• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hamalik. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Hamalik. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI

PADA MATERI GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL KELAS XII MAN 1 BANDA ACEH

Muzakkir1

Guru Sosiologi / MAN 1 Banda Aceh

Diterima : 07 Juni 2021 Disetujui : 14 Juni 2021 Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Sosiologi pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal kelas XII MAN 1 Banda Aceh. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII-IPS1 MAN 1 Banda Aceh. Jumlah siswa adalah 35 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 13 orang dan perempuan 22 orang. Metodologi penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yaitu mengumpulkan nilai tes yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran pada setiap siklus dengan menggunakan instrument soal (tes tertulis). Data observasi aktivitas siswa dilakukan dengan melihat keaktifan siswa proses pembelajaran. Data dianalisis dengan cara statistik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa pada kedua siklus tersebut, dari 77,14% (baik) meningkat menjadi 94,29% (sangat baik). Ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 54,29% pada pra siklus meningkat menjadi 74,29% pada siklus I dan meningkat menjadi 91,43% pada siklus II. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Sosiologi pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal kelas XII MAN 1 Banda Aceh tahun pelajaran 2019/2020.

Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), Sosiologi, Materi Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal.

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Pelajaran Sosiologi merupakan pelajaran yang sangat penting dipelajari ole siswa karena besar manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari. Pelajaran Sosiologi diharapkan dapat dibimbing oleh guru melalui penyampaian yang tepat, sehingga siswa dapat menguasai dengan baik. Oleh karena itu siswa diharuskan menguasai setiap kompetensi dasar yang ada di silabus dengan dibuktikan siswa harus mempunyai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Sosiologi 75.

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran Sosiologi adalah masih adanya siswa yang mempunyai daya serap yang rendah. Salah satu materi yang masih rendah dikuasai oleh siswa adalah materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran dimana guru hanya sebagai pembimbing dalam menyajikan materi sehingga menyebabkan sebagian besar siswa tidak aktif di dalam kelas. Siswa kalau diterangkan guru ada yang bercanda, ada yang tidur, berbicara yang tidak penting, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan tingkat pemahaman siswa dalam mata pelajaran Sosiologi belum mampu mencapai hasil belajar yang baik. Hanya beberapa persen saja siswa yang mampu menjawab terhadap materi, sehingga proses pembelajaran Sosiologi belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Maka dalam hal ini,dapat disimpulkan bahwa kemungkinan besar lambannya siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi dikarenakan proses pembelajaran kurang aktif di pihak siswa.

Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus menggunakan model pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam belajar. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat memudahkan

(2)

siswa dalam belajar dan menarik bagi siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) ini merupakan sebuah model pembelajaran yang dicetuskan oleh Frangklin Lyman (1985) yang bertujuan untuk mengajarkan peserta didik agar lebih mandiri dalam menyelesaikan soal-soal yang dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa. Selain itu, model Think Pair Share (TPS) ini juga mengajarkan siswa untuk bisa menerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain (Rosmaini, 2011).

Mata pelajaran Sosiologi membutuhkan model pembelajaran yang menarik seperti model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), agar peserta didik tidak mudah mengalami kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.

Selain itu, peserta didik akan lebih terhindar dari bahaya verbalisme, peserta didik hafal setiap kalimat yang didapatkan dari guru tetapi tidak memahami makna yang terkandung di dalam kalimat-kalimat tersebut. Model pembelajaran yang inovatif dapat menjadi motivasi bagi peserta didik dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Sosiologi pada Materi Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal Kelas XII MAN 1 Banda Aceh tahun pelajaran 2019/2020”.

1.2. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar Sosiologi pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal kelas XII MAN l Banda Aceh.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan aktivitas dan hasil belajar Sosiologi pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal kelas XII MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2019/2020 melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

2. Metode Penelitian 2.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Menurut Muslich (2010:8), Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

2.2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII-IPS1 MAN 1 Banda Aceh. Jumlah siswa adalah 35 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 13 orang dan perempuan 22 orang.

2.3. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII-IPS1 MAN 1 Banda Aceh yang berada di Jalan Pocut Baren No.116 Desa Keuramat Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh. Dilaksanakan dilaksanakan mulai dari bulan September 2019 s/d November 2019 pada semester ganjil.

