165 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
GROWTH OPPORTUNITIES SEBAGAI VARIABEL MODERASI:
LEVERAGE DAN TAX AVOIDANCE TERHADAP FIRM VALUE
Sri Ayem1*, Luvita Ajeng Mandasari2 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
*email: [email protected]
ARTICLE INFO ABSTRACT Article History
Submission: 23 Oktober 2023
Reviewed: 30 Oktober 2023
Accepted: 28 Desember 2023
Publish : 30 Desember 2023
This study aims to examine the effect of leverage and tax avoidance on firm value with growth opportunities as a moderating variable.
The samples used in this study amounted to 10 mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2016-2021. This study uses purposive sampling method, the data is processed using the SPSS version 25 application with multiple linear regression and absolute difference value test. Firm value has the aim of increasing the value of the company's shares, besides that it also aims to prosper shareholders, high firm value provides benefits for the company in the future. The result of this study is that leverage has no positive effect on firm value. Tax avoidance has a significant negative effect on firm value. Growth opportunities cannot moderate the relationship between leverage and firm value.
Growth opportunities cannot moderate the relationship between tax avoidance and firm value. Future research is expected to expand the scope of research objects to be used in addition to the mining industry sector to increase the sample, so as to obtain research results that have a higher level of generalization.
Keyword:
Leverage, tax avoidance, firm value, dan growth opportunities.
Pendahuluan
Perkembangan ekonomi suatu negara senantiasa dikaitkan dengan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan usaha serta bisa bertahan dalam kondisi ekonomi apapun.
Setiap perusahaan mengingingkan harga saham yang dijual memiliki nilai yang tinggi untuk menarik para investor sehingga para investor akan menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Kekayaan pemegang saham meningkat apabila nilai perusahaan meningkat. Sektor pertambangan merupakan salah satu pilar bagi pembangunan di indonesia sebagai pemasok sumber daya alam yang diperlukan bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara (Mery, 2017).
Potensi ini dapat mendorong perusahaan untuk melakukan eksplorasi sumber daya alam dalam pembangunan pertambangan. Manfaat ini menjadikan sektor pertambangan memberi peluang bagi investor untuk memperoleh keuntungan yang besar (Junianta, 2022).
Rahmadewi & Abundanti (2018) menyatakan bahwa pada dasarnya nilai perusahaan dapat diukur melalui beberapa aspek salah satunya adalah dengan harga pasar saham. Harga pasar saham yang dimiliki pada perusahaan merupakan penilaian secara keseluruhan oleh
166 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
investor atas nilai pasar ekuitas yang dimiliki. Menurunnya harga sakam mengakibatkan perusahaan akan mengalami gangguan progress dan kestabilan ekonomi akan terpengaruh.
Sebagai halnya dengan harga pasar saham yang terdaftar di BEI sektor pertambangan.
Sebagian besar saham energi dan pertambangan melemah memicu penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tertahan sepanjang hari ini. Saham sektor energi turun 2,38% sepanjang hari ini atau melanjutkan penurunannya sejak akhir pekan lalu.
Saham sektor energi melemah hingga auto reject bawah (ARB), yaitu saham PT Indika Energy Tbk (INDY) menyusut 6,75% menjadi Rp 2.210, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melemah 7%
menjadi Rp 2.790, PT United Tractors Tbk (UNTR) menurun 6,93% menjadi Rp 24.850, dan PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) turun 6,49% menjadi Rp 720. Penurunan juga melanda saham PT Harum energy Tk (HRUM) menyusut 6,52% menjadi Rp 10.400, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melemah 5,22% menjadi Rp 1.090, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 4,89% menjadi Rp 3.310, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menuyust 3,79% menjadi Rp 26.025, dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) turun 5,61% menjadi Rp 370. Penurunan hingga ARB juga melanda saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melemah 6,30%
menjadi Rp 595, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menurun 6,94% menjadi Rp 5.700. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyusut 4,76% menjadi Rp 2.400 (Situmorang, 2022).
Berdasarkan fenomena di atas merupakan beberapa kasus tentang harga saham, menjaga harga saham dalam kondisi yang baik merupakan aspek penting dari nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang baik berpeluang mendapatkan keuntungan bagi pemegang saham, jika nilai perusahaan turun akan berdampak buruk bagi pemegang saham, hal ini akan mempengaruhi perusahaan dimasa depan (Aulia et al., 2018).
