• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geografika - Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan ULM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Geografika - Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan ULM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 21

(Geografi Lingkungan Lahan Basah)

STRATEGI PENGELOLAAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DI DESA SEMANGAT DALAM KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA

Nor Aufa Azizah1, Selamat Riadi2, Arif Rahman Nugroho3

1 Mahasiswa Program Studi Geografi, FISIP, Universitas Lambung Mangkurat

2,3 Program Studi Geografi, FISIP, Universitas Lambung Mangkurat E-mail: [email protected]

Abstrak. Penelitian ini menelaah mengenai strategi pengelolaan dana desa pada wilayah Desa Semangat Dalam karena masih terdapat banyak desa di Indonesia yang belum dapat mengelola dan memanfaatkan dana desa sesuai yang diharapkan oleh masyarakat desa. Menurunnya kualitas infrastruktur dan kemampuan organisasi pemerintah desa dalam mengelola dana desa mengakibatkan beberapa masalah yang terjadi di Desa Semangat Dalam. Hal ini berdampak besar bagi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi yang lebih baik untuk kesejahteraan hidup. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus, serta menggunakan analisis SWOT. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam dalam upaya meningkatkan pembangunan desa. Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pembangunan desa melalui pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam adalah memaksimalkan dana bantuan supaya dapat meningkatkan aspek di bidang ekonomi dan memanfaatkan SDM yang cukup potensial, menjalin kerjasama yang kooperatif antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa yang dituangkan dalam suatu kebijakan pembangunan dan menciptakan lapangan kerja.

Kata Kunci: pengelolaan, dana desa, pembangunan, analisis SWOT

Abstract. This study examines the strategy for managing village funds in the village of Spirit Dalam area because there are still many villages in Indonesia that have not been able to manage and utilize village funds as expected by the village community. The decline in the quality of infrastructure and the ability of village government organizations to manage village funds resulted in several problems that occurred in the Spirit of Dalam Village. This has a big impact on the community in improving the economy for a better life for welfare. This research is a research that uses a qualitative approach with case study methods, and uses a SWOT analysis. The purpose of this study was to identify a strategy for managing village funds in the village of Spirit in an effort to improve village development. Strategies that can be applied to improve village development through the management of village funds in the Spirit of Dalam Village are maximizing aid funds so that they can improve aspects in the economic field and utilize potential human resources, establish cooperative cooperation between the central government and the village government as outlined in a development policy. and create jobs.

Keywords: management, village funds, development, SWOT analysis

(2)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 22

LATAR BELAKANG

Peranan penting yang dimiliki desa dalam pembangunan nasional tidak hanya oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang tinggal di desa, akan tetapi desa mewariskan sumbangan besar dalam mewujudkan stabilitas nasional dari berbagai aspek, misalnya aspek ekonomi, politik dan sosial budaya (Dewi, 2012). Selain berfungsi menjadi obyek pembangunan, desa juga kerap dilihat sebelah mata dan justru dipisahkan dalam sistem pemerintahan Indonesia lantaran desa diukur sebagai sumber kemiskinan dan ketertinggalan (Marlena, 2016). Munculnya Undang- Undang Desa membuat desa dipandang dengan keadaan sah sebagai satuan masyarakat hukum dalam batas wilayah tertentu dan memegang kewenangan untuk mengatur serta mengurus urusan pemerintahan, kepentingan setempat berlandaskan gagasan masyarakat, hak asal usul dan hak tradisional yang diakui dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Implementasi pembangunan desa perlu dipersiapkan dengan baik berdasarkan identifikasi dan analisis yang dilakukan secara komprehensif terhadap potensi atau masalah yang akan terjadi (Cristian, 2015).

Hasil akhir tersebut akan dijadikan sebagai dasar peninjauan dalam persiapan dan program pembangunan desa di masa mendatang serta bersama-sama menyertakan masyarakat secara maksimal karena pada hakikatnya pembangunan desa juga bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera (Takdir, M., &

Jusniaty, 2016).

Peraturan Desa Semangat Dalam Nomor 07 Tahun 2020 Pasal 1 Desa Semangat Dalam, menjelaskan bahwa Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum dalam batas wilayah tertentu dan memegang kewenangan untuk mengatur serta mengurus urusan pemerintahan, kepentingan setempat berlandaskan gagasan masyarakat, hak asal

usul dan hak tradisional yang diakui dalam sistem pemerintahan Indonesia. Berlakunya peraturan tersebut tidak selalu berdampak positif pada tiap desa, melainkan dapat memotivasi untuk meningkatkan potensi yang ada di desa dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas pula.

Desa berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa dalam berbagai aspek. Kapasitas pemerintah desa ataupun potensi sumber daya desa yang meningkat akan memberikan peluang yang cukup luas bagi terwujudnya segala bentuk dan program dalam pembangunan desa yang efektif serta efisien. Salah satu faktor penting dalam mendukung terselenggaranya otonomi desa adalah pembiayaan atau keuangan.

Pemerintah desa dalam mewujudkan peran penting tersebut harus memerlukan dukungan berupa dana. Pemerintah daerah dengan pemerintah desa memiliki bentuk hubungan keuangan yang disebut dengan Alokasi Dana Desa (ADD) yang bertujuan untuk mendorong dalam pembiayaan program pemerintah desa dan memberikan pelayanan yang prima dengan memberdayakan masyarakat desa agar berpartisipasi dalam melakukan program pembangunan baik secara fisik ataupun non fisik sehingga dapat mewujudkan pembangunan desa dan masyarakat desa yang sejahtera (Sari et al., 2017). Berdasarkan pembagiannya, Alokasi Dana Desa (ADD) diterima oleh pihak Kabupaten atau Kota dan langsung diserahkan kepada Desa paling sedikit 10%

yang pembagiannya untuk desa secara proporsional (Susilowati, N. I., Susilowati, D., & Hadi, 2017).

Penelitian ini menelaah mengenai strategi pengelolaan dana desa pada wilayah Desa Semangat Dalam karena masih terdapat banyak desa di Indonesia yang belum dapat mengelola dan memanfaatkan dana desa sesuai yang diharapkan oleh masyarakat desa. Menurunnya kualitas infrastruktur dan kemampuan organisasi pemerintah desa

(3)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 23

dalam mengelola dana desa mengakibatkan beberapa masalah yang terjadi di Desa Semangat Dalam. Hal ini berdampak besar bagi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi yang lebih baik untuk kesejahteraan hidup.

Mengenai dengan hal tersebut tentunya akan memunculkan berbagai persoalan yang menarik untuk ditelaah berkaitan dengan strategi pengelolaan dana desa. Alasan tersendiri yang dimiliki oleh peneliti dalam memilih program dana desa adalah karena dana desa mempunyai pengaruh yang besar dalam pembangunan sebuah desa. Program dana desa sepenuhnya ditangani secara swadaya oleh Kepala Desa dan masyarakat desa langsung. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam dalam upaya meningkatkan pembangunan desa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus. Metode kualitatif adalah penelitian yang mengahasilkan data deskriptif dalam bentuk tertulis atau lisan dari orang yang dapat diamati (Hardiyanto, 2020).

Penggunaan metode kualitatif pada penelitian ini didasari pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala.

Sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer dan sekunder.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi, yaitu mengumpulkan data secara langsung di lapangan kemudian dilanjutkan dengan pencatatan yang bersifat sistematis, logis, objektif dan rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi yang sebenarnya ataupun situasi buatan.

Satuan kajian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah mengungkapkan hal-hal yang akan dibahas oleh peneliti terhadap sesuatu yang akan diteliti. Objek penelitian ini adalah pengelolaan dana desa untuk meningkatkan pembangunan desa menuju ke arah yang lebih baik, maka dari itu satuan kajian dari penelitian ini terdapat proses perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban yang meliputi evaluasi dan monitoring melalui analisis SWOT.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu metode yang menggambarkan atau mendeskripsikan data yang diperoleh melalui kata-kata hasil wawancara dari subyek penelitian sebagai satu kesatuan yang utuh dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber di lokasi penelitian. Hal ini dilakukan peneliti untuk mencari dan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang diperoleh dari Desa Semangat Dalam Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik analisis SWOT.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Letak Geografis dan Astronomis Desa Sejarah terbentuknya Desa Semangat Dalam, yaitu pada tahun 1982 akibat dari pemekaran wilayah Desa Semangat Bakti.

Peraturan Desa Semangat Bakti Nomor 01 Tahun 1982 menjelaskan bahwa pemekaran terbagi menjadi empat wilayah, yaitu Desa Semangat Dalam, Desa Semangat Bakti, Desa Semangat Karya dan Desa Handil Bakti. Desa Semangat Dalam secara administratif adalah salah satu desa yang terletak pada Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan yang mempunyai luas wilayah sebesar 750 hektar. Letak wilayah Desa Semangat Dalam berada 4,4 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan, 45,7 kilometer dari pusat

(4)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 24

pemerintahan Kabupaten dan 43,4 kilometer dari pusat pemerintahan Provinsi. Desa Semangat Dalam secara geografis terletak dan berbatasan dengan:

- Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Mandastana.

- Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Semangat Bakti.

- Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kota Banjarmasin.

- Sebelah Barat, berbatasan dengan Kelurahan Handil Bakti.

Desa Semangat Dalam berada pada ketinggian 0,2 – 3 meter (dari permukaan laut yang kemampuan dan kesuburan tanahnya dipengaruhi oleh pasang surut air serta sebagian tergenang dan didominasi oleh

rawa. Intensitas curah hujan sebesar 2.047 mm per tahun dan curah hujan terendah pada bulan September. Wilayah Desa Semangat Dalam secara keseluruhan termasuk dalam kategori daerah dataran rendah yang relatif datar. Sedangkan secara astronomis, Desa Semangat Dalam berada pada 118°44’ Bujur Timur - 119°22’ Bujur Timur dan 08°08’

Lintang Selatan - 08°57’ Lintang Selatan.

Pertumbuhan Penduduk

Data administrasi pemerintahan Desa Semangat Dalam menyatakan bahwa jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi berjumlah 16.475 jiwa. Pertumbuhan penduduk Desa Semangat Dalam tahun 2016-2020 disajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pertumbuhan Penduduk Desa Semangat Dalam Tahun 2016-2020 No. Tahun Jumlah Penduduk

(jiwa) Laki-laki % Perempuan %

1. 2016 1.185 623 50,54 562 49,64

2. 2017 1.189 624 50,67 565 49,33

3. 2018 1.192 626 50,87 566 49,13

4. 2019 14.753 7.604 51,54 7.149 48,45

5. 2020 16.575 8.500 51,28 7.975 48,11

Sumber: Profil Desa Semangat Dalam, 2020 Berdasarkan Tabel 1 diatas, didapatkan bahwa jumlah penduduk terbesar adalah pada tahun 2020, yaitu 16.575 jiwa. Data pertumbuhan penduduk tahun 2020 memiliki penduduk terbanyak pada kelompok umur 0 – 4 tahun yang mencapai 30.086 jiwa.

Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah penduduk dengan usia pensiun, yaitu penduduk kelompok usia 70 – 74 tahun yang mencapai 2.739 jiwa.

Potensi dan Keadaan Sosial Desa

Desa Semangat Dalam memiliki berbagai potensi yang cukup baik sebagai sebuah desa. Adapun potensi tersebut terlihat dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan infrastruktur.

1. Sumber Daya Alam

Salah satu potensi sumber daya alam di

Desa Semangat Dalam adalah di bidang pertanian, karena sebagian besar wilayah di Desa Semangat Dalam ini digunakan sebagai lahan sawah yang digunakan untuk bercocok tanam padi.

2. Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia menjadi modal dasar suatu pembangunan sekaligus prioritas dalam rangka meningkatkan produktivitas suatu wilayah. Kualias sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan penduduk Desa Semangat Dalam dikelompokkan ke dalam enam kategori, yaitu tidak tamat sekolah SD, tidak sekolah SD, tamat SMP/SLTP, tamat SMA, tamat diploma dan tamat sarjana.

Perkembangan penduduk Desa Semangat Dalam menurut pendidikan terakhir tahun 2018-2020 disajikan pada Tabel 2 berikut.

(5)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 25

Tabel 2. Perkembangan Penduduk Desa Semangat Dalam Menurut Pendidikan Terakhir Tahun 2018-2020

No. Keterangan Jumlah Penduduk (jiwa)

2018 2019 2020

1. Tidak Tamat Sekolah SD 854 849 1.296

2. Tamat Sekolah SD 2.032 2.326 2.587

3. Tamat Sekolah SMP/SLTP 2.646 2.652 3.872

4. Tamat Sekolah SMA 2.273 4.001 4.764

5. Tamat Akademi/Diploma 421 987 1.401

6. Tamat Sarjana 214 2.152 2.655

Jumlah 8.466 13.967 16.575

Sumber: Profil Desa Semangat Dalam, 2020 Berdasarkan Tabel 2 diatas, didapatkan bahwa jumlah penduduk yang tamat sarjana paling banyak berada tahun 2020, yaitu 16.575 jiwa. Setiap tahunnya Desa Semangat Dalam memiliki perkembangan yang bagus terhadap kualitas sumber daya manusianya.

3. Infrastruktur

Desa Semangat Dalam memiliki sarana prasarana yang sudah cukup memadai.

Beberapa potensi infrastrukur untuk masyarakat yang terdapat di tiap wilayah, meliputi sarana prasarana di bidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan, keagamaan dan sarana umum.

Sarana prasarana bidang pemerintahan Desa Semangat Dalam masih belum mempunyai balai desa dengan jumlah perangkat desa yag lengkap. Desa Semangat Dalam mempunyai 53 Rukun Tetangga (RT) yang dikepalai oleh Ketua Rukun Tetangga RT dan Rukun Warga (RW) yang dikepalai oleh Ketua Rukun Warga (RW). Kondisi sarana prasarana tersebut cukup bagus dan pelayanan kepada masyarakat berjalan lancar sesuai peraturan serta memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Desa Semangat Dalam. Sarana prasarana bidang kesehatan Desa Semangat Dalam mengalami

perkembangan setiap tahunnya. Beberapa fasilitas kesehatan yang tersedia meliputi Puskesmas, Puskesmas Pembantu/PKD, Tenaga Medis dan Non Medis di Puskesmas, Posyandu, Apotek, Mantri Kesehatan serta Bidan. Sarana prasarana bidang pendidikan Desa Semangat Dalam memiliki fasilitas pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Tempat Pendidikan Al-Quran (TPA), Madrasyah Diniah, SD Negeri, SMP/MTs dan SMU/SMK/MA. Sarana prasarana bidang keagamaan Desa Semangat Dalam memiliki masjid dan musholla di setiap Rukun Tetangga (RT). Jumlah masjid sebanyak lima bangunan dengan kondisi baik dan musholla sebanyak 12 bangunan dengan kondisi baik. Sedangkan sarana prasarana umum meliputi jalan beraspal, jalan rapat beton, jalan berbatu atau tanah, jembatan kecil atau besar, bendungan dan jaringan irigasi.

a) Struktur Organisasi Desa

Struktur organisasi Desa Semangat Dalam telah diatur dalam Peraturan Desa Semangat Dalam Nomor 05 Tahun 2018 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Desa. Bagan struktur dan tata pemerintah desa disajikan pada Gambar 1 berikut.

(6)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 26

Gambar 1. Bagan Struktur dan Tata Pemerintah Desa Nama pejabat Pemerintah Desa Semangat

Dalam adalah sebagai berikut:

Kepala Desa : Ahmad Muliadiansyah Jaya, SE

Sekretaris Desa : Dewi Novitasari, SH Kaur TU dan Umum : Nely Astuti, S. Ab Kaur Perencanaan : Nidia Istiqomah, S. Kom Kaur Keuangan : Titin Rusdiniati, S. Pdi Kasi Kesejahteraan : Aprilianty, A. Md Kasi Pelayanan : Ahmad Hafizi, A. Md Kasi Pemerintahan : Hamdan, S. Pd

Sedangkan susunan kepengurusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Semangat Dalam adalah sebagai berikut:

