berbeda untuk setiap data pada set terbaru, di mana data terbaru memiliki bobot yang lebih tinggi daripada data sebelumnya pada set data yang tersedia.

e.Moving average with linear trend

(15)

Metode ini dihitung berdasarkan hasil peramalan periode terdahulu ditambah suatu penyesuaian untuk kesalahan yang terjadi pada ramalan terakhir. g.Eksponential smoothing

Metode ini pada dasarnya menggunakan prinsip yang sama dengan metode SES, namun metode ini mempertimbangkan adanya unsur trend atau kecenderungan linear dalam deretan data.

h.Double exponential smoothing

Metode ini dapat digunakan pada data historis yang mengandung unsur trend. i.Double exponential smoothing with linear trend

j.Adoptive exponential smoothing

Metode ini akan memulai dari sebuah penetapan smoothing constant. k.Linear regression

Merupakan salah satu bentuk khusus dan paling sederhana dari regresi, di mana hubungan atau korelasi antara dua variabeltersebut berbentuk garis lurus (straight line).

l.Winter’s method

Merupakan metode peramalan yang sering dipilih untuk menangani data permintaan yang mengandung baik variasi musiman maupun unsur trend.

5. Biaya Kualitas

Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan dan perbaikan produk yang berkualitas rendah dan dengan opportunitas cost dari hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas. Menurut Russel (1996), kualitas juga dapat diartikan keseluruhan biaya yang diperlukan untuk mencapai suatu kualitas. Secara keseluruhan biaya kualitas meliputi:

1. Biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas (cost achieving good quality), meliputi:

a.Biaya perencanaan kualitas (quality planning cost) b.Biaya perancangan produksi (production design cost) c.Biaya pemrosesan (process cost)

d.Biaya pelatihan (training cost)

(16)

2. Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk cacat (cost of poor quality), meliputi:

1. Biaya kegagalan interenal(internal failure cost), yaitu:

a.Biaya yang dikeluarkan karena produk harus dibuang (scraftcost) b.Biaya pengerjaan ulang (rework cost)

c.Biaya kegagalan proses (proses failure cost)

d.Biaya yang harus dikeluarkan karena proses produksi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya (prosesdowntime cost)

e.Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan terpaksa harus menjual produk dibawah harga patokannya karena produk yang dihasilkan cacat (price down grading cost)

2. Biaya kegagalan eksternal (eksternal failure cost), yaitu:

a.Biaya untuk memberikan pelayanan terhadap keluhan pelanggan (coustumer complaint test)

b.Biaya yang harus dikeluarkan karena produk yang dikeluarkan kepada konsumen dikembalikan karena produk tersebut cacat (product return cost).

6. Linear Programming

Linear programmingadalah salah satu teknik analisis dari kelompok teknik riset operasi yang memakai model matematika. Tujuannya adalah untuk mencari,memilih, dan menentukan alternatif yang terbaik dari sekian alternatiflayak yang tersedia. Linear programming merupakan cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasiaan sumber-sumber yang terbatas seperti tenaga kerja, bahan baku, jam kerja mesin dan sebagainya sehingga diperoleh maksimasi yang dapat berupa maksimasi keuntungan atau maksimasi yang dapat berupa minimasi biaya.

7. Goal Programming

(17)

kalinya oleh Charnes dan Cooper pada tahun 1961. Kemudian pada tahun 1965 dilanjutkan dan dikembangkan oleh Ijiri dan Jaaskelainen. Goal programming telah banyak diterapkan dalam penelitian-penelitian sebagai solusi pemecahan masalah dengan multi sasaran. Menurut Charles D & Timothy Simpson pada tahun 2002, dalam paper “Goal Programming Application in Multidisclipnary Design Optimization”, mendapatkan bahwa goal programming sangat cocok digunakan untuk masalah-masalah multi tujuan. Oleh karena itu, solusi optimal yang diberikan dapat dibatasi pada solusi feasible yang menggabungkan ukuran-ukuran performansi yang diinginkan. Menurut Boffana Chowdary & Jannes Slomp (2002), dalam paper “Production Planning Under Dynamic Product Environment : A multi-objective Goal Programming Approach”, memaparkan bahwa goal programming dapat diterapkan secara efektif dalam perencanaan produksi, karena metode goal programming potensial untuk menyelesaikan aspek-aspek yang bertentangan antara elemen-elemen dalam perencanaan produksi, yaitu konsumen, produk dan proses manufaktur. Metode goal programming juga efektif digunakan untuk menentukan kombinasi produk yang optimal dan sekaligus mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan perusahaan. Goal programmingmerupakan metode yang tepat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan-tujuan yang bertentangan di dalam batasan-batasan yang komplek dalam perencanaan produksi. Metode goal programmingjuga membantu untuk memperoleh jawab optimal yang paling mendekati sasaran-sasaran yang diinginkan.

8. Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi

Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:

1. Proses Pengolahan. 2. Jasa-jasa penunjang. 3. Perencanaan.

(18)

9. Lokasi dan Lay Out Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik

Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :

Faktor utama :

>Lingkungan masyarakat. > Kedekatan dengan pasar. > Tenaga kerja.

> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok. > Fasilitas dan biaya transportasi.

> Sumber daya alam lainnya.

Faktor sekunder: > Harga tanah.

> Dominasi masyarakat. > Peraturan tenaga kerja. > Rencana tata ruang.

> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing. > Tingkat pajak.

> Cuaca atau iklim. > Keamanan

> Peraturan lingkungan hidup

(19)

> Dekat dengan sumber bahan baku saja > Tersedia tenaga kerja

Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi > Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .

> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.

> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.

> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik

- Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.

- Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.

- Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.

H. Mutu Produk atau Jasa

Salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan perusahaan adalah tingkat mutu produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Mutu merupakan suatu sistem yang terdiri dari struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya dalam rangka menerapkan manajemen mutu. Kegiatan yang berkaitan dengan mutu produk meliputi beberapa tahapan yaitu: pemasaran dan riset pasar, disain/spesifikasi rekayasa dan pengembangan produk, pengadaan, perencanaan dan pengembangan proses, produksi, inspeksi, pengetesan dan pengujian, pengemasan dan penyimpanan, penjualan dan distribusi, pemasangan dan operasi, bantuan teknik dan perawatan, pembuangan purna pakai.

(20)

perusahaan berupa penanggungan biaya beban kerugian untuk jaminan mutu produk, atau efek lain yang sangat merugikan perusahaan berupa penurunan volume penjualan yang akan mengurangi profit margin perusahaan secara menyeluruh. Secara terperinci tujuan pengawasan mutu adalah:

1. Agar produk hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah ditetapkan.

2. Mengusahakan agar biaya pengawasan dapat ditekan seminimal mungkin.

3. Mengusahakan agar biaya disain dari produk dan proses dengan menggunakan mutu produksi tertentu dapat diperkecil.

(21)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi yang begitu pesat saat ini, didorong oleh faktor-faktor :

a. Perkembangan Alat dan Teknologi

b. Revolusi Industri

c. Perkembangan Ilmu dan Metode kerja, yang mencakup metode ilmiah, dan konsep-konsep yang spesifik seperti model pengambilan keputusan, ergonomi, Quality management, dll.

2. Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.

3. Produksi adalah kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan barang dan jasa, yaitu kegiatan menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kembali.

4. Proses produksi terbagi dua yaitu Kelangsungan hidup dan Teknik.

5. Pengambilan keputusan dibedakan menjadi :

Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti

Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko

Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti

(22)

pertentangan dengan keadaan lain.

6. Ruang lingkup manajemen produksi meliputi

Perencanaan sistem produksi Sistem pengendalian produksi Sistem informasi produksi

● Perencanaan produksi ● Pengendalian proses produksi ● Struktur organisasi

● Perencanaan lokasi produksi ● Pengendalian bahanbaku ● Produksi atas dasar pesanan

● Perencanaan letak fasilitas

produksi ● Pengendalian tenaga kerja

● Produksi untuk persediaan

● Perencanaan lingkungan kerja ● Pengendalian biaya produksi

● Perencanaan standar produksi ● Pengendalian kualitas pemeliharaan

Ada empat fungsi penting dalam produksi dan operasi, yaitu : produksi dan operasi :

 Proses pengolahan.

 Jasa penunjang

 Perencanaan

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Boone, Louis E., David L. Kurtz, 2007. Pengantar Bisnis Kontemporer. Salemba Empat, Jakarta

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/manajemen-produksi

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi

http://talentiakristi.wordpress.com/2012/11/09/bab-vi-manajemen-produksi/

http://caturdj.wordpress.com/softskill-bab-7-manajemen-produksi/

http://dayintapinasthika.wordpress.com/tugas-7-manajemen-produksi/

http://mitanggraini.blogspot.com/2012/11/manajemen-produksi.html

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 105A Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Psikologi Klinis menggunakan konsep-konsep psikologi abnormal, psikologi perkembangan, psikopatologi dan psikologi kepribadian, serta prinsip-prinsip dalam asesmen

The research stages are of (1) Identifying the supply chain system for CPO Agro-Industry (2) Analyzing the dynamic systems with causal loop diagram and stock

Peningkatan daya saing UMKM pangan melalui peningkatan kemampuan memproduksi pangan yang aman dan bermutu merupakan langkah strategis; dan dapat dilakukan

Perjalanan Dinas adalah kegiatan perjalanan yang dilaksanakan oleh Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, lstri/Suami Pejabat Negara, Pegawai

Oleh karena itu Pemerintah Republik Indonesia memandang perlu meningkatkan kerjasama dengan negara yang tergabung dalam ASEAN dalam mencegah dan memberantas tindak

Saya menyambut baik tersusunnya Panduan Praktik klinis ini agar dapat diterapkan sebagai standar pelayanan kedokteran di fasilitas kesehatan tingkat pertama/primer

Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 443/KMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat.. Jenderal Pajak yang mana