Salah satu faktor yang mempengaruhi firm value adalah leverage. Leverage adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meningkatkan keuntungan dan memenuhi kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus memiliki dana, dana tersebut dapat berasal dari sumber lain salah satunya dari pinjaman hutang atau dari modal sendiri. Tingkat leverage yang tinggi semakin besar jumlah pinjaman yang digunakan mengakibatkan risiko keuangan. Hal ini menunjukkan apabila tingkat hutang tinggi menyebakan para investor enggan menanamkan modalnya mengakibatkan nilai perusahaan menurun (Saputri & Bahri, 2021).
Faktor berikutnya yang mempengaruhi firm value adalah tax avoidance. Menurut Wardani & Herawati (2022) salah satu upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan melakukan tax avoidance yang bertujuan untuk mengurangi beban pajak dengan cara memanfaatkan celah (loophole). Tax avoidance merupakan salah satu bagian dari tax planning yang dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan pembayaran pajak. Menurut Violeta & Serly (2020) tindakan ini tidak melanggar paraturan perundang undangan perpajakan yang bersifat legal. Kandungan informasi perusahaan yang disajikan akan berkurang apabila melakukan tax avoidance dan berdampak pada investor dalam meberikan nilai pada perusahaan.
Penelitian ini menggunakan growth opportunities sebagai variabel moderasi antara leverage terhadap nilai perusahaan. Growth opportunities merupakan peluang berkembangnya suatu perusahaan di masa depan, hal ini dapat dilihat dari aset yang semakin meningkat (Aslindar
& Lestari, 2020). Menurut Nastiti (2021) menyatakan growth opportunities yang tinggi membutuhkan dana banyak menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi tinggi. Biaya yang dikeluarkan untuk kelancaran kegiatan operasional perusahaan, sumber pembiayaan ini diperoleh dari hutang atas jaminan aset perusahaan. Hal ini mendorong perusahaan untuk semakin banyak menggunakan hutang. Leverage yang tinggi dapat meningkatkan risiko bagi perusahaan sehingga dapat menurunkan nilai perusahaan.
Tax avoidance yaitu upaya mengurangi beban pajak suatu perusahaan, memanfaatkan celah yang ada dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan perpajakan (Novia &
Halmawati, 2022). Menurut Krisnando & Novitasari (2021) Growth opportunities adalah rasio dalam memanfaatkan peluang investasi untuk mencapai pertumbuhan perusahaan yang
167 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
menunjukkan perkembangan perusahaan di masa mendatang. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang tinggi memilih tidak melakukan tax avoidance. Dengan demikian perusahaan yang tingkat growth opoortunities tinggi memperoleh laba yang besar dan dapat memenuhi beban pajak perusahaan.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh leverage dan tax avoidance terhadap firm value dengan growth opportunities sebagai variable moderasi. Apakah growth opportunities sebagai variable moderasi memperlemah atau memperkuat pengaruh dari kedua variabel independen terhadap variable dependen. Nilai suatu perusahaan dapat diukur dari segi peluang pertumbuhan dan nilai pasar saham, yang mempengaruh peluang investasi di masa depan. Peluang ini akan berdampak pada nilai perusahaan untuk memperoleh laba.
Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis Teori Agensi
Teori keagenan menurut Jensen & Meckling (1976) menjelaskan sebagai dua pelaku ekonomi yang saling bertentangan yaitu prinsipal (pemilik) dan agen (manajer) dimana satu atau lebih prinsipal (pemilik) menggunakan agen lain atau agen (manajer) untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Hubungan keagenan ini berfungsi untuk membedakan antara kepemilikan investor dan pengendalian dari pihak manajemen. Novia & Halmawati (2022) menyatakan perbedaan kepentingan misalnya adalah manajer menginginkan bonus yang sebesar besarnya namun pemilik menginginkan laba yang sebesar besarnya sehingga terjadinya asimetri informasi.
Hal ini menyebabkan informasi yang diberikan oleh manajemen tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan sehingga menimbulkan masalah keagenan.
Teori Sinyal
Menurut Valensia & Khairani (2019) menjelaskan teori sinyal merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai petunjuk kepada investor. Sinyal ini memberikan informasi berupa catatan atau gambaran mengenai kondisi perusahaan di masa lalu, saat ini ataupun masa depan yang diberikan oleh perusahaan, perusahaan dapat memberikan sinyal mengenai modal dasar dan laporan keuangan. Para investor yang akan memberikan penilaian yang baik atau buruk bagi perusahaan sehingga jumlah deviden yang meningkat mengakibatkan sinyal yang baik bagi perusahaan karena dianggap sebagai kenaikan harga saham.
