• Tidak ada hasil yang ditemukan

gambaran pemberian imunisasi hepatitis b0 pada bayi baru

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "gambaran pemberian imunisasi hepatitis b0 pada bayi baru"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

Dengan judul Keterangan Pelaksanaan Imunisasi Hepatitis B0 Pada Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Tanah Abang Periode November 2020-Januari 2021, disetujui. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi Hepatitis B0 pada bayi baru lahir di Puskesmas Tanah Abang periode November 2020 – Januari 2021. Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Deskripsi Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 Pada Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Kabupaten Tanah Abang” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian akhir STIKes di Rumah Sakit Militer Gatot Soebroto.

42 Tabel 5.2.1 Frekuensi Distribusi Vaksinasi Hepatitis B pada Bayi 0-7 Hari di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Abang November 2020-Januari 2021 Vaksinasi Hepatitis B pada Bayi 0-7 Hari di Wilayah Kerja Tanah Puskesmas Kabupaten Abang November 2020 - Januari 2021.

Latar Belakang

Hepatitis B adalah infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus hepatitis B, yang menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. Jika Anda telah terinfeksi virus hepatitis B (HBV) sejak lahir, maka dapat menyebabkan kelainan yang terbawa hingga dewasa. Jika virus hepatitis B menyerang bayi, maka akan berdampak pada kerusakan hati bayi bahkan dapat menyebabkan kanker hati.

Oleh karena itu, pemberian vaksin HB-0 pada bayi akan memberikan perlindungan terhadap paparan virus hepatitis (Blandina Tri Novita Laia, 2019). Ini menyatakan bahwa bayi baru lahir memiliki peluang 90% untuk mengembangkan HBV kronis setelah terinfeksi virus hepatitis B, sementara anak di bawah 3 tahun memiliki peluang 50%, dan orang dewasa memiliki peluang 5%.

Perumusan Masalah

Infeksi HBV kronis terjadi pada 90% neonatus yang terinfeksi HBV, 25-50% pada bayi yang terinfeksi HBV berusia 1-5 tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Januari 2021 di Puskesmas Tanah Abang diperoleh informasi bahwa jumlah bayi baru lahir pada bulan November sampai Desember 2020 sebanyak 75 bayi, cakupan imunisasi HB0 sebesar 97,33% yang berarti terdapat 2 BBL yang tidak mendapat imunisasi HB0 dengan alasan dirujuk karena BBLR di Puskesmas Tanah Abang Jakarta Pusat. Berdasarkan penjelasan mengenai imunisasi hepatitis B0 diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui “Deskripsi imunisasi Hepatitis B0 pada bayi baru lahir di Puskesmas Tanah Abang periode November 2020 – Januari 2021?”.

Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti

Bagi STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Bagi Puskesmas Tanah Abang

Ruang Lingkup Penelitian

Hepatitis B

Penularan horizontal dapat terjadi melalui kulit atau melalui selaput lendir, sedangkan penularan vertikal terjadi dari penderita hamil ke bayi yang dilahirkannya. Menurut definisi ini, istilah penularan perinatal tidak termasuk infeksi yang terjadi sebelum/sesudah waktu tersebut, sehingga digunakan istilah penularan dari ibu ke anak (MTCT), yang meliputi. Infeksi HBV terjadi sebelum persalinan, kelahiran dan masa kanak-kanak. Walaupun vaksinasi HBV dan titer HBIG yang tinggi efektif sebagai Post-Exposure Prophylaxis (PEP) pada bayi baru lahir, namun vaksin ini memiliki tingkat kegagalan 3% - 9%, terutama pada bayi yang lahir dari ibu dengan penanda serum HBV positif.

Plasenta yang terinfeksi HBV memiliki 2 kemungkinan, yaitu dapat menjadi “penyebab” penularan HBV dari ibu ke janin, atau dapat terjadi karena merupakan “akibat” janin terinfeksi HBV melalui jalur lain. Penularan HBV selama persalinan dapat terjadi akibat paparan sekret serviks atau darah ibu yang mengandung virus.

Imunisasi hepatitis B

  • Vaksin Hepatitis B
  • Jadwal pemberian imunisasi Hepatitis B
  • Efek samping
  • Fungsi Imunisasi Hepatitis B
  • Kandungan vaksin Hepatitis B
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi ibu dalam pemberian Imunisasi Hb-0 Hb-0

Penggunaan diartikan sebagai kemampuan menggunakan atau memanfaatkan materi yang telah dipelajari pada kondisi atau situasi aktual tertentu. Pria memainkan peran penting. Tidak hanya dukungan dari suami yang dibutuhkan, tetapi juga motivasi. Pada usia 0-28 hari akan dilakukan 3 kali kunjungan neonatal, diantaranya kunjungan KN 1 yang dijadwalkan pada bayi 6-48 jam setelah lahir, kunjungan KN 2 pada bayi.

