• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN WERENG BATANG COKLAT

N/A
N/A
johan wahyudi

Academic year: 2023

Membagikan "PENGENDALIAN WERENG BATANG COKLAT"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

WERENG BATANG COKLAT

(Nilaparvata lugens) Merupakan hama utama tanaman padi yang dapat mengakibatkan gagal panen.

Berkembang biak dengan cepat, pengendalian secara teratur perlu dilakukan sejak dari pembibitan.

Ditemukan pada pangkal batang tanaman padi, sehingga diperlukan teknik semprot yang benar agar tepat sasaran.

Tanaman menjadi kering dan mati.

Tingkat serangan yang tinggi dapat menimbulkan puso.

GEJALA KERUSAKAN :

1

APLIKASI PENCEGAHAN Belum ditemukan hama WBC pada tanaman

Larutan METARIZEP diencerkan kembali sampai 300 liter air, kemudian semprotkan merata pada batang padi bagian bawah.

APLIKASI PENGENDALIAN Populasi WBC/rumpun : 5-20 ekor

APLIKASI SERANGAN TINGGI Populasi WBC/rumpun : >20 ekor

Larutkan 300 g Insektisida sintetis (b.a. BPMC) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan METARIZEP aduk sampai rata semprotkan merata pada rumpun batang padi bagian bawah.

Interval Aplikasi : 2-3 hari sekali selama 3 kali berturut- turut.

Setelah populasi WBC turun, pengendalian tetap dilakukan dengan interval 14 hari sekali

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak daun mimba (Azadiractin).

2

3

PERSIAPAN LARUTAN :

METARIZEP : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Larutan METARIZEP diencerkan kembali sampai 300 liter air, kemudian semprotkan merata pada batang padi bagian bawah.

Interval Aplikasi : 3-4 hari sekali selama 3 kali berturut- turut.

1 sachet METARIZEP /60 L

1 sachet METARIZEP /60 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet METARIZEP

1 sachet METARIZEP /60 L 1 g/L Insetisida Sintetis (b.a BPMC)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet METARIZEP 300 g Insektisida Sintetis (b.a BPMC)

Persemaian 15-30 L 0,5 Sachet

26-28 HST 120-180 L 2,5 Sachet

40-45 HST 200-250 L 4 Sachet

TOTAL KEBUTUHAN PRODUK 7 Sachet.

UMUR TANAMAN KEBUTUHAN AIR SEMPROT KEBUTUHAN PRODUK/HEKTAR

(2)

PENGENDALIAN ULAT KUBIS

(Plutella xylostella)

Bersifat monofag, hanya menyerang tanaman satu family yaitu kubis- kubisan (brassicaceae).

Fase krusialnya adalah ketika mulai memasuki masa pembentukan krop atau mulai terlihat ngengat (imago).

Teknik semprot yang efektif adalah dengan difokuskan pada krop yang sudah terbentuk.

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan BT-MAX dilarutkan hingga 300 L air, tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada daun dan krop tanaman.

Interval Aplikasi : Usia < 15 HST : 6 hari sekali Usia 15-25 HST : 4 hari sekali

APLIKASI PENGENDALIAN 2

Kerusakan yang ditimbulkan berupa lubang-lubang pada daun tempat ulat makan dan bersembunyi.

Pada tingkat serangan yang tinggi, daun kubis hanya menyisakan tulang-tulang daun yang kemudian membusuk dan membuat tanaman mati.

GEJALA KERUSAKAN :

METODE APLIKASI PERSIAPAN LARUTAN :

BT-MAX : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml, diamkan selama 12-24 jam

DAN

Larutan BT-MAX dilarutkan hingga 300 L air, semprotkan merata pada daun dan krop tanaman.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

*dapat dicampurkan dengan pestisida nabati ekstrak daun mimba (Azidirachtin).

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

APLIKASI SERANGAN TINGGI 3

Larutkan 300 g Insektisida sintetis (b.a Fipronil) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan BT-MAX aduk dan semprotkan merata pada daun dan krop tanaman.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak daun mimba (Azadirachtin).

1 sachet BT-MAX/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 Sachet BT-MAX 300 ml BIOSTICK 1 sachet BT-MAX/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 Sachet BT-MAX 300 ml BIOSTICK 1 sachet BT-MAX/60 L 1 g/L Insektisida sintetis (b.a Fipronil)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-MAX 300 g Insektisida Sintetis (b.a Fipronil)

(3)

Penyebab serangan ini adalah larva dari ngengat (imago) Cnaphalocrocis medinalis.

Larva memakan jaringan hijau daun dari dalam gulungan dan menyisakan jaringan yang berwarna putih.

