• Tidak ada hasil yang ditemukan

GERAKAN LITERASI NASIONAL DAN LITERASI FINANSIAL

N/A
N/A
Senja Pertiwi

Academic year: 2023

Membagikan "GERAKAN LITERASI NASIONAL DAN LITERASI FINANSIAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GERAKAN LITERASI NASIONAL DAN

LITERASI FINANSIAL

Siska Nur Fadillah 132210049

Senja Pertiwi 132210264

Elsih Yulian Nisah 132210240

(2)

PENGERTIAN

Literasi merupakan kemampuan individu dalam membaca, menulis, berhitung dan berfikir kritis yang berujung pada melihat, menyimak, dan berbicara.

Gerakan Literasi Nasional adalah untuk menumbuh kembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.

1.

2.

Pengertian Literasi

Pengertian Gerakan Literasi Nasional (GLN)

LITERASI DAN GERAKAN LITERASI NASIONAL (GLN)

(3)

Literasi finansial terjadi ketika individu memiliki sekumpulan keahlian dan kemampuan yang membuat orang tersebut mampu

memanfatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Literasi finansial adalah salah satu program literasi yang dicanangkan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Gerakan Literasi

Nasional bersamaan dengan literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains dan literasi kewargaan. Literasi finansial dapat diartikan sebagai pemahaman akan keuangan dan mampu mengelolanya sehingga dapat terbebas dari masalah ekonomi dan kemiskinan (Yushita, 2017).

Pengertian

Literasi Finansial

(4)

INDIKATOR

Secara luas variabel literasi keuangan mengukur kemampuan seseorang

berhubungan dengan pemahaman tentang nilai tukar uang,fitur jasa layanan,

pencatatan keuangan, sikap dalam mengeluarkan keuangan.

LITERASI FINANSIAL

Australian Securities and Investment Commission menyatakan, untuk

mengetahui berapa besar tingkat literasi keuangan seseoarang bisa digunakan suatu tolak ukur atau indikator

pengetahuan, antara lain:

01.

02.

03.

04.

05.

06.

07.

08.

Pengetahuan seseorang terhadap nilai barang dan skala prioritas dalam hidupnya.

Penganggaran, tabungan dan bagaimana mengelola uang.

Pengelolaan kredit.

Pentingnya asuransi dan perlindungan terhadap risiko.

Dasar Investasi.

Perencanaan pensiun.

Penggunaan dari belanja dan membandingkan produk yang mana harus pergi mencari saran dan informasi bimbingan, dan dukungan tambahan.

Bagaimana mengenali potensi konflik atas kegunaan (prioritas).

(5)

Manfaat Literasi

Perencanaan tabungan untuk masa pensiun.

Membentuk dan mempertahankan anggaran yang seimbang.

Pendanaan untuk membeli rumah.

Pengetahuan mengenai asuransi untuk berbagai kebutuhan.

Mengawasi pengeluaran agar tidak membludak.

Pengetahuan mengenai investasi dan cara mengelolanya.

Tabungan kendaraan yang lebih tertata.

Pengelolaan dana untuk jenjang Pendidikan.

Pengelolaan utang dan pinjaman agar tetap stabil.

Penggunaan jasa kredit yang tidak berlebihan.

Pembayaran pajak untuk aset dan penghasilan.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

(6)

TEORI LITERASI FINANSIAL

Theory of planned behavior (TPB)

Theory of Planned Behavior

Theory of Reasoned Action (TRA)

Theory Atribusi Theory Prospect

Yaitu Theory of planned behavior (TPB) dan memperlihatkan hubungan dari perilaku perilaku yang dimunculkan oleh individu untuk menanggapi sesuatu.

Membagi beberapa macam alasan yang dapat mempengaruhi tindakan yang diambil oleh individu, Pertama adalah behaviora belief, yaitu keyakinan akan hasil dari suatu perilaku dan evaluasi atau penilaian terhadap hasil perilaku tersebut.

Theory of Reasoned Action digunakan sebagai acuan dalam teori literasi keuangan ini. Teori ini menggambarkan bahwa sikap memperngaruhi perilaku dalam pengambilan keputusan (Ajzen &

Fisbhein, 1975).

