• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARI TENTANG PENCEGAHAN AKAR GADA

N/A
N/A
johan wahyudi

Academic year: 2023

Membagikan "PELAJARI TENTANG PENCEGAHAN AKAR GADA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Cendawan patogen menular melalui media tanam, menyerang akar tanaman dan menyebabkan terganggunya penyerapan air dan nutrisi.

Menginfeksi tanaman sejak pembenihan ataupun pada saat pindah tanam.

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Campurkan larutan BIOTRACOL dan SEUDOFLOR dilarutkan hingga 600 L air, kocorkan pada bedengan siap tanam dan sekitar perakaran tanaman dengan dosis 100-200 ml/tanaman.

Waktu Aplikasi: 3 hari sebelum tanam, 10 HST, dan 20 HST.

Tanaman layu di siang hari, kekurangan air karena terganggunya perakaran, namun segar kembali di malam hari hingga pagi.

Tanaman kerdil dan ketika dicabut terlihat akar-akar yang membengkak seperti berumbi.

GEJALA KERUSAKAN :

PERSIAPAN LARUTAN :

BIOTRACOL : 1 sachet (100 gram) dilarutkan ke dalam 1 L air, diamkan selama 12-24 jam.

SEUDOFLOR : 1 sachet (100 gram) dilarutkan ke dalam 1 L air, diamkan selama 12-24 jam.

DAN

AKAR GADA

(Plasmodiophora brassicae)

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet BIOTRACOL/60 L 1 sachet SEUDOFLOR/60 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 sachet BIOTRACOL 2 sachet SEUDOFLOR

(2)

Disebabkan oleh cendawan Cercospora sp., dapat menular melalui udara maupun air.

Bercak muncul pada daun bagian bawah, kemudian menyebar ke daun bagian atas.

APLIKASI PENCEGAHAN

Gejala awal berupa bercak kecil berwarna kuning pada daun dengan pola menyebar.

Bercak kemudian membesar, berbentuk bulat dan berwarna coklat dengan lingkaran luar berwarna kuning.

GEJALA KERUSAKAN :

PERSIAPAN LARUTAN :

MICROBLAS atau PAENAMAXI : 1 sachet (100 gram) dilarutkan dalam 1 liter air, diamkan selama 12-24 jam.

ATAU

PENGENDALIAN BERCAK DAUN

(Cercospora sp.)

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1

2 APLIKASI PENGENDALIAN

3 APLIKASI SERANGAN TINGGI

1 sachet MICROBLAS atau PAENAMAXI/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet MICROBLAS atau PAENAMAXI

1 sachet MICROBLAS atau PAENAMAXI/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet MICROBLAS atau PAENAMAXI

1 sachet MICROBLAS atau PAENAMAXI/90 L 1 g/L Fungisida Sintetis (b.a Propineb)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet MICROBLAS

360 g Fungisida Sintetis (b.a Propineb)

L a r u t a n M I C R O B L A S a t a u PA E N A M A X I dicampurkan kedalam 90 liter, larutan hasil p e n c a m p u r a n d i a d u k m e r a t a k e m u d i a n semprotkan pada daun tanaman secara basah dan merata.

Waktu Aplikasi :

- Musim Penghujan : Aplikasi 3-5 hari sekali - Musim Kering : 12-15 Hari sekali.

Larutan MICROBLAS atau PAENAMAXI dilarutkan hingga 360 L air, semprotkan merata pada daun.

Interval Aplikasi : 3-4 hari sekali.

Larutkan 360 g Fungisida sintetis (b.a Propineb) ke dalam 360 L air, tambahkan larutan MICROBLAS atau PAENAMAXI aduk dan semprotkan merata pada daun.

Aplikasi dilakukan setiap 1-2 hari selama 3 kali berturut-turut

*Untuk pertanian organik : fungisida sintetis tidak dapat digunakan, digantikan dengan 1 g/L CuSO (Kupri Sulfat).

Keterangan :

- MICROBLAS : Untuk Dataran Tinggi.

- PAENAMAXI : Untuk Dataran Rendah.

