• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG HIGH QUALITY CARDIOPULMONARY RESUSCITATION (CPR)

N/A
N/A
Dwi Yogo Budi Prabowo

Academic year: 2023

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG HIGH QUALITY CARDIOPULMONARY RESUSCITATION (CPR)"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Latar Belakang: CPR berkualitas tinggi merupakan pemberian CPR sesuai standar American Heart Association (AHA) tahun 2015 yang terdiri dari 5 komponen utama. Instrumen yang digunakan adalah angket pengetahuan tentang tata cara pemberian CPR dan CPR yang berkualitas. Kesimpulan : Pengetahuan perawat mengenai CPR yang berkualitas sudah baik, namun penyegaran tentang CPR perlu dilakukan agar dapat meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik lagi.

High-quality CPR nursing knowledge is essential in order to improve the effectiveness of the implementation of actions. Aim: to know the description of nurse's knowledge of high quality CPR in IGD RSUD Ulin Banjarmasin. The instrument used in the form of knowledge questionnaires for the procedure of providing CPR and high-quality CPR.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penelitian
    • Bagi Peneliti
    • Bagi Rumah Sakit
    • Bagi Institusi Pendidikan
    • Bagi Perawat
  • Keaslian Penelitian

Kompresi dada dan frekuensi laju CPR sebenarnya merupakan bagian dari indikator pemberian CPR berkualitas tinggi menurut AHA 2015. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya tertarik untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang CPR berkualitas tinggi di instalasi gawat darurat RS ULIN. Banjarmasin. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana pengetahuan perawat tentang resusitasi berkualitas tinggi di unit gawat darurat RS ULIN Banjarmasin?”.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang kualitas resusitasi di ruang gawat darurat RS ULIN Banjarmasin. Riza Fikriana dan Al-Afik dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tercapainya Resusitasi Berkualitas Tinggi Pada Peserta Diklat Bantuan Hidup Dasar”. Pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti selanjutnya akan lebih ditekankan pada pendeskripsian pengetahuan tentang kualitas resusitasi perawat, yang selanjutnya akan dibahas poin-poinnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Pengetahuan

  • Tingkat Pengetahuan
  • Pengukuran Pengetahuan
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
  • Kriteria Tingkat Pengetahuan

Penerapan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi sebenarnya. Sintesis mengacu pada kemampuan untuk melakukan atau menggabungkan bagian-bagian menjadi keseluruhan baru. Pengetahuan dapat diukur dengan wawancara atau dengan memberikan angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin kita ukur dari subjek atau responden, dan kedalaman penelitian yang ingin kita ketahui dapat kita sesuaikan sesuai dengan tingkatan diatas (Lestari, 2015 ). .

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah pula orang tersebut menerima dan beradaptasi terhadap hal-hal baru. Semakin tua usia seseorang, maka semakin matang pula tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam berpikir dan bekerja. Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan menggunakan skala kualitatif yaitu: baik, cukup kurang (<56%) (Arikunto, dikutip dalam Wawan, 2010).

Definisi CPR

  • Tujuan CPR
  • Indikasi Pemberian CPR
  • Kontraindikasi Pemberian CPR
  • Komplikasi CPR
  • Langkah – langkah Pemberian CPR
  • Kualitas CPR
  • Standar High Quality CPR

Hal pertama yang harus dilakukan jika menemui korban yang tidak sadarkan diri adalah memastikan situasi aman. Memberikan pernafasan buatan melalui mulut ke mulut dengan memberikan nafas buatan setiap 5-6 kali detik atau sekitar 10-12 napas buatan per menit. Pemberian pernafasan buatan melalui hidung dilakukan bila korban tidak dapat bernapas melalui mulut (memiliki luka berat pada mulut), sedangkan pemberian pernafasan melalui stoma bila korban dipasang trakeostomi.

Masker tas merupakan alat yang biasa digunakan oleh petugas kesehatan untuk memberikan pernapasan buatan selama CPR. Saat melakukan CPR, penolong harus memberikan kompresi hingga kedalaman minimal 2 inci atau 5 cm pada orang dewasa (Kleinman et al., 2015). Berikan ventilasi yang cukup (2 kali nafas buatan setelah 30 CPR, setiap nafas buatan diberikan lebih dari 1 detik, setiap kali dada akan naik.

Gambar 2.1 Alur pemberian CPR pada orang dewasa  2.2.6 Kualitas CPR
Gambar 2.1 Alur pemberian CPR pada orang dewasa 2.2.6 Kualitas CPR

KERANGKA KONSEP

Kerangka Konsep

Kualitas tindakan resusitasi yang dilakukan oleh perawat masih pada tingkat yang buruk, meskipun perawat telah mendapatkan pelatihan. Hal ini disebabkan kurangnya praktik dan pengingatan perawat terhadap pengetahuan dan keterampilan CPR yang telah dimilikinya, sehingga pengetahuan yang dimilikinya hilang seiring berjalannya waktu (Oermann, dikutip dalam Sutono, Ratnawati, & Suharsono, 2015). Hal ini didukung oleh temuan penelitian yang menunjukkan bahwa kinerja perawat dalam melakukan CPR masih buruk (Husebo, dikutip dalam Sutono, Ratnawati, & Suharsono, 2015).

