• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerak: Journal of Physical Education, Sport, and Health

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Gerak: Journal of Physical Education, Sport, and Health"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ojs.stkip-ypup.ac.id │email : gerak.jpesh@gmail.com

Literature Review: Pengaruh Efektivitas Pemberian Nordic Hamstring Exercise Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Hamstring

Pada Pemain Sepak Bola

Winda Hartika Sari1, Universitas Muhammadiyah Malang Anita Faradilla Rahim2*, Universitas Muhammadiyah Malang Safun Rahmanto3, Universitas Muhammadiyah Malang

Info Artikel ________________

Diterima : 23-11-2022 Disetujui : 02-01-2022 Dipublikasikan : 31-01- 2023

________________

Kata Kunci:

Nordic Hamstring Exercise, Kekuatan Otot Hamstring, Pemain Sepak Bola

Abstrak

____________________________________________________________________

Dalam dunia sepak bola cedera hamstring merupakan cedera yang paling umum dan sering terjadi. Penyebab cedera otot hamstring salah satunya karena kekuatan otot hamstring yang lemah. Bagi pemain sepak bola kekuatan otot hamstring sangat dibutuhkan karena dalam permainan, karena karakteristik gerakan yang eksplosif.

Untuk meningkatkan kekuatan otot hamstring dapat dilakukan dengan nordic hamstring exercise. Tetapi sampai saat ini masih belum ditentukan, waktu atau dosis pemberian nordic hamstring exercise berapa lama yang efektif untuk memberikan hasil yang signifikan terhadap kenaikan kekuatan otot hamstring. Tujuan studi literatur ini untuk mengetahui efektivitas waktu pemberian nordic hamstring exercise terhadap peningkatan kekuatan otot hamstring pada pemain sepak bola berdasarkan studi terdahulu. Penelitian ini menggunakan teknik literature review, dengan melakukan penelusuran jurnal pada dua database (Google Scholar dan Pubmed) yang diterbitkan antara tahun 2015 sampai 2020. Dari analisis yang dilakukan, didapatkan nordic hamstring exercise yang diberikan selama 8 minggu memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot hamstring pada pemain sepak bola.

Abstract

____________________________________________________________________

In the world of soccers, hamstring injuries are the most common and frequent injuries.

One of the causes of hamstring muscle injury is weak hamstring muscle strength. For soccer players, hamstring strength is needed because in the game, it has explosive movement characteristics. To increase the strength of the hamstring muscles can be done with nordic hamstring exercise. But until now it has not been determined, the time or dose nordic hamstring exercise for how long effective way to provide significant results in increasing hamstring muscle strength. The purpose of this literature study was to determine the time effectiveness of giving nordic hamstring exercise muscle strength hamstring in soccer players based on previous studies. This study uses a literature review technique, by searching journals on two databases (Google Scholar and Pubmed) published between 2015 to 2020. From the analysis, it was found that the nordic hamstring exercise given for 8 weeks gave significant results in increasing the strength of the hamstring muscle in soccer players.

Alamat penulis: Universitas Muhammadiyah Malang E-mail penulis: anitafaradilla@umm.ac.id

ISSN 28-5433 (Daring) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

(2)

PENDAHULUAN

Permainan sepak bola atau lebih dikenal dengan soccer yaitu olahraga yang memiliki peminat paling tinggi didunia dan terkenal dibelahan dunia manapun. Kepopuleran olahraga ini menyebabkan sepak bola menjadi salah satu alasan untuk ditekuni sebagai bidang pekerjaan sebagai pemain professional. Sebagian pemain sepak bola pernah mengalami cedera ketika dalam permainan salah satunya adalah cedera ligament, patah tulang, robek pada ligamen, atau goresan.

Dalam dunia sepak bola, cedera hamstring merupakan cedera yang paling umum dan sering terjadi pada pemain sepak bola apalagi ketika permainan sedang berlangsung dengan persentase cedera hamstring yaitu sebesar 12% (Ribeiro Alvares et al., 2019). Menurut Australia Ruler Football di Asia prevalensi kejadian cedera hamstring menempati peringkat ketiga dibawah cedera lutut dan ankle dengan persentase cedera hamstring 16% (Rogan, et al., 2013).

Bagi pemain sepak bola, otot tungkai berperan sangat penting karena berfungsi sebagai penopang tubuh. Dalam permainan sepak bola memiliki karakteristik gerakan yang eksplosif, cepat, dan secara terus menerus seperti menendang, melompat, maupun berlari dengan cepat yang bisa menyebabkan seorang pemain sepak bola mengalami risiko cedera yang tinggi apabila tidak memiliki kekuatan otot tungkai yang cukup kuat (Croisier et al., 2002). Otot hamstring merupakan bagian terpenting dalam permainan sepak bola yang terletak pada paha bagian belakang. Penyebab terjadinya cedera hamstring pada pemain sepak bola salah satunya dikarenakan kekuatan otot yang lemah (Liu et al., 2012). Maka dari itu kekuatan hamstring muscle sangat penting untuk pemain sepak bola untuk meningkatkan performa ketika di lapangan seperti menendang, berlari cepat, mengoper bola dan juga mencetak gol untuk memperoleh kemenangan serta meminimalisir terjadinya cedera.

Penyebab utama cedera hamstring muscle yaitu meregangnya otot hamstring melebihi batas terutama saat melakukan gerakan yang tiba-tiba dan eksplosif. Sedangkan, otot hamstring yaitu sekumpulan otot paha bagian belakang yang terdiri dari biceps femoris, semitendinosus, dan semimembranosus (Babu & Paul, 2018).

Kelemahan dan kekuatan otot memiliki kaitan dengan panjang hamstring muscle. Jika terjadi pemendekan otot maka dengan ototmatis otot tersebut juga mengalami penurunan kekuatan otot (Khoiriyah, 2014). Cedera tidak hanya dapat disembuhkan melainkan dapat dihindari dengan melakukan tindakan pencegahan atau preventif. Meningkatan serta menjaga kekuatan hamstring muscle merupakan bagian dari cara untuk mencegah cedera hamstring muscle. Kekuatan otot hamstring dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan penguatan otot, salah satunya dengan latihan nordic hamstring. Latihan nordic hamstring ialah salah satu jenis latihan yang bersifat eksentrik yaitu kontraksi dimana ketika panjang otot bertambah ketegangan otot naik, khususnya otot hamstring dengan mengontraksikan otot antagonis secara eksentrik. Latihan ini juga bersifat mengulur otot dan juga penguatan (Ferdian et al., 2016).

Nordic hamstring exercise merupakan latihan penguatan otot hamstring untuk pemain sepak bola di Norwegia dan Islandia. Latihan ini mampu menurunkan cedera hamstring, meningkatkan kekuatan hamstring eksentrik, meningkatkan pemanjangan otot hamstring yang optimal, dan juga meningkatkan kemampuan paha belakang dalam mempertahankan beban secara progresif (Sebelien et al., 2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Maulidina (2019) ditemukan bahwa berkurangnya kejadian cedera hamstring pada pemain sepakbola dengan persentase 60% serta berkurangnya cedera berkelanjutan yaitu 85%. Lebih lanjut lagi, nordic hamstring exercise sangat berpengaruh terhadap pemain sepak bola yaitu untuk kenaikan kekuatan ototnya (hamstring). Tetapi sampai saat ini masih belum ditentukan jangka waktu atau dosis pemberian nordic hamstring exercise berapa lama yang efektif untuk memberikan hasil yang signifikan terhadap kenaikan kekuatan hamstring muscle.

METODE

Desain studi penelitian ini menggunakan metode literature review. Literature review merupakan sebuah metode penelitian yang berisi uraian tentang suatu topik yang menjadi pembahasan, berdasarkan data atau sumber yang diperoleh dari beberapa jurnal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Teknik

(3)

pencarian literature atau jurnal menggunakan beberapa database, yaitu Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci yang telah ditentukan dan boolean operator (AND, OR NOT or AND NOT) untuk mempermudah dalam menspesifikkan pencarian jurnal yang akan dianalisis. Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelusuran jurnal ialah jurnal dengan rentang waktu terbit pada tahun 2015 sampai 2020 dan keseluruhan jurnal menggunakan jurnal internasional.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Proses Seleksi Jurnal

(4)

Tabel 1. Daftar Hasil Seleksi Studi No Nama Penulis Jurnal

& Tahun

Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Kesimpulan Database

1. de Oliveira et al;

2020.

A Four-Week Training Program With The Nordic Hamstring Exercise During Preseason Increases Eccentric Strength Of Male Soccer Players

D: Quasi experimental clinical trial

S: Jumlah sample yang digunakan sebanyak 25 pemain sepak bola pria

I: Menggunakan alat khusus yang dibuat untuk penelitian tersebut yang telah divalidasi dan berdasarkan penelitian sebelumnya, untuk mengukur kekuatan otot hamstring sebelum dan sesudah diberikannya latihan

A: Saphiro-Wilk test, T-test pre- post

• Setelah dilakukan program latihan nordic hamstring selama 4 minggu secara signifikan menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otot hamstring dikedua sisi tungkai pemain dengan tungkai kanan bernilai (p<0.001) dan tungkai kiri (p<0.001)

• Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa latihan nordic hamstring selama 4 minggu dapat meningkatkan kekuatan otot hamstring pada pemain sepak bola pria secara signifikan

Google Scholar

2. Aktuğ et al; 2018. The Effect of 8-Week Nordic Hamstring Exercise on Hamstring Quadriceps Ratio and Hamstring Muscle Strength

D: Pre-post study

S: Jumlah sample yang digunakan sebanyak 22 pemain sepak bola pria yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (n=11) dan kelompok intervensi (n=11) I: Dinamometer isokinetik

• Setelah dilakukan latihan nordic hamstring setelah 8 minggu didapatkan bahwa kekuatan otot hamstring meningkat secara signifikan dengan nilai (p<0,05)

• Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa latihan nordic hamstring dapat dapat digunakan sebagai metode yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot hamstring

Google Scholar

(5)

A: Wilcoxon test. Analisis dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 24

3. Medeiros et al; 2018. Effect of Weekly Training Frequency With the Nordic Hamstring Exercise on Muscle-Strain Risk Factors in Football Players

D: Randomized trial

S: Jumlah sample yang digunakan sebanyak 32 pemain sepak bola pria yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 mendapat pelatihan sekali seminggu: (n=15) dan kelompok 2 mendapat pelatihan dua kali seminggu (n=17)

I: Dinamometer isokinetik, sebelum dan sesudah program latihan

A: Analysis of covariance, T-test pre-post

• Setelah dilakukan latihan nordic hamstring setelah 8 minggu didapatkan pada kelompok 2 menunjukkan kekuatan hamstring eksentrik lebih tinggi daripada pasca pelatihan kelompok 1 dengan nilai (p=0,043)

• Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hanya latihan nordic hamstring yang dilakukan dua kali seminggu yang dapat meningkatkan kekuatan otot hamstring pada pemain sepak bola

Pubmed

4. Lovell et al; 2017. Hamstring Injury Prevention In Soccer:

Before of after training?

D: Randomized controlled trial S: Jumlah sample yang digunakan sebanyak 72 dan dilakukan assesment sehingga didapatkan 42 sampel pemain sepak bola pria yang kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu 2 diantaranya adalah kelompok eksperimen dan 1 kelompok kontrol. Kedua kelompok eksperimental (n=14, n=16) melakukan program latihan nordic hamstring selama 12 minggu sedangkan kelompok

• Setelah dilakukan latihan nordic hamstring selalam 12 minggu terlihat adanya perubahan kekuatan hamstring eksentrik pada 2 kelompok eksperimen tanpa adanya perbedaan, dari pada kelompok kontrol

• Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan program eccentric hamstring strength yang dilakukan dalam 12 minggu dapat meningkatkan kekuatan otot hamstring

Pubmed

(6)

kontrol (n=12) diberikan latihan core stability exercise

I: Dinamometer isokinetik A: Analysis of covariance (ANCOVA) dengan perangkat lunak SPSS versi 22.0

5. Drury et al; 2019 Influence of Maturation Status on Eccentric Hamstring Strength Improvements in Youth Male Soccer Players Following the Nordic Hamstring Exercise

D: Randomized controlled trial S: Jumlah sample yang digunakan adalah 48 pemain sepak bola pria yang dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok eksperimental dan kelompok kontrol

I: NordBord untuk mengukur kekuatan eksentrik hamstring sebelum dan sesudah program pelatihan

A: Shaphiro-wilk test, T-test.

Analisis dilakukan Dengan perangkat lunak SPSS versi 23

• Setelah dilakukan program latihan nordic hamstring exercise selama 6 minggu menghasilkan peningkatan moderat dan kecil pada kekuatan hamstring eksentrik

• Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa program latihan nordic hamstring selama 6 minggu dapat meningkatkan kekuatan otot hamstring eksentrik pada pemain sepak bola pria

Google Scholar

6. Ishøi et al; 2017 Effects of the Nordic Hamstring exercise on sprint capacity in male football players

D: Randomized controlled trial S: Jumlah sample yang digunakan sebanyak 35 pemain sepak bola pria yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol (n=17) dan kelompok eksperimental yang diberikan latihan nordic hamstring (n=18)

• Setelah dilakukan latihan nordic hamstring selama 10 minggu didapatkan bahwa tejadi peningkatan kekuatan otot hamstring eksentrik dengan nilai (p=0,056)

• Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa program latihan nordic hamstring

Pubmed

(7)

I: NordBord

A: Analysis of covariance (ANCOVA), T-test, Shaphiro- wilk test, analisis dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 23

selama 10 minggu dapat meningkatkan kekuatan otot hamstring eksentrik pada pemain sepak bola pria tetapi tidak signifikan dengan nilai (p=0,056)

(8)

Nordic hamstring exercise merupakan suatu latihan bersifat eksentrik yang dapat meningkatkan kekuatan pada otot yang terkhusus pada bagian paha belakang atau otot hamstring (Maulidina, 2019), hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aktug et al (2018) disebutkan bahwa setelah pemberian latihan nordic hamstring didapatkan kekuatan otot hamstring meningkat secara signifikan.

Menurut Cipta (2017) latihan eksentrik adalah tindakan dimana otot memanjang dibawah tegangan yang ditandai dengan adanya mikrolesi otot dan ketegangan mekanis yang lebih besar dibandingkan dengan kontraksi konsentrik dan oleh karena itu dapat menghasilkan adaptasi otot yang lebih besar. Babu & Paul (2018) menjelaskan nordic hamstring dilakukan dengan posisi subjek kneeling dengan lutut, pinggul dan punggung sejajar disepanjang sisi. Seseorang harus berada dibelakang subjek untuk berpegangan pada pergelangan kaki subjek. Kemudian subjek diperintahkan untuk perlahan turun kearah lantai, pada posisi tersebut otot hamstring diaktifkan dan bekerja secara eksentrik.

Pada penelitian Cuthbert et al (2019) juga ditemukan bahwa latihan nordic hamstring sebagai sebuah latihan yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot hamstring yang lebih tinggi sebesar 11%

dibandingkan dengan hamstring curl exercise pada umumnya, karena tidak ada perubahan pada kekuatan hasmtring dalam kelompok tersebut. Selain itu juga nordic hamstring exercise mudah dilakukan, tidak memakan banyak waktu, dan dapat dilakukan dimanapun dengan berat badan sendiri tanpa menggunakan peralatan tambahan untuk meningkatkan kekuatan pada otot hamstring (Priyanka, 2019).

Analisa Efektivitas Waktu Pemberian Nordic Hamstring Exercise terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Hamstring pada Pemain Sepak Bola

Menurut hasil dari enam jurnal yang dianalisis pada literature review ini, terdapat adanya pengaruh pemberian nordic hamstring exercise terhadap peningkatan kekuatan otot hamstring pada pemain sepak bola. Dari hasil analisis tersebut didapatkan pada pemberian nordic hamstring exercise selama 8 minggu yang dilakukan oleh Aktuğ et al (2018) dengan 1-3 sesi per minggu yang dilakukan dengan 2-3 set dan 5-12 kali repitisi secara bertahap menunjukkan hasil yang lebih signifikan dalam peningkatkan kekuatan otot hamstring berdasarkan dengan nilai statistik (p<0,05). Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Medeiros et al (2018) pada penelitiannya tersebut juga didapatkan pada pemberian nordic hamstring exercise yang dilakukan selama 8 minggu menunjukkan kekuatan hamstring eksentrik lebih tinggi daripada pasca pelatihan pada kelompok 1 dengan nilai statistik (p=0,043).

Hal tersebut dapat terjadi karena efek fisiologis dari latihan eksentrik dalam hal ini adalah nordic hamstring exercise, karena pada gerakan eksentrik konsumsi oksigen yang digunakan sangat minimal karena dari kontraksi yang dikeluarkan menghasilkan perlambatan otot, tetapi gaya yang dihasilkan dari gerakan eksentrik besar karena adanya gerakan melawan gravitasi yang menyebabkan terjadinya penurunan tegangan otot pada akhir gerakan sehingga mengakibatkan otot akan memanjang ruang gerak sendi bertambah serta kekuatan otot meningkat (Maulidina, 2019).

Latihan eksentrik ditandai dengan adanya mikrolesi otot dan ketegangan mekanis yang lebih besar oleh karena itu juga dapat menghasilkan adaptasi otot yang lebih besar. Karena latihan nordic hamstring dilakukan secara teratur dan terprogram akan menyebabkan masa otot akan bertambah besar sehingga kekuatan otot pun akan bertambah kuat, hal ini disebut dengan hipertrofi otot (Akhmad, 2015).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Cipta (2017) menjelaskan bahwa pembesaran pada otot atau hipertrofi biasanya terjadi setelah melakukan latihan selama 8 minggu dan diketahui pula menurut Wahyuri & Bafirman (2018) bahwa jumlah frekuensi latihan yang ditingkatkan secara bertahap dapat menghasilkan hipertrofi yang lebih maksimal. Hipertrofi otot disebabkan karena bertambahnya filamen aktin dan miosin (unsur kontraktil) pada serat otot yang akan menjadikan kekuatan kontraksi pada otot meningkat, terjadinya penebalan pada sarkolema dan bertambahnya jumlah jaringan ikat pada otot yang akan menyebabkan meningkatnya kekuatan pada otot (Giriwijoyo & Mulyana, 2011).

Pada pemberian 4 minggu yang dilakukakn oleh de Oliveira et al (2020) dan 6 minggu Drury et al (2019) hasil yang didapatkan tidak signifikan. Menurut Cuthbert et al., (2019) hal tersebut mungkin

(9)

terjadi karena rendahnya volume, intensitas dan frekuensi latihan yang diberikan. Latihan fisik akan mempunyai efek maksimal jika tubuh dapat beradaptasi terhadap tekanan kinerja fisik. Jika beban tidak cukup memberi stress terhadap otot, maka tidak akan terjadi adaptasi.

Pemberian nordic hamstring exercise yang dilakukan oleh Ishøi et al (2017) selama 10 minggu dan Lovell et al (2017) selama 12 minggu menunjukkan hasil yang tidak signifikan pula. Menurut Djelić et al (2014) hal tersebut bisa terjadi karena pemberian pelatihan yang berlebih dapat menyebabkan resiko yang tinggi dan memungkinkan tidak dapat memperoleh hasil yang maskimal sehingga akan dapat menimbulkan cedera. Pelatihan yang terlalu berat, intensitas yang terlalu banyak, durasi yang terlalu panjang dan frekuensi pelatihan yang terlalu sering juga akan menyebabkan ketidak seimbangan antara latihan fisik dengan waktu pemulihan karena dapat berefek buruk pada kondisi homeostatis dalam tubuh yang akhirnya juga berpengaruh terhadap kerja organ tubuh (Wahyuri & Bafirman, 2018).

Dengan demikian nordic hamstring exercise yang diberikan selama 8 minggu menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot secara signifikan berdasarkan penelitian terdahulu.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis pada literature review ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian latihan nordic hamstring selama 8 minggu memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan hamstring muscle pada pemain sepak bola.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, I. (2015). Efek Latihan Berbeban Terhadap Fungsi Kerja Otot. Jurnal Pedagogik Keolahragaan, 1, 80-120.

Aktuğ, Z. B., Yılmaz, A. K., & İbiş, S. (2018). The Effect Of 8-Week Nordic Hamstring Exercise On Hamstring Quadriceps Ratio And Hamstring Muscle Strength. World Journal Of Education, 8 No. 3, 162-169.

Babu, S. B., & Paul, A. (2018). Effectiveness Of Nordic Hamstring Exercise In Improving Hamstring Muscle Flexibility, Strength And Endurance Among Young Adults. International Journal Of Health Sciences And Research, 8(3), 119-132.

Cipta, I. D. (2017). Pelatihan Kekuatan Otot Pektoralis Mayor Dengan Model Pelatihan Bench Press Periodization System (A) Lebih Baik Daripada Pyramid System (B) Pada Anggota Pemula Di Fitness X Gianyar. Universitas Udayana, 11-13.

Croisier, J. L., Forthomme, B., & Namurois, M. H. (2002). Hamstring Muscle Strain Recurrence And Strength Performance Disorders. The American Journal Of Sports Medicine, 30, No. 2, 199-202.

Cuthbert, M., Ripley, N., Mcmahon, J. J., Evans, M., Haff, G. G., & Comfort, P. (2019). The Efect Of Nordic Hamstring Exercise Intervention Volume On Eccentric Strength And Muscle Architecture Adaptations: A Systematic Review And Meta-Analyses. Sports Medicine.

De Oliviera, N. T., Mederios, T. M., Vianna, K. B., Oliveira, G. D., Ribeiro-Alvares, J. D., & Baroni, B. M. (2020). A Four-Week Training Program With The Nordic Hamstring Exercise During Preseason Increases Eccentric Strength Of Male Soccer Players . The International Journal Of Sports Physical Therapy, 14, 571.

Djelić, M., Mazić, S., Tepšić, J., & Lazović, B. (2014). Effect Of Acute Exercise On Serum Growth Hormone And Fatty Acid Levels In Elite Male Water Polo Players. Arch. Biol. Sci., 1(66), 355- 361.

Drury, B., Green, T., Ramirez-Campillo, R., & Moran, J. (2019). Influence Of Maturation Status On Eccentric Hamstring Strength Improvements In Youth Male Soccer Players Following The Nordic Hamstring Exercise. International Journal Of Sports Physiology And Performance, 1-7.

(10)

Ferdian, A., Lesmana, I. S., & Banjarnahor, L. A. (2016). Efektifitas Antara Nordic Hamstring Exercise Dengan Prone Hang Exercise Terhadap Ekstensibilitas Tightness Hamstring. Jurnal Fisioterapi, 16 No. 1, 19-28.

Giriwijoyo, S. H., & Mulyana, R. B. (2011). Meningkatkan Kemampuan Fungsional Otot/ Latihan Otot . Jurnal Kepelatihan Olahraga, 3, 57-64.

Ishøi, L., Hölmich, P., Aagaard, P., Thorborg, K., Bandholm, T., & Serner, A. (2017). Effects Of The Nordic Hamstring Exercise On Sprint Capacity In Male Football Players: A Randomized Controlled Trial. Journal Of Sports Sciences, 1-10.

Khoiriyah, R. (2014). Perbedaan Pemberian Latihan Hamstring Curl On Swiss Ball Dengan Latihan Lying Leg Curl Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot. Journal Fisioterapi Esa Unggul, 1-12.

Liu, H., Garrett, E. W., Moorman, C. T., & Yu, B. (2012). Injury Rate, Mechanism, And Risk Factors Of Hamstring Strain Injuries In Sports: A Review Of The Literature. Journal Of Sport And Health Science 1, 92-101.

Lovell, R., Knox, M., Weston, M., Siegler, J. C., Brennan, S., & Marshall, P. W. (2017). Hamstring Injury Prevention In Soccer: Before Or After Training? Scand J Med Sci Sports, 658-666.

Maulidina, D. R. (2019). Pengaruh Nordic Hamstring Exercise Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Hamstring Pada Pemain Sepak Bola Di Sekolah Sepak Bola Gunrur Bantul. Universitas Aisyiyah Yogyakarta, 1-8.

Mederios, T. M., Ribeiro-Alvares, J. D., Fritsch, C. G., Oliveira, G. D., Severo-Silveira, L., Pappas, E.,

& Baroni, B. M. (2020). Effect Of Weekly Training Frequency With The Nordic Hamstring Exercise On Muscle-Strain Risk Factors In Football Players: A Randomized Trial. International Journal Of Sports Physiology And Performance, 1-8.

Priyanka, A. (2019). Effects Of Hamstring Eccentric Exercises To Improve A Performance In Semi- Professional Football Players: An Experimental Study. Sri Ramakrishna Institute Of Paramedical Sciences, College Of Physiotherapy.

Ribeiro Alvares, J. B., Dornelles, P. M., & Fritsch, G. C. (2019). Prevalence Of Hamstring Strain Injury Risk Factors In Professional And Under-20 Male Football (Soccer) Players. Journal Of Sport Rehabilitation.

Rogan, S., Wüst, D., Schwitter, T., & Schmidtbleicher, D. (2013). Static Stretching Of The Hamstring Muscle For Injury Prevention In Football Codes : A Systematic Review. Asian Journal Of Sports Medicine, 4(No. 1), 1-8.

Sebelien, C., Stiller, C. H., Maher, S. F., & Qu, X. (2014). Effects Of Implementing Nordic Hamstring Exercises For Semi-Professional Soccer Players In Akershus, Norway. Orthopaedic Practice, 26(2), 90-96.

Wahyuri, A. S., & Bafirman. (2018). Pembentukan Kondisi Fisik (1 Ed.). Depok: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

EFFECTS OF VIRTUAL EXERCISE REHABILITATION IN-HOME THERAPY COMPARED WITH TRADITIONAL CARE AFTER TOTAL KNEE ARTHROPLASTY.VERITAS, A RANDOMIZED CONTROLLED TRIAL