Terlihat adanya warna putih pada daun yang menyerupai gejala serangan hama putih.

Daun tergulung vertikal dengan bercak garis putih transparan sejajar dengan tulang daun.

GEJALA KERUSAKAN :

HAMA PUTIH PALSU

(Cnaphalocrosis medinalis)

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan BT-PLUS diencerkan sampai volume kebutuhan air semprot di setiap fasenya, kemudian semprotkan merata terutama pada daun.

BT-PLUS : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

Larutan BT-PLUS diencerkan sampai 300 L, kemudian semprotkan merata terutama pada daun.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Persemaian 15-30 L 0,5 Sachet

26-28 HST 120-180 L 2,5 Sachet

40-45 HST 200-250 L 4 Sachet

TOTAL KEBUTUHAN PRODUK 7 Sachet.

UMUR TANAMAN KEBUTUHAN AIR SEMPROT KEBUTUHAN PRODUK/HEKTAR

APLIKASI SERANGAN TINGGI 3

Larutkan 300 g Insektisida sintetis (b.a Klorantranilipol) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan BT-PLUS aduk dan semprotkan merata pada daun padi.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak daun mimba (Azadirachtin).

APLIKASI PENGENDALIAN

1 sachet BT-PLUS/60 L

1 sachet BT-PLUS/60 L 1 g/L Insektisida Sintetis (b.a Klorantranilipol)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-PLUS 300 g Insektisida Sintetis (b.a Klorantranilipol) 1 sachet BT-PLUS/60 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-PLUS 2

(4)

PENGENDALIAN KUTU KEBUL

(Aleyrodidae) Umumnya berwarna putih dan hitam, dengan ukuran tubuh 1-1,5 mm, menghasilkan lilin berwarna putih untuk melindungi diri.

Merupakan hama penting karena memiliki tanaman inang yang banyak.

1 APLIKASI PENGENDALIAN

Larutan BIOKILLIA atau VERTIPLUS dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada bagian bawah daun, batang, dan hama sasaran.

Interval Aplikasi :

- Tanaman Usia < 30 HST : 6 hari sekali - Tanaman Usia > 30 HST : 4 hari sekali.

APLIKASI SERANGAN TINGGI

Larutkan 300 ml Insektisida sintetis (b.a Abamectin /Imidakloprid) dan 300 ml BIOSTICK ke dalam 300 L air, tambahkan larutan BIOKILLIA atau VERTIPLUS aduk dan semprotkan merata pada bagian bawah daun, batang, dan hama sasaran.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak bawang putih.

2

Spot-spot nekrotik kuning kecoklatan pada tanaman.

Serangga ini mampu menjadi vektor berbagai macam virus.

Sekresi yang dihasilkan menjadi tempat tinggal embun jelaga.

GEJALA KERUSAKAN :

ATAU

BIOKILLIA atau VERTIPLUS : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet BIOKILLIA atau VERTIPLUS/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BIOKILLIA atau VERTILPLUS 300 ml BIOSTICK

1 sachet BIOKILLIA atau VERTIPLUS/60 L 1 ml/L BIOSTICK

1 ml/L Insektisida Sintetis (b.a Abamectin/Imidakloprid)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 Sachet BIOKILLIA atau VERTIPLUS 300 ml BIOSTICK

300-600 ml/L Insektisida sintetis (b.a Abamectin/Imidakloprid)

(5)

KUTU PUTIH

(Pseudococcidae) Ditemukan di balik daun dan berwarna putih, merupakan lilin yang dihasilkan dari tubuh kutu putih.

Lapisan lilin tersebut berfungsi untuk melindungi dari paparan pestisida dan serangan parasitoid.

Kutu putih juga menghasilkan sekresi yang menjadi tempat hidup embun jelaga.

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan BIOKILLIA atau VERTIPLUS dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada bagian bawah daun, batang, dan hama sasaran.

Interval Aplikasi : 30 hari sekali

TAHAP 1 : Semprotkan larutan sabun langsung mengenai hama sasaran atau bagian bawah daun serta batang di pagi hari dan diamkan selama 6-8 jam kemudian lanjutkan aplikasi TAHAP 2.

TAHAP 2 : Larutan BIOKILLIA atau VERTIPLUS dilarutkan hingga 300 L air semprotkan merata pada bagian bawah daun, batang, dan hama sasaran sampai basah dan merata.

2

Kerusakan yang ditimbulkan adalah munculnya bercak pada batang, pucuk dan daun sisa tusukan serangga.

Pada gejala yang parah, tanaman kehabisan kloro il dan cairan sehingga menjadi kering dan mati.

GEJALA KERUSAKAN :

BIOKILLIA atau VERTIPLUS : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

ATAU

APLIKASI PENGENDALIAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet BIOKILLIA atau VERTIPLUS/ 60 L 1 ml/L BIOSTICK.

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BIOKILLIA atau VERTIPLUS 300 ml BIOSTICK.

1 sachet BIOKILLIA atau VERTIPLUS/ 60 L 4 ml/L air sabun cair.

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BIOKILLIA atau VERTIPLUS 1,2 L sabun cair

(6)

PENGENDALIAN KUTU DAUN

(Aphididae) Bersifat polifag, menyerang berbagai jenis tanaman.

Ditemukan di balik daun maupun pucuk tanaman, perlu penyemprotan yang tepat sasaran.

Hidup berkelompok dalam jumlah besar, menghisap cairan dari tanaman sehingga menganggu pertumbuhannya.

Daun tanaman mengerut, keriting dan berbentuk seperti mangkuk.

GEJALA KERUSAKAN :

BIOKILLIA atau METARIZEP : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

ATAU

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan BIOKILLIA atau METARIZEP dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada bagian bawah daun, batang, dan hama sasaran.

Interval Aplikasi : 10-15 Hari Sekali.

Larutan BIOKILLIA atau METARIZEP dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada bagian bawah daun, batang, dan hama sasaran.

Interval Aplikasi : 5-7 Hari Sekali

*dapat dicampurkan dengan pestisida nabati ekstrak bawang putih.

2 APLIKASI PENGENDALIAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Larutkan 300-600 ml Insektisida sintetis (b.a Abamectin/Imidakloprid) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan BIOKILLIA atau METARIZEP aduk dan semprotkan merata pada bagian bawah daun, batang, dan hama sasaran.

Interval Aplikasi: 3 hari sekali 3 kali berturut- turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak bawang putih.

3 APLIKASI SERANGAN TINGGI

1 sachet BIOKILLIA atau METARIZEP/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BIOKILLIA atau METARIZEP 300 ml BIOSTICK

1 sachet BIOKILLIA atau METARIZEP/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BIOKILLIA atau METARIZEP 300 ml BIOSTICK

1 sachet BIOKILLIA atau METARIZEP/60 L 1-2 ml/L Insektisida Sintetis

(b.a Abamectin/Imidakloprid) KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BIOKILLIA atau METARIZEP 300-600 ml Insektisida Sintetis (b.a Abamectin/Imidakloprid)

(7)

DAN

TUNGAU

(Tetranychus sp.)

Tungau menjadi Hitam

diselimuti Hifa

Tungau berwarna kemerah-merahan atau kekuning-kuningan dengan bercak hitam.

Tungau hidup berkelompok di bawah permukaan daun.

Tungau merah merusak tanaman dengan menghisap cairan sel pada daun tanaman.

Hal ini menyebabkan daun kehilangan kloro il sehingga membuat proses fotosintesis tidak dapat berjalan secara maksimal.

Pada gejala yang parah, warna daun menguning dan rontok.

GEJALA KERUSAKAN :

BIOKILLIA : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 24-36 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan BIOKILLIA dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada bagian bawah daun dan hama sasaran.

Interval Aplikasi : 10-15 Hari Sekali

Larutan BIOKILLIA dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada bagian bawah daun dan hama sasaran.

Interval Aplikasi : 5-7 Hari Sekali.

2 APLIKASI PENGENDALIAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Larutkan 300 ml Insektisida sintetis (b.a Amitraz) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan BIOKILLIA aduk dan semprotkan merata pada bagian bawah daun dan hama sasaran.

Interval aplikasi: 3 hari sekali 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak bawang putih.

3 APLIKASI SERANGAN TINGGI

1 sachet BIOKILLIA/60 L 1 ml/L BIOSTICK 1 sachet BIOKILLIA/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BIOKILLIA 300 ml BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BIOKILLIA 300 ml BIOSTICK 1 sachet BIOKILLIA/60 L 1 ml/L Insektisida Sintetis (b.a Amitraz)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BIOKILLIA 300 ml Insektisida Sintetis (b.a Amitraz)

(8)

PENCEGAHAN LALAT BUAH

(Bactrocera dorsalis) Menyerupai lebah berukuran kecil, menyuntikkan telur pada buah dan ketika larva menetas akan makan daging buah.

Berkembang biak dengan pesat di musim hujan sehingga tingkat serangan meningkat.

Buah menjadi lembek dan berwarna kecoklatan, kemudian membusuk.

Pada bagian dalam buah ditemukan larva yang menyerupai belatung.

GEJALA KERUSAKAN :

CRYSOKILL : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

Tanaman Tahunan: Aplikasi Mendekati Pembungaan 5 hari sekali 3 kali berturut-turut.

Tanaman Semusim: Aplikasi Mendekati Pembungaan 3 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

Interval Aplikasi : -

- 1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutkan larutan 1 sachet CRYSOKILL kedalam 600 liter air, aduk sampai rata. Semprotkan larutan merata pada sekitar daun, buah, dan sekitar tanah di bawah tajuk pohon.

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet CRYSOKILL/60 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 10 sachet CRYSOKILL

(9)

OTENG-OTENG

( Aulacophora similis ) Merupakan jenis kumbang pemakan daun, berukuran kecil dengan panjang +/- 1 cm.

Banyak dijumpai di lahan budidaya timun-timunan, menyukai tanaman berdaun lebar.

Daun muda tanaman berlubang-lubang bahkan sampai tersisa tulang daun.

GEJALA KERUSAKAN :

CRYSOKILL : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

1 APLIKASI PENGENDALIAN

Larutan CRYSOKILL dilarutkan hingga 300 L air semprotkan pada daun, batang, dan sekitar perakaran sampai basah dan merata.

Interval Aplikasi:

- Usia Tanaman < 20 hst : aplikasi 7 hari sekali - Usia Tanaman > 20 hst : aplikasi 5 hari sekali

Larutkan 300 ml Insektisida sintetis (b.a Imidakloprid) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan CRYSOKILL aduk dan semprotkan pada hama sasaran, daun, batang, dan sekitar perakaran sampai basah dan merata.

Interval aplikasi : 1-2 hari sekali 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak daun mimba (Azadirachtin).

2 APLIKASI SERANGAN TINGGI

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet CRYSOKILL/60 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet CRYSOKILL 1 sachet CRYSOKILL/60 L 1 ml/L Insektisida Sintetis (b.a Imidakloprid)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet CRYSOKILL 300 ml Insektisida Sintetis (b.a Imidakloprid)

(10)

PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

( Scirpophaga sp. ) Penyebab serangan ini adalah larva dari ngengat (imago) Scirpophaga Innotata.

Ngengat dewasa bertelur pada batang padi, larva yang menetas kemudian masuk kedalam batang dan memakan jaringan didalamnya.

Mati/keringnya daun padi atau munculnya malai mati berwarna putih yang bila ditarik akan mudah terlepas.

Sundep untuk serangan pada masa vegetatif dan Beluk pada saat malai muncul (generatif).

GEJALA KERUSAKAN :

BT-PLUS : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan BT-PLUS diencerkan sampai volume kebutuhan air semprot di setiap fasenya, kemudian semprotkan merata pada daun, batang,dan titik tumbuh tanaman padi.

APLIKASI PENGENDALIAN 2

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Larutan BT-PLUS diencerkan sampai 300 L, kemudian semprotkan merata terutama pada daun.

Interval Aplikasi : 3-5 hari sekali.

1 sachet BT-PLUS/60 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 Sachet BT PLUS

Persemaian 15-30 L 0,5 Sachet

26-28 HST 120-180 L 2,5 Sachet

40-45 HST 200-250 L 4 Sachet

TOTAL KEBUTUHAN PRODUK 7 Sachet.

UMUR TANAMAN KEBUTUHAN AIR SEMPROT KEBUTUHAN PRODUK/HEKTAR 1 sachet BT PLUS/60 L

APLIKASI SERANGAN TINGGI 3

Larutkan 300 ml Insektisida sintetis (b.a Klorantranilipol) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan BT-PLUS aduk dan semprotkan merata pada daun, batang, dan titik tumbuh tanaman padi.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak daun mimba (Azadirachtin).

1 sachet BT-PLUS/60 L 1 ml/L Insektisida sintetis (b.a Klorantranilipol)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 Sachet BT PLUS 300 ml Insektisida sintetis (b.a Klorantranilipol)

(11)

PENGGULUNG DAUN

( Lamprosema indicata ) Menyerang tanaman kacang-kacangan yang berumur 3-4 minggu.

Ulat menggulung daun untuk bersembunyi dan memakan daun dari dalam hingga menyisakan tulang daun.

Ditemukan daun-daun yang tergulung dan menyatu, didalam gulungan dijumpai ulat, kotoran ulat atau kepompong.

GEJALA KERUSAKAN :

BT MAX : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

DAN

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan BT-MAX dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata ke seluruh tanaman terutama pada pada daun, batang, dan polong.

Interval Aplikasi:

- Usia < 15 HST : 6 hari sekali - Usia 15-25 HST : 4 Hari Sekali

Larutan BT-MAX dilarutkan hingga 300 L air semprotkan merata pada daun , batang, dan polong.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali.

2 APLIKASI PENGENDALIAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Larutkan 300 g Insektisida sintetis (b.a Fipronil) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan BT-MAX aduk dan semprotkan merata pada pada daun, batang, dan polong.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak daun mimba (Azadirachtin).

3 APLIKASI SERANGAN TINGGI

1 sachet BT-MAX/60 liter 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-MAX 300 ml BIOSTICK 1 sachet BT-MAX/ 60 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-MAX 1 sachet BT-MAX/60 liter 1 g/L Insektisida Sintetis (b.a Fipronil)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-MAX 300 g Insektisida Sintetis (b.a Fipronil)

(12)

PENGENDALIAN ULAT GRAYAK JAGUNG

( Spodoptera frugiperda ) Bersifat polifag dan dapat menimbulkan kerusakan dengan skala besar.

Termasuk makhluk nocturnal, yang beraktivitas dan makan di malam hari.

Pengendalian sebaiknya secara dini saat ulat masih kecil untuk menekan laju perkembangan populasi ulat.

Daun terkoyak dengan koyakan yang tidak rata.

Di sekitar koyakan terdapat kotoran seperti serbuk gergaji.

GEJALA KERUSAKAN :

METARIZEP : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam BT-PLUS : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam

PERSIAPAN LARUTAN :

DAN

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan METARIZEP dan BT-PLUS dilarutkan hingga 360 L air semprotkan pada seluruh bagian tanaman terutama bagian pucuk tanaman dan celah-celah daun, pastikan semprotan merata dan mengenai hama sasaran.

Interval Aplikasi : 5-7 hari sekali.

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet METARIZEP/60 L 1 sachet BT PLUS/60 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 3 sachet METARIZEP 3 sachet BT PLUS

2 APLIKASI PENGENDALIAN

Larutan METARIZEP dan BT-PLUS dilarutkan hingga 360 L air semprotkan pada seluruh bagian tanaman terutama bagian pucuk tanaman dan celah-celah daun, pastikan semprotan merata dan mengenai hama sasaran.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

1 sachet METARIZEP/60 L 1 sachet BT PLUS/60 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 3 sachet METARIZEP 3 sachet BT PLUS

(13)

THRIPS

( Heliothrips sp. ) Berwarna kuning-coklat atau hitam, berukuran sangat kecil +/- 1 mm dan hidup berkelompok.

Ditemukan di pucuk, bagian permukaan bawah daun atau bunga, menghisap cairan tanaman dan menularkan virus.

Daun muda mengkerut atau keriting, bentuk buah cacat (malformasi).

Tanaman kerdil, pertumbuhan terhenti dan tidak produktif apabila sudah terserang virus.

GEJALA KERUSAKAN :

METARIZEP atau BT-PLUS : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

ATAU

1 APLIKASI PENGENDALIAN

Larutan METARIZEP atau BT-PLUS dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK dan ekstrak bawang putih, aduk dan semprotkan ke tanaman terutama ke bagian bawah daun, bunga dan ke seluruh dinding Green House (jika ditanam di dalam GH).

Interval Aplikasi :

Pencegahan umur <30 HST : 7 hari sekali Pencegahan umur >30 HST : 5 hari sekali

Larutkan 300 ml Insektisida sintetis (b.a Imidakloprid) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan METARIZEP atau BT-PLUS aduk dan semprotkan merata ke tanaman terutama ke bagian bawah daun, bunga dan ke seluruh dinding Green House (jika ditanam di dalam GH).

Interval Aplikasi : 3 hari sekali 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak bawang putih.

2 APLIKASI SERANGAN TINGGI

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet METARIZEP atau BT-PLUS/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet METARIZEP atau BTPLUS 300 ml BIOSTICK

Larutkan dalam 200 liter dan kocorkan pada tanaman dengan dosis 200 ml/tanaman.

Waktu Aplikasi : Setelah Populasi Hama Terkendali.

3 STIMULASI PUCUK BARU

- 2,5 g/L KNO₃ - 2 gr/L CaNO₃ - 2 g/L HUMATPRO - 0,5 g/L MgSO₄

1 sachet METARIZEP atau BT-PLUS/60 L 1 ml/L INSEKTISIDA SINTETIS (b.a Imidakloprid)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet METARIZEP atau BTPLUS 300 ml INSEKTISIDA SINTETIS (b.a Imidakloprid)

(14)

PENGENDALIAN WALANG SANGIT

(Leptocorisa acuta) Merupakan hama penting pada tanaman padi terutama pada fase pengisian bulir padi.

Berwarna hijau dengan sayap kecoklatan, berbau tidap sedap dan menyebabkan bulir padi menjadi kosong.

Bulir padi hampa.

Tampak dari luar bulir berwarna kecoklatan dengan titik-titik hitam bekas tusukan dari serangga yang memakan isi dari bulir padi.

GEJALA KERUSAKAN :

METARIZEP : 1 sachet (50 gram) dilarutkan ke dalam 500 ml air, biarkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

1 APLIKASI PENCEGAHAN 1 sachet METARIZEP /60 L

Larutan METARIZEP diencerkan sampai volume kebutuhan air semprot di setiap fasenya, kemudian semprotkan merata pada daun, malai, dan batang padi.

APLIKASI PENGENDALIAN 2

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Larutan METARIZEP dilarutkan hingga 300 L air kemudian semprotkan merata pada tanaman, khususnya bagian malai dan daun.

1 sachet METARIZEP /60 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet METARIZEP

Interval Aplikasi : -

-

Populasi/rumpun 3-10 ekor : 5 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

Populasi/rumpun >10 ekor : 3 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

2 Sachet

26-28 HST 120-180 L

3 Sachet

57-60 HST 300-350 L 3 Sachet

TOTAL KEBUTUHAN PRODUK 8 Sachet.

UMUR TANAMAN KEBUTUHAN AIR SEMPROT KEBUTUHAN PRODUK/HEKTAR

40-45 HST 200-250 L

Keterangan :

Aplikasi dilakukan pada sore hari, ketika hama tidak banyak bergerak.

(15)

WERENG DAUN

(Jassidae) Hama ini menghisap cairan daun dan berperan sebagai pembawa penyakit pada tanaman.

Pada siang hari bersembunyi di bagian permukaan bawah daun.

Ditemukan bintik bintik bekas tusukan pada daun.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu (kerdil), bahkan menyebabkan tanaman mati muda.

GEJALA KERUSAKAN :

VERTIPLUS : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

DAN

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan VERTIPLUS dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada pada daun, batang, dan hama sasaran.

Interval aplikasi : 10 hari sekali

Larutan VERTIPLUS dilarutkan hingga 300 L air, semprotkan merata pada pada daun, batang, dan hama sasaran.

Interval aplikasi: 3 hari sekali 3 kali berturut-turut 2 APLIKASI PENGENDALIAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet VERTIPLUS/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet VERTIPLUS 300 ml BIOSTICK 1 sachet VERTIPLUS/60 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet VERTIPLUS

(16)

PENGENDALIAN ULAT GRAYAK SAYURAN

(Spodoptera litura) Bersifat polifag dan dapat menimbulkan kerusakan dengan skala besar.

Termasuk makhluk nocturnal, yang beraktivitas dan makan di malam hari.

Pengendalian sebaiknya secara dini saat ulat masih kecil untuk menekan laju perkembangan populasi ulat.

Daun-daun berlubang, serangan pada buah ditandai dengan adanya lubang pada buah.

Ditemukan kotoran ulat berupa bulatan kecil berwarna hijau gelap.

GEJALA KERUSAKAN :

BT-MAX : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam PERSIAPAN LARUTAN :

1

Larutan BT-MAX dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada pada daun, batang, daerah sekitar perakaran dan hama sasaran.

Aplikasi dilakukan setiap 10-15 hari sekali.

*dapat dicampurkan dengan pestisida nabati ekstrak daun mimba (Azidirachtin).

Larutkan 300 g Insektisida sintetis (b.a Klorantranilipol) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan BT-MAX aduk dan semprotkan merata pada daun, batang, daerah sekitar perakaran dan hama sasaran.

Interval Aplikasi : 2-3 hari sekali selama 3 kali berturut- turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan dan digantikan dengan ekstrak daun mimba (Azadirachtin).

2

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet BT-MAX/60 liter 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-MAX 300 ml BIOSTICK APLIKASI PENGENDALIAN

APLIKASI SERANGAN TINGGI

DAN

1 sachet BT-PLUS/60 liters 1 g/L Insektisida sintetis (b.a Klorantranilipol)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-MAX 300 g Insektisida sintetis (b.a Klorantranilipol)

(17)

ULAT BURIK PISANG

(Nacoleia octasema) Ngengat (imago) aktif pada malam hari meletakkan telur pada saat bunga masih bunga atau baru mekar.

Larva hidup berkelompok dan memakan bunga atau buah yang masih muda.

Perkembangan buah terhambat, timbul kudis pada kulit buah terutama pada sisir terakhir dalam tandan.