2.4. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul maka untuk mendeskripsikan data penelitian adalah sebagai berikut:

1) Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa mengelola pembelajaran dianalisis dengan menggunakan deskriptif dengan skor rata-rata tingkat aktivitas siswa. Untuk mengetahui aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan persentase. Adapun rumus persentase adalah:

P = x 100%

(3)

Keterangan:

P = angka persentasi f = frekuensi aktivitas siswa

N = Jumlah aktivitas keseluruhan siswa (Sudijono, 2005:43)

Kriteria klasifikasi persentase aktivitas siswa selama pembelajaran adalah:

Tabel 1. Kriteria Klasifikasi Persentase Aktivitas Siswa

Skor Persentase Katagori penilaian

1 0 % - 20% Sangat Kurang baik

2 21% - 40% Kurang

3 41% - 60% Cukup

4 61% - 80% Baik

5 81% - 100% Sangat Baik

Sudijono (2005:43) 2) Tes Hasil Belajar

Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yaitu dengan menggunakan rumus persentase. Menurut Mulyasa (2004:99), Standar ketuntasan belajar individual dan klasikal yaitu setiap siswa dikatakan tuntas belajar (ketuntasan individual) jika jawaban benar siswa 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat 85% siswa yang tuntas belajar. Ketuntasan hasil belajar siswa diolah dengan rumus persentase yaitu sebagai berikut :

1. Ketuntasan Individu P = x 100%

Keterangan :

P : Angka persentase

f : Frekuensi yang di jawab benar N : Jumlah Soal

100 % : Nilai Konstan 2. Ketuntasan Klasikal

KS = X 100%

Keterangan:

KS = Ketuntasan klasikal ST = Jumlah siswa yang tuntas

N = Jumlah siswa dalam satu kelas (Sudijono, 2005:43) 2.5. Indikator Penelitian/Keberhasilan

Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sosiologi, baik ditinjau dari hasil tes setiap akhir siklus maupun dari segi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Menurut ketentuan Depdikbud bahwa siswa dikatakan tuntas belajar jika memperoleh skor minimal 75 dari skor ideal dan tuntas secara klasikal apabila minimal 85% dari jumlah siswa yang telah tuntas belajar. Adapun indikator penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Indikator Keberhasilan

No. Nilai Kategori

1. 0-74 Belum Tuntas

2. 75-100 Tuntas

(4)

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melakukan penelitian, guru memberikan pra siklus kepada siswa. pra siklus ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kelas XII-IPS1 MAN 1 Banda Aceh dalam pembelajaran. Hasil pra siklus siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Hasil Pretest Siswa

No Jenis data yang diamati Hasil yang diperoleh

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai terendah 20

3 Rata-rata 62,86

4 Ketuntasan Klasikal 54,29%

Berdasarkan tabel 3, hasil pra siklus siswa yang dilakukan pada saat pra penelitian memperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar 54,29% atau 19 siswa yang mencapai nilai Ketuntasan Kriterian Minimal (KKM) 75 dan persentase siswa yg tidak tuntas adalah 45,71% (16 siswa yang mencapai nilai KKM 75). Nilai terendah pada pra siklus adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 90. Nilai rata-rata pada pra siklus adalah 62,86. Setelah melakukan pra siklus, maka peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus I.

3.2. Hasil Penelitian Siklus 1 a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan berbagai perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes, lembar observasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kelas XII-IPS1 MAN 1 Banda Aceh.

b. Pelaksanaan

Penilaian pada penelitian ini dilakukan malalui tes hasil belajar dan dilaksanakan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal. Secara rinci hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I Jumlah

Siswa

Jumlah Nilai

Nilai Rata-

rata

Jumlah Siswa Tuntas

Jumlah Siswa Tidak Tuntas

Persentase Ketuntasan

Klasikal

Ketercapaian Klasikal

(85%)

35 2710 77,43 26 9 74,29% Belum Tuntas

Sumber: Hasil penelitian Tahun 2019

Dari analisis terhadap tes siklus I di atas, maka dapat dilihat bahwa terdapat 26 orang siswa yang nilainya telah mencapai KKM Individual, dengan kata lain terdapat 26 orang siswa (74,29%) yang telah tuntas belajar, sedangkan 9 orang siswa (25,71%) memperoleh nilai masih di bawah KKM pada siklus I.

