• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geologi struktur & teori tektonik lempeng

N/A
N/A
Alvita Dewi

Academic year: 2023

Membagikan "Geologi struktur & teori tektonik lempeng"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Alvita Dewi NIM : 21040122120032 Kelas : D

Geologi Struktur & Teori Tektonik Lempeng

Geologi Struktur

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi.

Terdapat 3 jenis struktur sebagai produk dari gaya-gaya yang bekerja pada batuan 1. Kekar (fractures)

Struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat gaya yang bekerja pada batuan dan belum mengalami pergeseran. Dicirikan oleh pemotongan bidang perlapisan batuan, terisi mineral lain seperi kalsit & kuarsa, kenampakan breksiasi.

• Shear joint (kekar gerus) → berpola saling berpotongan, bentuk rekahan tertutup

• Extension joint (release joint) → berpola tegak lurus, bentuk rekahan terbuka

• Tension joint → berpola sejajar, bentuk rekahan terbuka

2. Lipatan (folds)

Deformasi lapisan batuan akibat gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Dapat dibagi menjadi Lipatan Sinklin (cekung ke arah atas) dan Lipatan Antiklin (cembung ke arah atas).

• Lipatan paralel → ketebalan lapisan tetap

• Lipatan similar → jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama

• Lipatan harmonik/disharmonik → berdasarkan menerus tidaknya sumbu utama

• Lipatan ptigmatik → terbalik terhadap sumbunya

• Lipatan chevron → bersudut dengan bidang planar

• Lipatan isoklin → sayap sejajar

• Lipatan klin bands → bersudut tajam yang dibatasi permukaan planar

3. Patahan/sesar (faults)

Struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umunya disertaai struktur lain seperti lipatan, rekahan, dll. Terdapat 3 jenis patahan:

• Patahan normal → Dip slip faults, normal faults, horsts & gabens

• Patahan mendatar → Strike slip faults, transform-fault

• Patahan naik → Reverse faults, thrust fault

(2)

Teori Tektonik Lempeng

Pada tahun 1915, Alfred Wegener mengusulkan ide revolusioner yang disebut "pergeseran benua". Wegener mengembangkan idenya berdasarkan 4 jenis bukti yang berbeda:

kecocokan benua, bukti fosil, jenis batuan dan kesamaan struktur, serta bukti paleoklimatik.

Namun teori Wegener ini dianggap kurang akurat, karena tidak bisa menjelaskan mekanisme peregesaran benua.

Pada tahun 1960-an data lebih lanjut mengarah pada teori tektonik lempeng yang dapat menjelaskan pergeseran benua.

• Teori tektonik lempeng menyatakan lapisan terluar Bumi terdiri dari 9-15 lempeng besar dan banyak lempeng kecil. Sebagian besar lempeng terletak di dasar laut.

• Litosfer yang terdiri dari kerak dan mantel atas membentuk lempeng tektonik Bumi.

Astenosfer yang terdiri dari bahan yang sangat panas terletak di bawah litosfer. Lempeng raksasa melayang di sekitar astenosfer dengan kecepatan 1-2 cm/tahun.

• Luas interaksi antara lempeng yang berdekatan disebut sebagai batas lempeng.

Berdasarkan jenis interaksi yang terjadi, terdapat 3 jenis batas lempeng: divergen, konvergen, dan transform.

1. Divergen ‣ Terbentuk ketika dua lempeng yang berdekatan bergerak terpisah

‣ Menyebabkan batuan cair meletus ke permukaan, menciptakan kerak baru

‣ Menciptakan punggungan tengah laut seperti punggungan Atlantik tengah (dasar Samudra Atlantik)

‣ Terus membentuk batuan baru yang bergerak menjauh dari punggung bukit

‣ Membentuk gunung berapi bawah laut, gempa bumi, dan retakan

2. Konvergen ‣ Terbentuk ketika dua lempeng bergerak bersama

‣ Jenis kerak lempeng menentukan aktivitas geologi pada titik interaksi ‣ Lempeng kerak benua yang sama padatnya tertekuk dan didorong ke atas,

membentuk pegunungan, contoh: Himalaya (masig terbentuk), Pegunungan Alpen dan Appalachian

Ada 3 jenis batas lempeng konvergen:

a. Konvergen samudera-benua

Lempeng samudera yang lebih padat menyelam di bawah (mensubduksi) lempeng benua dengan kepadatan lebih rendah. Batuan granitik (benua) densitas rendah cenderung mengapung di astenosfer.

b. Konvergen samudera-samudera

Dalam konvergensi samudera-samudera, garis gunung berapi membentuk serangkaian pulau yang sejajar dengan zona subduksi yang dikenal sebagai busur pulau vulkanik.

c. Konvergen benua-benua

Ketika dua benua bertabrakan, tidak ada benua yang disubduksi karena batuan benua memiliki kepadatan yang relatif rendah. Sebagai hasil dari konvergensi, kerak cenderung berubah bentuk dan didorong ke atas (terbentuknya gunung).

Contohnya Pegunungan Himalaya dan dataran tinggi Tibet.

(3)

3. Transform ‣ Terbentuk ketika dua lempeng menggeser melewati satu sama lain

‣ Biasanya bergerak ke arah yang berlawanan tetapi dapat bergerak ke arah yang sama pada kecepatan yang berbeda

‣ Membentuk patahan (retakan yang dalam di permukaan bumi) ‣ Sebagian besar mengubah batas yang terletak di dasar laut

‣ Lempeng membangun tegangan di sepanjang batas dan melepaskannya dengan semburan energi dan gerakan, yang mengakibatkan gempa bumi

• Kerak samudera lebih padat tetapi kurang tebal dari kerak benua.

Kerak samudera menekuk, meluncur di bawah kerak benua, turun ke mantel: interaksi ini disebut subduksi. Hal ini mengakibatkan gempa bumi, gunung berapi dan deformasi batuan Contoh: Cascade Range di Pacific Northwest dan Andes di Amerika Selatan.

• Punggungan dan parit samudera mewakili sebagian besar batas lempeng. Sebagian besar gunung berapi aktif terletak di sekitar tepi Pasifik (Cincin Api) di mana dikaitkan dengan parit samudera.

Bumi memiliki 3 lapisan komposisi – kerak, mantel, inti Dua lapisan mekanis utama dalam kerak dan mantel atas yaitu,

a. Litosfer, lapisan kaku yang terdiri dari kerak & mantel paling atas, dibagi menjadi lempeng tektonik bergerak Ada sekitar 9 lempeng utama dan banyak lempeng yang lebih kecil. Lempeng utama: Afrika, Antartika, Eurasia, India, Australia, Nazca, Amerika Utara, Pasifik, Amerika Selatan. Sedangkan lempeng yang lebih kecil: Arab, Karibia, Cocos Juan de Fuca, Filipina, Scotia.

b. Astenosfer, lapisan lemah ditemukan di bagian atas mantel, mengalir karena sebagian kecil (1%) mineral leleh.

Referensi

Anderson, M. (2012). Investigating Plate Tectonics, Earthquakes, and Volcanoes.

Fine, F.J., Keary, P.K., & Klepeis, K.A. (2009). Global Tectonics.

Noor, D. (2014). Pengantar Geologi. Deepublish.

https://www.academia.edu/37513944/Geologi_struktur

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perancangan rehabilitasi dengan pendekatan arsitektur hijau ini, memberikan wadah bagi penderita autis untuk mendapat pelatihan agar mendapatkan hak yang sama di mata masyarakat