Firm Value
Firm value adalah sebuah gambaran bagi para investor terhadap kinerja perusahaan, kinerja perusahaan yang baik dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan untuk memakmurkan pemiliknya dan pemegang saham. Harga saham merupakan nilai yang sering dikaitkan dengan firm value (Novia & Halmawati, 2022). Harga saham yang tinggi membuat para investor menanamkan dananya pada perusahaan. Keputusan investasi yang tepat memberikan peluang yang besar pada nilai perusahaan. Semakin banyak invesor menanamkan dananya semakin tinggi nilai pada perusahaan (Ayem & Maryanti, 2022).
Leverage
Leverage adalah rasio yang dapat mengukur besarnya hutang yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan aset perusahaan. Untuk menutupi kebutuhan pembiayaannya, perusahaan meminjam dana dari pihak eksternal karena dana yang dimiliki oleh perusahaan tidak memadai (Wardani et al., 2021). Hutang yang tinggi membahayakan perusahaan karena perusahaanakan terjebak dalam hutang yang besar dan sulit untuk melepas beban hutang yang dimiliki. Tingkat hutang yang besar mengakibatakan investor enggan untuk berinvestasi pada perusahaan sehingga turunnya nilai suatu perusahaan (Yuwono & Aurelia, 2021).
168 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
Tax Avoidance
Tax avoidance merupakan kegiatan meringankan beban pajak tanpa menentang peraturan perpajakan. Beban pajak dapat diminimalisir dengan berbagai cara, dimulai dari hal-hal yang masih di bawah aturan pajak hingga melanggar peraturan perpajakan (Wardani & Dawa, 2022).
Upaya perusahaan untuk menghindari pajak adalah dengan meminimalkan pembayaran pajak dengan tujuan meningkatkan besarnya laba perusahaan. Perusahaan mencoba untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan. Perusahaan dapat meningkatkan nilainya dengan menghindari pajak karena keuntungan yang lebih besar. Dengan meminimalkan biaya pajak, keuntungan yang diperoleh meningkat, sehingga dividen yang dibayarkan kepada investor meningkat (Novia & Halmawati, 2022).
Growth Opportunities
Growth opportunities adalah ukuran seberapa besar peluang investasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan untuk berkembang di masa mendatang.
Perusahaan yang tumbuh pesat memanfaatkan peningkatan penjualan yang signifikan dan meningkatkan harga saham untuk memperkuat posisinya di era persaingan. Dengan kata lain, kemampuan internal perusahaan dapat membantu pertumbuhan bisnisnya (Burhanuddin, 2022).
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Leverage Terhadap Firm Value
Leverage adalah rasio yang mengukur berapa banyak hutang yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan aset yang dimilikinya. Leverage yang tinggi berarti perusahaan tersebut mampu membayar utangnya dari keuntungan yang diperoleh karena keadaan keuangan perusahaan dinilai cukup baik dalam menanggung risiko yang ditimbulkan dari hutang yang besar (Widayanti & Yadnya, 2020). Leverage yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik sehingga meningkatkan permintaan saham. Meningkatnya permintaan saham akan meningkatkan nilai Perusahaan (Suwardika & Mustanda, 2017). Hal tersebut memberikan sinyal positif bagi pemegang saham karena perusahaan mampu menginvestasikan kembali atau meningkatkan pembayaran dividen kepada investor (Sutama & Lisa, 2018).
H1 : Leverage berpengaruh positif terhadap firm value Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Firm Value
Tax avoidance menjadi salah satu upaya meringankan beban pajak yang akan dibayarkan oleh badan usaha. Tax avoidance menimbulkan konflik keagenan antara manajer dan investor (Yusuf & Maryam, 2020). Tax avoidance dapat menyebabkan manajer berperilaku oportunistik, hal ini dapat menurunkan laba yang diterima investor karena manajer bisa saja menambahkan biaya pribadinya ke dalam biaya operasional perusahaan sehingga mengurangi laba yang dilaporkan (Novia & Halmawati, 2022). Ketika perusahaan berhasil menekan beban pajak maka beban pajak perusahaan akan berkurang sehingga laba yang didapatkan peusahaan menjadi besar.