(3)

Disebabkan oleh cendawan Alternaria porri, penularan bisa melalui bibit, media tanah dan air bahkan udara.

Cuaca berkabut dan kelembaban yang tinggi sangat mendukung perkembangan cendawan patogen.

Bercak pada daun berbentuk bulat dengan lingkaran konsentris, bagian tengah cekung dan berwarna lebih gelap.

GEJALA KERUSAKAN :

PERSIAPAN LARUTAN :

PAENAMAXI : 1 sachet (100 gram) dilarutkan dalam 1 liter air, diamkan selama 12-24 jam.

BERCAK UNGU

(Alternaria porri)

APLIKASI PENCEGAHAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1

2 APLIKASI PENGENDALIAN

1 sachet PAENAMAXI/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet PAENAMAXI 1 sachet PAENAMAXI/90 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet PAENAMAXI

Larutan PAENAMAXI dilarutkan hingga 360 L air, semprotkan merata pada daun.

Waktu Aplikasi : 10-15 hari sekali

Larutan PAENAMAXI dilarutkan hingga 360 L air, semprotkan merata pada daun.

Waktu Aplikasi : 3-5 hari sekali.

3 APLIKASI SERANGAN TINGGI

1 sachet PAENAMAXI/90 L 1 g/L Fungisida Sintetis (b.a Propineb)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet PAENAMAXI 360 g Fungisida Sintetis (b.a Propineb)

Larutkan 360 g Fungisida sintetis (b.a Propineb) ke dalam 360 L air, tambahkan larutan PAENAMAXI aduk dan semprotkan merata pada daun.

Waktu Aplikasi : 1-2 Hari Sekali Selama 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : fungisida sintetis tidak dapat digunakan, digantikan dengan 1 g/L CuSO (Kupri Sulfat).

(4)

PENCEGAHAN BULAI JAGUNG

(Peronosclerospora maydis) Menyerang tanaman jagung muda dan dapat menyebabkan kehilangan hasil secara keseluruhan.

Cendawan patogen masuk ke dalam jaringan tanaman dan menginfeksi sampai ke titik tumbuh.

Daun mengalami klorosis (warna putih) bergaris-garis memanjang sejajar dengan tulang daun.

Selanjutnya pertumbuhan akan terhambat, daun menggulung dan terpelintir, gagal berbunga dan membentuk tongkol.

GEJALA KERUSAKAN :

IMUNOSEED : 1 sachet (100 gram) dilarutkan dalam 1 liter air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

APLIKASI PENCEGAHAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1

1 sachet IMUNOSEED/20-25 kg benih

4 ml/L BIOSTICK Larutan IMUNOSEED dilarutkan sampai 10 L air, tambahkan 40 ml BIOSTICK, masukkan benih jagung kedalam larutan diamkan selama 15 menit, tiriskan kemudian tanam.

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 1 sachet IMUNOSEED 40 ml BIOSTICK

(5)

BLAS MALAI

(Pyricularia grisea) Sangat berdampak dalam menurunnya hasil produksi bahkan hingga gagal panen, karena menganggu sejak awal masa pengisian bulir.

Serangan sering dijumpai pada masa tanam padi di musim hujan maupun jarak tanam yang terlalu rapat

Gejala busuk berwarna coklat-hitam pada bagian pangkal malai (leher) dan rentan patah.

Malai padi tegak dan bulir padi tidak berisi.

GEJALA KERUSAKAN :

PAENAMAXI : 1 sachet (100 gram) dilarutkan dalam 1 L air, diamkan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

APLIKASI PENCEGAHAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN

1

2 APLIKASI PENGENDALIAN

3 APLIKASI SERANGAN TINGGI

1 sachet PAENAMAXI/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet PAENAMAXI 1 sachet PAENAMAXI/90 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet PAENAMAXI

Larutan PAENAMAXI diencerkan hingga 360 liter, kemudian disemprotkan secara merata pada bagian daun dan malai. Aplikasi mulai dilakukan pada saat keluar malai dan kondisi cuaca lembab.

Interval Aplikasi : 10 hari sekali.

