PENYALAHGUNAAN FORMALIN PENYALAHGUNAAN FORMALIN
SEBAGAI BAHAN PENGAWET SEBAGAI BAHAN PENGAWET
UNTUK DAGING UNTUK DAGING
Aisyah Sasmita A. (20/459658/PT/08484)
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Bahan pangan hewani sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia sebagai sumber protein. Salah satu bahan pangan hewani yang sering dikonsumsi adalah daging, baik itu daging ayam, sapi, maupun kambing. Daging yang dikonsumsi tersebut harus merupakan daging yang terjamin keamanannya yang di Indonesia sudah dikenal dengan slogan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) yang berarti bahwa produk daging tidak boleh mengandung bahan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan.
01
01
URGENSI URGENSI
Namun,pada kenyataannya masih terdapat
beberapa oknum yang menggunakan bahan
berbahaya untuk dicampurkan ke dalam produk
daging yang dijual. Salah satunya adalah
bahan pengawet berbahaya yakni formalin yang
digunakan untuk membuat produk daging lebih
awet.
namun masih ada oknum-oknum yang menggunakannya dalam pangan dengan alasan harganya yang relatif murah dibanding pengawet lainnya. Formalin mempunyai sifat yakni dapat merusak jaringan sehingga menimbulkan efek toksik lokal dan reaksi alergi. Formalin juga sangat berbahaya apabila terhirup, mengenai kulit, dan tertelan (BPOM, 2003).
Formaldehid atau biasa dikenal dengan formalin merupakan salah satu zat berbahaya apabila dicampurkan dalam produk pangan. Penggunaan formalin dalam pangan sebenarnya sudah dilarang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1168/Menkes/PER/X/1999 tentang larangan penggunaan formalin sebagai bahan tambahan pada makanan.
Iritasi pada saluran pernapasan
Reaksi alergi Gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, dan
sistem saraf pusat Menyebabkan Kanker
BAHAYA PENGGUNAAN FORMALIN BAHAYA PENGGUNAAN FORMALIN BAGI KESEHATAN
BAGI KESEHATAN
03
03
Kenyal, tidak mudah hancur, mengkilap
Awet beberapa hari dan tidak cepat busuk
CIRI-CIRI DAGING CIRI-CIRI DAGING MENGANDUNG
MENGANDUNG FORMALIN
FORMALIN
05
05
UPAYA PENCEGAHAN UPAYA PENCEGAHAN
Pemerintah daerah bekerja sama dengan Dinas terkait melakukan pengawasan terhadap mutu produk peternakan. Kegiatan dapat dilakukan dengan pengujian langsung menggunakan formalin test kit sehingga dapat diketahui secara langsung hasilnua. Selain itu, dapat dilakukan penyuluhan secara merata dari dinas terkait mengenai cara memilih daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal)
CONTOH KASUS CONTOH KASUS
Ketahuan Memakai Formalin, Pedagang Ayam di Pasar Anyar Tangerang Kabur saat Disidak TANGERANG-Seorang penjual produk berformalin di Pasar Anyar, Kota Tangerang, melarikan diri setelah Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Senin (12/4/2021). Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman menyebut, pedagang itu menambahkan formalin di dagangannya yaitu daging, usus, dan kulit ayam.
Formalin ialah larutan formaldehida dengan konsentrasi 37 persen. Formaldehida ialah bahan penting dalam industri. Senyawa aktif itu digunakan sebagai perekat kayu lapis, pengawet kayu, pembunuh kuman, bahan baku plastik, bahan cat, bahan bangunan, dan bahan komponen mobil. Saat pihak DKP akan memberikan surat peringatan, ternyata penjual tersebut sudah melarikan diri. Produk berformalin tersebut termasuk dari 41 barang berbahan berbahaya yang ditemukan dari total 234 produk yang diperiksa secara acak dari 135 pedagang di pasar tersebut. Adapun 234 produk itu terbagi dalam lima jenis produk, yakni produk perikanan, peternakan, pertanian, pangan olahan, dan label/kemasan. Dari 41 produk yang mengandung zat berbahaya, DKP menemukan 12 produk peternakan yang memiliki formalin. DKP Kota Tangerang mengimbau warga untuk memilih daging sapi atau ayam yang dihinggapi atau dikerubungi lalat. Bila dikerubungi lalat, maka daging tersebut tidak berformalin atau tidak memiliki kandungan berbahaya lain.