Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 253 Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone, (2) Prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 253 Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone, (3 ) Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 253 Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti sangat tertarik untuk mengkaji lebih mendalam tentang “Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 253 Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone”.
Rumusan Masalah
Bone, sebagian siswa mengaku puas dengan pembelajaran bahasa Indonesia dan sebagian siswa mengaku kurang puas dengan pembelajaran bahasa Indonesia. Tidak jarang siswa menganggap bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang sulit, bahkan ada siswa yang menganggap bahasa Indonesia adalah kegiatan belajar yang membosankan.
Tujuan Penelitian
Penelitian yang Relevan
“Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Inpres Parang Loe Kabupaten Gowa”. Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Inpres 3/77 Ujung Lamuru Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone.”
Minat Belajar
Berdasarkan kesimpulan di atas, minat belajar adalah suatu perasaan ketertarikan atau kecenderungan untuk melakukan suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan atau mengubah tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Menurut Pasaribu dan Simanjuntak, minat adalah suatu motif. yang menjadikan seseorang berhubungan dan aktif dengan mata pelajaran yang diminatinya. Minat belajar adalah selera atau minat siswa dalam belajar sehingga mendorong siswa dalam menguasai ilmu dan pengalaman, hal ini dapat ditunjukkan melalui partisipasi dan keaktifan dalam meraih ilmu dan pengalaman tersebut. (Sukardi 1988). Dalam kaitannya dengan belajar, Hansen (1995:1) menyatakan bahwa minat belajar siswa erat kaitannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep diri, atau identifikasi, faktor keturunan dan pengaruh luar dll.
Pembentukan Minat Belajar
Siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang diminatinya. Kecenderungan siswa untuk memilih atau mengikuti suatu mata pelajaran secara intensif dibandingkan mata pelajaran lainnya pada dasarnya dipengaruhi oleh minat siswa yang bersangkutan.
Prestasi Belajar
Mengenai prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar sebagai “hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajarnya”. Dengan kata lain prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar. Tingkat keberhasilan belajar tergantung pada seberapa baik siswa mengelola apa yang telah dipelajarinya.
Indikator internal dalam arti prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator tingkat produktivitas suatu lembaga pendidikan. Indikator eksternal dalam arti tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator tingkat keberhasilan siswa di masyarakat.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Selain prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga dapat menentukan perlu tidaknya dilakukan diagnosa, orientasi atau penempatan siswa. Belajar bahasa Indonesia sangat penting bagi siswa karena bahasa adalah salah satu keterampilan terpenting manusia yang memungkinkan mereka bersinar di atas makhluk lain yang diciptakan Tuhan di bumi. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting sebagai alat komunikasi yang digunakan seseorang dalam berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain, seperti di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah.
Berdasarkan orientasi pembelajaran bahasa Indonesia di atas, jelas bahwa keberadaan mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar sangat penting untuk meningkatkan kemampuan siswa sekolah dasar dalam mengetahui dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat siswa sekolah dasar baru berada pada tahap awal pengenalan bahasa Indonesia, dalam lingkup pendidikan formal, sehingga memungkinkan mereka dididik secara dini dan optimal sebagai bekal perkembangan bahasa di kemudian hari. usia.
Aspek Membaca
Oleh karena itu keterampilan komunikasi berbahasa meliputi komunikasi lisan dan tulisan, dalam pembelajaran diperlukan keseimbangan antara kompetensi berbahasa. Kemampuan membaca, mendengarkan, berbicara dan menulis merupakan alat yang ampuh untuk mendukung keterampilan berpikir dan belajar (Cox, 1999).
Aspek Berbicara
Aspek Menyimak
Aspek Menulis
Djamarah (2002:13) menyatakan bahwa “Belajar adalah serangkaian aktivitas fisik dan mental untuk mencapai perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu berinteraksi dengan lingkungannya mengenai kognitif, afektif dan psikomotorik”. Proses pembelajaran sangatlah kompleks, namun dapat juga dianalisis dan dijelaskan dalam bentuk prinsip atau asas pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran ditujukan pada upaya peningkatan potensi siswa secara menyeluruh, sehingga pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang berangkat dari kebutuhan internal siswa dalam belajar. prinsip pembelajaran dalam proses pembelajaran, yaitu:
Prinsip pembelajaran mengacu pada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar proses belajar siswa dapat terjadi sehingga proses belajar siswa dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip pembelajaran memberikan arahan tentang apa yang harus dilakukan guru agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Hubungan minat dan prestasi Belajar
Maka melihat beberapa pendapat diatas, minat dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik. Dimana siswa menunjukkan rasa senang dan mulai ingin belajar tanpa adanya pengaruh dari siapapun. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar seseorang dapat dilihat dari aktivitas belajarnya, rasa senangnya, dilihat dari frekuensi belajarnya.
Siswa yang berminat belajar akan merasa senang dan penuh perhatian dalam belajar, mereka akan aktif secara sukarela untuk ikut serta dalam proses pembelajaran. Siswa yang demikian tentunya akan menguasai mata pelajaran dengan baik sehingga prestasi belajarnya pun semakin meningkat.