Larutan PAENAMAXI diencerkan hingga 360 liter, kemudian disemprotkan secara merata pada bagian daun dan malai di lahan yang sudah mulai menampakkan gejala serangan.

Interval Aplikasi : 3-4 hari sekali, 2-3 kali aplikasi.

1 sachet PAENAMAXI/90 L 1 g/L Fungisida Sintetis (b.a Metil Tiofanat)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 sachet PAENAMAXI 360 g Fungisida Sintetis (b.a Metil Tiofanat)

Larutkan 360 g Fungisida sintetis (b.a Metil Tiofanat) ke dalam 360 L air, tambahkan larutan PAENAMAXI aduk dan semprotkan merata pada bagian daun dan malai di lahan yang mengalami serangan tinggi.

Interval Aplikasi : 1-2 hari sekali, 2-3 kali aplikasi.

*Untuk pertanian organik : fungisida sintetis tidak dapat digunakan.

KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

(6)

Disebabkan oleh bakteri Erwinia sp., menginfeksi tanaman melalui luka atau pembukaan alami seperti stomata dan lentisel.

Berkembang dengan baik pada kondisi yang lembab dan hangat.

Ditemukan bercak basah dan lunak pada bagian tanaman yang masih hijau.

Bercak mulai berubah kecoklatan, berlendir dan berbau menyengat.

GEJALA KERUSAKAN :

PERSIAPAN LARUTAN :

MICROBLAS : 1 sachet (100 gram) dilarutkan dalam 1 liter air, diamkan selama 12-24 jam.

PENGENDALIAN BUSUK BASAH

(Erwinia carotovora)

APLIKASI PENCEGAHAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN

1

2 APLIKASI PENGENDALIAN

3 APLIKASI SERANGAN TINGGI

1 sachet MICROBLAS/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet MICROBLAS 1 sachet MICROBLAS/90 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet MICROBLAS

Larutan MICROBLAS dilarutkan hingga 360 L air, semprotkan merata pada daun dan krop tanaman.

Waktu Aplikasi :

- Usia Tanaman < 30 HST : 7-8 hari sekali - Usia Tanaman > 30 HST : 5 hari sekali.

Larutan MICROBLAS dilarutkan hingga 360 L air, semprotkan merata pada daun dan krop tanaman.

Interval Aplikasi : 3-4 hari sekali.

1 sachet MICROBLAS/90 L 1 g/L Fungisida Sintetis (b.a Dimetomorf)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet MICROBLAS 360 g Fungisida Sintetis (b.a Dimetomorf)

Larutkan 360 g Fungisida sintetis (b.a Dimetomorf) ke dalam 360 L air, tambahkan larutan MICROBLAS aduk dan semprotkan merata pada daun dan krop tanaman.

Aplikasi dilakukan setiap 1-2 hari selama 3 kali berturut-turut

*Untuk pertanian organik : fungisida sintetis tidak dapat digunakan, digantikan dengan Kupri Sulfat (CuSO ) atau Potassium Bicarbonat.

KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Keterangan :

Aplikasi dilakukan pagi hari untuk menghindari kelembaban pada tanaman yang berakibat meluasnya gejala busuk.

(7)

Tanah selain sebagai media tumbuh dan mensuplai nutrisi bagi tanaman, juga merupakan tempat hidup dan inokulum berbagai patogen.

PERSIAPAN LARUTAN :

SEUDOFLOR : 1 sachet (100 g) dilarutkan dalam 1 liter air, diamkan selama 12-24 jam.

Umbi yang terserang menunjukkan gejala kebasah-basahan, mudah membusuk dan mengeluarkan cairan ketika dilukai.

GEJALA KERUSAKAN :

BUSUK & PEMBESARAN UMBI

PENGENDALIAN BUSUK DAN PEMBESARAN UMBI

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1

Larutkan 2,25 kg KCl dalam 50 liter air, encerkan sampai 450 L kemudian tambahkan larutan SEUDOFLOR, kocorkan pada daerah sekitar perakaran dengan dosis 50-100 ml/tanaman.