Ketua : Agus Suwami Isyra, S. Pd., M. Pd

Wakil Ketua : Syafwani

Sekretaris : Muhammad Fahruraji, S. Pd Anggota : - Norman

- Asqolani, SE - Drs. MadayanWinda

Warnida, SE - Fitriana, S. Pd - Muhammad Ilmi, SE b) Visi dan Misi Desa

Visi adalah gambaran yang disusun tentang keadaan di masa mendatang yang diinginkan dengan melihat potensi dan apa yang dibutuhkan oleh suatu desa, sedangkan misi adalah berbagai pernyataan yang harus dilakukan oleh suatu desa agar dapat mewujudkan visi desa tersebut. Desa Semangat Dalam melakukan penyusunan visi dan misi dengan menggunakan pendekatan partisipatif, yaitu mengikutsertakan pihak- pihak penting yang ada di desa. Berdasarkan pertimbangan dari lembaga dan tokoh penting, Visi Desa Semangat Dalam adalah

“Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Desa Semangat Dalam dalam Pelaksanaan Otonomi Desa” dan Misi Desa Semangat Dalam adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan professional serta responsive.

2. Menyelenggarakan pelayanan masyara- kat yang cepat dan prima.

3. Melaksanakan dan memfasilitasi pem- bangunan yang aspiratif, bermanfaat, terpelihara dan berkelanjutan serta peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur.

4. Mengembangkan system informasi desa dan tata kelola yang dinamis sebagai upaya mempromosikan desa dan kegiatan pembangunan desa.

5. Melaksanakan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dengan pem-berdayaan masyarakat melalui pembinaan ke- hidupan sosial budaya seperti bidang kesehatan, pendidikan, pemuda dan adat istiadat.

6. Penguatan dan manajemen lembaga kemasyarakatan, pembentukan Badan

(7)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 27

Usaha Milik Desa (BUM-Des) serta kerjasama antar desa.

7. Pembangunan eknomi kerakyatan berbasis agrobisnis, pertanian, per- kebunan dan kehutanan rakyat dengan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal.

8. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya desa guna mendukung peningkatan pendapatan desa.

9. Menentukan kebijakan yang akan men- dorong perkembangan usaha perdesaan.

10. Menjaga kondisi wilayah yang kondusif.

11. Mewujudkan pemerataan pembangunan desa dan berkeadilan.

Partisipasi masyarakat desa merupakan keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembuatan keputusan tentang apa yang dilakukan dalam pelaksanaan program dan pengambilan keputusan untuk bekerjasama meningkatkan pembangunan desa (Satka et al., 2015).

c) Kekuatan Desa

Kekuatan yang dimiliki oleh desa meliputi sumber daya alam ataupun sumber daya manusia yang ada dan tersimpan di dalam desa. Semua sumber daya tersebut dapat dikelola dan dikembangkan untuk kelangsungan dan pembangunan desa.

Potensi desa sendiri terbagi menjadi dua, yakni potensi fisik (tanah, air, manusia, cuaca dan ternak) dan potensi non fisik (masyarakat desa, aparatur desa dan lembaga sosial desa).

Kekuatan Desa Semangat Dalam terdapat berbagai potensi, yaitu pertama sarana prasarana desa yang memiliki jalan poros desa, jalan lingkungan, jalan usaha tani, jembatan penghubung antar dusun, jembatan penghubung permukiman ke lahan pertanian, sarana irigasi, took bangunan relative dekat, adanya tenaga bangunan terampil dan kesadaran gotong royong cukup baik. Kedua, pelayanan sosial dasar yang memiliki gedung sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), gedung sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), gedung Sekolah Dasar (SD), gedung Sekolah

Menengah Pertama (SMP), adanya siswa dan calon siswa TK, SD, SMP, SMA serta adanya guru TK, SD dan SMP. Selain itu terdapat pula Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES), bidan desa dan aktifnya kegiatan posyandu.

Ketiga, ekonomi desa yang memiliki kelompok UMKM, adanya usaha meubeler, usaha warung makan dan minuman, usaha warung manisan, usaha industri kecil pembuatan berbagai jenis makanan ringan, pengrajin talikur, usaha pembuatan kain sasirangan, usaha menjahit pakaian, usaha pembibitan tanaman, usaha industri rumah tangga, usaha bengkel motor, usaha keripik pisang dan keripik singkong serta industri kecil pabrik kerupuk.

Keempat, lingkungan hidup yang memiliki bibit tanaman untuk penghijauan lingkungan Desa Semangat Dalam serta adanya lahan tanah desa yang dapat digunakan untuk kegiatan penghijauan.

Selain itu, adanya sumber daya manusia untuk pengembangan kebut bibit desa.

Kelima, sosial budaya yang memiliki masjid, musholla, pos keamanan lingkungan, kelompok rebana, kegiatan karang taruna, pengajian rutin bulanan desa, kelompok habsy, kegiatan PKK, forum ustadz atau ustadzah, guru baca Al-Qur’an dan kegiatan TPQ di setiap RT. Keenam, pemerintahan yang memiliki struktur perangkat desa lengkap, struktur BPD lengkap, sarana kantor desa cukup memadai dan adanya kendaraan dinas roda dua. Ketujuh, pertanian yang memiliki lahan pertanian yang memadai, adanya petani penggaran dan adanya buruh tani.

d) Kelemahan Desa

Kelemahan Desa Semangat Dalam terdapat pada permasalahan pembangunan, pertama dalam bidang infrastruktur. Kedua dalam bidang lingkungan hidup, permasalahan di bidang lingkungan hidup yang dirasakan di wilayah Desa Semangat Dalam, yaitu masih sering terjadinya kebakaran lahan yang ada di wilayah Desa

(8)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 28

Semangat Dalam serta mengenai masalah kurangnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Sehingga masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai atau di pinggir jalan yang bukan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sehingga membuat wilayah Desa Semangat Dalam menjadi tidak asri. Pada Desa Semangat Dalam telah ada dibangun satu Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di wilayah RT 041. Akan tetapi, karena luasnya wilayah Desa Semangat Dalam sehingga jumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) masih dirasakan kurang oleh warga masyarakat Desa Semangat Dalam.