GEJALA KERUSAKAN :

BT-MAX atau ENTOMOBAC : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

DAN

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan BT-MAX dan ENTOMOBAC dilarutkan hingga 600 L air tambahkan 600 ml BIOSTICK dan ekstrak bawang putih, aduk dan semprotkan pada celah-celah pelepah pisang, jantung pisang dan bakal buah pisang.

Interval aplikasi : 6 hari sekali (Mendekati pembungaan).

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet BT-MAX/60 L 1 sachet ENTOMOBAC/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-MAX 5 sachet ENTOMOBAC 600 ml BIOSTICK

(18)

PENGENDALIAN POPULASI URET

(Scarabaeidae) Uret merupakan larva dari kumbang family Scarabaeidae.

Memiliki bentuk tubuh bengkok dan berwarna putih dengan jenis mulut pengigit dan pengunyah.

Uret hidup didalam tanah dengan memakan akar tanaman, umbi maupun tanaman yang masih muda.

Sering menyerang batang utama tanaman muda dan langsung menyebabkan tanaman mati.

Tanaman rebah dikarenakan bagian pangkal terpotong.

GEJALA KERUSAKAN :

CRYSOKILL : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air lalu diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

1 PENGENDALIAN POPULASI

Larutan CRYSOKILL dilarutkan hingga 300 L air kemudian kocorkan pada kompos atau sisa panen yang akan di aplikasikan Kembali ke lahan pertanian, aplikasi hingga basah merata pada bahan organik.

Interval aplikasi :

Setiap pemberian/ pengembalian bahan organik ke lahan.

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet CRYSOKILL/60 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 Sachet CRYSOKILL

(19)

ULAT TANAH

(Agrotis ipsilon) Berwarna coklat kelabu dan bersembunyi di dalam tanah.

Aktif pada malam hari dan menyerang tanaman muda dengan cara menggigit pangkal batang atau daun.

Tanaman terkulai dan layu akibat bagian pangkal batang terpotong.

Bekas potongan berada diatas permukaan tanah, tepat dimana tanaman yang terpotong.

GEJALA KERUSAKAN :

BT-MAX : 1 sachet (50 sachet) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam PERSIAPAN LARUTAN :

1 APLIKASI PENGENDALIAN

Larutan BT-MAX dilarutkan hingga 300 L air kemudian kocorkan larutan pada bedeng tanaman yang siap tanam (saat olah lahan) dan kocorkan pada sekitar tanaman budidaya.

Larutkan 300 g Insektisida sintetis (b.a Fipronil) ke dalam 300 L air, tambahkan larutan BT-MAX aduk dan kocorkan larutan pada bedeng tanaman yang siap tanam (saat olah lahan) dan kocorkan pada sekitar tanaman budidaya.

Interval Aplikasi:

- Aplikasi dilakukan 2 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : insektisida sintetis tidak dapat digunakan.

2 APLIKASI SERANGAN TINGGI

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet BT-MAX/60 liter KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 Sachet BT-MAX 1 sachet BT-MAX/60 liter 2 g/L Insektisida Sintetis (b.a Fipronil)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet BT-MAX 300 g Insektisida Sintetis (b.a Fipronil)

Interval Aplikasi:

- Aplikasi dilakukan 5-7 hari sekali hingga usia tanaman 15 HST.

(20)

PENGENDALIAN KUTU PERISAI

(Coccidae) Membentuk lapisan pelindung, tempat dimana larva menetap dan makan.

Bersifat polifag dan hidup berkelompok, biasanya ditemukan pada bagian permukaan bawah daun.

Daun menguning karena hilangnya cairan yang dihisap oleh larva hama.

Bagian yang terserang mengering dan rontok dan dijumpai bercak klorotis.

GEJALA KERUSAKAN :

VERTIPLUS : 1 sachet (50 gram) larutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

DAN

1 APLIKASI PENGENDALIAN

Larutan VERTIPLUS dilarutkan hingga 600 L air semprotkan merata kontak langsung dengan hama.

Interval Aplikasi : 2 hari sekali selama 3 kali berturut-turut

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet VERTIPLUS/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 10 sachet VERTIPLUS 600 ml BIOSTICK

(21)

ULAT BAWANG MERAH

(Spodoptera exigua) Penyebab serangan ini adalah larva dari ngengat (imago) Spodoptera exigua yang meletakkan telur pada daun.

Termasuk makhluk nocturnal, yang beraktivitas dan makan di malam hari.

Pengendalian sebaiknya secara dini saat ulat masih kecil untuk menekan laju perkembangan populasi ulat.

Serangan berlanjut hingga habisnya seluruh daun.

