• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI - repository.iainbengkulu.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI - repository.iainbengkulu.ac.id"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

Ayu Nopia Sari, NIM judul skripsi: “Pengaruh Undang-Undang Perlindungan Anak Terhadap Pola Pendidikan Guru di SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Undang-Undang Perlindungan Anak terhadap pola siswa guru di SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma.

Identifikasi Masalah

23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tampaknya sangat sedikit memberikan ruang bagi guru dalam pelaksanaannya untuk melaksanakan pembelajaran dan pembentukan karakter siswa. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Undang-Undang Perlindungan Anak Terhadap Pola Pendidikan Guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma.”.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Undang-Undang Perlindungan Anak a. Pengertian Perlindungan Anak

Pencegahan ini juga dapat dilakukan melalui sosialisasi undang-undang perlindungan anak dan hak-hak anak. Pasal 15 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak mengatur bahwa setiap anak berhak atas perlindungan dari:

Kajian Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian ini menunjukkan Peran UU Perlindungan Anak di Lingkungan Sekolah Menurut pasal 54 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 sudah dilaksanakan, namun kekerasan di sekolah masih terjadi baik secara psikis maupun fisik antara siswa dan tenaga pengajar. Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan perlindungan anak di lingkungan sekolah adalah melalui penerapan sekolah bebas kekerasan, pelajaran pendidikan agama yang mengajarkan perilaku lemah lembut, pencegahan dengan penanaman karakter baik siswa maupun tenaga pengajar. Faktor yang mendukung pelaksanaan perlindungan anak adalah kegiatan keagamaan rutin, sekolah ramah anak, sekolah tanpa kekerasan, dan penegakan nilai-nilai spiritual (integrasi interkoneksi).

Faktor penghambat pelaksanaan pengasuhan anak yaitu kurangnya sosialisasi, adanya tekanan pekerjaan, masalah pribadi dan perilaku menyimpang siswa menjadi dasar terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap siswa. Perlindungan anak berkebutuhan khusus di Bengkulu didasarkan pada berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan anak yaitu Undang-Undang. Dalam praktiknya, perlindungan anak penyandang disabilitas di Kota Bengkulu tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga banyak anak penyandang disabilitas yang tidak dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan hak anak berkebutuhan khusus di Kota Bengkulu.

Kerangka Berpikir

Hipotesis

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh Undang-Undang Perlindungan Anak terhadap pola pembinaan siswa guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang diterapkan untuk menggambarkan kondisi saat ini atau untuk menyelidiki hubungan, termasuk hubungan sebab akibat. Metode kuantitatif disebut metode tradisional karena metode ini sudah lama digunakan, sehingga sudah menjadi tradisi penelitian.

Metode ini merupakan metode ilmiah ilmiah karena memenuhi prinsip-prinsip ilmiah, yaitu empiris konkrit, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menggunakan statistik.39 Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif dengan tujuan. Penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat kausal, sehingga dalam penelitian terdapat variabel bebas dan terikat.

Metode ini mengkaji permasalahan nyata yang terjadi di lapangan, khususnya mengenai isu UU Perlindungan Anak yang akan mempengaruhi pola belajar siswa guru SDIT Al-Ahsan di Kabupaten Seluma.

Tempat dan Waktu Penelitian

Istilah lain untuk sampling jenuh adalah sensus dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel.43 Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru SDIT Al-Ahsan.

Teknik Pengumpulan Data

Kualitas instrumen penelitian terkait dengan validitas dan reliabilitas instrumen, dan kualitas pengumpulan data terkait dengan ketepatan metode yang digunakan untuk pengumpulan data. Jika dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Jika dilihat dari metode atau teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara, angket, dokumentasi dan gabungan dari keempatnya.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi, keterangan, materi dan realita yang dapat diperoleh. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien ketika peneliti mengetahui secara pasti variabel yang akan diukur dan apa yang diharapkan dari responden.