Ketiga dalam bidang ekonomi, di wilayah Desa Semangat Dalam banyak warga yang memiliki usaha rumah tangga.

Akan tetapi beberapa permasalahan yang dihadapi adalah masih kurangnya data yang lengkap mengenai jumlah warga yang mempunyai usaha industri rumah tangga, jenis usaha yang ada serta alamat atau lokasi dari kegiatan usaha industri rumah tangga.

Pada Desa Semangat Dalam telah ada sebuah UMKM, Usaha Menengah Kecil dan Menengah (UMKM) Lestari Mandiri yang berlokasi di wilayah RT 040. UMKM ini menampung berbagai macam usaha industri rumah tangga di wilayah Desa Semangat Dalam, seperti usaha membuat makanan ringan atau cemilan seperti keripik tempe, keripik singkong, keripik jamur dan lainnya.

Kue-kue kering seperti nastar, kue lidah kucing, kue nastangel dan lainnya. Selain produk makanan ringan atau cemilan juga ada pembuatan kain sasirangan, pembuatan tas dari talikur, aneka kerajinan rumah tangga, topi purun dan lainnya. Kendala yang dihadapi oleh UMKM ini adalah masih kurangnya permodalan, pemasaran serta pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan skill anggota UMKM dalam mengolah produknya.

Keempat dalam bidang sosial budaya, wilayah Desa Semangat Dalam masih ada

kegiatan sosial budaya yang dilakukan.

Diantaranya yaitu kegiatan perkawinan, me haul orang yang telah meninggal, 7 bulanan bagi ibu yang hamil 7 bulan, kegiatan yasinan rutin, habsy, arisan rutin serta kegiatan sosial budaya yang lainnya. Permasalahan yang dihadapi yaitu masih kurang pendataan tentang jumlah kelompok habsy yang ada di Desa Semangat Dalam, masih kurangnya alat-alat untuk mendukung kegiatan habsy.

Pada Desa Semangat Dalam terdapat 11 Posyandu, dimana saat ini beberapa posyandu belum memiliki tempat pelayanan yang layak, ada yang di musholla, di rumah kader, di rumah Ketua Rukun Tetangga (RT), di tempat bekas pos kamling yang sudah tidak terpakai. Kurangnya fasilitas ini mengakibatkan kurangnya pelayanan posyandu secara maksimal kepada masyarakat. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian.

Kelima dalam bidang pemerintahan, permasalahan yang dihadapi adalah masih kurangnya pemahaman perangkat desa mengenai tupoksi masing-masing sehingga masih diperlukan pelatihan untuk peningkatan skill perangkat desa.

Administrasi desa belum tertata dengan baik, ada masyarakat yang belum memiliki Kartu Keluarga (KK) ataupun E-KTP Semangat Dalam, dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus data kepindahan dari alamat asal. Dana untuk operasional pemerintahan kantor desa belum memadai serta kurangnya penguasaan tekhnologi informasi dan aplikasi komputer oleh perangkat desa.

e) Peluang Desa

Peluang Desa Semangat Dalam dilakukan dengan penggalian gagasan masyarakat untuk menemukan dan mengenali potensi desa serta pendayagunaan sumber daya desa dan masalah yang dihadapi desa. Penggalian gagasan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan unsur masyarakat desa sebagai sumber data dan

(9)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 29

informasi. Pelibatan masyarakat dapat dilakukan melalui musyawarah RT dan atau musyawarah khusus unsur masyarakat. Tim Penyusun RPJM Desa melakukan pen- dampingan terhadap musyawarah RT dan atau musyawarah khusus. Penggalian gagasan dilakukan dengan cara diskusi kelompok secara terarah, menggunakan sketsa Desa, kalender musim dan bagan kelembagaan Desa sebagai alat kerja untuk menggali gagasan masyarakat. Tim Penyusun RPJM Desa dapat menambahkan alat kerja dalam rangka meningkatkan kualitas hasil penggalian gagasan. Tim Penyusun RPJM Desa melakukan rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan Desa berdasarkan usulan rencana kegiatan

f) Ancaman Desa

Ancaman yang didapat Desa Semangat Dalam adalah ketidakjelasan pencairan dana desa. Dana untuk operasional kegiatan ataupun pemerintahan desa masih belum memadai. Selain itu, sarana prasarana Desa Semangat Dalam masih terbatas.

g) Isu Strategis Desa

Identifikasi isu-isu strategis bertujuan untuk memberikan arahan yang menjadi fokus dan prioritas pembangunan ke depan.

Isu-isu strategis ini mempunyai pengaruh yang besar, luas dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada masa mendatang, karena dengan memprioritaskan penanganan isu-isu strategis tersebut maka peluang tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan akan lebih besar dan lebih pasti. Namun, jika isu-isu strategis ini tidak

ditangani dengan serius, maka hal yang sebaliknya akan terjadi yakni tujuan dan sasaran menjadi sulit tercapai.