Gambar 3.1  Kerangka Konsep Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang High       Quality Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang High Quality Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Instrument Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Prosedur Penelitian
    • Tahap Persiapan
    • Tahap Pelaksanaan
  • Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
    • Teknik Pengumpulan Data
    • Teknik Pengolahan Data
  • Cara Analisa Data
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Etika Penelitian

Instrumen diambil dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Tiara Liani dengan judul “Survei Pengetahuan Perawat Dalam Memberikan 2 Bantuan Resusitasi Jantung Paru (CPR) Pada Pasien Serangan Jantung Gawat Darurat RS Ratu Zalecha Martapura Tahun 2014 dan telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian dan disesuaikan dengan pedoman terbaru dari AHA 2015 (Lani, 2014), Peneliti kemudian membuat surat izin penelitian dari fakultas kedokteran Universitas Lambung Mangkurat untuk diserahkan ke RSUD ULIN Banjarmasin. izin dari RSUD ULIN Banjarmasin untuk melakukan penelitian dan kemudian mencari responden yang sesuai dengan yang ditentukan oleh peneliti.

Teknik pencarian responden dalam penelitian ini menggunakan total sampling, sehingga seluruh responden dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini, namun responden yang dipilih harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sebelum menyerahkan kuesioner kepada responden, peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu penelitian yang akan dilakukan nantinya. Setelah mengisi kuesioner, peneliti akan memeriksa kelengkapan jawaban dari seluruh kuesioner yang telah diisi dan akan memberikan souvenir partisipasi responden berupa setengah handuk senilai Rp 8.500.

Setelah responden menyetujui, maka responden akan diminta untuk melengkapi informed consent yang telah disiapkan oleh peneliti. Peneliti selanjutnya akan menyerahkan kuesioner kepada responden dan responden akan diminta untuk mengisi kuesioner tersebut dalam waktu ± 15 menit dan kemudian kuesioner yang telah terjawab akan dikembalikan kepada peneliti untuk dianalisis. Pada tahap penyuntingan ini, peneliti memeriksa data yang diperoleh dari hasil tanggapan kuesioner.

Hak untuk berpartisipasi/tidak menjadi responden (hak untuk menentukan nasib sendiri) Responden diberikan lembar penjelasan penelitian oleh peneliti untuk memutuskan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan peneliti, kemudian diberikan responden . Penjelasan dan persetujuan. Responden penelitian diberikan formulir persetujuan oleh peneliti yang ditandatangani oleh responden sebagai bukti bahwa responden 'setuju'. Dalam penelitian ini nama responden tidak dicantumkan pada lembar alat ukur dan hanya ditulis inisial pada lembar pengumpul data D.

Semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya kumpulan data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

Tabel  4.1  Kisi-kisi Instrument  Pengetahuan  Perawat  Tentang High  Quality  CPR
Tabel 4.1 Kisi-kisi Instrument Pengetahuan Perawat Tentang High Quality CPR

HASIL

Karakteristik Responden

Pengetahuan Perawat Tentang Tata Cara Pemberian CPR

Amankan korban - periksa respons - aktifkan sistem darurat - mulai CPR Amankan korban - periksa respons - kompresi dada Aktifkan sistem. Sebanyak responden menjawab C-A-B Algoritma CPR AHA 2015 sebagai Jaw Confidence pada pertanyaan berikutnya mengenai teknik pembukaan jalan nafas. Ketika ditanya rasio resusitasi terhadap orang dewasa, sebagian besar responden memilih 30 : 2, dan pertanyaan terakhir adalah bagaimana memberikan pertolongan pertama pada pasien dalam keadaan darurat di jalan raya. respons - aktifkan sistem darurat - mulai CPR.

Pegetahuan Perawat Tentang High Quality CPR

Responden kemudian memilih <10 detik untuk waktu terlama menghentikan kompresi, dan pertanyaan terakhir tentang CPR berkualitas tinggi adalah tentang pernyataan yang salah tentang standar CPR berkualitas tinggi, responden memilih 2 dan 4 sama rata.

PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

  • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
  • Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
  • Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
  • Karakteristik Responden Berdasarkan Sertifikat

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti, mayoritas responden sudah memiliki pengetahuan yang baik mengenai CPR yang berkualitas. Pertanyaan pertama pada pertanyaan nomor 1 mengenai pengertian CPR sebanyak 32 orang (94,1%) menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, kemudian pertanyaan tentang prosedur CPR pada pertanyaan nomor 2 mengenai algoritma CPR menurut AHA 2015, karena banyak responden yang menjawab pertanyaan dengan benar. Pertanyaan terakhir mengenai tata cara pemberian CPR ada pada nomor 10 mengenai langkah-langkah pemberian tindakan bila ditemui.

Kemudian, untuk pertanyaan nomor 4 tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan CPR yang berkualitas, mayoritas responden menjawab salah sebanyak 23 (67,6%). Pertanyaan kualitas resusitasi selanjutnya adalah pertanyaan nomor 5 yang berisi pertanyaan tentang frekuensi kompresi selama resusitasi yang dijawab benar oleh 32 responden (94,1%). Pertanyaan selanjutnya yaitu pertanyaan nomor 8 tentang waktu terlama menghentikan kompresi dada dijawab dengan benar oleh banyak responden, dan pertanyaan terakhir tentang komponen CPO yang berkualitas berada di bawah nomor 9 yang berisi pernyataan yang salah tentang kualitas tinggi. Standar CPO dan dalam hal ini banyak orang yang menjawab pertanyaan dengan benar..

Hal ini mungkin dikarenakan materi AHA tentang prosedur pemberian CPR tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Meskipun terdapat satu pertanyaan yang mayoritas responden salah jawab yaitu pertanyaan mengenai komponen CPR yang berkualitas sebanyak 20 orang (58,8%). Responden seharusnya menjawab bahwa kedalaman, ritme, dan recoil dada adalah hal yang perlu dipertimbangkan ketika memberikan CPR berkualitas tinggi.

Menurut pedoman terbaru AHA 2015, komponen resusitasi berkualitas tinggi memastikan resusitasi dengan kecepatan dan kedalaman yang memadai, memastikan kompresi dada yang lengkap, mengurangi interupsi resusitasi, dan mencegah ventilasi berlebihan. Pada penelitian ini hampir seluruh responden mampu memberikan CPR berkualitas tinggi dan mampu melakukan 60% dari 5 komponen berkualitas tinggi, namun masih terdapat komponen CPR berkualitas tinggi yang kurang terlaksana dengan baik dan persentasenya masih diatas 20. %. Penelitian yang dilakukan Tony Suharsono menunjukkan masih ada komponen CPR berkualitas tinggi yang tidak dilakukan oleh perawat.

Oleh karena itu, kesalahan responden dalam menjawab pertanyaan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam CPR berkualitas tinggi dikhawatirkan akan berdampak pada tindakan saat memberikan CPR.

Keterbatasan Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Peneliti Selanjutnya
  • Perawat
  • Institusi Pendidikan
  • Rumah Sakit

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri perawat dalam melakukan resusitasi pada pasien henti jantung. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Keterampilan Perawat Terhadap Kinerja Tindakan Basic Life Support (BHD) Di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Karanganyar. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Keakuratan Kompresi Dada Dan Ventilasi Menurut Pedoman AHA Tahun 2015 Di Unit Perawatan Intensif RSUD Dr.H.

Gambaran pengetahuan perawat dalam memberikan resusitasi jantung paru (RJP) dengan 2 orang asisten pada pasien henti jantung di Unit Gawat Darurat RS Ratu Zalecha Martapura Tahun 2014. Gambaran keterampilan perawat dalam melaksanakan resusitasi jantung paru (RJP) di ruang ICU pada RS Pelamonia Makassar Tingkat II. Perbedaan Nilai Kompresi dan Ventilasi Dada Pada Pelatihan Resusitasi Jantung Paru Mahasiswa S1 Keperawatan Dengan Feedback Instruktur, Audiovisual Dan Kombinasi Di Yogyakarta.

Memungkinkan mundur penuh setelah setiap CPR 4. Memberikan jeda 11 detik saat melakukan CPR. Deskripsi Pengetahuan Perawat Tentang Resusitasi Jantung Paru (CPR) Berkualitas Tinggi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang Resusitasi Jantung Paru (CPR) berkualitas tinggi di IGD RS ULIN Banjarmasin. karena segala informasi dan kerahasiaan dijaga dan hanya untuk kegiatan penelitian ini.

Melalui penjelasan ini, saya sangat berharap agar anda bersedia untuk diberitahukan dengan mengisi formulir persetujuan. Saya Elyana Fadiah, mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Lambung Mangkurat yang bertujuan untuk melakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Pengetahuan Perawat Tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP) Berkualitas Tinggi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP) Berkualitas di IGD RS ULIN Banjarmasin.

Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam penyelesaian tugas akhir pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Sebagai bukti kesediaan Anda untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya mohon kesediaan Anda untuk menandatangani formulir persetujuan yang telah saya siapkan. Saya sangat menghargai partisipasi Anda dalam penelitian ini dan terima kasih.

Lampiran 4. Tabel Mencari Data Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Tabel Mencari Data Studi Pendahuluan

Gambar

Gambar 2.1 Alur pemberian CPR pada orang dewasa  2.2.6 Kualitas CPR
Gambar 3.1  Kerangka Konsep Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang High       Quality Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
Tabel  4.1  Kisi-kisi Instrument  Pengetahuan  Perawat  Tentang High  Quality  CPR
Tabel 4.2 Definisi Operasional Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Davis PT Collection gives educators the tools needed to train the next generation of PTs, and enables physical therapy students to confidently prepare for their PT professions...