• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fraktur Clavicula Salsabila Rahmadhanti

N/A
N/A
008-Salsabila Rahmadhanti

Academic year: 2024

Membagikan " Fraktur Clavicula Salsabila Rahmadhanti"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS

“Seorang Laki-Laki Usia 45 Tahun dengan Fraktur Clavicula Dextra”

Here is where your presentation begins Diajukan Kepada :

Pembimbing

dr. Eko Setiawan, Sp. B Disusun Oleh

Salsabila Rahmadhanti H3A022076

.

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

2024

(2)

Identitas Pasien

Nama : Tn. S

Usia : 45 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Tembalang, Semarang Pekerjaan : Swasta

Pendidikan Terakhir : SLTA Status : Sudah menikah Nomor Rekam Medis : 58-xx-xx Tanggal Masuk RS : 2 Februari 2024 Jaminan Kesehatan : BPJS

(3)

Primary Survey

Airway : Pasien dapat berbicara

• Look: nafas cuping hidung (-), tidak ada darah/muntah (-)

• Listen: Snoring (-), gurgling (-), stridor (-) Hembusan nafas (+)

• Feel : Hembusan nafas (+), Airway clear (+)

Breathing

• Look : dada simetris saat statis dan dinamis(+), frekuensi nafas 24x/menit, regular, nafas cuping hidung (-), otot bantu pernafasan (-)

• Listen : suara dasar vesikuler (+/+) , suara tambahan (-/-)

• Feel : krepitasi pada costae (-), nyeri tekan (-), sonor hemithorax dextra et sinistra (+), Respiratory rate: 20x/menit, spO2 : 99%

(4)

Circulation

• Look : sianosis (-), konjungtiva anemis (-), perdarahan aktif (-)

• Listen : bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler, bising (-)

• Feel : perabaan akral hangat, CRT < 2 detik , nadi 81 x/ menit, reguler, tekanan darah 123/83mmHg, suhu 36,5 C

Disability: Kesadaran umum somnolen (GCS E2M6V5), pupil isokor (3mm/3mm), refleks pupil direct dan indirect (+/+), lateralisasi (-)

Exposure :

Buka seluruh pakaian dan periksa head to toe, jejas (+) pada siku kanan

(5)

Keluhan utama

Nyeri pada bahu kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun ke IGD RS Roemani Muhammadiyah Semarang pada 2 Februari 2024 dengan keluhan nyeri pada bahu kanan akibat kecelakaan jatuh dari motor saat menghindari motor didepannya yang mengerem mendadak. Setelah kejadian tersebut pasien langsung dibawa ke IGD RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Nyeri dirasa semakin berat jika lengan kanan digerakkan. Nyeri membaik bila pasien posisi tidur. Skala nyeri 6. Menurut keterangan pasien menggunakan helm. Pingsan (-), mual (-), muntah (-)

Anamnesis

(6)

Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat trauma sebelumnya : disangkal b. Riwayat penyakit hipertensi : disangkal c. Riwayat penyakit jantung : disangkal

d. Riwayat penyakit DM : disangkal

e. Riwayat alergi obat : disangkal

f. Riwayat penyakit asma : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

g. Riwayat penyakit jantung : disangkal h. Riwayat penyakit hipertensi : disangkal

i. Riwayat penyakit DM : disangkal

j. Riwayat penyakit asma : disangkal

Sosial Ekonomi

k. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum alcohol l. Pasien seorang buruh pabrik

m.Biaya BPJS

(7)

Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang 2. Kesadaran : Compos mentis, E4M6V5 3. Tanda Vital

a. Tekanan darah : 123/83 mmHg b. Frek. Nadi : 81x/ menit

c. Frek. Nafas : 20x/ menit d. Suhu : 36,5 C

4. Status Gizi

a. Berat badan : 50 kg b. Tinggi badan: 150 cm

c. IMT : 22,2 kg/m2 (normoweight)

(8)

Kepala : Jejas (-)

