• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA MALARIA DI RSUD M.ZEIN PAINAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA MALARIA DI RSUD M.ZEIN PAINAN "

Copied!
43
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Masalah

Manfaat Masalah

TINJAUAN PUSTAKA

  • Leukosit
    • Defenisi Leukosit
    • Fungsi Leukosit
    • Histologi
    • Pembentukan Leukosit
    • Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
  • Malaria
    • Defenisi Malaria
    • Klasifikasi Penyakit Malaria
    • Patofisiologi
    • Gejala Klinis
    • Cara Penularan
    • Pemeriksaan Penunjang
  • Hubungan Jumlah Leukosit Dengan Malaria
  • Mekanisme Pengambilan Data

Leukosit adalah bagian dari darah yang berwarna putih dan merupakan unit sistem pertahanan tubuh yang bergerak melawan infeksi yang terdiri dari granular dan agranular. Dalam darah manusia rata-rata terdapat jumlah sel leukosit/mm3, jika jumlahnya lebih dari 11.000 disebut leukositosis, jika kurang dari 4.000 disebut leukopenia. Dilihat di bawah mikroskop cahaya, sel darah putih memiliki butiran spesifik (granulosit), yang dalam keadaan hidup berbentuk tetesan semi-cair, dalam sitoplasma mereka memiliki nukleus yang bentuknya bervariasi.

Penghitungan jumlah leukosit dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara manual dan mekanis (elektronik).Penghitungan jumlah leukosit baik secara manual maupun mekanis memiliki kelebihan dan kekurangan. Malaria jenis ini disebabkan oleh Plasmodium vivax yang kemudian disebut dengan malaria tertiana yang gejalanya berupa demam yang datang setiap saat. Malaria banyak terjadi di Indonesia, menyerupai malaria vivax, sembuh sendiri dan jarang kambuh.

Masa inkubasi malaria sekitar 18 hari, bisa sampai 10 hari, serangan demam biasanya terjadi setiap 4 hari sekali atau setiap 72 jam sekali. Malaria biasanya asimtomatis, biasanya ditemukan di laboratorium, parasit malaria banyak ditemukan pada sel darah merah (Sudigdo, 2011). Agen penyebab malaria ini adalah Plasmodium falciparum, masa inkubasi 9-14 hari, gejala awal sakit kepala, nyeri, tangan dan kaki dingin dan nyeri punggung bawah, mual dan muntah, diare juga dapat terjadi.

Pada Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale, sporozoit membentuk hipnozoid di hati yang dapat menyebabkan kekambuhan dan kekambuhan jangka panjang. Penderita malaria akan mengalami demam pertama yang didahului dengan masa inkubasi bervariasi antara 9-30 hari tergantung spesies parasitnya, yang terpendek pada Plasmodium falciparum dan yang terpanjang pada Plasmodium malariae. Masa tidak panas berlangsung 12 jam untuk Plasmodium falciparum, 36 jam untuk Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale, 60 jam untuk Plasmodium malariae (Achmadi, 2008).

Penghancuran eritrosit yang mengandung parasit dan non-parasit terjadi di limpa (faktor autoimun berperan). Sel darah putih ini membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Hasil kajian jumlah leukosit secara spesifik dapat menggambarkan terjadinya dan proses penyakit dalam tubuh terutama penyakit infeksi (Leowattana W, 2010).

Kemudian bersihkan ujung jari dengan bola kapas kering, dan pasien harus memegang bola kapas kering dengan ibu jari. Kemudian tusuk ujung jari Anda dengan bunyi klik otomatis, seka darah pertama yang keluar dengan bola kapas kering, lalu tempatkan darah kedua yang keluar pada kaca objek.

Tabel 1. Inkubasi, Priode Prepaten, Priode Demam, dan gejala klinis pada  Plasmodium
Tabel 1. Inkubasi, Priode Prepaten, Priode Demam, dan gejala klinis pada Plasmodium

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
    • Waktu
    • Tempat
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Persiapan Penelitian
    • Persiapan Alat
    • Persiapan Bahan
  • Interprestasi Hasil
  • Pengolahan dan Analisa Data

Data hasil pemeriksaan jumlah leukosit pada penderita malaria diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel serta dianalisis menggunakan uji frekuensi statistik dengan rumus sebagai berikut. Hasil pemeriksaan leukosit pada pasien malaria di Rumah Sakit M.Zein Painan tahun 2019 sebanyak 20 subjek, hasilnya seperti pada tabel di bawah ini. Distribusi hasil pemeriksaan jumlah leukosit pada pasien malaria bulan April - Mei di RS M.Zein Painan tahun 2019.

Distribusi hasil pemeriksaan hitung leukosit pada penderita malaria berdasarkan umur dan jenis kelamin di RS M.Zein Painan. Pada usia 9-20 tahun jumlah leukosit yang rendah pada wanita adalah 1 orang dengan persentase 5% dan pada laki-laki tidak ada, dan jumlah leukosit yang normal pada wanita adalah 2 orang dengan persentase 20% dan pada pria ada 1 orang dengan persentase 5% dan jumlah leukosit yang tinggi adalah 5% pada wanita. Pada usia 21-35 tahun jumlah leukosit tidak rendah dan jumlah leukosit normal pada wanita adalah 2 orang dengan persentase 10% dan pada pria ada 4 orang dengan persentase 20%.

Pada usia 36 – 47 tahun jumlah leukosit rendah pada wanita tidak ada dan pada pria ada 1 orang dengan persentase 5% dan jumlah leukosit normal pada wanita adalah 1 orang dengan persentase 5% dan pada pria tidak ada, dan jumlah leukosit tinggi pada wanita adalah 3 orang dengan persentase 15% dan pada pria tidak ada. Dari hasil tabel diketahui bahwa hasil pemeriksaan jumlah leukosit pada penderita malaria yang dilakukan pada bulan Mei 2019 sebanyak 20 penderita malaria, 2 penderita malaria memiliki kadar leukosit kurang dari 5.000 sel/mm³ dengan persentase 10%, 11 penderita malaria dengan persentase sel normal/5%mm3 dan ³persentase penderita malaria dan ³persentase penderita malaria. jumlah leukosit yang tinggi yaitu 10.000 sel/mm³ dengan persentase 35%, diduga pasien malaria dengan jumlah leukosit yang tinggi disebabkan adanya infeksi pada tubuh pasien, baik karena infeksi bakteri, virus maupun parasit. Faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah leukosit menunjukkan adanya peningkatan produksi sel darah putih untuk melawan infeksi pada tubuh, gangguan pada sistem imun, akibat reaksi obat yang menyebabkan peningkatan produksi sel darah putih bahkan penyakit sumsum tulang dapat menyebabkan leukosit meningkat secara tidak normal.

Faktor penyebab penurunan jumlah leukosit antara lain: kelainan bawaan yang menyebabkan penurunan fungsi sumsum tulang, infeksi virus atau parasit yang cukup parah mempengaruhi jumlah leukosit, penyakit autoimun yang merusak leukosit, penggunaan obat-obatan tertentu, kanker dan kemoterapi. Kepadatan parasit malaria ditentukan dengan menghitung jumlah parasit per 200 leukosit pada apusan darah kental. Hasil penelitian yang telah didapatkan adalah gambaran hasil pemeriksaan jumlah leukosit pada pasien malaria di RS M.Zein Painan tahun 2019 sebanyak 20 sampel yang dilakukan pada bulan Mei 2019, dapat dirangkum hasilnya sebagai berikut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembahasan

Dan tetap melakukan pemeriksaan jumlah sel darah putih agar pasien mengetahui dan memahami jenis sel darah putih apa saja yang meningkat atau menurun.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1. Inkubasi, Priode Prepaten, Priode Demam, dan gejala klinis pada  Plasmodium
Tabel  2.  Distribusi  Hasil  Pemeriksaan  Jumlah  leukosit  pada  Penderita  Malaria  pada  bulan  April  -  Mei  di  RSUD  M.Zein  Painan  tahun  2019
Table  3.  Distribusi  Hasil  Pemeriksaan  Jumlah  Leukosit  pada  Penderita  Malaria  Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Di RSUD M.Zein  Painan

Referensi

Dokumen terkait

aureus was observed among those applied with Amoxicillin M= 52mm, followed by those applied with balloon vine fruit extract M=44mm Both leaf extract M=31m m and the combined leaf and