Pencapaian indikator ketuntasan yang diharapkan adalah (≥85%), dan yang didapatkan dari hasil persentase hanya 75% dan ini dikatakan belum tuntas.

c. Observasi

Data hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dinyatakan dengan persentase. Secara rinci data aktitivitas siswa dapat dilihata pada tabel 5 adalah :

(5)

Tabel 5. Data Aktivitas Siswa Siklus I

No Jenis Data yang diamati Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Rata-rata

1 Jumlah Nilai 27 27 27

2 Rata-rata 3,86 3,86 3,86

3 Persentase 77,14 % 77,14 % 77,14 %

4 Kategori Baik Baik Baik

Sumber : Hasil penelitian Tahun 2019

Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) aktivitas siswa dalam pembelajaran belum maksimal, Hal ini dapat di lihat dari tabel di atas bahwa aktivitas siswa dalam kategori cukup dan baik. Adapun persentase aktivitas siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siklus I mencapai 77,14 % termasuk dalam kategori baik.

d. Refleksi

Dari Hasil diskusi yang dilakukan oleh peneliti bersama observer dan terhadap hasil belajar, aktivitas siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran mengalami hambatan. Beberapa hambatan yang ditemukan yaitu:

1. Terdapat beberapa siswa yang tidak proaktif di dalam diskusi yaitu siswa masih malu-malu untuk maju ke depan ketika diminta untuk mempresentasi hasil kerja kelompok.

2. Siswa sering bertanya kepada guru karena mereka belum terbiasa, siswa nampak bingung dalam menyelesaikan LKS yang ada.

3. Terdapat beberapa siswa yang tidak proaktif di dalam mengerjakan LKS.

4. Siswa malu-malu maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok

5. Guru harus lebih ekstra lagi dalam membimbing siswa dalam diskusi kelompok dengan cara mendekati tempat duduk siswa.

6. Memberikan pengarahan yang lebih jelas lagi tentang isi LK

7. Siswa benar-benar diberi tanggung jawab untuk memahami dan menganalisis materi yang diberikan dan menjawab LKS dalam diskusi kelompok.

3.3. Hasil Penelitian Siklus 2 a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan berbagai perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes, lembar observasi siswa yang berhubungan dengan materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

b. Pelaksanaan

Penilaian pada penelitian ini dilakukan malalui tes hasil belajar dan dilaksanakan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal. Secara rinci hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II Jumlah

Siswa

Jumlah Nilai

Nilai Rata-

rata

Jumlah Siswa Tuntas

Jumlah Siswa Tidak Tuntas

Persentase Ketuntasan

Klasikal

Ketercapaian Klasikal

(85%)

35 3140 88,57 32 3 91,43% Tuntas

Sumber Hasil penelitian Tahun 2019

Berdasarkan tabel 6 di atas, maka dapat dilihat bahwa rata-rata hasil tes siklus II adalah 88,57.

Pada siklus II hasil belajar siswa mangalami peningkatan yaitu terdapat 32 orang siswa yang nilainya telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Individual, dengan kata lain terdapat 32 orang siswa

(6)

siklus II masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pencapaian indikator ketuntasan yang diharapkan adalah (≥85%), dan yang didapatkan dari hasil persentase 91,43% dan ini dikatakan tuntas.

c. Observasi

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran selama Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berdasarkan hasil penilaian pengamat, diperoleh nilai dari hasil analisis data yang dinyatakan dengan persentase pada tabel dibawah ini.

Tabel 7. Data Aktivitas Siswa pada Siklus II

No Jenis Data yang diamati Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Rata-rata

1 Jumlah Nilai 33 33 33

2 Rata-rata 4,71 4,71 4,71

3 Persentase 94,29 % 91,43 % 91,43 %

4 Kategori Baik Baik Baik

Sumber : Hasil Penelitian Tahun, 2019

Berdasarkan Tabel 7 di atas, skor rata-rata aktivitas siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siklus II yaitu 4,57 termasuk kriteria sangat baik dengan persentase aktivitas siswa pada siklus II yaitu 91,43% termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menujukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II terjadi peningkatan dari siklus I yaitu 77,14% menjadi 94,29%.

d. Refleksi

Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, peneliti beserta observer melakukan refleksi terhadap data yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa terjadi perubahan yang luar biasa. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Siswa sudah berani bertanya dan aktif dalam pembelajaran.

2. Siswa sudah mandiri dalam menyelesaikan sosal-soal.

3. Kemampuan siswa menyelesaikan LKS sudah maksimal.

4. Hasil belajar siswa pada saat pra siklus 54,29% dan telah mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 74,29% menjadi 91,43% pada siklus II .

5. Aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari 77,14% (Baik) menjadi 94,29%

(Sangat baik).