Atribusi teori dapat dijelaskan ketika individu mengamati perilaku individu terhadap resiko.

Para ahli cenderung menggunakan "utilitas' untuk menggambarkan kenikmatan dan berpendapat bahwa kita lebih suka contoh yang memaksimalkan utilitas kita.

(7)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LITERASI FINANSIAL

Pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap literasi finansial aspek kognitif

Status sosial ekonomi orang tua tidak mempunyai pengaruh langsung positif signifikan terhadap literasi finansial aspek kognitif. Secara teori, orang tua yang memiliki

pendapatan yang tinggi dapat memfasilitasi anaknya untuk menabung, dan sebagainya.

Secara empiris ternyata ditemukan bahwa status sosial ekonomi orang tua tidak

berpengaruh terhadap literasi finansial aspek kognitif. Tanpa pengarahan dan bimbingan dari orang tua, status status sosial ekonomi tidak mempengaruhi tingkat literasi finansial

mahasiswa secara kognitif.

Pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap literasi finansial aspek sikap Pengalaman dalam kehidupan ekonomi sehari-hari khususnya dalam hal keuangan tidak memberikan makna yang berarti bagi

perubahan sikap mahasiswa tentang keuangan. Mahasiswa dengan status sosial ekonomi orang tua yang tinggi, dapat memiliki

sikap bahwa mnereka dapat memperoleh uang dengan mudah dan mereka dapat memiliki apapun yang mereka inginkan.

Mahasiswa yang memiliki status sosial ekonomi rendah mampu menerapkan hidup hemat dan lebih berhatihati dalam masalah

keuangan.

01. 02.

(8)

Implementasi pendidikan literasi finansial pada anak khusunya sekolah dasar dapat memberikan suatu respon positif anak dalam berpartisipasi dalam beberapa kegiatan seperti produksi dan memotivasi siswa untuk menabung. Melihat hasil angket yang penulis paparkan memang literasi finansial ini sudah mulai dikenalkan kepada anak sejak dini. Karena peran orang tua dapat mengajarkan bagaimana literasi finansial yang baik dan benar, sehingga anak akan semakin paham khusunya merasa bertanggung jawab terhadap pengelolaan uang yang diberikan kepadanya (Wahyuni, 2020).

Cara untuk bisa menmbiasakan dan mengenalkan literasi finansial kepada anak diperlukan alokasi waktu bersama keluarga untuk melakukan aktivitas- aktivitas bersama yang selalu berkaitan dengan finansial seperti yang diuraikan oleh buku panduan gerakan literasi diantaranya:

IMPLEMENTASI LITERASI FINANSIAL

Mengaplikasikan konsep dan paraktik literasi finansial dalam aktivitas sehari-hari di lingkungan rumah.

Membiasakan seluruh anggota keluarga untuk menabung.

Mendorong beberapa keluarga berwirausaha.

Selalu membiasakan praktik 4R (educe, reuse, recyle dan recover) kepada anggota keluarga.

Mendorong sebuah anggota keluarga mengelola keungan yang diterima oleh uang saku dan lain-lain.

(9)

Kesimpulan

Literasi finansial adalah salah satu program literasi yang dicanangkan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan dalam Gerakan Literasi Nasional bersamaan dengan literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains dan literasi kewargaan.

Pendidikan literasi finansial sebagai suatu konsep mengenai pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak serta mampu mengontrol bagaimana mengatur keuangan agar mempunyai control diri yang baik.

Tingkat literasi finansial yang tinggi dapat memiliki dampak positif secara luas pada masyarakat. Individu yang paham tentang keuangan pribadi mereka cenderung lebih mandiri secara finansial, memiliki kemampuan untuk mengelola resiko dan dapat memanfaatkan peluang keuangan yang ada. Ini berkontribusi pada peningkatan stabilitas keuangan individu dan keluarga, serta pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Referensi

Dokumen terkait

However, despite the issuance of salient policies on the Madrasah Education Program, implementation challenges of select ALIVE schools in Metro Manila were inevitable which are as