• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.1 Gambaran Profil Perusahaan Berawal dari kreasi seni memanfaatkan limbah kulit, kami membuat produk produk unik untuk kebutuhan sehari – hari konsumen yang terbuat dari bahan baku kulit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "4.1.1 Gambaran Profil Perusahaan Berawal dari kreasi seni memanfaatkan limbah kulit, kami membuat produk produk unik untuk kebutuhan sehari – hari konsumen yang terbuat dari bahan baku kulit"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Para pekerja melakukan proses pemilihan bahan baku yang akan digunakan untuk membuat tas kulit, dengan terlebih dahulu melakukan pengecekan bahan baku untuk menilai apakah bahan baku tersebut layak digunakan atau tidak, apakah bahan baku tersebut berlubang atau retak. Para pekerja melakukan proses pemotongan bahan baku kulit sesuai desain yang dirancang, dibantu dengan penggunaan mesin laser cutting yang dapat menempatkan desain pada posisi yang tepat pada bahan baku kulit yang akan dipotong. Jahitan mesin dilakukan dengan memadukan badan tas kulit dengan bagian-bagian pendukung tas kulit, seperti lengan ganda yang digulung, ciri khas rumbai kulit panjang, saku luar dengan resleting di tengah, aksen mini buckle. di dasar.

Tas kulit yang sudah jadi diperiksa untuk mengidentifikasi produk yang tidak standar atau cacat dan memisahkannya dari produk yang baik. Pekerja melakukan proses akhir yaitu pengemasan seperti memasukkan tas kulit ke dalam kemasan yang disebut dustbag. Untuk mengetahui total volume produksi, jumlah cacat dan rata-rata persentase cacat produk kulit, lihat Tabel 4.2.

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa jenis produk kulit yang mempunyai rata-rata persentase cacat tertinggi adalah produksi tas kulit dengan jumlah produksi sebanyak 32.104 produk dan jumlah produk cacat sebanyak 768 produk. Pada tabel 4.2 juga terlihat bahwa pada tahun 2017 terdapat cacat yang melebihi toleransi maksimal cacat selama tujuh bulan dan pada tahun 2018 meningkat menjadi delapan bulan. Industri Fugo meliputi bahan baku berjamur, cacat pemotongan, cacat jahitan tangan, cacat jahit mesin, cacat aksesori dan cacat besar.

Cacat kotor merupakan salah satu jenis cacat yang menyerupai noda pada tas kulit, seperti noda pada tas kulit.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Fugo Industry
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Fugo Industry

Kuesioner Pretest

Cacat aksesori adalah jenis cacat yang menunjukkan kerusakan akibat material aksesori yang rusak sehingga mengakibatkan aksesori tersebut tidak layak untuk digunakan. Responden kuesioner pre-test ini terdiri dari bagian bahan baku, bagian produksi dan bagian kendali mutu pada Departemen Garment. Kuesioner pre-test ini dibagikan untuk mengetahui pendapat atau persepsi pekerja terhadap hal-hal yang mempengaruhi terjadinya cacat pada produk kaos anak bergaris.

Tabel 4.3 Item pernyataan penyebab kecacatan
Tabel 4.3 Item pernyataan penyebab kecacatan

Pengolahan Data

Uji Validitas

Uji Reliabilitas

Penentuan Sampel

Penyebaran Kuesioner

Seventools Quality Control

  • Identifikasi Kecacatan
  • Menentukan Prioritas Jenis Kecacatan
  • Mengidentifikasi Penyebab Masalah
  • Mengklasifikasikan Masalah dengan 39 Parameter TRIZ
  • Menemukan Solusi dengan Matriks Kontradiksi
  • Menentukan Solusi Ideal (40 Prinsip Kreatif TRIZ)

Konsistensi kerja menurun karena kelelahan operator, dimana kelelahan operator disebabkan oleh kondisi fisik yang kurang baik, dan bagi operator yang bekerja terburu-buru karena pekerja harus fokus pada pekerjaan lain yang harus segera diselesaikan. Kerusakan mesin pemotong tersebut dikarenakan mesin tidak dirawat secara rutin karena pemilik mengira mesin tersebut masih baru. Mesin potong yang tumpul disebabkan karena kurang rutinnya pergantian alat potong sehingga menyebabkan kinerja mesin kurang maksimal, sedangkan intensitas penggunaan mesin potong yang tinggi disebabkan oleh seringnya penggunaan mesin potong sehingga merusak mesin. mesin.

Bahan baku kulit yang tebal/tipis, bahan baku yang berjamur, dan bahan baku yang sebelumnya bocor disebabkan oleh kurangnya kontrol pekerja pada saat pemilihan bahan baku di awal proses produksi. Lingkungan kerja yang kurang baik disebabkan oleh lingkungan yang kotor, suhu ruang kerja yang panas, dan penerangan ruang kerja yang kurang. Lingkungan kerja yang kotor disebabkan oleh kurangnya perhatian pekerja terhadap kebersihan, suhu ruangan kerja yang panas akibat kurangnya AC dan kurangnya ventilasi.

Kesalahan operator disebabkan oleh operator yang kurang hati-hati karena pekerja bekerja dengan tergesa-gesa, kondisi operator yang buruk akibat kelelahan yang dirasakan pekerja, sedangkan operator kurang terampil sehingga membuat pekerja tidak dapat melakukan setting mesin dengan baik. Cacat bahan disebabkan oleh perbedaan warna bahan, dan putusnya benang disebabkan oleh kualitas benang yang buruk. Cara penjahitan bahan baku kulit yang dilakukan kurang tepat karena kesalahan posisi menjahit, kurangnya ketelitian pekerja karena kelelahan pekerja, dan kurangnya instruksi kerja karena kurangnya komunikasi antar pekerja.

Kesalahan operator disebabkan oleh cara penyimpanan produk yang salah, operator kurang terampil, operator tidak hati-hati, terburu-buru dan konsistensi kerja menurun. Kegagalan dalam menyimpan produk pada tempatnya disebabkan oleh kurangnya perawatan; Operator kurang terampil karena operator bekerja pada setting mesin yang tidak tepat sehingga mengotori produk, sedangkan operator kurang berhati-hati karena melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa. Kinerja mesin tidak berfungsi normal karena kurangnya perawatan mesin secara berkala, dan sisa pelumas yang menempel menyebabkan bagian mesin menjadi kotor.

Bahan baku yang tidak bersih (kotor) disebabkan oleh lingkungan kerja yang kotor dan kurangnya kepedulian pekerja terhadap kebersihan dalam menjaga produk, dan kurangnya kebersihan dasar bahan baku karena kurangnya kepedulian pekerja terhadap kebersihan dalam menjaga produk produk. Kesalahan operator disebabkan karena operator tidak berhati-hati karena pekerja terburu-buru, kondisi operator yang kurang baik karena kelelahan yang dirasakan pekerja, sedangkan konsistensi pekerjaan menurun karena kelelahan operator, dimana kelelahan operator disebabkan oleh kondisi fisik yang kurang baik. B. Mesin snappiler mengalami kerusakan karena kurang perawatan secara berkala, umur mesin yang sudah tua akibat penggunaan mesin dan bertambahnya usia mesin menyebabkan kinerja mesin menurun, sedangkan kinerja mesin tidak berfungsi normal karena kurangnya perawatan. perawatan mesin secara berkala.

Cara pemasangan aksesoris pada bahan baku kulit yang dilakukan kurang tepat karena kesalahan dalam pemasangan aksesoris akibat kelelahan pekerja dan kurangnya komunikasi dengan pekerja. Lingkungan kerja yang kurang baik disebabkan oleh suhu di area kerja yang tinggi dan pencahayaan di area kerja yang buruk. Mesin jahit rusak karena mesin tidak berfungsi normal, jarum tidak diganti secara berkala, dan mesin tidak dirawat.

Cacat bahan disebabkan oleh rendahnya kualitas bahan baku dan rendahnya kualitas benang yang digunakan sehingga menyebabkan cacat produksi.

Tabel 4.9 Persentase jenis kecacatan tas kulit
Tabel 4.9 Persentase jenis kecacatan tas kulit

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Fugo Industry
Gambar 4.2 Alur proses produksi
Tabel 4.1 CV. Fugo Industry pada tahun 2017-2018
Tabel 4.2 Rata-rata persentase kecacatan  Jenis Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

List of pages in this Trip Kit Trip Kit Index Airport Information For WALK Terminal Charts For WALK Airport Information For WARJ Terminal Charts For WARJ Airport Information For WARQ