Berdasarkan hasil identifikasi isu dan permasalahan yang diperoleh melalui peng- kajian keadaan desa bersama masyarakat, kemudian dilakukan analisis penentuan prioritas untuk masing-masing aspek infrastruktur, lingkungan hidup, ekonomi dan sumber daya manusia serta aspek pemerintahan terdapat isu strategis yang paling dominan dan berpengaruh signifikan terhadap pencapaian visi dan misi Kepala Desa Semangat Dalam, yaitu aspek pengembangan sumber daya manusia khususnya bidang kesehatan (konvergensi pencegahan stunting) dan peningkatan ekonomi masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan, pengentasan status desa sangat tertinggal dan peningkatan status perkembangan desa, aspek infrastruktur dasar yang ada di desa, aspek lingkungan hidup, aspek pengembangan ekonomi, aspek sosial budaya serta aspek pemerintahan.

Strategi yang dilakukan dalam meningkatkan pembangunan Desa Semangat Dalam sesuai analisis SWOT adalah dengan memperhatikan empat alternatif SO (strategis ini memanfaatkan seluruh kekuatan dengan memperhatikan peluang), alternatif WO (memanfaatkan kelemahan dengan memperhatikan peluang), alternatif strategis ST (memanfaatkan kekuatan dengan memperhatikan ancaman) dan alternatif WT (memanfaatkan kelemahan dengan memperhatikan ancaman). Matriks analisis SWOT dalam strategi meningkatkan pembangunan Desa Semangat Dalam disajikan pada Tabel 3 berikut.

(10)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 30

Tabel 3. Matriks Analisis SWOT dalam Strategi Meningkatkan Pembangunan Desa Semangat Dalam

Internal

Eksternal

Strength (S) Weakness (W) 1. Memiliki SDM yang

potensial untuk dikembangkan 2. Memiliki sistem

informasi yang cukup baik

3. Aparat desa yang bekerja secara maksimal

4. Lembaga sosial desa yang aktif

1. Sarana prasarana masih belum memiliki tempat yang layak

2. Sumber daya lahan terbatas

3. Kurangnya kemampuan pembangunan desa 4. Kompetensi SDM

aparat desa yang lemah di bidang pengelolaan dana

Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O 1. Adanya dukungan dari

pemerintah 2. Meningkatkan

kesejahteraan masyarakat 3. Memperbaiki sarana

prasarana infrastruktur desa

1. Memaksimalkan dana bantuan supaya dapat meningkatkan aspek di bidang ekonomi dan memanfaatkan SDM yang cukup potensial 2. Menjalin kerjasama

yang kooperatif antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa yang dituangkan dalam suatu kebijakan

pembangunan

3. Menciptakan lapangan kerja

1. Strategi pembangunan sarana dan prasarana 2. Strategi peningkatan

kualitas SDM

3. Program pemberdayaan masyarakat

Threats (T) Strategi S-T Strategi W-T

1. Keraguan dalam proses pencairan dana desa 2. Indikator keberhasilan

program tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan

3. Mengurangnya anggaran dari pemerintah

1. Pengkoordinasian antara pengelola dana desa dengan aparat desa 2. Pemanfaatan fasilitas

pemerintah berupa pedoman pelaksanaan dana desa

1. Meningkatan kualitas SDM aparat desa 2. Meningkatkan peran

serta masyarakat dalam pembangunan desa

Sumber: Pengolahan Data Primer, 2021 Analisis strategi yang tepat dalam meningkatkan pembangunan desa di Desa Semangat Dalam dengan melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT menggunakan berbagai model analisis dengan tahapan

identifikasi faktor internal (IFAS) dan identifikasi faktor eksternal (EFAS) dalam pengelolaan dana desa. Adapun matriks IFAS pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

(11)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 31

Tabel 4. Analisis Matriks IFAS Pengelolaan Dana Desa di Desa Semangat Dalam

Faktor-Faktor Strategi Internal Rating (R) Bobot (B) Skor (R x B) Kekuatan:

1. Memiliki SDM yang potensial untuk dikembangkan

2. Memiliki sistem informasi yang cukup baik 3. Aparat desa yang bekerja secara maksimal 4. Lembaga sosial desa yang aktif

3 3 4 3,5

0,16 0,13 0,17 0,09

0,48 0,39 0,68 0,32

Total Kekuatan 0,55 1,87

Kelemahan:

1. Sarana prasarana masih belum memiliki tempat yang layak

2. Sumber daya lahan terbatas

3. Kurangnya kemampuan pembangunan desa 4. Kompetensi SDM aparat desa yang lemah di

bidang pengelolaan dana

2 1,5 1,5 1,5

0,15 0,08 0,14 0,08

0,30 0,12 0,21 0,12

Total Kelemahan 0,45 0,75

Total Faktor-Faktor Strategi Internal (Kekuatan – Kelemahan)

1,00 1,12

Sumber: Pengolahan Data Primer, 2021 Berdasarkan Tabel 4 diatas, didapatkan skor dari hasil perkalian bobot dan rating strategi internal yang menunjukkan bahwa pengelolaan dana di Desa Semangat Dalam memiliki kekuatan

yang lebih besar dibandingkan dengan kelemahannya. Analisis matriks EFAS pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam disajikan pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Analisis Matriks EFAS Pengelolaan Dana Desa di Desa Semangat Dalam

Faktor-Faktor Strategi Eksternal Rating (R) Bobot (B) Skor (R x B) Peluang:

1. Adanya dukungan dari pemerintah 2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 3. Memperbaiki sarana prasarana infrastruktur

desa

2,5 3,5 4

0,21 0,14 0,17

0,53 0,49 0,68

Total Peluang 0,52 1,70

Ancaman:

