PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
2 orang bapak/ibu datang ke Posyanda lansia untuk diberikan edukasi tentang kesehatan oleh dokter, bidan (tenaga medis). Motivasi responden dalam menggunakan pelayanan kesehatan di Posyand lansia di Puskesmas Pintu Padang berada pada kategori cukup (44,6%). 4 Anda datang ke posyandu lansia karena anda dapat mengikuti senam lansia bersama teman-teman seusia anda.
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Motivasi
Motivasi adalah upaya sadar untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak untuk melakukan tindakan melakukan sesuatu guna mencapai hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2003). Motivasi juga menunjukkan dorongan dan upaya untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Swanburg (2002), motivasi adalah suatu konsep yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu dan untuk menggambarkan respons intrinsik yang mempengaruhi perilaku manusia.
Proses Terjadinya Motivasi
Respon intrinsik disebut juga dengan motif (drives), yang mengarahkan perilaku untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan untuk mencapai tujuan. Proses motivasi yang berkelanjutan dimulai ketika seseorang secara sadar atau tidak sadar menyadari adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kemudian berupaya menciptakan tujuan yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Ketika seseorang mempunyai pengalaman yang mendorongnya melakukan tindakan tertentu untuk memuaskan suatu kebutuhan, maka akan tercapai suatu proses pemahaman bahwa tindakan tertentu dapat membantu mencapai suatu tujuan.
Tujuan Motivasi
Teori Motivasi
Faktor intrinsik responden dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di Posyandu lansia di Puskesmas Pintu Padang termasuk dalam kategori cukup (35,7). Faktor ekstrinsik: Motivasi responden dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan pada Posyandu Lanjut Usia di Puskesmas Pintu Padang termasuk dalam kategori kurang baik (50%). 2 Anda datang ke posyandu lansia karena Anda sadar akan pentingnya posyandu lansia bagi Anda.
1 Bapak/Ibu datang ke posyandu lansia karena rumahnya dekat dengan posyandu lansia.
Jenis-jenis Mottivasi
Fungsi Motivasi dan Unsur-unsur Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan manusia yang dinamis dan kemunculannya memerlukan rangsangan baik dari dalam maupun luar.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Lansia
Pengertian Lansia
Tidak ada istilah baku untuk lansia, orang mempunyai nama yang berbeda-beda. Ada yang menyebut mereka lanjut usia (elder), ada pula yang menyebut senior (glamour), lanjut usia (usila), bahkan di Inggris ada yang menyebut mereka senior. 13 Tahun 1998 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Klasifikasi Lansia
Karakteristik Lansia
Tipe Lansia
Kaya akan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mempunyai kehidupan yang sibuk, ramah, rendah hati, sederhana, murah hati, memenuhi undangan dan menjadi teladan. Mengganti aktivitas yang hilang dengan aktivitas baru, selektif dalam mencari pekerjaan, bersosialisasi dengan teman dan memenuhi undangan.
Pembinaan Kesehatan Lansia
Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
Berkurangnya elastisitas/fleksibilitas otot pernapasan dan paru-paru dapat menyebabkan sesak napas, kelelahan, dan batuk. Para lansia harus mewaspadai penurunan fungsi ginjal, melemahnya saluran kemih, dan berkurangnya fungsi kandung kemih, yang menyebabkan sering buang air kecil atau keluarnya darah pada urin dan terkadang buang air kecil tidak terkendali. Saya. Berbagai keluhan pola tidur yang terganggu pada lansia umumnya membuat sulit tidur, kurang tidur dan mudah terbangun, tidur mengalami mimpi buruk jika dibangunkan, sulit tidur, terbangun dini hari, lesu setelah bangun pagi 2) Rambut beruban.
Seiring bertambahnya usia, sel pigmen pada folikel rambut akan mati secara bertahap. Jika pigmen seluler pada rambut sedikit, maka setiap helai rambut tidak lagi banyak mengandung pigmen dan warna rambut berubah menjadi abu-abu/putih. Kulit mengalami perubahan akibat hilangnya jaringan lemak subkutan, sehingga menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya, sehingga kulit menjadi keriput.