Observasi sebagai teknik pengumpulan data memiliki ciri khusus dibandingkan dengan teknik lainnya yaitu wawancara dan angket.

Instrumen Pengumpulan Data

Jika r hitung ≤ r tabel, maka soal dinyatakan tidak valid dan jika r skor ≥ r tabel, maka butir soal dinyatakan valid dan dipertahankan dalam instrumen yang selanjutnya digunakan untuk pengolahan data pada penelitian sebenarnya. Pada penelitian ini, untuk mengetahui validitas item pertanyaan dalam kuesioner penelitian terlebih dahulu dilakukan expert judgment. Dari uji coba yang dilakukan terhadap 8 orang guru di SD Negeri 69 Seluma diketahui bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid.

Berdasarkan tabel di atas validitas item nomor 2 dapat dicari dengan menggunakan rumus product moment. Kemudian untuk mengetahui apakah kuesioner nomor 2 dapat dikatakan valid, maka dapat dilanjutkan dengan melihat tabel nilai koefisien product moment dengan df = N-nr = 8-2 = 6 pada taraf signifikansi 5 % (α = 0 .05) adalah 0.811 sedangkan hasilnya 0.959, ternyata lebih besar dari. Untuk itu perlu dilakukan uji reliabilitas instrumen penelitian berdasarkan kuesioner agar hasil penelitian lebih berkualitas.

Setelah item dibagi menjadi dua kelompok, yaitu item ganjil (X) dan genap (Y), selanjutnya dilakukan uji reliabilitas kuesioner.

Tabel 3.1  Skala Skor Angket
Tabel 3.1 Skala Skor Angket

Teknik Analisis Data

  • Uji Prasyarat
  • Uji Hipotesis
  • Profil SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma
  • Keadaan Guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma a. Kepala Sekolah
  • Sarana dan Prasarana SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma Tabel 4.3

Uji prasyarat harus dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal (uji normalitas), homogen (uji homogenitas) dan linier (uji linieritas). Ha: UU Perlindungan Anak berdampak besar pada sampel guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma. Ho : UU Perlindungan Anak tidak berpengaruh signifikan terhadap siswa guru sampel SDIT Al-Ahsan kabupaten Seluma.

Pendirian SDIT Al-Ahsan diprakarsai oleh YPSD Al-Ahsan Bengkulu di Desa Sukamaju Kecamatan Air Periukan pada tahun 2014. Berdasarkan kondisi tersebut, Yayasan bersepakat untuk mengembangkan Sekolah Dasar Islam Terpadu yang akhirnya diberi nama SDIT Al-Ahsan. . Sosialisasi pemikiran para pendiri SDIT khususnya ke lingkungan terdekat menjadikan YSPD Al-Ahsan Bengkulu sebagai pihak yang akan membawahi lembaga SDIT Al-Ahsan.

Pada kesempatan selanjutnya, pengembangan dilakukan secara terus menerus baik dari segi kemampuan manajerial, penyediaan sarana prasarana, peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar, pengembangan personel dan peserta didik. selama tahun pelajaran, SDIT Al-Ahsan menempati gedung sendiri di desa Sukaraja, kabupaten Seluma.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data pada tabel perhitungan uji-F tambahan untuk variabel X dan variabel Y dapat digunakan untuk menghitung nilai masing-masing varian. Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai varians variabel X ( ) sebesar 4,66 dan nilai varians variabel Y ( ) sebesar 3,41. Dengan demikian, nilai varians terbesar adalah variabel X ) dan nilai varians terkecil adalah variabel Y. Uji linearitas data pada model UU Perlindungan Anak dan pendidikan guru dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut linear. atau tidak.

Setelah melakukan pengujian yang diperlukan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Undang-Undang Perlindungan Anak terhadap pola siswa guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma. Sebelum memasukkan data ke dalam uji-t, langkah pertama adalah mencari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment.

Yang berarti hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini diterima yaitu ada pengaruh yang signifikan UU Perlindungan Anak terhadap model pembelajaran guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma.

