Kajian Pandangan GP Ansor Terhadap Kelompok Kristen Bogor, Ahmadiyah Bogor dan Syiah Sampang, Periode ditulis oleh :. Kajian Pandangan GP Ansor terhadap Kelompok Kristen Bogor, Ahmadiyah Bogor, dan Syiah Sampang Zaman. Penelitian ini menemukan bahwa tidak semua praktisi Ansor memiliki pandangan dan tindakan yang sama terkait permasalahan hubungan antar umat beragama, khususnya yang dialami oleh kelompok agama minoritas tersebut di atas.
GERAKAN PEMUDA ANSOR DAN KELOMPOK AGAMA MINORITAS (Kajian Pandangan GP Ansor terhadap Kelompok Kristen Bogor, Ahmadiyah Bogor dan Syiah Sampang. Majelis Sinode GPIB yang memberikan kesempatan pendidikan program pascasarjana di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Darvin Darmawan mengutip pandangan Peter Burke bahwa ada empat kemungkinan respons yang muncul dalam pertemuan antara kelompok mayoritas dan kelompok minoritas, yaitu: penolakan,. 1 Choirul Anam dkk, Upaya Negara Menjamin Hak-Hak Kelompok Minoritas di Indonesia: Laporan Awal, Cetakan Pertama (Jakarta: Komnas HAM, 2016), 9. Yang sering terjadi adalah kelompok minoritas tersebut terkadang mendapat penolakan dan segregasi , sehingga menimbulkan perlakuan diskriminatif dalam kehidupan sosialnya.
Pada masa reformasi atau setelah kepemimpinan Soeharto, kelompok minoritas, termasuk Kristen, Ahmadiyah, dan Syiah, menghadapi serangan dari kelompok radikal yang mendapatkan momentum gerakan sejak jatuhnya Orde Baru5. Perkembangan ini membawa konsekuensi, antara lain diskriminasi dan penyerangan terhadap kelompok minoritas, khususnya kelompok agama minoritas. Namun, di tengah perlakuan diskriminatif yang dialami kelompok minoritas ini, masih ada kelompok masyarakat lain yang berusaha membela diri.
Berdasarkan fakta mengenai peran GP Ansor tersebut di atas, penulis memandang menarik untuk meneliti GP Ansor, khususnya terkait dengan kelompok agama minoritas, khususnya Kristen, Ahmadiyah, dan Syiah. Penelitian ini juga bersifat baru karena sepengetahuan penulis, meskipun banyak tulisan yang membahas tentang GP Ansor, namun belum ada tesis, tesis atau disertasi yang ditulis dengan tema Ansor terkait dengan kelompok minoritas Kristen, Ahmadiyah, dan Syiah. Bagaimana pandangan GP Ansor terhadap kelompok minoritas Kristen, Ahmadiyah, dan Syiah di Indonesia serta implikasinya.
Apa yang melatarbelakangi pandangan dan sikap GP Ansor dalam mengambil risiko membela hak kelompok minoritas Kristen, Ahmadiyah, dan Syiah?
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tesis ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman banyak pihak khususnya Gereja untuk meningkatkan hubungan dengan kelompok agama lain sebagai upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Meningkatkan minat peneliti dan mahasiswa untuk membahas GP Ansor dan juga topik terkait hubungan antar umat beragama di Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Kajian Pustaka
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana Islam sebagai agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia memandang kelompok agama minoritas lainnya. Melalui penelitian ini penulis memperoleh informasi mengenai makna istilah minoritas baik secara umum maupun dalam konsep Islam, serta pandangan Islam terhadap kelompok minoritas khususnya kelompok agama. Kajian ini membahas mengenai peran GP Ansor sejak berdirinya, masa pasca kemerdekaan, masa Orde Baru dan juga masa reformasi.
Penelitian ini juga mendorong masyarakat NU khususnya generasi muda untuk memiliki kesamaan cita-cita budaya dan politik untuk melahirkan generasi manusia Indonesia yang bermartabat, berdaulat, dan nasionalis di bawah NKRI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya dan wacana pemikiran reformasi Islam pemuda NU lebih menekankan pada persoalan riil dibandingkan persoalan teologis sebagai wujud komitmennya terhadap permasalahan sosial. Dari penelitian ini penulis berharap dapat memperoleh informasi mengenai pembaharuan pemuda NU dan kaitannya dengan sikap GP Ansor sebagai bagian dari NU terhadap kelompok agama minoritas.