Jalan sehat/olahraga ringan berbasis keterampilan minimal 3 kali seminggu sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran lansia. Pemeriksaan fisik secara rutin bermanfaat dalam mencegah penyakit dan menemukan tanda-tanda awal penyakit, terutama pada lansia. Hal-hal yang harus dilakukan lansia untuk menjaga kesehatan dan kebugaran Pastikan lansia makan, minum dan istirahat secara teratur.
Perubahan psikologis pada lansia antara lain ingatan jangka pendek, frustasi, kesepian, takut kehilangan kebebasan, takut menghadapi kematian, perubahan keinginan, depresi dan kecemasan.
Posyandu Lansia
- Defenisi Posyandu Lansia
- Tujuan Posyandu Lansia
- Sasaran Posyandu Lansia
- Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
- Pelaksana Posyandu Lansia
Posyandu lansia dibina oleh kader-kader terpilih yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan di tingkat desa hingga kecamatan. Posyandu lanjut usia merupakan pengembangan kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lanjut usia yang dilaksanakan melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta lanjut usia, keluarga, tokoh masyarakat setempat, dan organisasi sosial dalam pelaksanaannya. Posyandu lanjut usia bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup untuk mencapai hari tua yang bahagia dan bermanfaat dalam keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata sosial.
Bagi lansia sendiri, kesadaran akan pentingnya diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas tetap mandiri dan efisien selama mungkin. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan lansia. Mendekatkan layanan, meningkatkan peran sektor publik dan swasta dalam layanan kesehatan, dan meningkatkan komunikasi antar lansia.
Pelayanan yang diberikan di posyandu bagi lansia bergantung pada mekanisme pelayanan kesehatan dan kebijakan yang ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan kabupaten atau kota. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia dengan sistem 5 meja, ada pula yang hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja, ada pula yang hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja.
Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Defenisi Operasional
Instrumen Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Puskesmas
- Jadwal Pelaksanaan Posyandu Lansia
Lansia datang ke Posyandu Lansia dan mengikuti senam senior bersama instruktur dari Puskesmas Pintu Padang yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani lansia.
Analisis Univariat
4 Bapak/Ibu datang ke posyandu lansia dengan harapan dapat meningkatkan kebugarannya setelah mengikuti senam lansia bersama teman seusianya.
PEMBAHASAN
Motivasi Lansia
Hal ini terlihat dari tingkat kehadiran lansia yang masih rendah dan belum mencapai target standar minimal 70%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi lansia dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di Posyandu lansia di Puskesmas Rantang masih perlu ditingkatkan agar motivasi lansia memanfaatkan pelayanan kesehatan di Posyandu bagi lansia lansia di Puskesmas Pintu Padang, dan selain itu masih terdapat 35,7% lansia yang motivasinya kurang. . Masih banyaknya kunjungan lansia ke posyandu yang belum optimal mencerminkan partisipasi masyarakat dalam datang ke posyandu lansia masih perlu ditingkatkan terus menerus, hal ini merupakan gambaran kinerja pihak-pihak terkait yang belum maksimal. optimal. .
Motivasi lansia dalam memanfaatkan Posyandu lansia merupakan suatu dorongan yang ada pada diri lansia sehingga menimbulkan, mengarahkan dan mengatur perilakunya. Hal ini terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan lansia yaitu meningkatkan derajat kesehatannya. Kemunculan motivasi ini sangat beragam bentuknya dan bergantung pada proses sosialisasi yang dilakukan responden, jika proses sosialisasinya baik maka akan mengarahkan responden pada perilaku yang baik, terbukti dengan adanya lansia yang datang pada survei. posyandu.
Hal ini juga didukung oleh pendapat Feldmen (2003, dalam buku Notoadmodjo, 2005) yang menjelaskan bahwa motivasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Dengan mengunjungi posyandu, lansia secara sadar atau tidak sadar berperilaku untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kebutuhannya. Begitu pula jika dilihat dari faktor eksternal, berdasarkan hasil Tabel 4.14 penelitian ini menunjukkan bahwa kategori jawaban responden berdasarkan faktor eksternal motivasi lansia dalam menggunakan pelayanan kesehatan di Posyand Lansia di Pintu Puskesmas Padang masuk kategori miskin (50%).
Kurangnya faktor eksternal ini bermula dari kurangnya dorongan dari keluarga dalam hal memberikan informasi mengenai Posyandu lansia, kondisi lingkungan lansia, dalam hal ini peran Kepling yang kurang proaktif dalam mengajak warga lanjut usia untuk datang. datang ke Posyandu lansia.