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), pupil bulat isokor, diameter pupil kurang lebih (3mm/3mm), reflex pupil direk dan indirek (+/+),

Telinga : perdarahan -/-, Deformitas (-/-), sekret (-/-)

Hidung : nafas cuping hidung -/-, deviasi septum -/-, perdarahan -/-

Mulut : bibir sianosis (-), vulnus (-)

Leher : simetris, deviasi trakea (-), pembesaran KGB dan tiroid (-)

Pulmo

Pemeriksaan Depan Belakang

Inspeksi Kanan Gerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada pernafasan tertinggal, tidak ada jejas

Kiri Palpasi

Kanan Simetris kanan dan kiri

ICS : tidak melebar / menyempit, tidak nyeri tekan, tidak ada krepitasi

Kiri

Perkusi Kanan Sonor Sonor

Kiri Sonor Sonor

Auskultas Kanan Suara dasar vesikuler

Ronki (-/-), wheezing (-/-) Kiri

(9)

• Cor

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V 1-2 cm ke arah medial linea midklavicula sinistra

Perkusi, batas

Atas : ICS II linea parasternal sinistra

Pinggang : ICS III linea parasternal sinsitra Kanan bawah : ICS V linea sternalis dextra

Kiri bawah : ICS V 1-2 cm ke arah medial midclavikula sinistra

Auskultasi : BJ1 > BJ2, reguler

• Abdomen

Inspeksi : Tampak datar, lesi (-), massa (-), warna kulit sama seperti sekitar (+), bekas operasi (-)

Auskultasi : Bising usus (+) normal (15x/menit)

Palpasi : Ringan: Nyeri tekan (-) massa (-), Dalam :Hepar : tidak teraba Lien : tidak teraba

Ginjal : teraba (-), nyeri tekan (-),

Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen

• Ekstremitas

Superior :Dalam batas normal Inferior : Dalam batas normal

(10)

a. Look: Bengkak (+), luka terbuka (-), bone exposure (-), deformitas:

pemendekan (-)

b. Feel: Terdapat nyeri tekan (+), krepitasi (+), teraba hangat, pulsasi distal (+), sensibilitas (+)

c. Move: Gerakan aktif dan pasif serta Range of Movement (ROM) pada bahu kanan terbatas karena nyeri.

d. Sindrom kompartemen: pain (-), pallor (-), pulselessness (-), puffy (-), paresthesia (-)

PEMERIKSAAN LOKALIS

(11)

Diagnosis Klinis

Suspect fraktur tertutup Os. Clavikula 1/3 medial dextra

(12)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Leukosit 7860 103/uL 3.8-10.6

Eritrosit 5.25 106/uL 4.4-5.9

Hemoglobin 15.6 g/dL 13.2-17.3

Hematokrit 47.0 % 40-50

MCV 89.6 fL 80-100

MCH 29.7 Pg 26-34

MCHC 33.1 g/dL 32-36

Trombosit 260000 103/uL 150-440

RDW MPV

15.2 7.2

% fL

11,5-16,0 7.0-11.0 Diff count

Eosinofil 1.7 % 2-4

Basofil 0.5 % 0-1

Neutrofil 77.7 % 50-70

Limfosit L 12.6 % 25-40

Monosit Glukosa Sewaktu

7.5 93

% mg/dl

2-8

< 200

Pemeriksaan Penunjang

(13)

X Foto Thorax Pro ORIF

• Tampak fraktur pada medial Os.

clavicula dextra, aposisi dan alignment tidak baik.

• Sela sendi acromioclavicular glenohumeral dextra baik

Kesan :

• Fraktur pada medial clavicula kanan, aposisi dan alignment tidak baik

(14)

Diagnosis Klinis

Fraktur kominutif pada Os. Clavikula 1/3 medial dextra

komplit displaced

(15)

• DIAGNOSIS

Diagnosis Akhir : Close

Fraktur Clavicula Kominutif 1/3 medial dextra komplit displaced non-komplikata

INISIAL PLAN Plan Terapi

Infus RL 20 tpm

Inj. Ketorolac 1 amp

Inj. Ranitidin 1 amp

ORIF

Plan monitoring

Keadaan umum

TTV

Plan edukasi :

• Menjelaskan kepada keluarga penderita bahwa penderita mengalami patah tulang os clavicula.

