• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN PAREPARE "

Copied!
140
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

11Monica Arum Safitri, “Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Cerita Berdasarkan Kriteria Watson Melalui Strategi Pembelajaran React dan Prosedur Taksonomi Solo. 12Winarti, D., Jamiah, Y., & Suratman, D., “Pemecahan Masalah Siswa Keterampilan memecahkan masalah cerita berdasarkan gaya belajar pada materi pecahan di SMP”. 17 Monica Arum Safitri, “Analisis kesalahan siswa SMP dalam menyelesaikan masalah cerita berdasarkan kriteria Watson melalui strategi React Learning dan prosedur taksonomi solo.

18Fitria Nur Kusti Aisyah dkk., “Analisis Kesalahan Penyelesaian Soal Cerita Berdasarkan Kriteria Watson,” Jurnal Review Pembelajaran Matematika 4, no.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan yang bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal cerita. Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu landasan dan sumber informasi bagi para pendidik khususnya guru matematika mengenai kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah matematika. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi para pendidik sebagai bahan penentuan kebijakan dalam mengatasi kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita pada sistem persamaan linear.

Bagi para pendidik khususnya guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur dalam melaksanakan tugasnya secara efektif dan profesional sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Definisi Operasional Variabel

Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan agar peneliti dapat menggunakan idenya sebagai proses pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kesalahan-kesalahan yang disebutkan dalam penelitian ini merupakan kesalahan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah matematika. Soal matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah soal cerita pada materi SPLDV (Sistem Persamaan Linier Dua Variabel).

Gaya belajar merupakan gabungan antara bagaimana seseorang menerima informasi dan bagaimana ia mengorganisasikan serta mengolah informasi atau pengetahuan yang diperolehnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Langkah-langkah penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode grafis adalah sebagai berikut:30 . satu). Metode substitusi adalah menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode substitusi. Indikator kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dengan sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan kriteria Watson.

Dari contoh soal di atas, indikator kesalahan siswa dalam menyelesaikan tugas cerita menggunakan sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan kriteria Watson akan disajikan dalam bentuk tabel.

Gambar 2.1 Sketsa metode grafik
Gambar 2.1 Sketsa metode grafik

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Dari Gambar 4.12 dapat dikategorikan kesalahan—kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan kriteria dan gaya belajar Watson, khususnya soal cerita tentang sistem persamaan linear dua variabel. Dari Gambar 4.13 dapat dikategorikan kesalahan—kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan kriteria dan gaya belajar Watson, khususnya soal cerita tentang sistem persamaan linear dua variabel. Pada siswa dengan gaya belajar auditori ini terdapat 2 jenis kategori kesalahan berdasarkan kriteria Watson, yaitu 40% data tidak sesuai dan 20% kesimpulan dihilangkan.

Gaya belajar kinestetik mencapai kategori kesalahan sebanyak 2 jenis berdasarkan kriteria Watson, yaitu kesimpulan dihilangkan sebesar 25% dan masalah hierarki keterampilan sebesar 25%.

HASIL Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Secara umum gaya belajar manusia dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar merupakan gabungan antara cara seseorang menyerap informasi dan cara ia mengorganisasikan serta mengolah informasi atau pengetahuan yang diperoleh. Gaya belajar adalah suatu cara yang konsisten bagi seorang pembelajar dalam mencatat suatu stimulus atau informasi, bagaimana ia mengingat, berpikir dan memecahkan masalah.38.

Secara umum gaya belajar manusia dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Adanya gaya belajar siswa yang bertentangan dengan guru akan mempengaruhi prestasi akademik, sehingga guru diharapkan dapat memahami gaya belajar siswa untuk memperlancar proses pembelajaran. 37Saputri, “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Materi Fungsional Berdasarkan Kriteria Watson Dilihat dari Perbedaan Gender pada Siswa Kelas VIII SMP.” h. 3. Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar visual dominan terhadap apa yang dilihatnya.

Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar yang menggunakan gerak tubuh seperti sentuhan, gerak, dan kerja. Alat tersebut berasal dari angket gaya belajar VAK (Instrument Attached), yang dikembangkan oleh Chislett dan Chapman.45 Angket ini diberikan kepada siswa yang telah memperoleh materi tentang sistem persamaan linear dua variabel. Orang yang diwawancarai adalah siswa dengan kesalahan berbeda yang mewakili kesalahan siswa lainnya. 45Purnauti, Gaya Belajar Siswa dan Gaya Kelas XB.

Uji validitas setiap item menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson dengan menggunakan Microsoft Excel untuk menguji 15 item klaim mengenai gaya belajar VAK siswa. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen gaya belajar VAK diperoleh nilai Cronbach’s Alpha pada tingkat signifikan sehingga instrumen pernyataan mempunyai reliabilitas yang tinggi. Secara umum gaya belajar dalam menyerap informasi dicapai dengan melihat (visual), mendengar (auditory) dan menggunakannya (kinestetik).49 Angket yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 15 item pernyataan yang terbagi dalam 5 gaya belajar visual, gaya auditory. sebanyak 5 item, dan gaya belajar kinestetik sebanyak 5 item.

Berdasarkan hasil perhitungan angket gaya belajar VAK yang diberikan kepada siswa kelas VIII.3 MTsN Parepare diketahui bahwa gaya belajar siswa adalah 55% visual, 25% auditori, dan 20% kinestetik. .

Pembahasan Hasil Penelitian

Peneliti : Jelaskan maksud dari pertanyaan yang sudah kita baca. F : Intinya kita diminta mencari jumlah jam. Kesalahan tersebut terjadi karena siswa hanya menuliskan hasil variabel dari variabel dan hasil dari variabel tanpa menuliskannya, hal ini menunjukkan permintaan dari pertanyaan yang diajukan yaitu jumlah jam kerja Habib dan Haqqul. Berikut nilai ujian siswa sebagai contoh kategori kesalahan konflik tingkat respon:

Hasil tes menunjukkan bahwa siswa mampu menulis dan membedakan variabel dari pertanyaan yang diberikan, namun hanya menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan tanpa mengambil keputusan apapun. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti, PH telah memahami pertanyaan yang diberikan mulai dari mampu menjelaskan apa yang diketahui dalam soal hingga mampu memberikan contoh untuk variabel x dan y. Pada jenis kesalahan data yang salah terdapat 2 indikator yaitu siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan data yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan dan kesalahan dalam menentukan variabel.

Ketika siswa menentukan Persamaan 1 dan Persamaan 2 berdasarkan soal yang diberikan, siswa mengalami kesalahan dengan menjumlahkan variabel yang sama. Kesalahan seperti ini sering dijumpai pada hasil tes siswa dimana siswa gagal menuliskan kesimpulan akhir dari soal yang diberikan. Hasil tes “NAP” menunjukkan adanya kesalahan penarikan kesimpulan karena siswa memperoleh dan menuliskan hasil variabel dari variabel yaitu, dan variabel dari variabel yaitu tanpa menuliskan apa yang diminta dari variabel tersebut. variabel muncul. pertanyaan yang diajukan yaitu menentukan besarnya uang parkir yang didapat jika terdapat 10 mobil dan 15 sepeda motor.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa siswa pada mulanya mengikuti langkah-langkah dengan menuliskan kedua persamaan tersebut sesuai dengan soal yang diberikan untuk mendapatkan nilai variabel dan. Hasil tes “F” menunjukkan bahwa pada saat hendak menyelesaikan soal, “F” sempat mengerjakan jawaban tertulis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesalahan pada kategori selain tujuh kriteria kesalahan pada kriteria Watson karena hanya menyalin soal yang diberikan tanpa mengerjakan pemecahan masalah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa yang mengalami kesalahan pada kategori ini, penyebab kesalahan adalah jarangnya melatih diri dengan latihan soal setelah diberikan materi, kurangnya pengetahuan untuk memberikan kesimpulan atas pertanyaan yang diajukan, dan siswa yang tidak menuliskan kesimpulan akhir. karena alasan mereka sibuk - buruan karena waktu mengerjakan soal sudah habis.

