• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beton Geopolimer dengan Agregat Kasar dari Sampah Polipropilena dan Agregat Halus dari Sampah Polietilana Tereftalat terhadap Kuat Tarik, Kuat Lentur, dan Penyerapan Air - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Beton Geopolimer dengan Agregat Kasar dari Sampah Polipropilena dan Agregat Halus dari Sampah Polietilana Tereftalat terhadap Kuat Tarik, Kuat Lentur, dan Penyerapan Air - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

xi ABSTRAK

Beton geopolimer merupakan beton tanpa semen sebagai bahan pengikatnya.

Dan juga beton yang menggunakan bahan fly ash yang banyak mengandung unsur alumina (Al) dan silika (Si) dengan aktivator NaOH dan Na2SiO3. Unsur-unsur tersebut sangat memegang peranan penting dalam mempengaruhi karakteristik beton geopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beton geopolimer yang menggunakan agregat kasar PP (polypropylene) dan agregat halus PET (polyethylene terephthalate) terhadap kuat tarik, kuat lentur, dan penyerapan air. Rasio Agregat (70/30; 65/35; 60/40), rasio alkali 0,5 dan sodium silikat (SS)/sodium hidroksida (SH) 2,5. Hasil penelitian pada umur beton 28 hari menunjukan bahwa kuat lentur beton geopolimer tertinggi pada geopolimer 70/30 sebesar 1,855 MPa, kuat tarik tertinggi pada geopolimer 65/35 sebesar 0,84 MPa, dan penyerapan air tertinggi pada geopolimer 60/40 sebesar 4,321%.

Kata Kunci: beton geopolimer, fly ash, kuat lentur, kuat tarik, penyerapan air, agregat kasar polypropylene, agregat haluspolyethylene terephthalate

(2)

xii ABSTRACT

Geopolymer concrete is concrete without cement as a binding agent. And also concrete that uses fly ash material which contains a lot of alumina (Al) and silica (Si) elements with NaOH and Na2SiO3 activators. These elements play an important role in influencing the characteristics of geopolymer concrete. This study aims to determine geopolymer concrete using PP (polypropylene) coarse aggregate and PET (polyethylene terephthalate) fine aggregate on tensile strength, flexural strength, and water absorption. Aggregate ratio (70/30; 65/35; 60/40), alkali ratio 0.5 and sodium silicate (SS)/sodium hydroxide (SH) 2.5. The results of research at 28 days of concrete age showed that the highest flexural strength of geopolymer concrete in 70/30 geopolymers was 1.855 MPa, the highest tensile strength in 65/35 geopolymers was 0.84 MPa, and the highest water absorption in 60/40 geopolymers was 4.321%.

Keywords: geopolymer concrete, fly ash, flexural strength, tensile strength, water absorption, coarse aggregate polypropylene, fine aggregate polyethylene

terephthalate

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya, beton dibuat dengan cara mencampurkan semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat kasar, agregat halus (pasir) dan air yang menjadi satu

Hasil uji kuat tekan 5,28 MPa, kuat tarik 1,18 MPa dan kuat lentur 1,82 MPa, menunjukkan bahwa beton dengan agregat kasar dari limbah plastik PET dan limbah serbuk

Beton adalah bahan bangunan yang tersusun agregat halus, agregat kasar,.. semen,

Berdasarkan penelitian kuat tekan beton menggunakan Abu Sekam Padi sebagai bahan tambah dengan agregat kasar koral Long Iram dan halus pasir Mahakam, penggunaan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tarik belah dari beton ringan struktural dengan menggunakan agregat kasar ringan buatan yang berasal dari tanah

Hasil analisa saringan agregat kasar dari ketiga desa yang dijadikan sampel untuk penelitian pembuatan campuran beton masing-masingnya menghasilkan modulus halus

Hasil penelitian ini dianalisis guna mengetahui seberapa besar kuat tekan dan kuat tarik belah beton porous dengan menggunakan variasi ukuran agregat kasar dan

perencanaan kuat tarik lentur beton didasarkan dari korelasinya terhadap kuat tekan beton; 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kuat tarik