1 sachet SEUDOFLOR/90 L 5 g/L Pupuk KCl

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 5 sachet SEUDOFLOR 2,25 kg Pupuk KCl

- Kentang : 45, 55 HST - Bawang Merah : 25, 35 HST - Jahe Merah : 30, 45, 60 HST - Jahe Gajah : 120, 150, 180 HST.

(8)

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Leveillula Taurica, sering menyerang ketika cuaca hujan-panas.

PERSIAPAN LARUTAN :

PAENAMAXI atau MICROBLAS : 1 sachet (100 gram) dilarutkan dalam 1 L air, diamkan atau inkubasi selama 12-24 jam.

Kerusakan yang ditimbulkan berupa permukaan daun tertutupi spora cendawan yang berwarna putih.

Kondisi paling parah daun menjadi kering dan rontok.

GEJALA KERUSAKAN :

ATAU

PENGENDALIAN EMBUN TEPUNG

(Leveillula taurica, Oidium sp.)

APLIKASI PENCEGAHAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN

1

2 APLIKASI PENGENDALIAN

3 APLIKASI SERANGAN TINGGI

1 Sachet PAENAMAXI atau MICROBLAS/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet PAENAMAXI atau MICROBLAS

1 Sachet PAENAMAXI atau MICROBLAS/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet PAENAMAXI atau MICROBLAS

Larutan PAENAMAXI atau MICROBLAS dilarutkan hingga 360 L air, semprotkan pada bagian atas dan bawah daun, serta batang secara merata.

Interval Aplikasi :

Tanaman <30 HST : 7 hari sekali Tanaman >30 HST : 5 hari sekali.

Larutan PAENAMAXI atau MICROBLAS dilarutkan hingga 360 L air, semprotkan pada bagian atas dan bawah daun, serta batang secara merata.

Interval Aplikasi : 3 hari sekali.

1 Sachet PAENAMAXI atau MICROBLAS/90 L 1 g/L Fungisida Sintetis (b.a Metalaksil)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet PAENAMAXI atau MICROBLAS 360 g Fungisida Sintetis (b.a Metalaksil)

Larutkan 360 g Fungisida sintetis (b.a Metalaksil) k e d a l a m 3 6 0 L a i r, t a m b a h k a n l a r u t a n PA E NA M A X I a t a u M I C RO B L AS a d u k d a n semprotkan pada bagian atas dan bawah daun, serta batang secara merata. .

Interval Aplikasi : 1-2 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : fungisida sintetis tidak dapat digunakan, digantikan dengan 1 g/L CuSO (Kupri Sulfat).

KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Keterangan :

- MICROBLAS : Untuk Tanaman Dataran Menengah dan Tinggi.

- PAENAMAXI : Untuk Tanaman Dataran Rendah.

(9)

Disebabkan oleh cendawan Phytophthora sp., penularan bisa melalui bibit, media tanah dan air bahkan udara.

Cuaca berkabut dan kelembaban yang tinggi sangat mendukung perkembangan cendawan patogen.

1 APLIKASI PENCEGAHAN

Larutan MICROBLAS dilarutkan hingga 360 L air, semprotkan larutan pada seluruh bagian permukaan tanaman terutama daun dan tangkai sampai basah dan merata.

Interval Aplikasi:

- Tanaman Usia <20 HST : 6 hari sekali - Tanaman Usia >20 HST : 4 hari sekali

Menggunakan ulangan interval 2x aplikasi BIOFUNGISIDA dan 1x aplikasi FUNGISIDA SINTETIS.

APLIKASI SERANGAN TINGGI 2

PERSIAPAN LARUTAN :

MICROBLAS : 1 sachet (100 gram) dilarutkan dalam 1 liter air, diamkan selama 12-24 jam.

Gejala awal munculnya bercak berwarna coklat gelap pada bagian ujung daun atau batang.

Serangan meluas dengan cepat sampai seluruh bagian tanaman dan menyebabkan kematian.

GEJALA KERUSAKAN :

HAWAR DAUN

(Phytophthora infestans)

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Larutkan 720 g Fungisida sintetis (b.a Propineb) ke dalam 360 L air, tambahkan larutan MICROBLAS aduk dan semprotkan larutan pada seluruh bagian permukaan tanaman terutama daun dan tangkai sampai basah dan merata

Interval Aplikasi : 2 hari sekali selama 3 kali berturut- turut.

*Untuk pertanian organik : fungisida sintetis tidak dapat digunakan, digantikan dengan 2 g/L CuSO (Kupri Sulfat).

APLIKASI BIO-FUNGISIDA : 1 sachet MICROBLAS/90 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet MICROBLAS APLIKASI INSEKTISIDA SINTETIS:

1 g/L Fungisida Sintetis (b.a Propineb)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 360 g Fungisida Sintetis (b.a Propineb) 1 sachet MICROBLAS/90 L 2 g/L Fungisida Sintetis (b.a Propineb)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet MICROBLAS 720 g Fungisida Sintetis (b.a Propineb)

(10)

Patogen penyebab bisa berasal dari benih atau media tanam yang telah terkontaminasi.

Kondisi perkecambahan yang basah dan lembab juga turut mendukung perkembangan patogen.

Pada saat benih mulai tumbuh, akar dan tunas baru adalah bagian paling rentan terhadap serangan patogen.

PERSIAPAN LARUTAN :

IMUNOSEED : 1 sachet (100 gram) dilarutkan ke dalam 1 L air, inkubasikan selama 12-24 jam.

Daya kecambah menurun karena sebagian benih terserang patogen dan mati sebelum tumbuh.

Bibit yang tumbuh berbatang kurus, layu dan rebah kemudian mati.

Terdapat bercak basah berwarna coklat, baik pada bagian pangkal batang maupun tunas, kemudian menyebar dan membusuk.

GEJALA KERUSAKAN :

PENGENDALIAN REBAH KECAMBAH

(Phytium sp.)

1 PERENDAMAN BENIH

Larutkan IMUNOSEED kedalam 5 liter air aduk sampai rata, rendam benih selama 15-30 menit, tiriskan benih kemudian kering anginkan.

PEMBIBITAN/PERSEMAIAN 2

METODE APLIKASI

No TAHAPAN KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

Larutkan IMUNOSEED kedalam 90 liter air aduk sampai rata, semprotkan larutan pada tanaman hingga basah merata.

1 sachet IMUNOSEED/5 L KEBUTUHAN PRODUK/APLIKASI :

1 Sachet IMUNOSEED - Padi, Jagung, Kedelai (25-50 kg) - Bawang Merah 100 kg

- Benih Hortikultura (Sayur, Tomat, Melon, Cabai, dll).

Jenis Tanaman :

1 sachet IMUNOSEED/90 L KEBUTUHAN PRODUK/APLIKASI :

1 Sachet IMUNOSEED

MEDIA HIDROPONIK 3

Masukan 1 Liter larutan IMUNOSEED kedalam larutan Nutrisi 500-1000 liter air aduk sampai rata. Lakukan Pemberian kembali setiap 1 minggu sekali, untuk 3 hingga 4 kali siklus tanam sayuran daun dan 1 siklus untuk Tanaman Buah.

1 sachet IMUNOSEED/500-1000 liter KEBUTUHAN PRODUK/APLIKASI :

1 Sachet IMUNOSEED

(11)

KRESEK & BLAS

(Xanthomonas sp. & Pyricularia orizae)

KRESEK BLAS

Kresek disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae. dan Blas disebabkan oleh cendawan Pyricularia orizae.

Penyakit ini dapat menyerang tanaman padi pada saat fase vegetatif dan generatif, dapat ditularkan melalui benih.

Lebih diutamakan aplikasi pencegahan.

KRESEK : keringnya tepi daun padi yang akan menjalar ke dalam. Pada tingkat serangan yang tinggi, daun menjadi kering, tanaman akan mati dan mengakibatkan gagal panen.

BLAS : timbulnya bercak pada daun yang sangat khas membentuk belah ketupat dan meluas menjadi hawar.

Sedangkan pada malai terjadi pembusukan pada leher malai.

pada tingkat serangan yang parah malai menjadi patah dan produksi padi menurun.