Tindakan ini sejalan dengan teori agensi tentang adanya kandungan informasi dari laporan keuangan yang tidak sesungguhnya sehingga mengakibatkan terjadinya asimetri informasi antara perusahaan dan pemegang saham. Hal tersebut menyebabkan nilai perusahaan turun karena semakin tinggi tingkat tax avoidance yang dilakukan semakin turun nilai perusahaannya sehingga mempengaruhi para investor (Nusantari et al., 2022).
H2 : Tax avoidance berpengaruh negatif terhadap firm value
Pengaruh Leverage Terhadap Firm Value Dengan Growth Opportunities Sebagai Variabel Moderasi
Leverage adalah utang yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Leverage yang tinggi dapat menimbulkan risiko pada perusahaan karena
169 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
perusahaan terjebak oleh jumlah hutang yang besar (Yuwono & Aurelia, 2021). Perusahaan yang mengalami tingkat growth opportunities yang tinggi akan memerlukan tambahan modalnya untuk membiayai pertumbuhannya (Lestari, 2017). Semakin cepat suatu perusahaan tumbuh, semakin besar kebutuhan modal untuk berkembang. Growth opportunities yang tinggi tidak selalu menarik investor untuk menanamkan modalnya dengan adanya leverage yang tinggi. Leverage yang tinggi menimbulkan kesulitan keuangan karena menumpuknya hutang yang sulit dilunasi bagi perusahaan. Hal ini sebagi sinyal bagi investor di masa yang akan datang, jika nilai perusahaan menurun karena hutang yang tinggi menyebabkan perusahaan kehilangan peluang yang menguntungkan (Erfiana & Ardiansari, 2016).
H3: Growth Opportunities memperlemah pengaruh leverage terhadap firm value
Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Firm Value Dengan Growth Opportunities Sebagai Variabel Moderasi
Teori agensi menjelaskan bahwa kepentingan antara manajer dan investor apabila perusahaan yang dikelola tidak baik akan berisiko menimbulkan masalah. Tax avoidance merupakan upaya untuk meminimalkan pembayaran pajak dan dengan demikian meningkatkan nilai perusahaan. Firm value akan meningkat jika tax avoidance dilakukan sebagai upaya efisiensi pajak (Tambahani et al., 2021). Growth opportunities merupakan peluang pertumbuhan suatu perusahaan di masa depan, peluang ini dinyatakan sabagai pertumbuhan total aset (Alisa &
Aryani, 2022). Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik mengakibatkan growth opportinities meningkat. Growth opportunities semakin meningkat mengakibatkan perusahaan tidak melakukan tax avoidance karena perusahaan dengan penjualan yang relatif meningkat akan memberikan peluang yang baik untuk memperoleh laba yang besar dan mampu memenuhi beban pajak perusahaan (Waila’an & Pandia, 2021)).
H4: Growth Opportunities memperkuat tax avoidance terhadap firm value.
Gambar 1. Model Peneltian
Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan data sekunder sebagai instrument penelitian.
Sampel penelitian berupa laporan keuangan tahunan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2021. Teknik pengumpulan sampel dilakukan dnegan menggunakan metode purposive sampling sehingga dapat diperoleh 10 perusahaan dan 40 sampel perusahaan yang akan dianalisis. Pengujian hipotesisi dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda.
Definisi Operasional Variabel Firm value
Levergae (X1)
Tax Avoidance (X2)
Growth opportunities (Moderating)
Firm Value H2 - (Y)
H1 +
H3 - H4 +
170 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
Firm value merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan suatu perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga pasar saham. Harga saham yang tinggi maka semakin tinggi return yang diterima investor. Dalam penelitian ini firm value diukur dengan menggunakan Price Book Value (PBV). PBV menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan dengan nilai bukunya melalui kinerja harga saham. Rasio yang digunakan dengan membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan, semakin tinggi rasio PBV memberikan sinyal positif terhadap investor dimasa depan (Salsabilla & Rahmawati, 2021).
Rumus yang digunakan untuk menghitung Price Book Value sebagai berikut : PBV = Harga per Lembar Saham
Nilai Buku Lembar Saham Leverage
Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai alat ukur leverage. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio keuangan yang membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas. DER menggambarkan kemampuan Perusahaan dalam membayarkan hutang yang ada dengan modal yang tersedia. Para analis dan investor menggunakan rasio ini untuk melihat seberapa besar hutang yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan ekuitas.
