• Tidak ada hasil yang ditemukan

2) Frekuensi pernafasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2) Frekuensi pernafasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Asuhan kebidanan pada masa nifas dan bayi baru lahir.. a) Rata-rata tekanan darah adalah 80/60 mmHg dan bervariasi tergantung besar kecilnya anak dan tingkat aktivitasnya. Pelukan ibu pada tubuh anak dapat menjaga panas tubuh dan mencegah kehilangan panas, dan dianjurkan agar ibu segera menyusui anaknya setelah lahir, pemberian ASI sebaiknya dimulai dalam waktu satu jam pertama setelah kelahiran. e) Cara menimbang dan memandikan bayi baru lahir. Karena bayi baru lahir cepat kehilangan panas tubuhnya (apalagi jika tidak memakai pakaian), maka setelah ditimbang, tutupi bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering. berat kain/.

Seiring pertumbuhan bayi, perilaku yang lebih kompleks (misalnya mengendalikan kepala, tersenyum, dan meraih tujuan) akan muncul. 4) Refleks bayi baru lahir merupakan indikator penting perkembangan normal. Bayi baru lahir menoleh ke arah rangsangan, membuka mulut, dan mulai menghisap ketika pipi, bibir, atau sudut mulut bayi disentuh dengan jari atau puting susu. Respons yang lemah atau tidak ada terjadi pada bayi prematur, kerusakan atau cedera neurologis, atau depresi sistem saraf pusat (SSP).

Ekstrusi Bayi baru lahir menjulurkan lidahnya ketika ujung lidahnya disentuh dengan jari atau puting susu. Penyesuaian bayi baru lahir (neonatal) merupakan proses penyesuaian fungsional bayi baru lahir dari kehidupan dalam kandungan ke kehidupan di luar kandungan.

Tabel 2.2 : Nilai Hematologi Normal pada Bayi
Tabel 2.2 : Nilai Hematologi Normal pada Bayi

Penilaian APGAR Skor

Pemisahan bayi dari plasenta dilakukan dengan cara menjepit tali pusat di antara dua klem dengan jarak 8010 cm dari pusar. Kasa steril yang dililitkan pada tali pusar selama sayatan mencegah darah tumpah ke area bersalin. Tali pusat tidak boleh dipotong sebelum memastikan tali pusat terjepit dengan benar.

Cara merawat tali pusat dan batang tali pusat segera setelah melahirkan berbeda-beda, tergantung faktor sosial, budaya, dan geografis. Untuk mencegah perdarahan tersebut, sebaiknya semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan diberikan vitamin K. Tujuannya untuk mengetahui normal atau tidaknya aktivitas bayi serta mengidentifikasi gangguan kesehatan pada bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan seperti . serta tindak lanjut oleh petugas kesehatan.

Kebutuhan Bayi Baru Lahir a. Kebutuhan Stimulasi (ASAH)

Jika seorang bayi dilahirkan di rumah bersalin yang mungkin terdapat lebih dari satu kelahiran, alat identifikasi yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap di tempatnya sampai anak tersebut dipulangkan. Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan menilai ada/tidaknya gangguan kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti bayi kecil untuk usia kehamilan atau bayi prematur, gangguan pernafasan, hipotermia, infeksi, cacat lahir, dan trauma lahir (Saifudin, 2009). Anak harus dirangsang sejak dini untuk mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, emosional-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak sedini mungkin.

Masalah Lazim yang Terjadi pada Bayi Baru Lahir

Hemangioma adalah tumor jaringan lunak atau tumor pembuluh darah jinak yang terjadi akibat proliferasi (pertumbuhan berlebih) pembuluh darah abnormal dan dapat terjadi pada jaringan pembuluh darah mana pun. Meski tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada orang lanjut usia, contohnya adalah cherry hemangioma atau senile angioma, yang biasanya berupa papula kecil berwarna merah keunguan pada kulit orang lanjut usia. Pastikan untuk memberi tahu orang tua bahwa tanda lahir adalah hal yang normal dan umum terjadi pada bayi baru lahir, sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan kejadian ini. C. penyakit kuning.

Penyakit kuning adalah suatu kondisi menyerupai penyakit liver yang terjadi pada bayi baru lahir akibat hiperbilirubinemia. Penyakit kuning merupakan suatu keadaan darurat yang sering terjadi pada bayi baru lahir, yaitu sebanyak 25-50% bayi cukup bulan dan 80% bayi berat lahir rendah. Ikterus fisiologis merupakan penyakit kuning yang normal dialami oleh bayi baru lahir, tidak mempunyai dasar patologis sehingga berpotensi menjadi kernikterus.