GEJALA KERUSAKAN :

PRIMADECO : 1 sachet (100 gram) dilarutkan dalam 1 L air, diamkan atau inkubasi selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

APLIKASI PENCEGAHAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN

1

2 APLIKASI PENGENDALIAN

3 APLIKASI PERBAIKAN VIGOR TANAMAN

1 sachet PRIMADECO/90 L

1 sachet PRIMADECO/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet PRIMADECO

Larutan PRIMADECO diencerkan sesuai dengan kebutuhan air di setiap fasenya, kemudian disemprotkan secara merata ke tanaman terutama pada bagian daun dan batang.

Larutan PRIMADECO diencerkan hingga 360 liter, kemudian disemprotkan secara merata ke tanaman terutama pada bagian daun dan batang di lahan yang mulai terlihat bergejala.

Interval Aplikasi : Setiap 3 hari sekali 1 sachet HUMATPRO/90 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 sachet HUMATPRO

Larutkan HUMATPRO sampai 360 liter, kemudian disemprotkan secara merata ke tanaman terutama pada bagian daun dan batang.

KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

250-300 L 3 Sachet

40-45 HST

250-300 L 3 Sachet

50-55 HST

TOTAL KEBUTUHAN PRODUK 6 Sachet UMUR TANAMAN KEBUTUHAN AIR SEMPROT KEBUTUHAN PRODUK/HEKTAR

DAN

(12)

Disebabkan oleh bakteri Ralstonia sp, menyerang jaringan pengangkut air dan nutrisi tanaman (batang atau pangkal batang).

Kerusakan jaringan pengangkut menyebabkan tanaman menjadi lemas, menguning dan mati.

Tanaman layu secara permanen, dimulai dari bagian pucuk, terkadang terdapat cabang lain yang masih segar.

GEJALA KERUSAKAN :

PERSIAPAN LARUTAN :

SEUDOFLOR atau BIOTRACOL : 1 sachet (100 gram) dilarutkan dalam 1 liter air, diamkan selama 12-24 jam.

PENGENDALIAN LAYU BAKTERI

(Ralstonia sp.)

APLIKASI PENCEGAHAN Ciri : Tidak ditemukan tanaman terserang gejala penyakit.

METODE APLIKASI No TAHAPAN

1

2

APLIKASI OUTBREAK Ciri: Terdapat tanaman yang layu dan atau mati >3

1 sachet BIOTRACOL atau SEUDOFLOR/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 sachet BIOTRACOL atau SEUDOFLOR

Larutan BIOTRACOL atau SEUDOFLOR dicampurkan kedalam 360 liter air, larutan hasil pencampuran diaduk merata kemudian kocorkan/semprotkan dengan nozel terbuka pada sekitar tanah dan perakaran.

Larutan BIOTRACOL atau SEUDOFLOR dicampurkan kedalam 360 liter air, aduk merata kemudian kocorkan pada daerah sekitar perakaran dengan dosis 50-100 ml/tanaman.

Aplikasi dilakukan setiap 1-2 hari selama 3 kali berturut-turut.

KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet BIOTRACOL atau SEUDOFLOR/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 sachet BIOTRACOL atau SEUDOFLOR

Pengocoran ke-1 : Lubang tanam (7 – 3 hari sebelum tanam)

Pengocoran ke-2 : 7 HST Pengocoran ke-3 : 20-25 HST

Pengocoran ke-4 : Menjelang Fase Generatif.

Waktu Aplikasi : a.

b.

c.

d.

ATAU

Keterangan :

- Pengocoran dapat dicampurkan dengan pengocoran pupuk

- Untuk daerah endemik Layu Bakteri gunakan SEUDOFLOR dengan dosis 2 kali - Untuk daerah non endemik Layu Bakteri dapat digunakan BIOTRACOL

(13)

LAYU FUSARIUM &

BUSUK PANGKAL BATANG

(Fusarium oxysporum) Disebabkan oleh cendawan Fusarium sp, menyerang jaringan pengangkut air dan nutrisi tanaman (batang atau pangkal batang).