Gambar 4.2 hasil tes F soal 1
Gambar 4.2 hasil tes F soal 1

PENUTUP

SIMPULAN

Hasil analisis kesalahan terhadap seluruh soal yang diberikan dapat disimpulkan bahwa persentase setiap kesalahan pada setiap kategori dari kriteria Watson dan gaya belajar siswa adalah dengan gaya belajar auditori sebanyak 4 jenis kategori kesalahan yaitu ID as sebanyak 40%, OC sebanyak 20%, RLC sebanyak 40% dan AO sebanyak 40%, gaya belajar kinestetik terdapat 3 jenis kategori kesalahan berdasarkan kriteria Watson yaitu ID sebesar 25%, OC sebesar 50% dan SHP sebesar 25% dan pada gaya belajar visual terdapat 5 jenis kategori kesalahan berdasarkan kriteria Watson yaitu ID sebesar 9%, OC sebesar 55%, RLC sebesar 18%, SHP sebesar 27% dan AO sebesar 18%. Faktor tersebut terlihat dari kondisi siswa yang kurang termotivasi untuk belajar karena terbatasnya waktu belajar di sekolah, kurangnya minat belajar matematika dan terbatasnya keterampilan siswa dalam melakukan proses berhitung. Selain itu, siswa kurang termotivasi untuk mengulas materi dan latihan soal tentang sistem persamaan linear dua variabel.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kesalahan siswa berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam mengembangkan minat belajar.

SARAN

Menganalisis kesalahan siswa SMA dalam menyelesaikan masalah sejarah berdasarkan kriteria Watson melalui strategi pembelajaran feedback dan prosedur taksonomi solo. Kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan dua variabel linier berdasarkan kriteria Watson ditinjau dari kemampuan matematika dan gender. Analisis kesalahan siswa kelas X SMA dalam menyelesaikan masalah cerita berdasarkan langkah-langkah Polya pada materi sistem persamaan linear.

Gaya belajar kelas X dan Xi Ipa serta gaya mengajar guru pada kelas tersebut dalam pembelajaran fisika di SMA Bakti Karya Kaloran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, (2013). Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan kriteria Watson, Pythagoras: Jurnal Pendidikan Matematika 15, No.Nur Kusti Aisyah, Fitria dkk, Analisis kesalahan penyelesaian soal cerita berdasarkan kriteria Watson, Jurnal Review Pembelajaran Matematika , 4 tidak.

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Materi Fungsional Berdasarkan Kriteria Watson Perbedaan Gender Pada Siswa Kelas VIII SMP Tahun 2018. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sejarah Matematika Kelas VII MTs Laboratorium UIN-SU T.P Skripsi; Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Winarti, D., Jamiah, Y., & Suratman, D., Kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan gaya belajar pada materi pecahan di SMP.

Dari tabel diatas, kami menggunakan perhitungan manual menggunakan Microsoft Excel untuk mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh setiap siswa untuk melihat persentase gaya belajar responden yang lebih dominan. 3 Saya lebih suka membaca buku matematika sendirian dibandingkan mendengarkan penjelasan teman atau guru matematika. 9 Saya selalu bergabung dan berpartisipasi ketika ada diskusi kelompok dalam pembelajaran matematika. 10 Saya lebih suka melaporkan tugas yang diberikan.

Diketahui: Misal jam kerja Habib dengan variabel x dan jam kerja Haqqul dengan variabel y, Habib dapat menyelesaikan 3 tas setiap jamnya dan Haqqul dapat menyelesaikan 4 tas setiap jamnya.

Gambar

Tabel 2.1  Indikator kesalahan dengan Kriteria Watson  30  Tabel 3.1  Kisi – kisi Instrumen gaya belajar VAK  38
Gambar 2.1 Sketsa metode grafik
Tabel 2.1 Indikator Kesalahan dengan Kriteria Watson
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir Tes tertulis
+7

Referensi

Dokumen terkait

viii KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL HOTS BERDASARKAN LANGKAH KRULIK-RUDNICK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA Yetty Pambudiningsih, Isnaeni Umi Machromah KESULITAN SISWA KELAS