Semakin rendah rasionya maka semakin baik bagi perusahaan (Saputra & Asyik, 2017). Debt to Equity Ratio dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
DER =Total Hutang Total Modal Tax avoidance
Untuk meminimalkan beban pajak yang dibayarkan dan meningkatkan laba setelah pajak maka perusahaan melakukan tax avoidance. Pengukuran dalam rasio tax avoidance menggunakan Cash Effective Tax Rate (CETR) dengan membagi beban pajak Perusahaan terhadap pendapatan sebelum pajak. Menggunakan cash ETR diharapkan dapat mengidentifikasi tax avoidance pada perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan perbedaan tetap dan perbedaan temporer (Novia
& Halmawati, 2022). Adapun rumus yang di gunakan untuk mengukur cash ETR adalah : Cash ETR = Pembayaran Pajak
Laba Sebelum Pajak Growth Opportunities
Menurut (Salsabilla & Rahmawati, 2021) growth opportunities memiliki potensi untuk tumbuh yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai asset perusahaan. Growth opportunities diukur dengan menggunakan perubahan total aktiva. Total aktiva perusahaan dari tahun ke tahun dapat digunakan untuk mengukur growth opportunity. Total aktiva dihitung dengan hasil bagi antara selisih nilai total aset pada tahun t dan total aset pada tahun t1 . Rumus Total Aset dihitung sebagai berikut:
Total Aktiva =Total Aktiva𝑡− Total Aktiva𝑡−1 Total Aktiva𝑡−1
171 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
Hasil Dan Pembahasan (Result and Discussion) Uji f
Tabel 1. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression .864 2 .432 4.017 .026b
Residual 3.978 37 .108
Total 4.841 39
a. Dependent Variable: Y_FIRM_VALUE
b. Predictors: (Constant), X2_TAX_AVOIDANCE, X1_LEVERAGE Sumber : Data Sekunder, 2022 diolah
Berdasarkan tabel 1. hasil uji model dalam penelitian ini menunjukkan bahwa F-hitung 4,017 dan nilai signifikan sebesar 0,026. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sig<0,05 maka hipotesis dapat diterima. Artinya bahwa variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent.
Uji t
Tabel 2. Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std.
Error Beta
1 (Constant) 1.226 .200 6.143 .000
X1_LEVERAGE .384 .219 .264 1.752 .088
X2_TAX_AVOIDANCE -.612 .247 -.374 -2.477 .018
a. DeDependent Variable: Y_FIRM_VALUE Sumber : Data Sekunder, 2022 diolah
Hasil uji t pada tabel 2. yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa leverage memiliki nilai B 0,384 dengan arah positif, nilai t hitung sebesar 1,752, dan nilai signifikan 0,088 lebih besar 0,05 dapat diartikan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap firm value (h1 ditolak). Sedangkan tax avoidance memiliki nilai B -0,612 dengan arah negatif, nilai t hitung sebesar -2,477, dan nilai signifikan 0,018 ≤ 0,05 yang berarti bahwa tax avoidance berpengaruh negatif secara signifikan terhadap firm value (h2 diterima).
Uji Moderasi (Uji T)
Tabel 3. Hasil Uji T Persamaan 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 1.029 .078 13.139 .000
Zscore(X1_LEVERAGE) .039 .050 .112 .788 .436
Zscore(Z_GROWTH_OPPORTUNITIES) -.148 .049 -.421 -3.025 .005
MODERASI .111 .054 .290 2.051 .048
172 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7 a. Dependent Variable: Y_FIRM_VALUE
Sumber : Data Sekunder, 2022 diolah
Hasil uji selisih mutlak pada tabel 3. menunjukkan bahwa secara individu variabel Zleverage memberikan nilai koefisien 0,039, nilai t hitung 0,788, dan dengan probalitas tidak signifikansi 0,436. Variabel inidividu ini dapat disimpulkan bahwa tidak berpengaruh terhadap firm value. Variabel Zgrowth opportunities memberikan nilai koefisien -0,148 dengan probabilitas signifikansi 0,005. Variabel ini dapat disimpulkan berpengaruh terhadap firm value. Variabel moderating AbsX1_X4 menunjukkan hasil signifikan yaitu dengan probabilitas signifikansi 0,048 dibawah dari 0,05. Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa growth opportunities dapat memperkuat pengaruh positif leverage terhadap firm value (h3 ditolak).
Uji Moderasi (Uji T)
Tabel 4. Hasil Uji T Persamaan 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.105 .074 15.001 .000
Zscore(X2_TAX_AVOIDANCE) -.074 .053 -.211 -1.403 .169
Zscore(Z_GROWTH_OPPORTUNITIES) -.141 .053 -.399 -2.646 .012
moderasi_1 .059 .063 .134 .933 .357
a. Dependent Variable: Y_FIRM_VALUE Sumber : Data Sekunder, 2022 diolah
Selisih mutlak menunjukkan bahwa secara individu variabel Ztax avoidance memberikan nilai koefisien -0,074, nilai t hitung -2,646 dan probabilitas tidak signifikansi 0,357. Variabel individu ini dapat disimpulkan bahwa tidak berpengaruh terhadap firm value. Variabel Zgrowth opportunities memberikan nilai koefisien -0,141 dengan probabilitas signifikansi 0,012. Variabel ini dapat disimpulkan berpengaruh terhadap firm value. Variabel moderating AbsX2_X4 menunjukkan hasil yang tidak signifikan yaitu dengan probabilitas signifikansi 0,357 jauh di atas 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis 4 yang menyatakan bahwa growth opportunities dapat memperkuat pengaruh negatif tax avoidance terhadap firm value (h4 ditolak).
PEMBAHASAN
Pengaruh Leverage Terhadap Firm Value
Hasil dari peneliti ini adalah leverage berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perushaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Putra et al. (2020), Saputri & Bahri (2021), dan Hidayat (2019) yang menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap firm value. Leverage merupakan alat untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat leverage yang tinggi akan meningkatkan resiko perusahaan karena tingkat leverage yang tinggi akan memberi sinyal bagi investor. Dalam penelitian ini investor lebih mementingkan bagaimana perusahaan menggunakan dana yang mereka miliki untuk menghasilkan keutungan dari pada melihat tingkat hutang yang dimiliki perusahaan.
Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Firm Value
Tax avoidance adalah upaya untuk mengurangi pajak terutang dan tidak melanggar hukum.
Perusahaan berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin karena pembayaran pajak yang optimal akan mengurangi kemampuan ekonomi bperusahaan. perusahaan akan mengeluarkan
173 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
lebih sedikit biaya dengan mengurangi biaya perpajakan. Hal ini menunjukkan bahwa tax avoidance dapat menurunkan firm value. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tax avoidance berpengaruh negatif terhadap firm value. Hasil penelitian ini sejalan dengan penilitian Nusantari et al. (2022), Novia & Halmawati (2022), dan Violeta & Serly (2020) yang menyatakan bahwa tax avoidance berpengaruh negatif terhadap firm value.
Pengaruh Leverage Terhadap Firm Value Dengan Growth Opportunities Sebagai Variabel Moderasi
Hasil dari penelitian ini menjelaskan growth opportunities dapat memoderasi hubungan positif leverage terhadap firm value. Pernyataan tersebut berbeda dengan hasil uji (Nastiti, 2021).
Semakin tinggi tinggi growth opportunities pada perusahaan maka semakin tinggi leverage pada perusahaan. Perusahaan yang growth opportunities yang tinggi memiliki kesempatan untuk cepat berkembang dan membutuhkan tambahan modal untuk mendanai pertumbuhannya. Perusahaan yang berkembang membutuhkan pendanaan dari pihak ekternal (hutang) untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Growth opportunities yang tinggi akan menghasilkan laba yang lebih besar sehingga memberikan sinyal positif kepada investor sebagai salah satu cara untuk menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan hal ini berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan karena investor mendapatkan return sesuai dengan yang diharapkan.
Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Firm Value Dengan Growth Opportunities Sebagai Variabel Moderasi
Hasil penelitian menjelaskan growth opportunities tidak dapat memoderasi pengaruh tax avoidance. Pernyataan tersebut didukung oleh Waila’an & Pandia (2021) kinerja yang baik dan peningkatan penjualan memiliki growth opportunities yang tinggi bagi perusahaan. Perusahaan dengan growth opportunities yang tinggi memiliki peluang yang besar untuk memperoleh laba yang lebih besar dan mampu memenuhi beban pajak perusahaan. Perusahaan yang memiliki growth opportunities yang lebih besar cenderung tidak melakukan tax avoidance. Berdasarkan hasil penelitian bahwa growth opportunities tidak berpengaruh terhadap firm value. Penelitian ini sejalan dengan Tumangkeng & Mildawati (2022) bahwa growth opportunities berpengaruh dengan arah hubungan yang negatif terhadap firm value. Perusahaan yang berkembang akan membutukan lebih banyak dana di masa yang akan datang untuk membiayai kebutuhan pertumbuhannya terutama dana eksternal (utang). Perusahaan lebih memprioritaskan dananya untuk perkembangan perusahaan daripada kesejahteraan pemegang saham, hal ini akan mempengaruhi nilai perusahaan
Kesimpulan (Conclution)
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh leverage dan tax avoidance terhadap firm value dengan growth opportunities sebagai variabel moderasi yang dilihat dari laporan tahunan perusahaan pertambangan yang telah go public. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan nilai selisih mutlak dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 25. Data sampel berjumlah 10 perusahaan dengan total data 60 selama 6 tahun yang menerbitkan laporan keuangan tahunan pada tahun 2016-2021. Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh terhadap firm value sedangkan tax avoidance memiliki pengaruh negatif terhadap firm value selanjutnya variabel growth opportunities dapat memoderasi pengaruh positif leverage terhadap firm value kemudian varabel growth opportunities tidak dapat memoderasi pengaruh positif tax avoidance terhadap firm value.
Penelitian yang telah dilakukan memiliki beberapa keterbatasan diantaranya adalah terdapat beberapa perusahaan yang mengalami kerugian laba sebelum pajak sehingga mengurangi sampel yang digunakan pada penelitian ini dan penelitian ini menggunakan
174 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hasil penelitian belum tentu dapat digunakan secara umum untuk seluruh sektor yang lain.
Berdasarkan hasil peneliti dan pembahasan, saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya adalah penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas lingkup objek penelitian yang akan digunakan selain sektor industri pertambangan untuk menambah sampel, sehingga dapat memperoleh hasil penelitian yang memiliki tingkat generalisasi yang lebih tinggi, diharapkan menggunakan proksi pengukuran lainya agar hasil yang diperoleh lebih akurat dan menambah atau mengganti variable independen lainnya seperti profitability, firm size, dan corporate social responbility.
Daftar Pustaka (Reference)
Alisa, D. N., & Aryani, D. N. (2022). Profitability, Growth Opportunity and Capital Structure on Firm Value at Non-Go Public Banks. East Asian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR), 1(7), 1395–1404. https://journal.formosapublisher.org/index.php/eajmr/index Aslindar, D. A., & Lestari, U. P. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Peluang
Pertumbuhan terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. 9(1), 91–106.
Aulia, A. N., Mustikawati, R. I., & Hariyanto, S. (2018). Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Risert Mahasiswa Manajemen, 6(1), 1–7.
Ayem, S., & Maryanti, T. (2022). Pengaruh Tax Avoidance dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi. 4(4), 1152–1166.
https://doi.org/10.47476/reslaj.v4i4.1077
Burhanuddin, B. (2022). Effect of Capital Structure and Growth Opportunity on Firm Value (Case Study on Manufacturing Companies on the Stock Exchange Indonesian Securities).
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS), 4(2), 129–139.
https://doi.org/10.56338/ijhess.v4i2.2402
Erfiana, D., & Ardiansari, A. (2016). Pengaruh Masalah Keagenan, Kebijakan Deviden, dan Variabel Moderasi Growth Opportunity terhadap Nilai Perusahaan. Management Analysis Journal, 5(3), 244–256.
Hidayat, W. W. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return On Equity dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. 21(1), 67–75.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory Of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs And Ownership Structure. Human Relations, 72(10), 1671–1696.
https://doi.org/10.1177/0018726718812602
Junianta, M. (2022). Pengaruh Financial Performance terhadap Nilai Perusahaan Industri Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3(1), 511–521.
Krisnando, K., & Novitasari, R. (2021). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan Firm Size terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2017-2020. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 18(02), 71–81. https://doi.org/10.36406/jam.v18i02.436
Lestari, D. (2017). Pengaruh Leverage dan Kinerja Perusahaan terhadap Firm Value dengan Growth Opportunities sebagai Variabel Moderasi. December.
Mery, K. N. (2017). Pengaruh Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. 2000–2014.
Nastiti, P. R. (2021). Pengaruh Kebijakan Deviden, Leverage, dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan dengan Growth Opportunity Sebagai Variabel Moderating ( Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013- 2017 ). 4(2), 167–181.
Novia, R., & Halmawati. (2022). Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh CSR, Tax Avoidance,
175 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
Sustainability Reporting terhadap Nilai Perusahaan. 4(1), 40–58.