Hasil tes dan hasil observasi siklus dua mengindikasikan bahwa pembelajaran Sosiologi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal telah behasil dilakukan dalam II siklus. Dengan demikian, penelitian ini tidak perlu dilanjukan lagi pada siklus berikutnya.

3.4. Pembahasan Perbandingan Antar Siklus

Berdasarkan hasil yang di peroleh dari pelaksanaan siklus I sampai ke siklus II maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

3.4.1. Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran Sosiologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal di kelas XII telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas secara individu pada siklus I sebanyak 35 orang siswa dengan nilai rata-rata 77,43. Berdasarkan tabel 4.3, terdapat 26 orang siswa (74,29%) yang telah tuntas belajar secara klasikal, sedangkan 9 orang siswa lainnya atau 25,71%

memperoleh nilai masih di bawah KKM. Maka dapat disimpulkan bahwa siklus I tes hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sebanyak 85% sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan pada siklus.

Setelah melakukan berbagai perbaikan pada siklus II, hasil belajar siswa meningkat dari 26 orang yang tuntas menjadi 32 orang dan nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan dari 77,43 menjadi

(7)

88,57 pada siklus II. Secara klasikal, terdapat 32 orang siswa (91,43%) yang telah tuntas belajar, sedangkan 3 orang siswa lainnya atau 8,57% memperoleh nilai pada siklus II masih di bawah KKM.

Pencapaian indikator ketuntasan yang diharapkan adalah (KKM≥85%) dan yang didapatkan dari hasil persentase 91,43% dan ini dikatakan tuntas. Untuk melihat peningkatan hasil belajar dari siklus I sampai siklus II dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Rekapitulasi Persentase Hasil Belajar Siswa Sumber : Hasil Penelitian, 2019

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal menimbulkan dampak positif terhadap hasil belajar. Hal ini dapat dilihat persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 74,29%, meningkat pada siklus II sebesar 91,49%. Maka dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi kelas XII-IPS1 MAN 1 Banda Aceh.

3.4.2. Aktivitas Siswa dalam Melaksanakan Pembelajaran Melalui model pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I sampai ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari pada siklus I yang diperoleh sebesar 77,14% meningkat pada siklus II sebesar 94,29%. Adapun rekapitulasi aktivitas siswa dapat di lihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2. Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Sumber: Hasil Penelitian, 2019

(8)

Berdasarkan gambar di atas, aktivitas siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran siswa sudah bisa menyampaikan masalah dengan bahasa yang baik dari pernyataan yang diberikan oleh guru sehingga siswa sangat antusias dalam berdiskusi.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dibuktikan dengan hasil belajar dan aktivitas siswa yang meningkat tiap siklus. Hal ini disebabkan penulis telah memperbaiki proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Penulis lebih mengarahkan siswa dalam belajar dan melakukan pengawasan yang lebih baik dari siklus sebelumnya.

4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal di kelas XII MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 77,14%, meningkat pada siklus II sebesar 94,29%.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi pada materi globalisasi dan perubahan komunitas lokal di kelas XII MAN 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 74,29%, meningkat pada siklus II sebesar 91,43%.

4.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan saran yang ingin disampaikan adalah:

1.

Diharapkan kepada guru agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar siswa dapat lebih aktif dan lebih menyukai materi yang dipelajari sehingga bisa meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

2.

Perlu adanya pengarahan dari kepala sekolah kepada guru-guru bidang studi yang lain, untuk menerapkan penggunaan sebuah model dalam pembelajaran yang digunakan sesuai dengan bahan ajar untuk menunjang pemahaman siswa menjadi lebih baik terhadap materi yang diajarkan.

5. Daftar Pustaka

[1]

Djamarah, Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta

[2]

Hamalik. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

[3]

Hamalik. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

[4]

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung : Alfabet

[5]

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2013. Buku siswa Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Kurikulum 2013 Kelas XII Edisi Revisi. Jakarta

[6]

Musclish, Masnur. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.

[7]

Nurhadi. 2004. Pembelajaran Konstektual (Contextual Teaching & Learning). Malang:

Universitas Malang.

[8]

Sardiman A. M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Bandung: Rineka Cipta

[9]

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Data Nilai Hasil Tes Akhir Siklus I.. siswa memperoleh skor rata-rata 76,46 yang ketuntasan hasil belajarnya sudah mencapai 76,92%.. Pada pelaksanaan tindakan siklus I,