Penelitian ini juga ingin berkontribusi terhadap terwujudnya perdamaian dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Penelitian ini mendeskripsikan tiga mekanisme kekerasan, yaitu periode konflik, polarisasi konflik, dan konflik kekerasan beserta dinamika konflik yang ada di dalamnya. Penelitian ini mencoba mencari akar konflik yang terjadi dengan mengkaji lima hal yang dianggap menjadi penyebab konflik tersebut.
Penelitian ini menyampaikan teori civil Islam atau Islam yang beradab hasil penelitian Robert Hefner tentang Islam di Indonesia.
Kerangka Teoritis
15 Keempat, untuk menganalisis data penelitian digunakan penelitian Robert Hefner yang berjudul “Civil Islam: Islam and Democratization in Indonesia”27. Hefner menampilkan wajah ramah Islam sesuai dengan konsep Islam Rahmatan Lil Alamin dan juga Ahlussunah Wal Jamaah. Suatu bentuk Islam yang berbeda dengan yang sering ditampilkan oleh beberapa kelompok Islam yang identik dengan kekerasan dan terorisme.
Untuk membantu menganalisis dan menjelaskan topik yang dibahas dalam skripsi ini, penulis akan menggunakan pendekatan melalui teori civil islam28 atau civilized Islam yang dipopulerkan oleh Robert W. Pengertian civil Islam atau civilized Islam mengacu pada karakter toleran, pluralistik, demokratis. Islam yang inklusif, humanistik, mendukung perubahan sosial dan menjunjung tinggi nilai keadaban. Islam yang pluralistik dan beradab merupakan sebuah tradisi yang muncul dan muncul dalam berbagai bentuk, yang sebagian besar bermula dari penolakan terhadap konsep negara Islam monolitik yang berupaya menekankan cita-cita masyarakat sipil yang demokratis.
Menurut Hefner, konsep ini dapat menjadi jalan tengah antara Islam liberal dan Islam konservatif dalam suatu negara30. Hefner juga meyakini bahwa konsep ini dapat menjamin demokrasi, konstitusi, dan masyarakat majemuk sesuai dengan Islam31.
Metode Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sumber Penelitian
- Prosedur Penelitian
Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap, terencana, terstruktur, sistematis dan mempunyai tujuan tertentu, baik praktis maupun teoritis, dengan proses yang melalui langkah-langkah bertahap untuk memperoleh pemahaman dan wawasan terhadap suatu topik tertentu. gejala atau masalah32. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan Sampang, Madura, Jawa Timur, yang akan dilengkapi dengan studi literatur. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan sumber data primer adalah hasil wawancara yang dilakukan terhadap para informan yang sebagian besar merupakan elite atau pimpinan organisasi atau kelompok, serta tokoh lintas agama di Bogor dan Sampang.
Aria Hadikusuma Mulyadikrama, Tokoh Islam Bogor Ustad Abdullah Nawawi, Akademisi dan Direktur CMARs Jawa Timur Ahmad Zainul Hamdi, Ketua Pengurus Cabang Lakpesdam NU Kabupaten Sampang Faisol Ramdhoni, Tokoh Masyarakat Sampang yang juga anggota FKUBi Kabupaten Sampang dan Ketua Kabupaten Bangkalan NU PC K.H. Namun penulis memahami bahwa data yang dikumpulkan sangat terbatas akibat pandemi COVID 19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, sehingga sulit untuk mengalokasikan sumber daya sesuai rencana penelitian awal. Penulis berharap data penelitian hasil wawancara menjadi data yang obyektif dan digunakan untuk penelitian yang dilakukan.
Untuk melengkapi sumber data primer, penulis menggunakan sumber data sekunder berupa literatur berupa buku, majalah, tulisan lepas, artikel dan karya ilmiah lain yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah yang diawali dengan wawancara, studi literatur dan diakhiri dengan analisis data yang diperoleh dari wawancara dan studi literatur.
Sistematika Pembahasan
Bab IV, Menyampaikan hubungan pandangan GP Ansor dengan konsep civil Islam, serta pandangan mengenai keberlanjutan civil Islam pada masa kini dan masa depan. Bab V, merupakan penutup yang memuat beberapa simpulan dan saran terkait pembahasan skripsi serta saran terkait pembahasan skripsi yang juga penulis lengkapi dengan daftar pustaka sebagai acuan tertulis, lampiran-lampiran yang diperlukan dan kurikulum. vitae.writer. Pada bab ini penulis akan memaparkan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi tentang pandangan GP Ansor terhadap kelompok agama minoritas yang juga menjadi kesimpulan artikel ini.
Kesimpulan
Pemahaman persamaan hak sebagai warga negara atau komunitas rupanya juga menjadi landasan sikap GP Ansor agar ikut memperjuangkannya. Keberadaan GP Ansor memberikan makna bagi kehidupan bermasyarakat khususnya dalam menjaga kebersamaan, keberagaman dan perdamaian di Indonesia. Namun perlu diperhatikan juga bahwa dalam merumuskan sikapnya, terlihat ada tipologi atau perbedaan peran GP Ansor, khususnya terkait dengan kelompok agama minoritas yang dibicarakan.
Dalam kasus Kristen, khususnya di GKI Yasmin, terlihat adanya sikap progresif dalam pembelaan dan advokasi dimana GP Ansor terlibat sejak awal kasus ini. Sedangkan pada kasus Ahmadiyah, pembelaan dan advokasi baru dilakukan ketika kasus meningkat di berbagai daerah, sedangkan GP Ansor belum menunjukkan perannya dalam penganiayaan dan penyerangan terhadap pusat Ahmadiyah di Parung. Di Sampang, dalam kasus Syiah, bahkan GP Ansor tidak mengungkapkan perannya karena kekosongan yang ada di organisasi Ansor di Sampang saat itu.
Perbedaan sikap GP Ansor juga mewakili perbedaan sikap di lingkungan NU yang berbeda-beda setidaknya dengan tiga tipologi, yakni Progresif, Moderat, dan Konservatif. Kehadiran GP Ansor sebagai organisasi kemasyarakatan di Indonesia memberikan peran positif dalam upaya menjaga keberagaman yang merupakan kekayaan negara. Meski terdapat perbedaan sikap, namun secara umum GP Ansor bisa dikatakan berperan baik dalam menampilkan wajah Islam.
Pandangan GP Ansor terhadap kelompok minoritas agama Kristen dan Ahmadiyah di Bogor serta Syiah di Sampang secara umum menunjukkan bahwa mereka tidak berusaha menafikan adanya perbedaan di Indonesia.
Saran
Pasca Orde Baru Ansor.” Dalam Gerakan Pemuda Ansor: Dari Era Kolonial Hingga Pasca Reformasi Edisi Pertama. Perjuangan identitas dan negosiasi budaya Ahmadiyah dan Mormon sebagai kelompok agama minoritas di Yogyakarta.” Dalam Otoritas Agama, Politik dan Budaya Masyarakat Muslim, Cetakan I. Syiah di Asia Tenggara Menuju Pemulihan Hubungan dan Kerjasama. Dalam Sejarah dan Budaya Syiah di Asia Tenggara,.
Menghadapi Turbulensi Politik di Awal Republik: Ansor di Era Soekarno. "Dalam Gerakan Pemuda Ansor dari Era Kolonial Hingga Pasca Reformasi, Cetakan Pertama Keputusan Bathsul Masail Kyai Muda Ansor Tentang Kepemimpinan Non Muslim di Indonesia." Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, 19 Maret 2017. Peraturan Pokok Gerakan Pemuda Ansor dan Tata Tertib Hasil Kongres XV GP Ansor Tahun 2015.
KAUM MUDA BERPARTISIPASI DALAM gerakan pemuda Ansor dan politik Indonesia, sejak masa demokrasi liberal hingga masa Reformasi. Ansor di mata berbagai pihak.” Dalam Gerakan Pemuda Ansor: Dari Era Kolonial Hingga Pasca Reformasi, edisi pertama. Mendefinisikan ulang konsep pernikahan Islam di Indonesia (kompromi pemikiran Islam progresif dengan Ijtihad Ibnu Hazm). Jurnal Hukum Islam AL-HURRIYAH, no.
Otoritarianisme dalam Bahtsul Masail NU.” Dalam Otoritas Agama, Politik dan Budaya Masyarakat Muslim, edisi ke-1. Ansor dalam Peta Gerakan Islam Indonesia Kontemporer.” Dalam Gerakan Pemuda Ansor Era Kolonial Hingga Pasca Reformasi Edisi Pertama. Kolonialisme, Fasisme dan Kemerdekaan Indonesia. Dalam Gerakan Pemuda Ansor dari Era Kolonial hingga Pasca Reformasi, Edisi Pertama, 1–14.