• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT INTENSIVE CARE UNIT (ICU) DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

N/A
N/A
Marthina Nurmalasari

Academic year: 2023

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT INTENSIVE CARE UNIT (ICU) DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Pelayanan
  • Bagi Pengembangan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Intensive Care Unit (ICU)

Variabel tingkat stres kerja dan data karakteristik responden pada penelitian ini seperti: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja diukur dengan persentase. Hasil penelitian menggunakan analisis univariat terhadap karakteristik responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan dan masa kerja), tingkat stres kerja, dan tingkat stres kerja berdasarkan karakteristik responden. Hasil analisis data pada diagram 5.8 menunjukkan laki-laki mengalami tingkat stres kerja ringan sebesar 37,5%, stres sedang 62,5%, dan stres berat 0%.

Sedangkan responden dengan pengalaman kerja >10 tahun mengalami tingkat stres kerja ringan sebanyak 66,7%, stres sedang 33,3%, dan stres berat 0%. Kanker Dharmais, dan tingkat stres kerja berdasarkan karakteristik responden (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan masa kerja). Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tobing (2007) yang menyatakan bahwa sebagian besar perawat mengalami stres kerja pada kelompok usia dewasa awal.

Sedangkan tingkat stres kerja berdasarkan gender pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran tingkat stres kerja merata pada laki-laki (62,5). Sedangkan tingkat stres kerja berdasarkan status perkawinan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres tertinggi dialami oleh responden yang sudah menikah sebesar 73,9%. Sedangkan untuk tingkat stres kerja berdasarkan lama kerja, penelitian ini menunjukkan bahwa responden dengan masa kerja 1-5 tahun mengalami tingkat stres yang tinggi.

Perawat yang lebih senior dan berpengalaman mempunyai stres kerja yang lebih sedikit (Erns, Franco, Messmer & Gonzalez, 2004). Berdasarkan gender, sebaran tingkat stres kerja antara laki-laki dan perempuan sama atau hampir sama. Tingkat stres berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar perawat dengan tingkat pendidikan D-III Keperawatan mengalami tingkat stres kerja sedang.

Sebagian besar perawat yang sudah menikah dan telah bekerja <5 tahun mengalami stres kerja tingkat sedang. Saikhnuddin (2009) Hubungan faktor individu dengan tingkat stres kerja perawat ICU RS Ibnu Sina Kabupaten Gresik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres kerja perawat ICU di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.

Definisi Stres

Stres Kerja

Faktor-faktor Stres Kerja

Gejala Stres Kerja

Dampak Stres Kerja

Tingkatan Stres

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka variabel terpenting dalam penelitian ini adalah derajat stres kerja, sedangkan karakteristik individu (umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, jam kerja) berkontribusi terhadap terjadinya stres kerja. Sedangkan faktor lain seperti tekanan kerja, lingkungan kerja shift malam, konflik interpersonal dengan atasan, konflik interpersonal dengan rekan kerja, dan konflik interpersonal dengan dokter juga mempengaruhi terjadinya stres kerja, namun hal ini belum diteliti.

Definisi Operasional

Sedangkan responden dengan pengalaman kerja 6-10 tahun mengalami tingkat stres kerja ringan sebesar 28,6%, stres sedang sebesar 71,4%, dan stres berat sebesar 0%. Untuk tingkat stres kerja akan dibahas tingkat stres kerja secara umum, kemudian tingkat stres berdasarkan karakteristik responden (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan dan masa kerja). Hal ini sesuai dengan teori Kuruvalli (2007) yang menyatakan bahwa kematian pasien (kematian dan kematian pasien) merupakan salah satu faktor penyebab stres kerja pada perawat di ICU.

