• Tidak ada hasil yang ditemukan

Guru Sastra di Era New Normal

N/A
N/A
Perpustakaan Moonzher

Academic year: 2024

Membagikan "Guru Sastra di Era New Normal"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GURU PEMBELAJARAN SASTRA DI ERA NEW NORMAL

ENUNG NURHAYATI, M.A., Ph.D

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

IKIP SILIWANGI, 08 JULI 2020

(2)

APA RAIHAN GURU SASTRA, SEKARANG???

“MERAIH MOMENTUM YANG PALING BERHARGA”

Guru sastra adalah guru yang meraih momentum paling berharga di era covid19 dan era new normal untuk mengajak siswanya meresapi berbagai pengalaman hidup manusia abnormal and new normal.

Karena, pada hakikatnya karya sastra bisa disebut sebagai produk pengungkapan pengalaman

kemanusian

(3)

ADAPTASI GURU SASTRA DI ERA NEW NORMAL

GROWTH ADAPTATION

BLOCK ADAPTATION FIXED ADAPTATION

SITUATIONAL ADAPTATION

Adaptasi Bertumbuh

Dengan kebiasaan baru, guru segara beradaptasi,

meningkatkan skillnya, dengan hal-hal baru, bertumbuh terus berinovasi dalam pembelajaran sastra. Situasi seperti ini dimanfaatkan untuk

mengembangkan sastra bersama siswanya. Guru sadar tidak akan kembali dalam keadaan seperti dulu

Adaptasi situasional

Adaptasi fix

Tidak menyadari dan tidak faham dengan keadaan, guru

menyangka suatu saat keadaan akan kembali seperti

kebiasaannya. Guru bersama siswanya bisa melakukan

pembelajaran sastra dengan cara tatap muka, misal mengadakan konser pembacaan puisi di panggung terbuka dengan ramainya penonton, dll.

Tidak melakukan adaptasi

Guru sastra tidak bisa beraksi apa apa. Guru tersebut diam tidak melakukan adaptasi, karena guru tersebut kebingungan, panik apa yang mustiia kerjakan.

Karena ia beranggapan bahwa bersastra adalah berexflorasi Beradaptasi sesuai dengan

situasi, guru berharap akan kembali seperti dulu. Dia mencoba hal baru seadanya.

Misalnya, guru bersama siswanya berkarya sastra menyesuaikan dengan kondisi, misalnya membuat video pembacaan puisi, antologi cerpen yang diterbitkan dalam e-book, dll

(4)

GREAT LITERATURE TEACHER

Creative, interaktif, dan inovatif dalam pembelajaran bersastra

Technology, memuktahirkan pembelajaran sastra dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi

Adapt, mampu beradaptasi dengan berbagai persoalan

Communicate, mampu berkomunikasi efektif

Research, tidak pernah berhenti belajar

Collaboration, dan menjadi teladan Write, teruslah berkarya

GLT

(5)

1

2

3

4

5

6

Guru pembelajaran sastra harus lebih fleksibel , baik itu dalam pendekatan pembelajaran ataupun pemanfaatan realitas sosial untuk dijadikan bahan baku bersastra. Atau lebih berkaitan dengan personalisasi daripada masalah umu m dan abstrak

Flexible/personalised

Guru pembelajaran sastra yang semula hanya sebagai

“penyampai”, maka ia harus berubah peran menjadi fasiltator dan model. Bersama siswa bersastra.

From delivery to facilitation

Guru pembelajaran sastra tidak hanya menyampaikan pengetahuan , tapi ia harus bisa menghantarkan siswanya pada pencapaian target kompetensi bersastra yang sesuai dengan KD-KD yang ada dalam Permendikbud

From knowledge recall to competencies

Guru pembelajaran sastra harus melatih siswa menuju kebiasaan belajar bersastra/membudayakan belajar bersastra, dan meningkatkan pembelajaran sastra di tahap HOTS

Learn how to learn, and HOTS

Guru harus bisa meningkatkan penumbuhan karakter siswanya melalui pembelajaran sastra. Dalam situasi serba panik, ketakutan, dan berbahaya maka pembelajaran sastra harus bisa berperan membantu menemukan kemungkinan pola hidup yang lebih baik, saling menguatkan dan berempati.

Role more important

Guru harus lebih cerdas digital, lebih meningkatkan keterampilan literasi digital . Desain proses belajar lebih berbasis digital, membentuk pola pikir digital ,berbasis teknologi informasi

Digitally savvy, New digital literacy skills

Changing Role of the Literary Teach

(6)

Contoh Pembelajaran Sastra

Still keep growing up!”

(7)

That’s all. Thank you! 

Any Questions?

Enung Nurhayati, M.A., Ph.D.

Email: [email protected]

FB: Enung Nurhayati Elang Munsyi

Phone: 081320053444

Referensi

Dokumen terkait

Disampung kekurangan yang terdapat pada SDM guru anak usia dini, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, digitalisasi sastra lisan terbukti mampu

Dalam mengisi kegiatan guru pada Era New Normal di SD Negeri 3 Bandar Agung melaksanakan kegiatan keagamaan yaitu meningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an Guru melalui penerapan

Penelitian relevan yang berkaitan dengan kualitas guru dalam mengajar di kelas terhadap pemahaman siswa dilakukan oleh Agung Aditya Utomo dengan judul Pengaruh

Upayakan agar bahasa dan sastra menjadi sebuah “jagat” yang menyediakan ruang bagi para siswa untuk menjelajahi pengalaman-pengalaman dan alternatif-alternatif baru

Hasil penelitian adalah problematika yang dialami guru pada era new normal di TK Negeri Pembina Anjir Serapat Baru Kecamatan Kapuas Timur adalah anak mengalami

Dalam dunia pendidikan di era normal baru akan terus berlanjut oleh karena itu, ada hal yang penting yang harus diperhatikan ketika membuka sekolah/kampus kembali yaitu:

Adapun contoh media pembelajaran ekopedagogik berbasis digital di era new normal dengan memanfaatkan QR Code Technology terlihat pada gambar dibawah ini: Contoh Materi Pencemaran Air

Cara guru menumbuhkan apresiasi sastra pada siswa kelas tinggi