Salah satu tujuan kunjungan neonatus adalah untuk memberikan imunisasi Hepatitis B0 yang tidak dilakukan pada saat persalinan (Auliya Rahmawati, Besar Tirto Husodo, 2019). Kunjungan neonatus adalah pelayanan kesehatan pada neonatus minimal 3 kali yaitu kunjungan neonatal I (KN 1) pada usia 6 jam sampai dengan 48 jam setelah bayi lahir, kunjungan neonatal II (KN 2) pada hari ke 3 sampai 7 hari setelah kelahiran dan kunjungan neonatal III (KN 3) atau KN lengkap pada kunjungan 8 sampai 28 hari setelah lahir sesuai standar (Kemenkes, 2019).

Kerangka Konsep

Bagan Kerangka Konsep

Definisi Operasional

Desain penelitian

Tempat Dan Waktu Penelitian .1 Tempat penelitian

Populasi Dan Sampel Penelitian .1 Populasi

Ibu yang tidak hadir pada saat wawancara (tidak dapat diwakilkan oleh orang lain). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana sampel dipilih oleh peneliti sesuai dengan sifat dan karakteristik tertentu, dan jumlah sampel minimal dengan menggunakan rumus Lameshow diperoleh sebanyak 34 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi, yang bertujuan untuk tidak melakukan generalisasi yang didasarkan pada probabilitas yang tidak sama (Aziz, 2014).

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow dengan diketahui populasi yaitu.

Teknik/ Alat Pengumpulan Data

Instrument Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

Validitas dan Reliabelitas .1 Uji Validitas

Perbandingan antara hasil analisis validitas pertanyaan pada instrumen variabel dengan tabel r 0,4438 (α 5% dan df adalah sebagai berikut Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan hasil yang sama. data. Untuk uji reliabilitas digunakan metode split half yang hasilnya dapat dilihat dari nilai korelasi antar form.

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di lingkungan rumah peneliti yang memiliki karakteristik yang sama dengan tempat penelitian yaitu Puskesmas Tanah Abang.

Tabel Uji Validitas Perbandingan
Tabel Uji Validitas Perbandingan

Analisis Data

Analisis univariat merupakan analisis yang digunakan untuk menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang diteliti. Pada penelitian ini analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan jumlah atau nilai karakteristik responden dan pengetahuan ibu tentang imunisasi HB0.

Etika penelitian

Masalah etika adalah masalah yang dijamin dalam penggunaan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan atau mencantumkan nama responden pada lembar instrumen dan hanya menuliskan kode pada lembar untuk mengumpulkan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Masalah ini merupakan masalah etika, karena memberikan jaminan kerahasiaan penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya. Peneliti menjamin kerahasiaan semua informasi yang dikumpulkan, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan hasil penelitiannya.

Metode Pengukuran

Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Hasil Analisis Univariat

  • Distribusi Frekuensi Pemberian Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi 0 – 7 Hari Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
  • Distribusi Frekuensi Tingkat Usia Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 Di Puskesmas Tanah Abang Periode 2021
  • Distribusi Frekuensi Tingkat Paritas Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 Di Puskesmas Tanah Abang Periode 2021
  • Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 Di Puskesmas Tanah Abang Periode 2021
  • Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 Di Puskesmas Tanah Abang Periode 2021
  • Distribusi Frekuensi Tingkat Dukungan Suami Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 Di Puskesmas Tanah Abang
  • Distribusi Frekuensi Tingakat Tempat Pelayanan Kesehatan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 Di Puskesmas Tanah
  • Distribusi Frekuensi Tingakat Kunjungan Neonatal Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 Di Puskesmas Tanah Abang
  • Distribusi Frekuensi Tingkat Jarak Tempat Pelayanan Ibu Tentang Pemeberian Imunisasi Hepatitis B0 Di Puskesmas Tanah Abang
  • Distribusi Frekuensi Tingkat Tenaga Kesehatan Tentang Pemeberian Imunisasi Hepatitis B0 Di Puskesmas Tanah Abang Periode 2021

Berdasarkan Tabel 5.2.1 diperoleh informasi bahwa semua bayi baru lahir usia 0-7 hari mendapat imunisasi HB0 yaitu 36 bayi (100%). Berdasarkan Tabel 5.2.3 diperoleh informasi bahwa paritas ibu dengan multigravida sebesar 69,4%, sedangkan primigravida sebesar 16,7% dan grandemultigravida sebesar 13,9%. Berdasarkan Tabel 5.2.4 diperoleh informasi bahwa pendidikan tinggi SMA-Dikti sebanyak 61,1% dan pendidikan rendah SD-SMP 38,9%.

Dari tabel 5.2.5 diperoleh informasi bahwa 91,7% memiliki pengetahuan baik, sedangkan yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 8,3% dan 0% yang memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan tabel 5.2.8 diperoleh informasi bahwa semua bayi baru lahir pernah melakukan kunjungan neonatal yaitu sebanyak 36 bayi (100%).

PEMBAHASAN

Pemberian Imunisasi Hepatitis B

Usia

Paritas

Hal ini didukung oleh teori bahwa ibu primipara kurang mengetahui tentang imunisasi bayi dengan Hb0, sedangkan ibu multipara dan ibu yang lebih tua akan mempengaruhi jumlah informasi dan pengalaman yang didapat. Anda bisa mendapatkan informasi vaksinasi Hb0 dengan membacanya sendiri atau dengan penjelasan dari ahli kesehatan. Banyaknya informasi yang diperoleh ibu kemudian akan meningkatkan pengetahuan ibu tentang imunisasi bayi dengan Hb0.

Pendidikan

Hal ini juga didukung oleh teori bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula pengetahuannya. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan memberikan pengalaman yang semakin banyak, sehingga mudah memperoleh informasi dan memecahkan masalah (Mussardo, 2019).

Pengetahuan

Hal ini didukung oleh teori bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula pengetahuannya.

Dukungan Suami

Tempat Pelayan Kesehatan

Hal ini didukung dengan teori bahwa jarak menjadi alasan utama warga untuk menggunakan pelayanan kesehatan, jarak ini menjadi beban tambahan saat menggunakan pelayanan kesehatan.

Kunjungan Neonatal

Jarak Tempat Pelayanan Kesehatan

Tingkat Tenaga Kesehatan

KESIMPULAN

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari penelitian yaitu untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi hepatitis B0 pada bayi baru lahir di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat periode November 2020-Januari 2021 maka peneliti mengambil sampel sebanyak 36 orang.

SARAN

  • Puskesmas Tanah Abang
  • Institusi Pendidikan
  • Penelitian Selanjutnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan orang tua tentang kelainan genetik penyebab tunagrahita di Kota Semarang. Faktor yang berhubungan dengan status vaksinasi campak lanjutan di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung Tahun 2018. Faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu saat kunjungan neonatal di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang.

Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B (HB-0) pada bayi baru lahir di Poliklinik Bersalin Pratama Kasih Desa Jaharun B Galang Sumatera Utara Tahun 2019. Gambaran hasil pemeriksaan hepatitis B surface antigen (HBsAg) pada ibu hamil trimester I di wilayah kerja Puskesmas Kota Tengah. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan dukungan petugas terhadap kepatuhan vaksinasi hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Maimunah STIKes Abdi Nusantara Jakarta, S1 Keperawatan Tia Novianti Rahmah STIKes Abdi Nusantara Jakarta, S1 Keperawatan Jurnal Latar Belakang Keperawatan. Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B 0 di Puskesmas Sehati Husada Deli Tua Medan Tahun 2015. Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Larangan Utara Kota Tangerang.

Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada balita usia 12-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Survei tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian vaksin pada bayi usia 0-12 bulan di Puskesmas Muliorejo Kecamatan Sunggal Deli Serdang Tahun 2017. Surat ini berisi permintaan persetujuan untuk melakukan penelitian yang berjudul Deskripsi Faktor-faktor yang mempengaruhi imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir selama November 2020-Januari 2021 di Puskesmas Tanah Abang bersama siswa bernama Jodie Safira Sidharta, Meliza Pramita Sari, Titin Nuryanih.

Proses Penyebaran dan Pengisian Kuesioner, Pada hari Kamis tanggal 28 Februari 2021 Pukul 09.00 WIB, seorang siswi bernama Titin Nuryanih dengan NIM 18053 melakukan penelitian di ruang tunggu depan ruang kontrol nifas Puskesmas Tanah Abang pada ibu yang melakukan kunjungan neonatus bernama Ny. Proses penyebaran dan pengisian kuesioner. Pada hari Kamis tanggal 28 Februari 2021 pukul 09.00 WIB, seorang siswi bernama Jodie Safira Sidharta dengan NIM 18022 melakukan penelitian di ruang bersalin Puskesmas Tanah Abang pada seorang ibu nifas bernama Ny.

Foto  Keterangan
Foto Keterangan

Gambar

Tabel 3.2.1. Definisi Operasional  No  Variabel  Definisi
Tabel Uji Validitas Perbandingan
Foto  Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh penambahan zeolit terhadap konsentrasi merkuri pada tailing dari Kulon Progo Demikian juga untuk sampel tailing yang diperoleh dari Wonogiri, dengan ditambahkannya zeolit