Bahasa Indonesia
Keterampilan berbahasa lisan meliputi kemampuan berbicara dan mendengarkan, sedangkan keterampilan bahasa tulis meliputi kemampuan membaca dan menulis. Menurut Badan Standar Pendidikan Nasional (BSNP), standar isi bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: “Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik dan benar dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan, serta meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra bangsa Indonesia. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar antara lain agar siswa dapat menikmati karya sastra dan memanfaatkannya untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan hidup, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa.
Menurut Richards, Platt dan Weber dalam Solahuddin (2007) bahasa sering dikatakan mempunyai tiga fungsi utama yaitu: .. Fungsi deskriptif bahasa adalah menyampaikan informasi faktual 2) Ekspresif. Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa dengan belajar bahasa Indonesia, Anda dapat mengembangkan kepribadian, memperluas pandangan hidup, serta menambah pengetahuan dan keterampilan berbahasa, baik lisan maupun tulisan.
Kerangka Pikir
Fungsi ekspresif bahasa adalah menyampaikan informasi tentang pembaca itu sendiri, tentang perasaannya, kesenangannya, prasangkanya, dan pengalaman masa lalunya. 3) Secara sosial. Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator daya serap (kecerdasan) siswa dalam proses belajar mengajar. “Terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 253 Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone.”
Jenis Penelitian
Variabel dan Desain Penelitian
Rancangan hubungan menggambarkan hubungan antara Minat Belajar (Variabel X) dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia (Variabel Y). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SDN 253 Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone. Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan guru kepada seluruh siswa kelas IV SDN 253 Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone pada semester II (lurus) Tahun Pelajaran 2015/2016. tahun.
Prestasi belajar siswa yang bersangkutan adalah hasil atau angka belajar yang menunjukkan tingkat penguasaan atau prestasi belajar bahasa Indonesia, berdasarkan nilai rapor ujian semester siswa yang bersangkutan.
Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi prestasi belajar bahasa Indonesia dan angket minat belajar siswa. Dalam penelitian ini dokumentasi merupakan teknik penunjang untuk memperoleh informasi tentang data dan nilai yang dicapai siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang dikumpulkan dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Angket ini digunakan untuk memperoleh skor variabel minat belajar siswa pada kelas bahasa Indonesia.
Cara mengukur minat belajar siswa adalah skala penilaian model Likert dalam Abdul Haling dengan 5 pilihan jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, tidak yakin, tidak setuju, sangat tidak setuju. Contoh pertanyaan yang akan ditanyakan kepada siswa adalah Saya tertarik belajar bahasa Indonesia.
Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data variabel prestasi belajar bahasa Indonesia dengan cara mendokumentasikan atau mengumpulkan data dari raport siswa dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Dokumentasi Dalam penelitian ini dokumentasi merupakan teknik pendukung untuk memperoleh informasi tentang data dan nilai yang dicapai siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia, diambil dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia.
Teknik Analisis Data
Pedoman Pemberian Interprestasi Koefisien Korelasi
Variabel minat belajar bahasa Indonesia
Di bawah ini penulis akan menyajikan tabel sebaran hasil minat belajar dari pembagian angket tentang minat belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV di SDN 253 Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone. Namun secara umum berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa berada pada kategori tinggi, hal ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama proses penelitian.
Variabel Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Korelasi Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Nilai rtabel yang digunakan sebagai pembanding diketahui dengan mencari nilai yang berada pada taraf signifikansi 5% N=30. Dari hasil tersebut terlihat rhitung lebih besar dari rtabel atau dapat digambarkan pada taraf signifikan gt; 0,361). Hal ini membuktikan bahwa nilai analisis data lebih besar dari nilai rtabel, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima dan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam belajar bahasa Indonesia.
Pembahasan
Nilai rtabel yang digunakan sebagai pembanding diketahui dengan mencari nilai yang berada pada taraf signifikansi 1% N=30. Dengan mendapatkan nilai df yaitu df dapat dilihat pada tabel nilai product moment “r” (Lampiran 6), pada tabel tersebut tingkat signifikansinya adalah 5%. Selanjutnya untuk melihat interpretasi angka indeks korelasi product moment secara sederhana dapat dilihat pada Tabel 4.8 yaitu pada
Berdasarkan angka yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara minat dan kinerja dalam belajar bahasa Indonesia. Berdasarkan nilai n pada tabel tingkat signifikan dan tingkat signifikan nilai product moment (tabel standar nilai product moment terlampir), maka hasil penelitian ini diterima signifikansi 5% dan 1%. tingkat.
Saran
Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 253 Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone ditunjukkan dari hasil penelitian dengan perolehan skor 99,6. Terdapat hubungan positif antara minat dan prestasi belajar bahasa Indonesia yang ditunjukkan dari hasil perhitungan koefisien korelasi (r) yaitu sebesar 0,531. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel lain yang mempengaruhi prestasi belajar bahasa Indonesia, seperti lingkungan belajar, ruang belajar, gaya belajar, dll.
Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Inpres 3/77 Ujung Lamuru Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone. Com/Artikel/Artikel - Faktor Pendidikan Mempengaruhi Kinerja Pembelajaran (diakses 29 April 2016) Tim Persiapan FKIP Unismuh Makassar.
Petunjuk Pengisian Angket
Pembagian Angket Penelitian kepada Siswa Kelas IV
Menjelaskan Cara Mengerjakan Angket Penelitian
Mengawasi Siswa Kelas IV Mengerjakan Angket Penelitian
Siswa Mengerjakan Angket Penelitian