BAB III
METODE PENELITIAN A. Rancangan Studi Kasus
Rancangan studi kasus ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif. Studi kasus adalah metode penelitian yang menggunakan berbagai sumber data untuk mendapatkan gambaran secara jelas bagaimana gambaran penurunan suhu tubuh pada anak sebelum dan sesudah upaya-upaya terapi pemberian kompres air hangat pada anak.
B. Subyek Studi Kasus
Pasien dengan febris di RSUD Kota Kendari menjadi Subyek dalam penelitianini, jumlah subyek penelitian yaitu 1 orang pasien.
Berikut adalah kriteria inklusi dan esklusi subyek penelitian ini : 1. Kriteria inklusi
a. Pasien anak berdasarkan diagnosa dokter b. Anak usia 3-14 tahun
c. Bersedia menjadi responden
d. Orang tua klien / keluarga klien yang kooperatif 2. Kriteria eksklusi
a. Tidak bersedia menjadi responden
b. Pasien anak pulang atau meninggal sebelum 3 hari dari pengambilan data
c. Pasien anak pindah ruang rawat atau dirujuk ke Rumah Sakit lain.
C. Fokus Studi Kasus
Asuhan Keperawatan pada anak dengan diagnosa medis hipertermia dalammenurunkan suhu tubuh pada anak
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur
Febris Febris merupakan
seseorang yang
mengalami kenaikan suhu tubuh yakni di atas 37,5°c, febris merupakan keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat
pengatur suhu
dihipotalamus. Penyakit yang ditandai dengan adanya demam yang dapat menyerang system tubuh. Cara menilai dengan melakukan observasi pada klien dengan memeriksa suhu tubuh menggunakan termometer untuk mengetatahui pasien terkena demam.
Observasi data objektif dan subjektif, berupa :
1. Menggigil 2. Suhu tubuh 3. Kulit merah 4. Suhu kulit
1. Rekam medik 2. Dianosa
dokter
Terapi
kompres air hangat
Terapi kompres hangat adalah melapisi permukaan kulit dengan handuk yang telah rendam air hangat dengan temperature 40°C. Lokasi
kulit tempat
pengompresan pada dahi, ketiak, dan belakangleher.
Frekuensi 2 kali sehari, pada pagi dan siang hari, dilakukan selama 10 menit.Tindakan dilakukan 2 jam sebelum pemberian obat.
Mengukur
pelaksanaan pasien dalam melakukan terapi kompres air hangat
Alat :
• Termometer
• Handuk kecil
• Baskom berisi air hangat
1. Termometer 2. Lembar
ceklis 3. Lembar
SOP
Penurunan suhu tubuh
Penurunan suhu tubuh adalah perubahan dimana
1. Mengigil dari
Lembar Observasi
kompres air hangat untuk mengurangi suhu tubuh yang meningkat, Penerapan terapi 2 jam sebelum obat diberikan kepada pasien. Frekuensi 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan siang hari.
Lokasi kulit tempat pengompresan pada dahi, ketiak, dan belakangleher.
Selama 10 – 15 menit.
menurun 2. Suhu tubuh
dari meningkat menjadi membaik 3. Kulit
merah dari memburuk cukup membaik 4. Suhu kulit
dari memburuk cukup membaik
E. Tempat dan Waktu 1. Tempat
Penelitian dilaksanakan di Ruang Mawar RSUD Kota Kendari.
2. Waktu
Studi kasus telah dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 30 Mei-2 Juni 2023 F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang di lakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Data Primer a. Observasi b. Wawancara
c. Format pengkajian anak d. Pemeriksaan fisik e. Dokumentasi
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari data yang telah ada sebelumnya. Pada awalnya data sekunder adalah data primer yang sudah dikumpulkan oleh peneliti sebelumnya. Mencakup data pasien mengenai faktor medis misalnya, diagnosis pasien dan terapi medis pada catatan rekam medis.
G. Penyajian Data
Data yang akan disajikan pada studi kasus ini dikumpulkan dari beberapa hasil wawancara untuk mendapatkan data pasien, observasi, pemeriksaan fisik, rekam medik dan dokumentasi. Hasil disajikan secara deskriftif dalam bentuk teks/narasi disertai dengan ungkapan verbal dari subjek studi kasus yang merupakan data pendukungnya. Data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, Analisa data, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evalusi.
H. Etika Studi Kasus
Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan permohonan izin kepada direktur RSUD Kota Kendari dengan memperhatikan masalah sebagai berikut:
1. Bebas dari penderitaan
Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan, kepada subjek khususnya jika menggunakan tindakan khusus.
2. Bebas dari eksploitasi
Partisipan subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan subjek harus dinyatakan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang telah di berikan, tidakakan dipergunakan dalam hal- hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apapun.
Yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan. Prinsip menghargai menghargai hak asasi manusia (Respect human dignity).
a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self detereminon) subjek harus di perlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak memutuskan apakah nerwes bersedia menjadi subjek atau tidak, tanpa adanya sek siapapun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya.
b. Hak untuk mendapat jaminan dari perlakuan dari perlakuan yang di berikan (right to full disclodore) peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci sertabertanggung jawab ada sesuatu yang terjadi kepada responden.
c. Informed concent bentuk persetujuan antara responden dan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan, setelah responden memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian peneliti memberikan sebuah surat persetujuan yang akan di tandatangani oleh responden sebagai bukti bahwa mereka berpartisipasi dalam penelitian.