GEJALA KERUSAKAN :

METARIZEP : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam

BT-PLUS atau BT-MAX : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam

PERSIAPAN LARUTAN :

ATAU

1 PENGENDALIAN BIO INSEKTISIDA

Larutan BT PLUS atau BT-MAX dan METARIZEP dicampurkan kedalam 360 liter tambahkan BIOSTICK, larutan hasil pencampuran diaduk merata kemudian semprotkan pada seluruh bagian tanaman terutama pada pucuk daun dan celah-celah daun di mana ulat bersembunyi dan makan.

Waktu Aplikasi : 3, 9, 12, 18, 22, 28, 31, 37, 40, 46, 49, 55, 58 HST.

Larutkan semua insektisida sintetis ke dalam 360 L air, aduk rata semprotkan pada daun bawang dan serangga target. Penyemprotan dilakukan setelah aplikasi BIO INSEKTISIDA.

Waktu aplikasi : 6, 15, 25, 34, 43, 52 HST.

2 KOMBINASI PENGENDALIAN INSEKTISIDA SINTETIS

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 ml/L Insektisida Sintetis (b.a Klorfenapir) 1 ml/L Insektisida Sintetis (b.a Tiodikarb)

1 ml/L Insektisida Sintetis (b.a Spinetoram) 1 sachet METARIZEP/60 L 1 sachet BT PLUS atau BT-MAX 60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 3 sachet METARIZEP 3 sachet BT PLUS atau BT MAX 360 ml BIOSTICK

(22)

PENGENDALIAN PENGOROK DAUN

(Liriomiza sp.) Lalat pengorok daun berukuran kecil, sekitar 2 mm dengan bagian tubuh yang berwarna kuning.

Bersifat polifag, gejala serangannya ditemukan pada berbagai jenis tanaman.

Hama ini menusuk jaringan daun untuk meletakkan telurnya, kemudian larva menetas dan makan didalam jaringan daun.

Ditemukan alur korokan berkelok pada daun, berwarna putih kekuningan atau tembus cahaya.

Korokan tersebut adalah jaringan daun yang rusak dimakan oleh larva, dapat menyebabkan daun gugur.

GEJALA KERUSAKAN :

METARIZEP atau ENTOMOBAC : 1 sachet (50 gram) dilarutkan dalam 500 ml air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

ATAU

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan METARIZEP atau ENTOMOBAC dilarutkan hingga 300 L air tambahkan 300 ml BIOSTICK aduk dan semprotkan merata pada tanaman terutama ke bagian daun.

Interval Aplikasi :

Umur <30 HST : 10 Hari Sekali Umur >30 HST : 6-7 Hari Sekali

Larutan METARIZEP atau ENTOMOBAC dilarutkan hingga 300 L air, semprotkan merata pada tanaman terutama ke bagian daun.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

2 APLIKASI PENGENDALIAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 Sachet METARIZEP atau ENTOMOBAC/60 L 1 sachet METARIZEP atau ENTOMOBAC/60 L 1 ml/L BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet METARIZEP atau ENTOMOBAC 300 ml BIOSTICK

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 Sachet METARIZEP atau ENTOMOBAC

Referensi

Dokumen terkait

Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi herbisida bispyribac sodium pada dosis 50 ml ha -1 hingga 300 ml ha -1 dapat mengendalikan gulma total pada lahan

Hal ini artinya konsentrasi yang dapat mematikan wereng batang padi coklat (WBPC) lebih 50% adalah pada konsentrasi 50 gr/liter. Hal ini berarti dengan konsentrasi yang

Diameter koloni cendawan pada umur tersebut tidak berbeda nyata diantara jenis maupun dosis insektisida nabati yang diuji, namun perlakuan insektisida nabati berbeda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Beauveria bassiana dengan dosis 200 g/14 liter dengan interval aplikasi 7 hari berpengaruh nyata (p&lt;0,05)

Model pengendalian nyamuk dengan aplikasi thermal fogging menggunakan insektisida LADEN 500EC (b.a Malathion 500 g/l), dosis 750 dan 1000 ml/ha (dilarutkan dalam solar. maupun

Faktor utama dalam penyemprotan insektisida agar efektif menurunkan populasi wereng cokelat adalah: 1) Air di pertanaman dikeringkan sebelum aplikasi karena wereng cokelat

Variabel pengamatan meliputi populasi wereng batang coklat, musuh alami wereng batang coklat, intensitas serangan, pertumbuhan tanaman padi, anakan produktif,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemgamatan selama 24 jam, insektisida Permanet 100 EC (Permanet 100 g/l) pada dosis 200 ml/ha, 300 ml/ha, 400 ml/ha dan Icon 25 EC dosis