Penelitian ini sejalan dengan peneliti sebelumnya Saikhunuddin (2009) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan tingkat stres kerja pada perawat ICU RS Ibnu Sina Kabupaten Gresik. Tingkat stres kerja berdasarkan pendidikan pada penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja tingkat sedang sebagian besar dialami oleh responden dengan tingkat pendidikan keperawatan D-III yaitu 73,10%. Pada instrumen ini pernyataan mengenai kondisi stres kerja responden masih sangat minim sehingga belum tentu menggambarkan tingkat stres kerja responden yang sebenarnya.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan objek atau peristiwa dengan tujuan untuk memahami keadaan saat ini (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian deskriptif, peneliti menggambarkan fenomena yang ditemuinya tanpa menganalisis mengapa hal itu terjadi dan tidak memerlukan hipotesis, sehingga tidak dilakukan pengujian hipotesis (Sastroasmoro & Ismail, 2011). Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk mengetahui tingkat stres kerja yang dialami perawat unit perawatan intensif di rumah sakit.

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Tempat Penelitian

Subyek berhak memperoleh informasi yang terbuka dan lengkap tentang pelaksanaan penelitian, termasuk tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian, risiko penelitian, potensi manfaat, dan kerahasiaan informasi. Informasi item akan disimpan di lokasi rahasia dan akan dimusnahkan setelah setidaknya 5 tahun. Sedangkan asas keadilan artinya penelitian memberikan manfaat dan beban secara merata sesuai kebutuhan.

Alat Pengumpulan Data

Prosedur Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data

  • Pengolahan Data
  • Analisis Data

Hal ini sesuai dengan teori Widyasari (2002) yang menyatakan bahwa salah satu faktor terjadinya stres kerja pada perawat adalah kondisi kritis pasien.

Tabel 4.1 Analisis Univariat No Karakteristik
Tabel 4.1 Analisis Univariat No Karakteristik

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden

  • Umur
  • Jenis Kelamin
  • Tingkat Pendidikan
  • Status Perkawinan
  • Lama Kerja

Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada perawat di Unit Gawat Darurat RSUPN DR.

Diagram 5.6 Distribusi Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang ICU RS. Kanker Dharmais Tahun 2012 (n=33)
Diagram 5.6 Distribusi Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang ICU RS. Kanker Dharmais Tahun 2012 (n=33)

Tingkat Stress Kerja

Tingkat Stress Kerja Berdasarkan Karakteristik Responden

  • Tingkat Stress Kerja berdasarkan Umur
  • Tingkat Stres Kerja berdasarkan Jenis Kelamin
  • Tingkat Stres Kerja berdasarkan Tingkat Pendidikan
  • Tingkat Stres Kerja berdasarkan Status Perkawinan
  • Tingkat Stres Kerja berdasarkan Lama Kerja

PEMBAHASAN

Interpretasi dan Diskusi Hasil

  • Karakteristik Responden
  • Tingkat Stres Kerja

Karakteristik responden dalam survei ini meliputi: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan dan masa kerja. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden dalam penelitian ini adalah sebagian besar berpendidikan D-III Keperawatan, sudah menikah dan pernah bekerja antara 1 sampai 5 tahun. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Stordeur (2001) bahwa kekurangan tenaga merupakan sumber stres bagi perawat.

Dalam kondisi seperti ini, pasien sulit untuk diselamatkan sehingga seringkali perawat ICU menghadapi klien yang berada di ambang kematian, dan hal ini menimbulkan stres kerja bagi perawat ICU rumah sakit. Sedangkan untuk tingkat stres berdasarkan usia, penelitian ini menunjukkan bahwa responden kelompok usia 20-40 tahun (dewasa awal) mengalami tingkat stres yang cukup tinggi yaitu 74,1% dibandingkan kelompok usia 41-65 tahun yaitu 66,7%. Namun pada penelitian ini jumlah responden perawat laki-laki dan perawat perempuan tidak sama.

Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang sesuai untuk menggambarkan tingkat stres sebenarnya berdasarkan gender. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Giriwati (2011) pada perawat di unit perawatan intensif rumah sakit. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan dan keterampilannya, maka semakin mampu pula ia melaksanakan pekerjaannya dan semakin mudah beradaptasi dengan pekerjaan.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Puteri (2010) yang menyatakan bahwa sebagian besar perawat IGD RSUD dr. Sebab, status perkawinan erat kaitannya dengan tanggung jawab yang besar, peran ganda (sebagai suami/istri dan sebagai pekerja). Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herawati (2006) yang menyatakan bahwa perawat dengan masa kerja <5 tahun lebih banyak mengalami tingkat stres berat (24,4%) dibandingkan dengan responden yang mengalami tingkat stres ringan (22,2%).

Peneliti berasumsi bahwa perawat yang telah bekerja <5 tahun masih minim pengalaman sehingga tingkat keterampilannya masih jauh di bawah perawat yang sudah lama bekerja di ICU, apalagi ICU mengharuskan perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kompleks. . , yang tentunya dapat menimbulkan stres kerja bagi perawat yang masa kerjanya <5 tahun. Dengan kurangnya pengalaman maka tingkat kepercayaan diri perawat juga akan menurun sehingga kinerjanya tidak maksimal, hal ini dapat menyebabkan perawat kesulitan beradaptasi dengan pekerjaannya yang pada akhirnya memicu terjadinya stres kerja. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Giriwati (2011) yang menunjukkan bahwa sebagian besar perawat (52,6%) berada di unit perawatan intensif rumah sakit.

Keterbatasan Penelitian

Kemungkinan lainnya adalah karena perawat dengan pengalaman kerja yang panjang diasumsikan sudah mempunyai posisi sebagai pemimpin tim, sehingga mengakibatkan tanggung jawab dan tuntutan pekerjaan yang lebih besar dibandingkan dengan perawat eksekutif.

Implikasi Untuk Keperawatan

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lebih lanjut hasil penelitian ini dengan mengkaji lebih jauh faktor-faktor penyebab stres kerja pada perawat, serta dampak stres kerja terhadap perawat. Pada bab ini peneliti menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan tujuan penelitian dan beberapa saran. Tingkat pendidikan mereka sebagian besar adalah D-III keperawatan, sebagian besar status perkawinan mereka adalah menikah, dan masa kerja mereka biasanya antara 1 hingga 5 tahun.

Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat mengidentifikasi faktor-faktor stres kerja perawat dan dampak stres kerja terhadap kinerja perawat. Hubungan karakteristik responden, beban kerja dan kondisi kerja dengan stres kerja pada perawat bangsal rumah sakit kritis. Hubungan Stres Kerja dengan Coping Kepuasan Kerja Perawat IGD di Tiga Rumah Sakit Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

Analisis stres kerja terhadap kondisi dan beban kerja perawat pada klasifikasi pasien ruang rawat inap RS TK II Putri Hijau Kesdam I/Medan. 2012). Hubungan Karakteristik Perawat, Konten Pekerjaan dan Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit. Dengan ini saya mengusulkan kepada anda untuk menjadi responden penelitian yang akan saya lakukan dengan judul “Review Tingkat Stres Kerja Perawat ICU Rumah Sakit”.

Kami meminta Anda untuk mengisi kuesioner yang berisi identitas pribadi Anda dan tingkat stres di tempat kerja sebagai perawat, yang akan memakan waktu sekitar 15-20 menit. Demikian penjelasan penelitian yang dapat saya sampaikan kepada saudara semua atas partisipasi dan kerjasamanya, terima kasih. Saya memahami bahwa saya telah menjadi bagian dari penelitian ini dan saya telah diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai penelitian ini dan menjelaskan peran saya dalam penelitian ini.

Kuesioner ini dibagi menjadi dua bagian: bagian pertama tentang identitas responden dan bagian kedua tentang tingkat stres.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Tesis untuk program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan, program studi Keperawatan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Jawablah semua pertanyaan/pernyataan di bawah ini sesuai dengan petunjuk pada masing-masing bagian.

Gambar

Tabel 3.1        Definisi Operasional ................................................................
Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian Keterangan :
Tabel 3.1 Definisi Operasional, Alat Ukur, Hasil Ukur N o Variabel Definisi
Tabel 4.1 Analisis Univariat No Karakteristik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 2 menunjukan hasil penelitian tingkat stres kerja, sebagian besar responden memiliki tingkat stres berat sebanyak 39 responden atau 45.8%,

Untuk menggapai tujuan perusahaan, tiap perusahaan diharuskan mempunyai strategi melalui sumber daya manusia yang baik serta kinerja tinggi.Penelitian ini mempunyai tujuan untuk