• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

N/A
N/A
francisco xavier

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan laporan data PKP Puskesmas panggungrejo tahun 2021, ditemukan beberapa masalah yang masih dihadapi oleh Puskesmas panggungrejo kabupaten Blitar.

NO KEGIATAN TARGET CAPAIAN KESEJANGAN MASALAH

1

Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan

penjaringan kesehatan

100% 54.1% 45.9% Masih Adanya 45.9% Sekolah Setingkat SD/MI/SDLB yang belum

Melaksanakan Pemeriksaan Penjaringan Kesehatan Untuk Memenuhi Target 2 Pelayanan kesehatan remaja 100% 64.6% 35.4% Masih Adanya 35.4% Belum Mendapat Sosialisasi Di Masyarakat Tentang

Pentingnya Masalah Pelayanan Kesehatan Remaja Untuk Memenuhi Target 3 Pelayanan kesehatan usia produktif 100% 40.28% 59.72%

Masih Adanya 59,72% Usia Produktif Yang Ada Diwilayah Puskesmas Belum Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar Dalam Bentuk Edukasi Dan Skriningdiwilayah Kerjanya Dalam Kurun Waktu Satu Tahun.

4 Deteksi dini faktor risiko PTM usia

≥15 tahun 80% 40.28% 39.72% Masih Adanya 39.72% Deteksi Dini Risiko Penyakit Tidak Menular Yang

Belum Mencapai Target 5

PAUD dan TK yang mendapat penyuluhan terkait kesehatan gigi dan mulut

50% 4% 46% Masih Adanya 46% PAUD Dan TK Yang Belum Mendapat Penyuluhan Terkait Kesehatan Gigi Dan Mulut

6 Kunjungan ke Posyandu terkait

kesehatan gigi dan mulut 30% 0% 30% Masih Adanya 30% Kunjungan Ke Posyandu Terkait Kesehatan Gigi Dan Mulut Belum Mencapai Target

7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut

(usia ≥60 tahun 100% 65% 35% Masih Adanya 35% Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut(Usia ≥60 Tahun) Yang Belum Mencapai Target

8 Pelayanan kesehatan pada Pra usia

lanjut (45-59 tahun) 100% 72.5% 27.5% Masih Adanya 27.5% Pelayanan Kesehatan Pada Pra Usia Lanjut (45-59 Tahun) Yang Belum Mencakup Target

9

pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus (Standar pelayanan minimal ke 9)

100% 2,8% 2,8% Masih Adanya 2,8% Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus Yang Belum Memenuhi Target

(2)

4.2 Pemilihan Prioritas Masalah

Dalam penelitian ini untuk memilih prioritas masalah menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Metode USG merupakan cara untuk menetap menentukan prioritas dengan memperhatikan : - Urgensi, waktu untuk menyelesaika nmasalah tersebut (mendesak/ tidak)

- Keseriusan, masalah ini akan berdampak produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.

- Berkembangnya masalah sehingga sulit dicegah. Adapun langkah-langkah sebagai berikut : - Penyusunan dafta rmasalah - Mengklarifikasi masalah dan menjelaskan masalah yang ditemukakan. - Memban dingkan frekuensi kemunculan masalah setelah dibandingkan. Ada pun hasil perbandingan masalah berdasarkan Urgency, Seriousness, dan Growth dan perhitungan frekuensike munculan

masalah setelah dibandingkan sebagaimana

terlihat pada tabel berikut.

NO MASALAH U S G TOTAL RANGKIN

G

1 Ibu hamil yang diperiksa HIV 2 1 2 4 10

2 Pelayanan kesehatan balita (0-59 bulan) 2 3 1 6 9

3 Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan

pemeriksaan penjaringan kesehatan 2 1 4 8 8

4 Pelayanan kesehatan remaja 3 2 2 12 6

5 Pelayanan kesehatan usia produktif 3 3 1 9 7

6 Deteksi dini faktor risiko PTM usia ≥15 tahun 3 3 2 18 4

7 PAUD dan TK yang mendapat penyuluhan terkait

kesehatan gigi dan mulut 2 2 4 16 5

8 Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi dan mulut 3 2 4 24 3

9 Pelayanan kesehatan pada Pra usia lanjut (45-59 tahun) 4 3 3 36 2

10 pelayanan kesehatan penderita diabetes 2 3 3 18 4

11 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia ≥60 tahun) 3 4 5 60 1

(3)

Masih adanya 35 % dari target percapaian 100%

yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan pada usia lansia (usia ≥60 tahun)

di UPT puskesmas Panggungrejo

MANUSIA METODE

kurang penyuluhan tentang kualitas kehidupan lansia

melalui pelayanan

kesehatan posyandu lansia

Kesehatan yang Promosi belum tercapai

dengan baik akibat pandem covid19

Posyandu lansia belum aktif maksimal

Media promkes kurang menarik

kurang tenaga medis dipuskesmas

tenaga kesehatan puskesmas

terkendala jadwal padat

penyuluhan di posyandu kurang

media promkes

(4)

Keterangan :

USG dilakukan oleh : P1 : ………Selaku Pembimbing Lapangan Puskesmas panggungrejo P2 : Ibu Endang, Selaku Pemegang Program posyandu lansia P3 : Drg. Yosua Nugroho Selaku Pembimbing Operasional Puskesmas panggungrejo

Keterangan skor USG 5 = Sanggat Besar 4 = Besar

3 = Sedang 2 = Kecil 1= Sangat Kecil Kesimpulan:

Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah dengan metode USG diatas maka dapat disimpulkan bawah prioritas masalah uapaya peningkatkan Kualitas Hidup Lansia Melalui Pelayanan Kesehatan Posyandu Lansia

LINGKUNGAN SARANA DANA

Kurangnya pengetahuan keluarga

serta masyarakat tentang kualitas hidup

lansia kurangnya dana untuk meningkatkan kualitas

hidup dimasa tua puskesmas kurang

dana untuk melakukan promosi kesehatan

pada posyandu lansi Kurangnya

media promkes (poster,leaflet)

Kurangnya Penyuluhan

dengan Metode audiovisual

lanjut usia yang tidak terdaftar sebagai peserta

BPJS

(5)

4.3 Penentuan Penyebab Masalah

Penyebab Masalah Dari prioritas masalah tersebut, maka dilakukan brainstorming oleh pengelola program Puskesmas untuk mencari penyebab masalah. Selanjutnya dipetakan dengan menggunakan diagram Fishbone diagram. Hasil pemetaan penyebab masalah dengan menggunakan diagram Fishbone seperti gambar dibawah ini:

Masih adanya 35 % dari target percapaian

100% yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan pada usia lansia (usia

≥60 tahun) di UPT puskesmas Panggungrejo

MANUSIA METODE

LINGKUNGAN SARANA DANA

Kurangnya pengetahuan keluarga

serta masyarakat tentang kualitas hidup

lansia kurangnya dana untuk meningkatkan kualitas

hidup dimasa tua puskesmas kurang dana

untuk melakukan promosi kesehatan pada posyandu

lansi

kurang pengetahuan mengenai pemeriksaaan Kesehatan berkala

melalui posyandu lansia

Kurangnya media promkes (poster,leaflet)

Promosi Kesehatan yang

belum tercapai dengan baik akibat pandem

covid19 Posyandu lansia belum aktif

maksimal

Media promkes kurang menarik

Kurangnya Penyuluhan dengan Metode audiovisual

fasilitas transportasi terbatas seinhgga menyulitkan petugas puskesmas untuk

pelayanan pada lansia Kurang dukungan keluarga

tenaga kesehatan puskesmas

terkendala jadwal padat

penyuluhan di posyandu kurang media

promkes

lanjut usia yang tidak terdaftar sebagai peserta

BPJS letak Geografis jauh dari pusat

pelayanan kesehatan masyarakat

(6)

3.4 Prioritas Penyebab Masalah

Dari akar penyebab masalah pada diagram fishbone, maka selanjutnya dicari penyebab yang paling mungkin dengan menggunakan metode CARL ini dilakukan Bersama dengan kesepakatan pegawai Puskesmas Panggungrejo. Hasil CARL sebagaimana table berikut :

Dari berbagai penyebab masalah tersebut, ditentukan prioritas penyebab masalah dengan metode CARL

NO Alternatif pemecahan masalah Capability Accessibility Readiness Leverage Skor Total CARL Ranking

Penyuluhan dengan media ceramah di posyandu lansia 4 4 4 4x4x4 64 1

Membuat poster untuk meningkatkan pengtehauan lansia tentang pentingnya pemeriksaan Kesehatan berkala melalui

posyandu lania 3 3 4 3x3x4 36 2

Mengadakan penyuluhan dengan menggunakan media

promosi berupa brosure dan video animasi 3 2 4 3x2x4 24 3

(7)

4.4 Alternatif Pemecahan Masalah

Dari prioritas penyebab masalah diatas, maka ditetapkan pemecahan masalah dengan melakukan brainstorming oleh petugas Puskesmas. Hasil brainstorming diperoleh alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

1. Melakukan penyuluhan pada lansia untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan Kesehatan berkala melalaui posyandu lansia dengan menggunakan media ceramah dan quisioner.

2. Menggerakkan kelompok masyarakat untuk memeriksakan diri secara rutin 4.5 Pemecahan Masalah Terpilih Menggunakan CARL Score

Dari beberapa alternatif pemecahan masalah yang diajukan, dipilih salah satu sebagai pemecahan masalah terpilih dengan menggunakan metode capability, accessibility, readiness, and leverage (CARL). Kriteria CARL tersebut mempunyai arti:

a. Capability, ketersediaan sumber daya (dana, sarana, dan peralatan).

b. Accessibility, kemudahan masalah yang ada mudah diatasi atau tidak. Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan.

c. Readiness, kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi.

d. Leverage, seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas

(8)

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN

TARGET SASARA

N

PENANGGUNG JAWAB

KEBUTUHA N SUMBER

DAYA

MITRA KERJA

PELAKSANA AN

KEBUTUHA N ANGGARA

N

INDIKATOR KINERJA

SUMBER PEMBIAY

AAN

1.

Melakukan penyuluhan pada lansia untuk meningkatkan pengetahuan lansia mengenai pemeriksaan Kesehatan berkala melalaui posyandu lansia dengan menggunakan media ceramah dan quisioner.

pengetahuan lansia mengenai pemeriksaan Kesehatan berkala melalaui posyandu lansia dengan menggunakan media

ceramah dan quisioner.

Warga desa kaligambir

Warga yang sudah

masuk kategori lanjut usia

(Lansia)

Puskesmas Panggungrejo

bidan desa dan Kader posyandu lansia

Bidan Desa dan

Kader posyandu

lansia

21 Januari 2023 _

Meningkatnya pengetahuan masyarakat terutama lansia mengenai pemeriksaan Kesehatan berkala melalui posyandu lansia

_

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Ancangan panliten kang ditetapake sajrone panliten iki yoiku panliten tindakan kelas ( PTK). Asile panliten bisa diwedarake minangka wujud.. tanggung jawab ilmiah

Sedangkan berat umbi per plot perlakuan secara interaksi yang terendah terdapat pada perlakuan D0K0 (55,52 gram), diasumsikan bahwa D0K0 merupakan kontrol atau

Di Indonesia, pengertian tax haven secara resmi tertuang dalam UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Di Pasal 18 ayat 3c dikatakan bahwa tax haven adalah

Salinan Akte Pendirian Perusahaan yang telah disahkan Menkumham bagi yang berbadan hukum untuk PT (untuk pengajuan Baru lampirkan menkumham asli dan foto copy rangkap 5)

Bagi Peneliti Lain, yang mempunyai minat yang sama terhadap perkembangan siswa, terutama mengenai asertifitas dapat melakukan penelitian mengenai hal ini dengan sampel yang

Luas tanah yang digali dapat diperoleh dari perkalian antara beda tinggi dengan lebar daerah manfaat jalan, ditambah dengan luasan galian untuk membuat

Pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran simulasi digital saat ini berupa RPP dan Silabus, bahan ajar atau media pembelajaran konvensional berupa modul dan media

Tradeway ) dapat diketahui bahwa Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan Bank DKI Cabang Walikota Jakarta Barat dalam hal penyaluran dana KUR sudah cukup memadai walaupun