Faktor Intrinsik
- Kebutuhan
- Harapan
- Minat
Berdasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa motivasi lansia didasarkan pada kebutuhan sebagian besar lansia yang datang ke Posyandu Lansia karena lansia membutuhkan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan (98,2%). Selama ini kegiatan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan menjadi fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh Posyandu Lansia Puskesmas Pintu Padang. Oleh karena itu, para lansia beranggapan bahwa kebutuhannya terhadap Posyandu lansia hanya identik dengan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan.
Bodioro (2002), mengatakan bahwa Posyandu lansia dalam melaksanakan pelayanan terhadap lansia hendaknya benar-benar memperhatikan enam dimensi hidup sehat bagi lansia. Kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Puskesmas Pintu Padang masih sedikit, hal ini dikarenakan lansia masih menganggap kebutuhan lansia masih terfokus pada pengobatan dan pemeriksaan kesehatan, padahal masih banyak hal lainnya. yang harus mereka butuhkan dan lansia mana yang ada di Posyandu Lanjut Usia. Sehingga hal inilah yang berdampak pada rendahnya motivasi lansia untuk datang ke pelayanan kesehatan di Posyandu Lanjut Usia Puskesmas Pintu Padang.
Dari seluruh harapan lansia yang datang ke Posyandu Lanjut Usia, harapan lansia yang paling umum dalam memanfaatkan Posyandu Lanjut Usia adalah lansia datang ke Posyandu Lanjut Usia di Puskesmas Rantang dengan harapan agar segera sembuh. . karena keluhan penyakitnya (92,9%). Harapan masyarakat lanjut usia terhadap adanya pelayanan kesehatan di Posyandu Lanjut Usia masih seadanya, hal ini terlihat dari jawaban sebagian besar responden yang mengatakan bahwa dengan datang ke pelayanan kesehatan di Posyandu Lanjut Usia diharapkan lansia dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya ( 92,9%). Meskipun animo responden sebenarnya sangat baik, namun belum sepenuhnya terbukti mampu mengajak lansia datang ke Posyanda Lansia Puskesmas Pintu Padang.
Untuk itu diperlukan dorongan dari luar responden agar dapat mendorong lansia untuk datang ke Posyandu Lanjut Usia.
Faktor Ekstrinsik
- Dorongan Keluarga
- Lingkungan
- Imbalan
Mendorong keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam mendorong minat atau kemauan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Lansia akan termotivasi untuk datang ke Posyandu Lansia karena ada keluarga yang mengingatkan untuk datang ke Posyandu Lansia, ada keluarga yang ingin mengantarkan lansia ke Posyandu Lansia dan lain sebagainya. Namun faktanya jumlah kunjungan lansia ke Posyandu Lanjut Usia masih rendah bahkan belum mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu 70%.
Sehingga dorongan keluarga yang sudah cukup baik ini belum mampu mendorong lansia untuk datang ke Posyandu Sesepuh. Dari tabel 4.16 diketahui bahwa faktor eksternal dari lingkungan sekitar menunjukkan bahwa yang menjadi motivasi lansia datang ke Posyandu lansia adalah karena jarak rumah lansia yang dekat dengan Posyandu lansia (71,4%). Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan Kepling untuk mendorong warga lanjut usia agar datang ke Posyandu Lansia.
Imbalan merupakan sesuatu yang didapat lansia dengan datang ke Posyand Lansia, karena bisa mendapatkan pengobatan dan pelayanan kesehatan gratis. Kami berharap pihak Puskesmas meningkatkan sosialisasi terhadap Posyandu Lansia agar para Lansia termotivasi untuk datang ke Posyandu Lansia. Kami berharap para petugas posyandu senior dapat memberikan informasi tentang pentingnya manfaat bagi lansia yang datang ke posyandu senior, sehingga lansia semakin termotivasi untuk memanfaatkan posyandu senior.
5 Bapak/Ibu berharap posyandu lansia dapat meningkatkan kesejahteraan lansia melalui kegiatan posyandu lansia mandiri di masyarakat. 3 Kepala desa menggerakkan masyarakat untuk mengundang ayah/ibu untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia. 4 Masyarakat di lingkungan tempat tinggal anda memberikan informasi setiap kali dilakukan kegiatan di posyandu lansia.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran