HAK ASASI MANUSIA
ANAK Mata kuliah pancasila
Dosen : ariyanti,
s.h.,mh,ll.m
Kelompok 5
• Muhammad moh jamil (13) (2331340011)
• Muhammad Mubaroq (14) (2331340039)
• Muhammad Yusuf Faiska (15) (2331340021)
Presen tasi
Panc
asila
PENGERTIAN HAM ANAK
HAM secara umum dapat diartikan sebagai hak-hak yang melekat pada diri segenap manusia sehingga mereka diakui keberadaannya tanpa membedakan seks, ras, warna kulit, bahasa, agama, politik, kewarganegaraan, kekayaan, dan kelahiran.
1
Hak Asasi Manusia (HAM) anak adalah seperangkat hak yang diberikan kepada semua anak, yang meliputi hak-hak dasar yang melindungi dan memenuhi kepentingan terbaik anak-anak.
TUJUAN 2
Tujuan hak asasi manusia (HAM) anak adalah untuk melindungi,mempromosikan, dan memastikan hak-hak dasar anak-anak.
Hal ini termasuk hak untuk hidup, hak atas pendidikan, hak untuk dilindungi dari eksploitasi dan kekerasan, hak untuk bermain, serta hak untuk berpendapat.
HAM anak-anak merupakan bagian penting dari HAM secara umum, dan tujuannya adalah untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki perlindungan dan akses kekehidupan yang layak.
HAK-HAK DASAR
ANAK
3
1. Hak atas Nama dan Kewarganegaraan: Hak ini mencakup identitas anak sebagai warga negara, yang harus diakui dan dilindungi oleh negara.
2. Hak Mempertahankan Identitas: Anak berhak mempertahankan identitasnya, termasuk melindungi diri dari perampasan atau pemalsuan identitas dengan bantuan negara.
3. Hak untuk Menyatakan Pendapat: Anak memiliki hak untuk menyatakan pendapat, yang merupakan elemen penting dalam pemerintahan demokratis.
4. Kebebasan Berpikir, Beragama, dan Berkesadaran:
Anak memiliki hak untuk mengembangkan berbagai jenis kecerdasan dan negara harus menghormati pluralitas warganya.
HAK-HAK DASAR
ANAK
4
5. Kebebasan Berorganisasi dan Berkumpul: Anak memiliki hak untuk berorganisasi dan berkumpul secara damai, yang penting untuk melatih kepemimpinan dan berpartisipasi dalam masyarakat.
6. Perlindungan Terhadap Kehidupan Pribadi (Privasi): Hak ini melindungi anak dari campur tangan yang merugikan kepentingan pribadinya dan membantu membangun kepercayaan diri.
7. Akses kepada Informasi yang Layak: Anak memiliki hak untuk akses kepada informasi yang bermanfaat, sementara negara harus memastikan perlindungan dari informasi yang berdampak negatif pada anak.
8. Perlindungan dari Penyiksaan dan Penghukuman yang Kejam: Hak ini penting untuk melindungi hak anak yang berhadapan dengan hukum, mendorong pemahaman yang lebih baik, dan memastikan hukuman yang mendidik.
PELANGGARAN HAM
ANAK
Hak anak pada dasarnya sudah diatur oleh negara. Berdasarkan Pasal5
28B (ayat 2) UUD 1945, yang menyatakan bahwa “setiap anak berhakatas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”, maka dapat dipastikan bahwa anak mempunyai hak konstitusional dan negara wajib menjamin serta melindungi pemenuhan hak anak yang merupakan hak asasi manusia (HAM).
1. Eksploitasi anak dalam pekerjaan anak:
Anak-anak dipaksa untuk bekerja dalam
kondisi berbahaya atau dengan upah yang
tidak layak.
PELANGGARAN HAM
ANAK 2. Pernikahan Anak: 6
Anak di bawah usia legal yang dipaksa untuk menikah, sering kali mengarah pada pelanggaran hak mereka.
3. Kekerasan terhadap anak:
Fisik, emosional, atau pelecehan
verbal terhadap anak adalah
pelanggaran serius terhadap hak
mereka.
UPAYA
PENANGGULANGAN HAM ANAK 7
1. Pembentukan Lembaga Perlindungan:
Pemerintah harus membentuk Komnas HAM dan Komisi Perlindungan Anak untuk mengawasi dan menangani pelanggaran hak anak.
2. Perlindungan Sejak Dini:
Perlindungan anak harus dimulai sejak janin dalam kandungan hingga usia 18 tahun.
Prinsip-prinsip seperti non-diskriminasi, kepentingan terbaik anak, hak hidup, dan penghargaan terhadap pendapat anak harus menjadi dasar dalam memberikan perlindungan.
UPAYA
PENANGGULANGAN HAM ANAK
8
3. Peran Masyarakat:
Masyarakat, termasuk lembaga perlindungan anak, lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, dan sektor swasta, perlu terlibat aktif dalam membina, mengembangkan, dan melindungi anak.
4. Perlindungan Anak dalam Sistem Hukum:
Memastikan bahwa sistem hukum mengakui keunikan anak sebagai pelaku dan korban kejahatan, serta menyediakan perlindungan khusus dan prosedur peradilan yang sesuai untuk anak.