• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAK MILIK

N/A
N/A
Kamila Zaharani

Academic year: 2024

Membagikan "HAK MILIK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HAK ATAS TANAH

Oleh:

Dr. Agus Sekarmadji, S.H.,M.Hum

Kuliah Tanggal 18 September 2024

(2)

WEWENANG UMUM

PEMEGANG HAK ATAS TANAH

Menggunakan tanah yang bersangkutan demikian pula tubuh bumi dan air serta ruang yang ada di atasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut Undang-

Undang ini (UUPA) dan peraturan-peraturan hukum Lain yang lebih tinggi (Pasal 4 ayat (2) UUPA)

(3)

Macam-Macam Hak Atas Tanah

Hak atas tanah yang bersifat tetap.

Hak atas tanah yang bersifat sementara.

Hak atas tanah yang akan diatur dengan Undang- Undang.

(4)

Hak Milik Atas Tanah

 Diatur dalam Pasal 20-27 UUPA

 Pasal 50 (1) akan diatur dengan undang-undang (sampai

sekarang belum ada)

 Pengertian Hak Milik adalah hak yang turun temurun, terkuat

dan terpenuh yang dapat dimiliki orang atas tanah,

dengan mengingat ketentuan

Pasal 6 UUPA.

(5)

Subyek Hak Milik Atas Tanah

WNI

Badan Hukum tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah (Lihat PP 38 Tahun 1963)

(6)

Khusus mengenai tanah pertanian ada ketentuan:

Dibatasi luasnya yaitu hanya boleh sampai seluas maksimum yang ditentukan dalam UU No. 56/Prp 1960

Pemilik tanah harus bertempat tinggal di Kecamatan dimana tanah pertanian tersebut berada (PP 224/1961 Jo. PP 41/1964 dan PP 4 Tahun 1977

(7)

Orang asing yang sesudah berlakunya UU ini memperoleh hak milik karena pewarisan tanpa wasiat atau percampuran harta karena

perkawinan, demikian pula WNI yang

mempunyai hak milik dan setelah berlakunya UU ini kehilangan kewarganegaraannya, wajib melepaskan hak itu di dalam jangka waktu 1 tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau hilangnya kewarganegaraannya. Apabila

sesudah jangka waktu tersebut lampau hak milik itu tidak dilepaskan maka hak tersebut hapus karena hukum dan tanahnya jatuh

kepada negara, dengan ketentuan bahwa hak- hak pihak lain yang membebaninya tetap

berlangsung.

(8)

 Selama seseorang disamping kewarganegaraan Indonesia

mempunyai kewarganegaraan asing maka ia tidak dapat

mempunyai tanah dengan hak

milik

(9)

Terjadinya hak milik

Menurut Ketentuan Hukum Adat

Penetapan Pemerintah

Ketentuan Undang-Undang

(10)

Terjadinya hak milik menurut ketentuan hukum adat

Atas dasar hukum adat hak milik dapat terjadi karena proses pertumbuhan tanah di tepi sungai.

Pertumbuhan tanah ini menciptakan tanah baru yang disebut Lidah Tanah

Lidah tanah ini menurut hukum adat menjadi milik yang punya tanah yang berbatasan

Namun Berdasarkan Pasal 12 PP 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah, Tanah yang

berasal dari tanah timbul atau hasil reklamasi di wilayah perairan pantai, pasang surut, rawa,

danau, dan bekas sungai dikuasai langsung oleh negara

Berdasarkan SE Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No 410-1293 Tanggal 9 Mei 1996

menyatakan bahwa tanah oloran /lidah tanah adalah tanah negara.

(11)

Karena ketentuan UU

Terjadinya hak milik yang kedua ini adalah atas dasar ketentuan konversi menurut UUPA

Cara terjadinya hak milik karena ketentuan UU ini terjadi seketika pada tanggal 24 september 1960

(12)

Terjadinya hak milik karena penetapan pemerintah

Cara terjadinya hak milik yang lazim adalah cara ketiga ini.

Yang boleh memberikan hak milik hanya pemerintah.

Tanah yang boleh diberikan oleh

pemerintah dengan hak milik adalah tanah negara, yaitu tanah yang

langsung dikuasai oleh negara, jadi tidak ada hak pihak lain selain

negara.

Terjadinya hak milik ini diproses

sesuai dengan Permen ATR/Kep BPN

No. 18 Tahun 2021 jo. Permen ATR

Kepala BPN No 16 Tahun 2022

(13)

Peralihan

Hak milik dapat beralih dan dialihkan.

Setiap peralihan harus didaftarkan. Untuk dapat didaftar maka peralihan (Dialkihkan) tersebut harus dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT.

Setiap jual beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat dan perbuatan-perbuatan lain yang dimaksudkan untuk langsung atau tidak langsung memindahkan hak milik kepada orang asing, kepada seorang warganegara yang disamping

kewarganegaraan Indonesia mempunyai

kewarganegaraan asing, atau kepada badan hukum

kecuali yang telah ditetapkan pemerintah maka batal

demi hukum.

(14)

Pembebanan Hak Milik

Hak milik dapat dijadikan jaminan hutang dengan dibebani hak tanggungan (lihat UU No.4/1996)

(15)

Hapusnya hak milik

Tanahnya jatuh kepada negara:

1.

Karena pencabutan hak berdasarkan pasal 18 (Lihat juga UU No. 20 Tahun 1961)

2.

Penyerahan secara sukarela oleh pemiliknya (Misal dalam proses pengadaan tanah)

3.

Diterlantarkan (Lihat PP 11Tahun 2010)

4.

Karena ketentuan Pasal 21 ayat 3 dan Pasal 26 ayat 2 UUPA

Tanahnya musnah

Atas dasar UU No. 2 tahun 2012 hak milik

hapus apabila ganti rugi sudah dititipkan ke

pengadilan.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, faktor sosiologis, di Kabupaten Aceh Tenggara masih banyak hak milik adat yang belum didaftarkan, banyaknya dijumpai tanah yang tidak produktif, letak tanah yang jauh

(1) Sebelum dilaksanakan pemberian hak milik secara definitip menurut ketentuan prioritet tersebut pada Pasal 8 ayat (1), maka para petani yang mengerjakan tanah-tanah yang

Eksistensi Penguasaan Tanah Hak Milik Adat (Bekas Okupasi Tentara Jepang) Dalam Mewujudkan Kepastian Hukum Dan Perlindungan Hukum di Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak,

Selanjutnya baru bisa diajukan permohonan perubahan hak menjadi Hak Milik, kemudian diterbitkan hak atas tanah Hak Milik, sehingga hal tersebut menyebabkan proses perubahan

Menteri Pertanian/Agraria berwenang untuk meminta kepada badan-badan hukum tersebut pada pasal 1, agar supaya mengalihkan tanah-tanah milik yang dipunyainya pada

Adapun jual-beli tanah menurut aturan hukum adat bukanlah merupakan perjanjian sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1457 BW, melainkan suatu perbuatan hukum yang dimaksudkan

hak Ulayat, peraturan hukum (indusit), adat. Hak milik atas tanah dapat dipilih dengan membuka tanah yaitu membuka tanah yang masih berbentuk hutan rimba yang nantinya ditujukan

pengawasan kepada pegawai Kantor Pertanahan sehingga diharapkan dapat menciptakan kepastian hukum mengenai jangka waktu pendaftaran hak milik atas tanah negara di Kota