Ikterus patologis adalah penyakit kuning dengan. dasar patologis dimana kadar bilirubin mencapai nilai yang disebut hiperbilirubinemia. Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan berada di dalam lambung beberapa saat, disertai kontraksi lambung dan perut. Tidak jarang muntah terus berlanjut setelah menyusui atau setelah makan. Keadaan ini bisa disebabkan oleh iritasi pada lapisan lambung oleh beberapa benda yang tertelan saat proses melahirkan.

Gumoh adalah keluarnya sebagian kecil isi lambung beberapa saat setelah makanan masuk ke dalam lambung. Sariawan mulut merupakan infeksi mukosa mulut anak oleh jamur kandidiasis, yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik keputihan dan terbentuknya plak bersisik di mulut sehingga menimbulkan luka yang dangkal.

Bayi Baru Lahir dengan Resiko Tinggi

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh terganggunya pertukaran gas atau pengangkutan oksigen dari ibu ke janin pada saat kehamilan, persalinan atau segera setelah kelahiran (Rochmah, 2012). Asfiksia neonatorum adalah suatu kondisi di mana bayi baru lahir secara spontan dan teratur mengalami gangguan pernapasan segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuhnya. Dari pemeriksaan auskultasi didapatkan hasil ronki, murmur dan mengi positif. a) Denyut jantung menurun menjadi 60-80 denyut per menit.

Jika Anda melihat tanda-tanda sesak napas, lakukan hal berikut. a) Segera berbaring dengan kepala anak sedikit diluruskan dan penolong berdiri di samping kepala anak. Menurut Rochmah (2012), sindrom gangguan pernapasan merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea atau hiperpnea dengan frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali/menit, sianosis, erangan saat ekspirasi, dan kelainan otot pernapasan saat inhalasi. Kelainan ini seringkali disertai dengan riwayat asfiksia lahir atau gawat janin di akhir kehamilan. a) Muncul 6-8 jam setelah lahir.

Perdarahan yang terjadi pada tali pusat dapat terjadi akibat trauma akibat ligasi tali pusat yang tidak tepat atau kegagalan proses pembentukan trombus yang normal. Perdarahan tali pusat dapat terjadi akibat robekan tali pusat, pecahnya pembuluh darah, serta plasenta previa dan solusio plasenta. Penyebab kejang pada bayi baru lahir, baik primer maupun sekunder, umumnya erat kaitannya dengan kondisi bayi dalam kandungan, saat proses kelahiran, dan masa bayi baru lahir.

Kejang pada bayi baru lahir kurang mudah dikenali karena bentuknya berbeda dengan kejang pada orang dewasa atau anak-anak.

Imunisasi

Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)

Penatalaksanaan Terpadu Bayi Muda (MTBM) bertujuan untuk mengetahui apakah bayi baru lahir sehat atau sakit dengan memeriksa tanda dan gejala terpenting pada anak. Tanda atau gejala pada bayi kecil yang sakit terkadang merupakan masalah tersendiri atau bagian dari suatu penyakit. Untuk membantu profesional kesehatan menangani masalah bayi kecil, telah dibuat bagan yang dapat digunakan untuk . mengklasifikasikan penyakit.

Klasifikasi bukanlah diagnosis, namun klasifikasi ini memungkinkan pejabat mengambil langkah untuk membantu bayi yang sakit. Dengan adanya tabel ini diharapkan tenaga kesehatan dapat mengklasifikasikan bayi yang sakit, melakukan tindakan atau pengobatan, memberikan konseling dan layanan tindak lanjut. Petugas akan mencatat hasil pemeriksaan pada formulir MTBS dan menggunakan buku MTBS sebagai alat bantunya.

Lihatlah tanda-tanda bahaya umum yang mengindikasikan kondisi yang mengancam jiwa. C. Memeriksa tanda dan gejala pada bayi kecil, pemberian vitamin K1 dan vaksinasi.

Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

Kunjungan neonatal adalah kontak antara neonatus dengan petugas kesehatan minimal dua kali untuk memperoleh pelayanan kesehatan neonatal, baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas. Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatal terhadap pelayanan kesehatan dasar, untuk mengetahui sedini mungkin apabila terdapat kelainan/masalah kesehatan pada neonatus. Risiko kematian neonatal terbesar terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama, dan bulan pertama kehidupan.

Jadi, jika bayi lahir di fasilitas kesehatan, sangat disarankan agar Anda tetap berada di fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam pertama. Fokus pelayanan pada setiap kunjungan bayi baru lahir adalah sebagai berikut: Tabel 2.6: Pelayanan pada setiap kunjungan bayi baru lahir. Imunisasi HB-0 sebaiknya diberikan dalam waktu 12 jam setelah kelahiran atau kurang dari 7 hari setelah kelahiran (Nanny, 2014).

Bayi baru lahir ke-2 (KN 2) dilakukan antara hari ke-3 dan ke-7 setelah kelahiran. Tanda-tanda bahaya Periksa tanda-tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, penyakit kuning, diare, berat badan rendah dan masalah menyusui Imunisasi jika anak belum menerimanya. Kebersihan kulit Kulit bayi sangat sensitif terhadap kemungkinan terjadinya infeksi, untuk mencegah infeksi pada kulit bayi maka kulit harus selalu dijaga kebersihannya.

Selain itu, orang tua dan orang lain yang ingin menggendong atau mengasuh anak harus mencuci tangan terlebih dahulu. Kunjungan neonatal ke-3 (KN-3). dilakukan antara hari ke 8 dan 28 setelah lahir. Periksa tanda-tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, penyakit kuning, diare, berat badan rendah, dan masalah menyusui.

Menurut Kementerian Kesehatan (2010), selain perawatan dan pemeriksaan, nasehat atau informasi mengenai kesehatan bayi baru lahir juga diberikan pada kunjungan neonatal.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir .1 Pengkajian

Identifikasi Diagnosa/ Masalah

Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Identifikasi Kebutuhan Segera

Intervensi

Mencuci tangan adalah perlindungan terkuat terhadap infeksi yang dialami bayi baru lahir. Trauma dingin pada bayi baru lahir yang dikombinasikan dengan asidosis metabolik dapat berakibat fatal, bahkan pada bayi cukup bulan yang sehat. R : Menjaga bayi tetap hangat dan mencegah bayi kehilangan panas tubuh melalui konduksi, konveksi dan radiasi yang dapat menyebabkan hipotermia pada bayi baru lahir.

R: Memandikan bayi pada jam-jam pertama setelah lahir dapat menyebabkan hipotermia yang sangat berbahaya bagi kesehatan bayi baru lahir. R : Mencegah dan segera mengulangi/menindaklanjuti tanda-tanda bahaya pada bayi, misalnya bayi tidak bisa menyusu. Nasehat kepada ibu dan keluarga dalam merawat bayi baru lahir di rumah dan cara menjaga bayi tetap hangat.

R: Bayi baru lahir rentan kehilangan panas tubuh melalui konduksi, konveksi, dan radiasi yang dapat menyebabkan hipotermia pada bayi baru lahir. Rasional: Informasi membantu orang tua menciptakan lingkungan yang optimal bagi bayinya. Menutupi kepala membantu mempertahankan panas tubuh. Doenges, 2004). Kehadiran flora usus yang cocok untuk reduksi bilirubin menjadi urobilinogen menurunkan sirkulasi enterohepatik bilirubin (melalui hati dan duktus venosus persisten) dan mengurangi resorpsi bilirubin dari usus dengan meningkatkan pelepasan mekonium. Doenges, 2004).

Rasional: Stres dingin berpotensi melepaskan asam lemak kompetitif pada sisi pengikatan albumin, sehingga meningkatkan kadar bilirubin yang bersirkulasi bebas. Doenges, 2004). Rasional : Kolostrum dan ASI mengandung Ig A sekretorik dalam jumlah tinggi sehingga memberikan imunitas pasif. Doenges, 2004). Rasional : Tali pusat merupakan bagian yang terbuka dan rentan terhadap infeksi, sehingga tali pusat harus kering, tidak mengeluarkan darah. berbau atau mengeluarkan cairan pada hari kedua.

Rasional : Infeksi pada bayi baru lahir ditandai dengan pucat, mudah tersinggung, lesu, muntah, diare, oliguria, dan ketidakstabilan suhu.

Implementasi

Evaluasi

Gambar

Tabel 2.2 : Nilai Hematologi Normal pada Bayi
Tabel 2.3 : Reflek pada Bayi Baru Lahir
Tabel 2.5 : Jadwal Pemberian Imunisasi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

https://doi.org/10.24167/celt.v17i2; ISSN: 1412-3320 print; ISSN: 2502-4914 online; Accredited; DOAJ Academic Writing Students’ Affective Reactions towards Joint Reconstruction Phase