Nusantari, D. A. M. P., Sari, M. M. R., Yadnyana, I. K., & Mimba, N. P. S. H. (2022). Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan dengan Managerial Ability sebagai Variabel Moderasi. 11(07), 809–820.
Putra, I. C. D., Hermuningsih, S., & Wiyono, G. (2020). The Effect of Liquidity, Profitability and Leverage on Company Value with Dividends as a Moderation Variable in a Company Included in the LQ45 Index on the Indonesia Stock Exchange Year 2016-2019. 3, 187–198.
Rahmadewi, P. W., & Abundanti, N. (2018). Pengaruh Eps, Per, Cr dan Roe terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(4), 2106.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v07.i04.p14
Salsabilla, S., & Rahmawati, M. I. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 10(1), 1–20.
Saputra, M. D. R., & Asyik, N. F. (2017). Pengaruh Profitabilitas , Leverage dan Corporate Governance. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6, 1–19.
Saputri, D. R., & Bahri, S. (2021). The Effect Of Leverage, Profitability, And Dividend Policy On Firm Value. International Journal of Educational Research & Social Sciences, 2(6), 1316–
1324. https://doi.org/10.51601/ijersc.v2i6.223
Situmorang, P. (2022). Harga Saham Energi Kembali Anjlok, Apakah Mulai Tren Turun?
Investor.Id. https://investor.id/market-and-corporate/286523/harga-saham-energi-kembali- anjlok-apakah-mulai-tren-turun
Sutama, D. R., & Lisa, E. (2018). Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Sains Manajemen Dan Akuntansi, X(2), 65–85.
Suwardika, I. N. A., & Mustanda, I. K. (2017). Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Properti. 6(3), 1248–1277.
Tambahani, G. D., Sumual, T. E. M., & Kewo, C. (2021). Pengaruh Perencanaan Pajak (Tax Planning) dan Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Manado (JAIM), 2(2), 142–154. https://doi.org/10.53682/jaim.v2i2.1359
Tumangkeng, M. F., & Mildawati, D. S. (2022). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Indonesian Accounting Literacy Journal, 2(3), 692–703. https://doi.org/10.35313/ialj.v2i3.3974
Valensia, K., & Khairani, S. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Financial Distress, Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan Dimediasi Oleh Tax Avoidance (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2. 9(1), 47–62.
Violeta, C. A., & Serly, V. (2020). Pengaruh Manjemen Laba dan Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018). Wahana Riset Akuntansi, 8(1), 1.
https://doi.org/10.24036/wra.v8i1.109054
Waila’an, E. J., & Pandia, S. E. N. s. (2021). Peran Tax Avoidance dalam Mengintervening Growth Opportunity, Leverage, Firm Size dan Profitability Terhadap Cash Holding. 9(3).
https://doi.org/10.37641/jiakes.v9i2.884
Wardani, D. K., & Dawa, M. E. T. (2022). Pengaruh Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak dengan Risiko Perusahaan sebagai Variabel Intervening. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Sosial Humaniora, 1(10), 2223–2236.
https://bajangjournal.com/index.php/JPDSH
Wardani, D. K., & Herawati, R. (2022). Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Institutional Ownership Sebagai Variabel Moderasi. 1(5), 851–860.
Wardani, D. K., Primastiwi, A., & Salsabila, E. L. (2021). Pengaruh Karakteristik Eksekutf dan Komite Audit terhadap Tax Avoidance dengan Leverage Sebagai Variabel Intervening.
176 |https://doi.org/10.30738/ja.v11i2.3969
h t t p s : / / j u r n a l f e . u s t j o g j a . a c . i d / i n d e x . p h p / a k u n t a n s i / a r t i c l e / v i e w / 3 9 6 9 / 1 0 9 7
Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Krisnadwipayana, 8(3). https://doi.org/10.35137/jabk.v8i3.502 Widayanti, L. P. P. A., & Yadnya, I. P. (2020). Leverage, Profitabilitas, dan Kepemilikan Manajerial Berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Real Estate Dan Property. 9(2), 737–757.
Yusuf, M., & Maryam. (2020). Pengaruh Tax Avoidance terhadap Firm Value yang Dimoderasi Oleh Transparansi. 88–107.
Yuwono, W., & Aurelia, D. (2021). The Effect of Profitability, Leverage, Institutional Ownership, Managerial Ownership, and Dividend Policy on Firm Value. Journal of Global Business and Management Review, 3(1), 15. https://doi.org/10.37253/jgbmr.v3i1.4992