Nama : Nadilla Febriani Anistasya NIM : 21512132
Mata Kuliah : ADS 3
Architect Talk Series #20
Green Building : Challenges & Design Aplications in Indonesia Suhu di bumi selalu fluktuatif. Kenaikan suhu sudah melebihi yang ditargetkan 1,45 C Energi Usage In Building
• AC System 60%
• Lighting 22%
• Building Transport 6%
• Others 12%
Cooling Load on Buildings
• Building Envelope 55%
• Lighting 20%
• People 10%
• Fresh Air 9%
• Others
Definisi WorldGBC untuk bangunan dengan nol karbon bersih adalah bangunan yang sangat hemat energi dan sepenuhnya ditenagai oleh sumber energi terbarukan di lokasi dan/atau di luar lokasi.
Komponen Utama Bangunan Nol Karbon
Bangunan yang sangat hemat energi Menghasilkan energi terbarukan bebas karbon di lokasi (atau mendapatkan) Jumlahnya harus cukup untuk mengimbangi emisi karbon tahunan
Desain Pasif - peran arsitek
1. Perencanaan Lokasi: orientasi bangunan 2. Perancangan Lansekap/ruang terbuka hijau 3. Memanfaatkan air hujan
4. Selubung bangunan 5. Ventilasi
6. Pencahayaan 7. Material Bangunan Arsitek
1. Arsitek sebagai pencetus ide 2. Profesi generalis
3. Koordinator antar disiplin ilmu
13 BUTIR BAKUAN KOMPETENSI ARSITEK UIA:
1. Pelestarian Lingkungan 2. Sejarah Dan Teori Arsitektur
3. Seni Dan Kualitas Perancangan 4. Perencanaan Dan Perancangan Kota 5. Hubungan Manusia Dengan Bangunan 6. Lingkungan Yang Berkelanjutan 7. Kepentingan Sosial
8. Pengumpulan Data
9. Struktur, Konstruksi Dan Enjinering 10. Fisika Bangunan Dan Teknologi 11. Anggaran Biaya
12. Produk Industri Dan Metode Pelaksanaan 13. Manajemen Konstruksi
Contoh masalah dan kegagalan perencanaan :
Pembangunan kawasan yang mengakibatkan banjir Pemboroson Energi Penggunaan bahan baku yang tidak ramah lingkungan
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN BANGUNAN:
Arsitek harus dapat memprediksi ruang terbuka yang terjadi setelah rancangannya dibangun, oleh karena itu dapat bekerja sama dengan para ahli tata ruang luar, pengguna dan pengelola tentang manfaat ruang terbuka yang terbentuk diantara bangunannya. Terutama bagi yang dapat menyumbangkan manfaatnya untuk kepentingan orang banyak
Contoh masalah dan kegagalan perencanaan:
• Ruang antara bangunan menjadi bangunan liar, kumuh, semak-semak dan sampah
• Tidak ada fasilitas ruang luar
Tanggung jawab seorang arsitek tidak berhenti setelah selesai merancang, tetapi sampai rancangan tersebut dibangun. dimanfaatkan bahkan sampai usia bangunan tersebut habis Oleh karena itu perlu adanya TOR yang jelas dan pemberi tugas kajian Feasibility Study dan consultant FS sehingga produk rancangannya terus dapat berfungsi, tetap digunakan dan bermanfaat seterusnya Arsitek jangan hanya merancang tanpa memperhatikan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan sustainable development bahkan dengan adanya karya arsitek dopot berkelanjutan dengan lingkungan yang berkembang dan menjadi manfaat bagi masyarakat.
Khusus tentang dampak lingkungan moka sejak awal arsitek sudah anganalisa pemanfaatan teknologi sodar lingkungan seperti pengudaraan yang tidak mengakibatkan pengikisan lapisan ozon pemanfaatan daya yang terdaur, penghematan pemakaian sumber daya alam, kecukupan penghijauan terhadap luas lahan dan bermulaan bangunan, dan keramahan terhadap sekitar Bangunan Tinggi - Prinsip Desain
1. Berkaitan dengan ciri fisik suatu tempat
2. Berkaitan dengan karakteristik lingkungan tempat tersebut 3. Berkaitan dengan karakteristik budaya suatu tempat
4. Bervariasi dengan tinggi-dalam bentuk, tekstur, skala (dan program) 5. Memaksimalkan lapisan penggunaan pada semua sistem dan material
6. Menyediakan ruang komunal, terbuka, dan rekreasi yang signifikan
7 Perkenalkan lebih banyak opasitas fasad (dan variasi/tekstur) pada kulit/amplop 8. merangkul vegetasi organik sebagai bagian penting dari palet material
9. Memperkenalkan koneksi fisik, sirkulasi dan programatik - jembatan langit
10. Kita perlu menantang fungsi konvensional di dalam gedung tinggi dan membawa SEMUA aspek kota ke Langit