• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia "

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Model ini diperkenalkan agar pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih berpusat pada siswa, mengembangkan keterampilan proses sains secara utuh dan terpadu. Yang diperlukan dalam pembelajaran ini adalah silabus, rencana satuan pembelajaran, bahan ajar LKPD dan tes hasil belajar siswa. Analisis siswa dilakukan dengan memperhatikan karakteristik, kemampuan dan pengalaman siswa, baik secara kelompok maupun individu.

Siswa yang menjadi subjek pengujian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Metro yang cukup heterogen. Karakteristik siswa dapat dilihat dari latar belakang pengetahuan dan perkembangan kognitif siswa pada materi sistem pencernaan manusia. Siswa akan diberikan kesempatan untuk melatih keterampilan proses ilmiahnya dengan memecahkan suatu masalah dengan kemampuan terbaiknya, mengamati dan bereksperimen dengan masalah yang dihadapi.

Materi yang sulit akan mudah dipahami jika siswa terlibat langsung dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain pemahaman konsep yang diperoleh siswa, terdapat pula berbagai keterampilan proses sains seperti, “merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengidentifikasi variabel, merancang prosedur, menganalisis data dan menarik kesimpulan”. yang berfungsi membantu siswa melatih keterampilan proses sains terkait materi. Selain itu, siswa bertugas menjelaskan isi peta konsep yang terdapat dalam bahan ajar.

Analisis konsep dilakukan untuk mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang akan dipelajari siswa melalui model pembelajaran inkuiri untuk melatih KPS pada materi sistem pencernaan manusia.

Gambar 3.2 Peta Konsep Sistem Pencernaan pada Manusia Sistem Pencernaan
Gambar 3.2 Peta Konsep Sistem Pencernaan pada Manusia Sistem Pencernaan

Materi Pembelajaran

Prosesnya meliputi: merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel yang dimanipulasi, mengidentifikasi variabel respon, mengidentifikasi variabel kontrol, melakukan eksperimen, membuat tabel observasi, melakukan analisis data dan merumuskan kesimpulan.

Inti (± 100 menit)

Inkuiri: Merumuskan Hipotesis

Inkuiri: Menentukan Variabel Eksperimen

Inkuiri: Pengumpulan Data

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan langkah percobaan sesuai dengan hipotesis siswa.

Inkuiri: Interpretasi Data

Inkuiri: Merumuskan Kesimpulan

Inkuiri: Menyajikan Hasil Eksperimen

Penutup (± 5 menit)

  • Penilaian Hasil Belajar
  • Sumber Pembelajaran dan Media Pembelajaran 1. Silabus 2
    • Tahap Pengembangan (Develop)
    • Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
    • Validasi Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
    • Validasi Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD)
    • Validasi Tes Penguasaan Konsep
    • Validasi Tes Keterampilan Proses

Materi pembelajaran membantu guru membimbing siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan melalui proses belajar mengajar. LKPD juga memuat soal-soal sebagai bahan diskusi bagi siswa untuk melatih keterampilan proses sains dan memahami konsep sistem pencernaan manusia. Siswa dapat merumuskan masalah dari fakta yang disajikan dalam LKPD yaitu fakta dalam bentuk peta konsep, gambar dan video tentang alat.

Pada percobaan “uji makanan” siswa dapat mengidentifikasi (1) variabel manipulasi/variabel bebas yaitu variabel yang sengaja diubah, (2) variabel respon yaitu variabel yang berubah akibat atau akibat dari perubahan variabel yang dimanipulasi, dan (3) variabel kontrol dipertahankan agar tidak mempengaruhi hasil eksperimen. Siswa dilatih menyusun prosedur eksperimen sederhana berdasarkan langkah-langkah LKPD. Tahap akhir percobaan yang dilakukan siswa adalah penarikan kesimpulan yang merupakan indikator keterampilan proses ilmiah.

Tes merupakan alat untuk mengukur perubahan kemampuan belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa diberikan soal yaitu 15 soal tes produk untuk mengetahui penguasaan konsep dan 6 soal tes proses untuk mengetahui keterampilan proses ilmiah siswa. Lembar observasi meliputi alat observasi saat kegiatan belajar mengajar, aktivitas siswa dan lembar observasi kendala saat kegiatan belajar mengajar.

Bahan ajar Media dan LKPD (1, 2 dan 3) yang disiapkan akan digunakan oleh siswa dan guru selama proses pembelajaran. Hasil validasi ini kemudian direvisi sehingga diperoleh Draf II yang digunakan dalam uji coba terbatas, jenis perangkat yang divalidasi meliputi RPP, LKS, bahan ajar siswa dan lembar penilaian. Lembar Kegiatan Siswa (LKPD) disiapkan oleh peneliti kemudian divalidasi oleh tiga orang validator.

Berdasarkan tabel 3.3, secara umum hasil Lembar Kegiatan Siswa (SAS) yang disusun berada pada kategori sangat baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Bahan Pembelajaran Siswa (SLT) disusun oleh peneliti, kemudian divalidasi oleh tiga validator. Berdasarkan Tabel 3.4, secara keseluruhan hasil validasi Bahan Pembelajaran Siswa (SLT) yang telah disusun mempunyai kategori sangat baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi.

Selama kegiatan pembelajaran dilakukan observasi terhadap kualitas pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Setelah pembelajaran dilakukan pengumpulan data berupa tes hasil belajar dan angket tentang respon siswa terhadap penerapan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing.

Tabel 3.2.Rekapitulasi Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tabel 3.2.Rekapitulasi Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  • Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi
  • Definisi variabel terkait kualitas perangkat pembelajaran
  • Definisi variabel terkait proses dan hasil belajar

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menyampaikan produk Perangkat Pembelajaran Model Inkuiri Terbimbing yang telah dikembangkan. Tingkat keterbacaan buku siswa merupakan persentase kesesuaian buku teks untuk mengetahui kemampuan membaca siswa melalui tes pengisian kata-kata tertentu yang dihilangkan secara sistematis. Keterlaksanaan pembelajaran merupakan persentase tingkat kesesuaian tahapan pembelajaran IPA dengan model inkuiri untuk melatih keterampilan proses sains dan penguasaan konsep.

Selain itu keterlaksanaan juga dinyatakan dengan kualitas pelaksanaan pembelajaran yang diukur dengan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan model penelitian pembelajaran IPA untuk pembelajaran keterampilan proses sains dan penguasaan konsep. Keterlibatan siswa merupakan persentase frekuensi keterlibatan siswa yang sesuai dengan tahapan pembelajaran melalui model inkuiri, mempraktikkan keterampilan proses sains, dan penguasaan konsep yang diamati selama kegiatan pembelajaran. Penguasaan konsep adalah persentase kemampuan siswa dalam memahami konsep IPA dengan benar setelah mengikuti tes pengetahuan akhir.

Penguasaan konsep siswa diukur melalui instrumen tes penguasaan konsep dengan menggunakan lembar tes penguasaan konsep siswa. Keterampilan proses sains adalah keterampilan siswa untuk mengolah pengetahuan, baik secara fisik maupun mental, dalam memperoleh dan mengolah informasi melalui kegiatan berpikir dengan mengikuti prosedur ilmiah. Tanggapan siswa merupakan pendapat dan tanggapan siswa terhadap komponen KBM yang meliputi: bahan/isi pelajaran, format bahan ajar siswa, LKPD, lingkungan belajar, metode mengajar guru, dan tes pemahaman konsep.

Instrumen Pengumpulan Data

  • Lembar validasi
  • Lembar penilaian keterbacaan bahan ajar peserta didik
  • Lembar pengamatan keterlaksanaan proses belajar mengajar
  • Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
  • Lembar penilaian
  • Angket respon peseta didik
  • Validasi Perangkat

Lembar ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. A = frekuensi aspek aktivitas siswa yang diamati dengan frekuensi tinggi B = frekuensi aspek aktivitas siswa yang diamati dengan frekuensi rendah. Suatu instrumen dikatakan baik apabila mempunyai koefisien korelasi reliabilitas ≥ 0,75 atau 75% (Borich dan Ibrahim, 2005). Instrumen ini digunakan untuk mengukur pendapat dan tanggapan siswa terhadap komponen kegiatan pembelajaran yang meliputi: materi/isi pembelajaran, format buku siswa, LKPD, suasana pembelajaran, gaya mengajar guru, dan tes penguasaan konsep.

Validasi perangkat pembelajaran IPA model inkuiri terbimbing melatih penguasaan konsep dan keterampilan proses yang dilakukan oleh reviewer.

Tekhnik Pengumpulan Data 1. Metode observasi

  • Metode Tes
  • Metode Angket

Teknik Analisis Data

  • Analisis validitas perangkat
  • Analisis tingkat keterbacaan bahan ajar peserta didik
  • Analisis keterlaksanaan pembelajaran
  • Analisis aktivitas peserta didik
  • Analisis hasil belajar
  • Analisis data hasil angket respon peserta didik
  • Analisis Kendala Pelaksanaan KBM

Merupakan penilaian terhadap pelaksanaan tahapan sintaksis yang tercantum dalam skenario RPP yang dikembangkan, yang dilakukan setiap tatap muka oleh dua orang pengamat. Analisis data pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan cara deskriptif kuantitatif dengan mengukur skor seluruh komponen pada setiap pertemuan. Ketuntasan individu dianalisis dengan membandingkan hasil yang dicapai siswa dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM = 75) yang ditetapkan sekolah.

Nilai individu siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi skor maksimal dan dikalikan 100%. Deskripsi ketuntasan klasikal dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh dengan kriteria. Jika ketuntasan klasikal ≥ 85% dinyatakan tuntas secara klasikal (Depdiknas, 2006). Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran terhadap hasil belajar dilakukan analisis statistik inferensial berupa analisis N-gain score dengan rumus sebagai berikut: g) = Nilai Gain Spost = Nilai Post-test Spre = Nilai Pre-test.

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test), keterlaksanaan pembelajaran dianalisis dengan uji statistik inferensial t-test, namun uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan sebelum uji t-test. dilakukan. tes. Analisis hasil angket respon siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk mengetahui pendapat siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Perhitungan persentase respon siswa setiap indikator didasarkan pada total respon siswa pada setiap skala respon setiap indikator.

Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu pengamat dan peneliti memberikan catatan mengenai hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada tiga kali pertemuan disertai saran-saran.

Matrik Penelitian

Skor tersebut menunjukkan valid/layak jika skor validasi perangkat berada pada rentang diatas 2,51-4,00. Persentase tingkat kesesuaian buku teks untuk mengetahui kemampuan membaca siswa melalui tes mengisi kata tertentu yang dihilangkan secara sistematik tingkat keterbacaannya dicatat menggunakan lembar tes keterbacaan buku siswa. Persentase tingkat kesetujuan tahapan pembelajaran IPA dengan model inkuiri terbimbing melatih KPS dan penguasaan konsep.

Pendapat dan tanggapan siswa terhadap komponen KBM meliputi: materi/isi pelajaran, format buku siswa, LKS, suasana pembelajaran, metode mengajar guru, dan tes penguasaan konsep. Keterampilan proses ilmiah yang dimaksud antara lain; merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, definisi operasional variabel, menganalisis data dan menarik kesimpulan.

Tabel 3.8 Matriks Metode Penelitian
Tabel 3.8 Matriks Metode Penelitian

Gambar

Gambar 3.1 berikut ini.
Gambar 3.2 Peta Konsep Sistem Pencernaan pada Manusia Sistem Pencernaan
Gambar 3.3 Peta Konsep Makanan dan Fungsinya  Bahan Makanan
Gambar 3.4 Peta Konsep Gangguan dan Penyakit Sistem Pencernaan Manusia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Schrödinger equation in 3D ▪ For a 3D problem, we extend the representation of the wave function and potential function of the 1D case into 3D as ▪ And the 3D linear momentum operator