1. Ketidakpastian proses pencairan dana desa 2. Tingkat keberhasilan program yang

direncanakan tidak berjalan sesuai yang diharapkan

3. Berkurangnya anggaran dari pemerintah

2 1,5 1,5

0,18 0,13 0,17

0,36 0,20 0,26

Total Ancaman 0,48 0,82

Total Faktor-Faktor Strategi Eksternal (Peluang – Ancaman)

1,00 0,88

Sumber: Pengolahan Data Primer, 2021 Berdasarkan Tabel 5 diatas, didapatkan skor dari hasil perkalian bobot dan rating strategi eksternal yang menunjukkan bahwa pengelolaan dana di

Desa Semangat Dalam memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan dengan ancamannya. Skor total ini digunakan untuk mempertimbangkan perkembangan Desa

(12)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 32

Semangat Dalam sebelum dan sesudah adanya dana desa. Matriks grand strategi

Desa Semangat Dalam disajikan pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Matriks Grand Strategi Desa Semangat Dalam Berdasarkan Gambar 2 diatas,

menunjukan total skor faktor internal dan eksternal, skor pembobotan yang diperoleh dari faktor internal sebesar 1,12 dan faktor eksternal memperoleh skor pembobotan sebesar 0,88. Hal tersebut menunjukan bahwa titik koordinat terletak pada Kuadran I yang merupakan kondisi yang sangat menguntungkan. Strategi yang tepat digunakan untuk pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam adalah Strategi S-O, yaitu:

1. Mengefektifkan dana-dana bantuan agar dapat meningkatkan perekonomian serta memanfaatkan SDM yang cukup potensial

2. Meningkatkan akses kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa yang dituangkan dalam suatu kebijakan pembangunan

3. Menciptakan dan meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja Pembahasan

Program pembangunan Desa Semangat Dalam dirumuskan secara komprehensif dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan dan dinamika pembangunan selama enam tahun yang akan datang. Program pembangunan desa

dirumuskan menurut urusan pemerintahan dengan mengaitkan pada misi pembangunan desa yang akan dilaksanakan selama tahun 2015 – 2021, di mana program pembangunan tersebut terbagi ke dalam lima bidang, yaitu bidang penyelenggaraan pemerintah desa, bidang pelaksanaan pembangunan desa, bidang pembinaan kemasyarakatan, bidang pemberdayaan masyarakat serta bidang penanggulangan bencana, keadaan darurat dan keadaan mendesak.

Kinerja Keuangan Desa Tahun 2016–

2018 akan menjadi salah satu pertimbangan dalam pengelolaan keuangan desa periode 2015 – 2021. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, bahwa keuangan Desa harus dikelola secara transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Secara umum sumber pendapatan desa berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Transfer, dan lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah. Berdasarkan data tentang pendapatan desa dari tahun 2015 sampai dengan 2020 terjadi peningkatan rata- rata sebesar Rp. 1.371.343.912,- Berdasarkan pasal 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 bahwa rencana kegiatan pada RPJMDesa meliputi bidang

(13)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 33

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat dan Mendesak Desa (Bidang Tak Terduga).

Gambaran pengelolaan keuangan desa pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan informasi tentang kapasitas atau kemampuan keuangan Desa dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan Desa sehingga dapat dijadikan dasar analisis terhadap aspek kebijakan keuangan Desa, yang berkaitan dengan pendapatan, belanja dan pembiayaan guna mewujudkan visi dan misi pelaksanakan pembangunan Desa.

Stratgi pembangunan Desa Semangat dalam adalah sebagai berikut:

- Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian desa, seperti jalan, jembatan serta infrastruktur strategis lainnya.

- Meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan untuk mendorong derajat kesehatan masyarakat agar dapat bekerja lebih optimal dan memiliki harapan hidup yang lebih panjang.

- Meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan dan daya saing yang lebih baik.

- Meningkatkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan berkembangnya pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas, industri, perdagangan dan pariwisata.

- Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, (good governance) berdasarkan demokratisasi, transparansi, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

- Mengupayakan pelestarian sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dan pemerataan pembangunan guna

meningkatkan perekonomian.

Strategi yang digunakan untuk pengelolaan dana desa dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Hal ini sejalan dengan konsep strategi yang dikemukakan oleh (Lesmana, R., et al, 2019), yaitu strategi merupakan cara yang diterapkan dalam mengelola suatu organisasi sehingga tujuan organisasi dapat diwujudkan melalui visi dan misi organisasi tersebut. Strategi yang harus diterapkan sebagai subyek utama pembangunan adalah dengan mengikutsertakan masyarakat dalam suatu program atau kegiatan.

PENUTUP

Mekanisme pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam sudah sesuai dengan petunjuk teknis pengelolaan dana desa. Akan tetapi, hasil akhir dari pengelolaan dana desa tersebut masih belum dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera secara keseluruhan karena pengalokasian dana desa diutamakan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Kemajuan infrastruktur Desa Semangat Dalam dengan adanya dana desa saat ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya. Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pembangunan desa melalui pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam adalah memaksimalkan dana bantuan supaya dapat meningkatkan aspek di bidang ekonomi dan memanfaatkan SDM yang cukup potensial, menjalin kerjasama yang kooperatif antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa yang dituangkan dalam suatu kebijakan pembangunan dan menciptakan lapangan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Cristian, H. (2015). "Studi Tentang Pelaksanaan Rencana Kerja Loa Janan Ulu Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara," eJournal Pemerintahan Integratif, 3(1), 2337-

(14)

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 34

8670.

Dewi, U. (2012). "Perencanaan Pembangunan Desa: Seri Panduan Fasilitator CLAPP (Community Learning And Action Participatory Process)," Disampaikan Pada Workshop Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Desa Sumberagung, Jetis, Bantul, Yogyakarta.

Hardiyanto, F. (2020). "Analisis Marketing Syariah dalam Menghadapi COVID- 19 (Studi Kasus ARPI Hijab Kuningan)," Jurnal Syantax Admiration, 1(1), 23–32.

http://jurnalsyntaxadmiration.com/ind ex.php/jurnal/article/download/3/7 Lesmana, R., Sunardi, N., Hasbiyah, W.,

Tumanggor, M., & Susanto, S. (2019).

"Manajemen Alokasi Dana Desa dalam Upaya dan Strategi Mewujudkan Desa Sejahtera Mandiri di Desa Cihambulu, Kec. Pabuaran, Kab. Subang, Jawa Barat," Jurnal Abdi Masyarakat, 1(1), 57–65.

Marlena. (2016). "Potensi dan Kekayaan Desa dalam Rangka Pembangunan Ekonomi," Jurnal Nusamba, 1(2), 1–9.

Nafarin, A., Adyatma, S., Arisanty, D., &

Riadi, S. (2017). MODEL

PENGELOLAAN DAERAH

RAWAN BENCANA BANJIR

BERBASIS MASYARAKAT DI

KABUPATEN HULU SUNGAI

TENGAH PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN.

Nasruddin, N., Nurandini, D., Halang, B., Kumalawati, R., Syaharuddin, S., Riadi, S., & Farista Aristin, N. (2018).

Identifikasi Potensi Limbah Cair Zat Pewarna Sasirangan terhadap Pencemaran di Kota Banjarmasin.

Nugroho, A. R., Riadi, S., Normelani, E., &

Sari, Y. P. (2020). Kajian Karakter Budaya Masyarakat Kawasan Permukiman Gosong Sungai (Bars)(Studi Kasus Kampung Apung Pulau Bromo Kota Banjarmasin).

Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah), 1(1), 30- 42.

Nulyakin, R. R., Mukminin, A., Yusri, M., &

Riadi, S. (2021). Pengetahuan, Sikap

dan Kepedulian Mahasiswa Terhadap Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin.

Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah), 1(2), 40- 48.

Riadi, S., Normelani, E., Bachri, A. A., Hidayah, N., & Sari, Y. P. (2020).

Rancangan Atraksi Wisata Edukasi di Kampung Hijau Kota Banjarmasin. J- PIPS (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), 7(1), 37-44.

Sari, I. (2017). "Analisis Ekonomi Kebijakan Dana Desa terhadap Kemiskinan Desa Di Kabupaten Tulungagung Tahun 2015-2016," Skripsi Kemiskinan Desa Di Kabupaten Tulungagung.

Satka, M. H. W., Miles, M. B., & Michael, A.

(2015). "Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Kerta Buana Kecamatan Tenggarong Seberang) Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah," 3(4), 1863–1876.

Sesotyaningtyas, M., & Manaf, A. (2015).

"Analysis of Sustainable Tourism Village Development at Kutoharjo

Village, Kendal Regency of Central Java," Procedia–Social and

Behavioral Sciences, 184, 273–280.

https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.

05.091

Susilowati, N. I., Susilowati, D., & Hadi, S.

(2017). "Pengaruh Alokasi Dana Desa, Dana Desa, Belanja Modal, dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap Kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Timur," Jurnal Ilmu Ekonomi, 1, 514–526.

Takdir, M., & Jusniaty, J. (2016). "Kapasitas Pemerintah Desa dalam Mewujudkan Program Prioritas Desa di Wilayah Pesisir Kabupaten Sinjai," Jurnal Ilmiah Administrasita, 10(2), 120–

130.

Referensi

Dokumen terkait

Hardimansyah EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN HTR DI KALIMANTAN SELATAN Rachman Effendi dan Kushartati Budiningsih PENGARUH PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN ANAKAN TANAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan PKM ini dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan, dengan maksud memberikan pengetahuan tambahan kepada khalayak sasaran terkait pemanfaatan limbah

Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi sebaran kondisi daerah resapan air Kota Banjarbaru berdasarkan kondisi saat ini, penentuan daerah-daerah yang akan ditetapkan sebagai

Hardimansyah EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN HTR DI KALIMANTAN SELATAN Rachman Effendi dan Kushartati Budiningsih PENGARUH PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN ANAKAN TANAMAN

Kertas kemasan industri merupakan jenis kertas coklat yang dibuat dari pulp coklat atau unbleached pulp dimana saat ini di Indonesia tidak ada produsennya, sehingga kebutuhan bahan baku

1 Maret 2014 HASIL AIR PENGGUNAAN LAHAN HUTAN DALAM MENYUMBANG ALIRAN SUNGAI Edy Junaidi KAYU SISA PENJARANGAN DAN TEBANG HABIS HUTAN TANAMAN JATI Ahmad Budiaman, Devi Muhtariana,

Hasil Analisis Kadar Abu Adsorben dari Batang dan Cangkang Biji Karet Kadar abu merupakan banyaknya kandungan oksida logam yang terdiri dari mineral- mineral dalam suatu bahan yang

Hardimansyah EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN HTR DI KALIMANTAN SELATAN Rachman Effendi dan Kushartati Budiningsih PENGARUH PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN ANAKAN TANAMAN