• Konsul dokter bedah orthopedic untuk penanganan lebih lanjut.

• Menjelaskan pada keluarga penderita bahwa diperlukan tindakan operasi untuk penanganan lebih lanjut.

Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam

Ad functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

(16)

Tinjauan Pustaka

(17)

ANATOMI

Fungsi clavicula berguna untuk:

- Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada supaya lengan dapat bergerak leluasa.

- Meneruskan goncangan dari anggota gerak atas ke kerangka tubuh (aksial)

(18)

Fraktur Klavikula

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan.

Fraktur klavikula (tulang kolar) merupakan cedera yang

sering terjadi akibat hantaman langsung ke bahu atau adanya

tekanan yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan

benda keras.

(19)

PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR

Remodelling proliferasi sel

Inflamasi

Kerusakan jaringan dan pembentukan hematom

1

2

3

4

Pembentukan kalus

5
(20)

KLASIFIKASI FRAKTUR CLAVICULA ALLMAN

Fraktur 1/3 Middle Clavicula

Group I

Fraktur 1/3 Lateral atau Distal Clavicula

Group II

Fraktur1/3 Medial Clavicula

Group III

(21)

Klasifikasi

• Fraktur pada sepertiga tengah clavicula (insiden kejadian 75% - 80%). Pada daerah ini tulang lemah dan tipis serta umumnya terjadi pada pasien muda.

• Fraktur clavicula terjadi pada distal ( insiden kejadian 15%).

• Fraktur clavicula pada sepertiga proksimal (5%

pada kejadian ini berhubungan dengan cidera

neurovaskuler).

(22)

Tipe 1: Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya perpindahan tulang maupun ganguan ligament coracoclavicular.

Tipe 2 A: Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan ligament coracoclavicular masih melekat pada fragmen.

Berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular dibagi menjadi :

(23)

Tipe 2 B: Terjadi ganguan ligament.

Salah satunya terkoyak ataupun kedua- duanya.

Tipe 3: Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yang melibatkan AC joint.

(24)

Tipe 4: Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan fragmen proksimal berpindah keatas.

Tipe 5: Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.

(25)

Patofisiologi

Pada fraktur sepertiga tengah klavikula otot sternokleidomastoideus akan menarik fragmen medial keatas sedangkan beban lengannya akan menarik fragmen lateral ke bawah. Jika fraktur terdapat pada ligament korako- klavikula maka ujung medial klavikula sedikit bergeser karena ditahan ligament ini.

Fraktur yang terjadi kearah medial terhadap fragment maka ujung luar

mungkin tampak bergeser kearah belakang dan atas, sehingga membentuk

benjolan dibawah kulit.

(26)

MANIFESTASI KLINIS

DEFORMITAS

Disebabkan oleh pergeseran fragmen pada eksremitas

PEMENDEKAN

Karena kontraksi otot yang melekat di atas dan di bawah tempat fraktur.

KEUTUHAN FAAL

Pada pemeriksaan harus diperhatikan keutuhan faal nervus dan arteri.

NYERI

Nyeri terus menerus dan bertambah berat

KREPITASI

Yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang.

PEMBENGKAKAN Pembengkakan dan perubahan warna

lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.

(27)

Pola ABCs dapat digunakan untuk menganalisis foto radiologis. Berikut adalah pola ABCs:

A: Alignment :

struktur tulang

kontur tulang

Kedudukan antar tulang

B: Bone Density

Densitas tulang

Tekstur tulang

Perubahan densitas tulang

C: Cartillage Space

Menilai lebar celah sendi

Tulang subchondral

Lempeng epifisis

S: Soft Tissue

Otot

Kapsul sendi

Periosteum

Temuan lain pada jaringan lunak

PEMERIKSAAN PENUNJANG

(28)

Me nge mb

alim mm

mm

k mm mm alim mb nge Me

k

RECOGNIZE

• Lokalisasi fraktur

• Bentuk fraktur

• Teknik yang sesuai untuk pengobatan

• Komplikasi yang mungkin terjadi

RETAINING

Mempertahankan hasil reposisi dengan fiksasi (imobilisasi). Hal ini akan menghilangkan spasme otot pada ekstremitas yang sakit sehingga terasa lebih nyaman dan dapat sembuh dengan cepat

REDUCTION

Memberikan aposisi yang adekuat dan aligment yang normal dari fragmen tulang.

2 metode ( reduksi tertutup dan reduksi terbuka)

REHABILITATION

Mengembalikan kemampuan anggota tubuh yang sakit agar dapat berfungsi kembali

PENATALAKSANAAN FRAKTUR

(29)

Tatalaksana

Fraktur Klavikula 1/3 Tengah

• Dapat diterapi secara non operatif.

• Sebagian besar akan berlanjut dengan union yang baik, dengan kemungkinan non union di bawah 5% dan kembali ke fungsi normal.

• Pemakaian simple sling untuk kenyamanan, sling dilepas setelah nyeri hilang (setelah 1-3 minggu) dan pasien disarankan untuk mulai menggerakkan lengannya.

(30)

Fraktur Klavikula 1/3 Distal

• Banyak studi menyebutkan fraktur ini mempunyai tingkat non-union yang tinggi bila ditatalaksana secara non operatif.

• Pembedahan untuk stabilisasi fraktur sering direkomendasikan. Teknik operasi menggunakan plate dan screw korakoklavikular, fiksasi plat hook, penjahitan dan sling techniques dengan graft ligamen Dacron dan yang terbaru adalah locking plates klavikula.

Fraktur Klavikula 1/3 Proksimal

• Penatalaksanaan yang dilakukan sebagian besar adalah non operatif kecuali jika pergeseran fraktur mengancam struktur mediastinal.

• Fiksasi pada fraktur berhubungan dengan komplikasi yang mungkin terjadi seperti migrasi dari implan ke mediastinum, terutama pada penggunaan K-wire. Metode stabilisasi lain yang digunakan yaitu penjahitan dan teknik graft, dan yang terbaru locking plates.

(31)

Indikasi Operasi

• Fraktur terbuka

• Fraktur comminuted

• Terkait cedera vascular

• Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih

• Defisit neurologis progresif

• Kontaminasi kotoran dengan jaringan kulit yang kemungkinan akan menyebabkan kerusakan kulit

• Medialization signifikan dari sendi bahu

• Robeknya ligamen coracoclavicular dengan fraktur distal;

• Fraktur ipsilateral dari klavikula dan skapula (bahu mengambang)

• Fraktur clavicular bilateral, dan kompleks, ipsilateral,

ekstremitas atas fraktur.

(32)

KOMPLIKASI FRAKTUR

(osteomielitis), terumata pada fraktur

terbuka.

(penyatuan pada posisi yang tidak tepat), yang disebabkan oleh reposisi fraktur yang kurang baik, timbul deformitas tulang.

(tidak

menyatu/gagal menyatu), ini biasanya karena imobilisasi yang tidak sempurna.

hilangnya/terp utusnya supply darah pada suatu bagian tulang

sehingga menyebabkan kematian tulang tersebut.

umumnya terjadi pada orang tua karena aktivitas osteoblas menurun, distraksi fragmen tulang karena reposisi kurang baik.

MALUNION NON

UNION

DELAYED

UNION INFEKSI NEKROSIS

AVASKULE R

(33)

CREDITS: This presentation template was created by

Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &

images by Freepik

Terimakasih

Mohon Bimbingannya Dokter

Referensi

Dokumen terkait