Kerusakan jaringan pengangkut menyebabkan tanaman menjadi lemas, menguning dan mati.

Tanaman layu pada siang hari, dimulai dari bagian bawah, sedangkan pada pagi hari segar kembali.

GEJALA KERUSAKAN :

BIOTRACOL atau PRIMADECO : 1 sachet (100 gram) dilarutkan ke dalam 1 L air, inkubasikan selama 12-24 jam.

PERSIAPAN LARUTAN :

ATAU

APLIKASI PENCEGAHAN

METODE APLIKASI No TAHAPAN

1

2 APLIKASI PENGENDALIAN

1 sachet BIOTRACOL atau PRIMADECO/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet BIOTRACOL atau PRIMADECO

Larutan BIOTRACOL atau PRIMADECO dicampurkan kedalam 360 liter air, larutan hasil pencampuran diaduk merata kemudian kocorkan/semprotkan dengan nozel terbuka pada sekitar tanah dan perakaran.

Larutan BIOTRACOL atau PRIMADECO dicampurkan kedalam 360 liter air, aduk merata kemudian kocorkan pada daerah sekitar perakaran dengan dosis 50-100 ml/tanaman di lahan yang mulai terlihat gejala.

Aplikasi dilakukan setiap 1-2 hari selama 2 kali berturut-turut.

KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet BIOTRACOL atau PRIMADECO/90 L KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet BIOTRACOL atau PRIMADECO

Keterangan :

- Tanaman Bawang : BIOTRACOL

- Tanaman Lainnya : BIOTRACOL atau PRIMADECO

Pengocoran ke-1 : Lubang tanam/ Bedengan tanaman (7 – 3 hari sebelum tanam) Pengocoran ke-2 : 7 HST

Pengocoran ke-3 : 20-25 HST

Pengocoran ke-4 : Menjelang Fase Generatif Waktu Aplikasi :

a.

b.

c.

d.

(14)

Disebabkan oleh cendawan Fusarium Oxysporum, menyebabkan busuk pada bagian daun maupun umbi.

Penyakit ini bisa berasal bibit atau media tanam yang telah terkontaminasi, oleh karena itu perlu pencegahan sejak awal.

Gejala awalnya ujung daun berubah menjadi berwarna kecoklatan, pangkal batang melintir.

Gejala serangan meluas sampai seluruh bagian tanaman, membusuk hingga gagal panen.

GEJALA KERUSAKAN :

PERSIAPAN LARUTAN :

BIOTRACOL : 1 sachet (100 gram) dilarutkan ke dalam 1 L air, diamkan selama 12-24 jam.

PAENAMAXI : 1 sachet (100 gram) dilarutkan ke dalam 1 L air, diamkan selama 12-24 jam.

PENGENDALIAN MOLER

(Fusarium oxysporum)

DAN

APLIKASI PENCEGAHAN

METODE APLIKASI

No TAHAPAN

1

2 APLIKASI SERANGAM TINGGI

Larutan BIOTRACOL dilarutkan hingga 360 L air, kocorkan/siramkan pada bedengan siap tanam dan perakaran tanaman setelah tanam hingga basah.

Waktu Aplikasi : 3 hari sebelum tanam, 3 HST, dan 9 HST.

Larutkan 360 g Fungisida sintetis (b.a Metalaksil) ke dalam 360 L air, tambahkan larutan BIOTRACOL aduk dan semprotkan merata di daerah sekitar perakaran.

Interval Aplikasi : 2 hari sekali selama 3 kali berturut-turut.

*Untuk pertanian organik : fungisida sintetis tidak dapat digunakan, digantikan dengan 1 g/L CuSO (Kupri Sulfat).

KONSENTRASI/DOSIS CARA APLIKASI

1 sachet BIOTRACOL/90 L

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 Sachet BIOTRACOL 1 sachet PAENAMAXI/90 L 1 g/L Fungisida Sintetis (b.a Metalaksil)

KEBUTUHAN PRODUK/

APLIKASI/HEKTAR : 4 sachet PAENAMAXI 360 g Fungisida Sintetis (b.a Metalaksil)

Referensi

Dokumen terkait