Pembahasan Hasil Penelitian

Adanya UU Perlindungan Anak juga mempengaruhi bagaimana guru mendidik siswa, khususnya dalam mendidik akhlak dan moral siswa. Untuk itu peneliti ingin mengetahui pengaruh Undang-Undang Perlindungan Anak terhadap pola siswa guru di SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh undang-undang perlindungan anak terhadap pola pendidikan siswa guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh Undang-Undang Perlindungan Anak terhadap sampel siswa SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Ahsan Seluma, sebanyak 13 orang sebagai responden. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa Undang-undang Perlindungan Anak juga mempengaruhi pola siswa guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma, dimana hal ini diperkuat dengan bukti-bukti yang ditemukan di lapangan bahwa guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma Ahsan di Halo. Kabupaten tidak menghukum dalam bentuk kekerasan terhadap siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Undang-Undang Perlindungan Anak terhadap pola belajar siswa SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma.

Artinya hipotesis kerja dalam penelitian ini diterima yaitu ada pengaruh yang signifikan UU Perlindungan Anak terhadap pola pembinaan guru di SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma.

Saran

Memahami UU Perlindungan Anak membantu para guru memahami beberapa batasan pendidikan yang terdapat dalam UU Perlindungan Anak. Memahami UU Perlindungan Anak dapat menciptakan pola homeschooling yang baik. Dampak Penegakan Hukum Perlindungan Anak terhadap Guru dalam Mendidik Murid”, Jurnal Hukum Samudra Keadilan.

Guru mengetahui apa itu Perlindungan Anak sebagaimana tertuang dalam pasal 1 angka 2 UU Perlindungan Anak. Guru memahami maksud dan tujuan perlindungan anak sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 3 UU Perlindungan Anak b. Guru tidak. diskriminasi di lingkungan sekolah. Guru melindungi hak-hak siswanya dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan profesi profesionalnya. memahami ruang lingkup profesinya sebagai guru dalam UU Perlindungan Anak.

Guru memahami maksud alinea pertama Pasal 16 UU Perlindungan Anak b. hukuman yang wajar dan mengandung pendidikan.

Pengantar

Petunjuk Pengisian

Identitas Responden

Pertanyaan

Sebagai seorang guru profesional, Anda harus membentuk siswa Anda menjadi makhluk yang cerdas dan bermoral, tetapi pada kenyataannya, ruang gerak Anda dibatasi oleh Undang-Undang Kesejahteraan Anak. Pertanyaannya adalah apakah Anda memahami dan memahami pentingnya ruang dalam upaya membentuk siswa menjadi makhluk yang cerdas dan bermoral. Guru profesional adalah guru yang selalu pergi mengajar dan selalu datang ke kelas tepat waktu, kedisiplinan dan murid adalah prioritas utamanya.

Anda sebagai seorang guru harus memberikan perlakuan yang sama kepada murid-murid anda baik yang pintar, bodoh, kaya, miskin, beda suku, ras, agama dan sebagainya, apakah anda setuju dengan argumentasi ini dan selalu melakukannya. Siswa Anda tentu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda, latar belakang yang berbeda, dan masalah yang berbeda. Apakah anda setuju bahwa sebagai guru kita harus lebih mengutamakan kepentingan/keinginan siswa daripada kebutuhan siswa.

Apakah Anda setuju bahwa sebagai seorang guru kita harus selalu menyetujui dan menerima setiap pendapat siswa kita?

TABEL DISTRIBUSI Z
TABEL DISTRIBUSI Z

Gambar

Tabel 3.1  Populasi Penelitian
Tabel 3.1  Skala Skor Angket
TABEL DISTRIBUSI Z
Gambar 2. Struktur Organisasi SDIT Al-Ahsan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian sisi yang lain menganggap bahwa wacana Raperda tersebut mengandung sebuah perlindungan dengan mengaitkan dalam undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang