17 Keaktifan Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Daring Materi Menggambar
Grafik Fungsi Trigonometri Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020
Magdalena, S.Pd SMA Negeri 12 Banda Aceh
Abstrak
Telah dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Keaktifan Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Daring Materi Menggambar Grafik Fungsi Trigonometri Semester Genap Tahun Ajaran 2019-2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Keaktifan Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Daring Materi Menggambar Grafik Fungsi Trigonometri Semester Genap Tahun Ajaran 2019-2020. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Eksperimen dengan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Quasi Eksperimen (eksperimen semu). Penelitian ini akan dilaksanakan dengan mengambil lokasi di di kelas X MIPA-2 SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap di di kelas X MIPA-2 SMA Negeri 12 Banda Aceh tahun ajaran 2019-2020. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas X di kelas X MIPA-2 SMA Negeri 12 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari satu kelas yang berjumlah 33 siswa menggunakan tatap muka, dan satu kelas lagi dengan menggunakan daring. Sampel dari penelitian ini diambil pada 2 kelas yaitu di kelas MIPA-2 dan MIPA-1 dimana MIPA-2 berjumlah 33 siswa dan MIPA-1 berjumlah 27 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yaitu tes objektif bentuk uraian. Hasil Penelitiannya yaitu hasil belajar siswa yang diajarkan dengan tatap muka pada materi Fungsi Trigonometri di SMAN 12 Banda Aceh memperoleh nilai rata-rata 78,67. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Daring pada materi Fungsi Trigonometri di SMAN 12 Banda Aceh memperoleh nilai rata-rata 74,81. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan secara langsung dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Menggubakan Media belajar Daring terhadap hasil belajar siswa kelas X-MIPA2 dan X-MIPA1 Fungsi Trigonometri di SMAN 12 Banda Aceh. Dengan memperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan tatap muka langsung lebih baik dan lebih efektif dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Media Daring.
Kata Kunci : Pengaruh, Keaktifan, Pembelajaran Daring, Fungsi Trigonometri
PENDAHULUAN
Selama ini pembelajaran dengan tatap muka menjadi model pembelajaran yang paling efektif karena telah dilaksanakan di sekolah selama beberapa waktu dan menjadi pilihan utama hingga saat ini. Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai belahan dunia dalam beberapa bulan ini telah mengubah kebiasaan berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali pembelajaran di sekolah. Metode pembelajaran klasik dengan tatap muka yang selama ini menjadi andalan di sekolah dan luar sekolah mendadak harus berubah drastis dengan model daring (online).
Di antara guru mata pelajaran di sekolah, guru mata pelajaran Matematika menghadapi kendala metode pembelajaran yang tidak mudah. Selama ini mata pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap momok bagi
18 siswa. Dengan pembelajaran tatap muka biasa saja banyak siswa yang mengalami kesulitan, apalagi jika dilaksanakan secara daring.
Pembelajaran Matematika yang ideal harus memperhatikan perbedaan kecepatan berpikir, daya juang, gaya belajar anak, minat dan motivasi anak. Meskipun metode daring merupakan metode pembelajaran baru dan banyak kendala, namun seorang guru Matematika harus mampu membangun kreativitas agar proses pembelajaran tetap berjalan menarik dan efektif.
CL Dillon and C.N Gunawardena (1995) menyebutkan, ada tiga hal yang akan menentukan efektivitas dalam pembelajaran jarak jauh.Pertama, teknologi. Dalam hal ini guru dan siswa harus punya akses yang mudah terhadap jaringan dengan waktu seminim mungkin. Kedua, karakteristik pengajar. Guru sebagai pengajar memegang peranan penting dalam efektivitas pembelajaran secara daring. Ketiga, karakteristik siswa sendiri. Setiap siswa memiliki karateristik spesifik yang harus dipahami oleh guru.
Karakteristik yang kompleks dan membutuhkan daya abstraksi yang tinggi, mengharuskan guru Matematika memilih pendekatan yang tepat dalam menyampaikan materi. Dienes (1969) menyatakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran Matematika, antara lain (1) pengetahuan tidak diterima secara pasif.
Pengetahuan dibentuk atau ditemukan secara aktif oleh anak. (2) Siswa mengkonstruksi pengetahuan yang baru melalui proses refleksi terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang diperolah yang dilakukan secara fisik dan mental.
Mereka berpikir dan bernalar untuk menemukan pola, keterkaitan dan pola serta membentuk generalisasi dan abstraksi. Dalam hal ini anak harus terlibat aktif dalam refleksi, dialog atau diskusi baik dengan diri sendiri maupaun orang lain termasuk guru dan sumber-sumber yang relevan.
Pemilihan media daring harus mampu mengakomodasi semua komponen yang ada dalam pembelajaran Matematika, yaitu adanya materi yang sesuai tujuan pembelajaran, metode pembelajaran yang sesuai, adanya forum diskusi, penugasan dan penilaian.
Untuk menyematkan materi pembelajaran Matematika daring dapat menggunakan suatu web, blog, moodle atau learning managent system (LMS). Dalam hal ini dapat menggunakan media pembelajaran yang sudah ada seperti JBCLASS, Ruang Guru, Quipper, Zenius, Edmodo atau masih banyak lagi.
Presensi online dapat digunakan google form, memperhatikan peserta lewat bilik forum chat, atau bilik partisipan yang ada dalam LMS yang dipakai. Untuk pengemasan materi, hendaknya memperhatikan bentuk bahan ajar yang sesuai gaya belajar anak, yaitu berupa teks atau video pembalajaran.
Untuk tatap muka dapat digunakan media seperti Zoom, Webex, Skype, Google Meet, Hangout dan masih banyak lagi. Tatap muka secara tidak langsung dapat juga dilaksanakan dengan menayangkan bahan ajar berupa word atau powerpoint yang diisi suara dari guru yang bersangkutan. Tatap muka dalam pembelajaran Matematika dapat memanfaatkan whiteboard virtual yang disiapkan media Zoom, Webex atau powerpoint.
Untuk “spidol”nya, kita bisa menggunakan pen to tablet dari berbagai merek seperti yang digunakan Mario Teguh. Whiteboard ini dapat membantu guru Matematika dalam menjelaskan materi yang sulit. Dengan sarana ini diharapkan dapat sedikit mengobati kerinduan siswa pada gurunya.
19 Dalam pembelajaran Matematika juga harus menyediakan forum diskusi. Untuk forum diskusi bisa menggunakan media populer yang biasa digunakan yaitu line, whatshap, telegram, atau forum diskusi yang disiapkan LMS.
Hal yang tidak kalah penting dalam proses pembelajaran adalah penilaian.
Penilaian terdiri dari penilaian pengetahuan dan ketrampilan. Penilaian dapat dilaksanakan secara langsung dalam video konferensi atau menggunakan media Quizizz, schoology, google formulir,kahoot, wordquiz, atau yang lainnya. Untuk penilaian secara onlilne dapat dilakukan dengan menugaskan peserta membuat video pembahasan soal yang diambil dari soal-soal ujian nasional atau ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang relevan.
Untuk menghemat resoursis, dapat menggunakan youtobe, google drive, dropbox atau one drive sebagai sarana untuk mem-publish hasil karya siswa.
Pembuatan video pembahasan soal ini dapat ditempuh beberapa langkah yaitu pembimbingan dalam pemilihan soal yang sesuai, menilai kebenaran dari jawaban yang telah dibuat dan bimbingan teknis untuk mengupload bahan ke media yang disepakati (Maria, 2020).
SMA Negeri 12 Banda Aceh, merupakan salah satu sekolah yang mengalami dampak dari COVID 19, sehingga menuntut sekolah untuk meniadakan tatap muka guna menghindari penyebaran COVID 19, dan guru dituntut untuk tetap menjalankan system pembelajaran menggunakan Daring. Hasil penilaian menggunakan tatap muka langsung lebih menarik bagi siswa siswi, dan menggunakan daring lebih turun hasil penilaiannya.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang “Pengaruh Keaktifan Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Daring Materi Menggambar Grafik Fungsi Trigonometri Semester Genap Tahun Ajaran 2019- 2020” di SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Keaktifan Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Daring Materi Menggambar Grafik Fungsi Trigonometri Semester Genap Tahun Ajaran 2019-2020.
TINJAUAN PUSTAKA
Pandemi COVID-19 mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, tak terkecuali aspek pendidikan (Anderson, 2020; Azzi-Huck & Shmis, 2020; DHEC, 2019; Domenico et al., 2020; Horn, 2020; Huang et al., 2020; OSPI, 2020; van Fleet, 2020; World Health Organization, 2020; Yan, 2020; Zhang et al., 2020). Pada kondisi pandemi peran dan posisi aspek pendidikan adalah sangat krusial (Bakhtiar, 2016;
Barennes et al., 2010; Karlsen et al., 2015; Pogreba-Brown et al., 2012; Yang et al., 2019). Untuk memutus mata rantai peyebaran COVID-19-dimana siswa dapat berperan sebagai pembawa dan penyebar penyakit tanpa gejala-hampir semua Negara meniadakan kegiatan di sekolah. Hingga April 2020, lebih dari 400 juta siswa di dunia diwajibkan untuk belajar di rumah (Domenico et al., 2020; Gee, 2020; UNESCO, 2020).
20 Alasan Pentingnya Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Menurut E. Mulyasa (2002:32), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental
maupun sosial dalam proses pembelajaran. Oemar Hamalik (2002:27), menyatakan bahwa dalam proses pendidikan di sekolah, tugas utama guru adalah mengajar sedangkan tugas utama setiap siswa adalah belajar. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Menurut Sardiman A.M (2005:47), belajar mengacu pada kegiatan siswa dan mengajar mengacu pada kegiatan guru.
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas.
Joyce dan Weil (dalam Rusman) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Eksperimen dengan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Quasi Eksperimen (eksperimen semu) yaitu salah satu tipe penelitian eksperimen dimana peneliti tidak melakukan randomisasi (randomnes) dalam penentuan subjek kelompok penelitian, namun hasil yang dicapai cukup berarti, baik ditinjau dari validitas internal maupun eksternal.
Lokasi Penelitian dan Waktu Peneltian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan mengambil lokasi di di kelas X MIPA- 2 SMA Negeri 12 Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap di di kelas X MIPA-2 SMA Negeri 12 Banda Aceh tahun ajaran 2019-2020. Karena materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah “Menggambar Grafik Fungsi Trigonometri”
yang merupakan materi di kelas X yang sedang dipelajari pada semester tersebut.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti. Untuk itu populasi dalam penelitian ini seluruh kelas X di kelas X MIPA-2 SMA Negeri 12 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari satu kelas yang berjumlah 33 siswa menggunakan tatap muka, dan satu kelas lagi dengan menggunakan daring.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster sampling (teknik sampling daerah). Cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, teknik ini digunakan dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu.
21 Subjek-subjek yang diteliti secara alami berkelompok atau cluster, dan kedua sampel tersebut merupakan kelas yang paralel. Oleh karena itu sampel dari penelitian ini diambil pada 2 kelas yaitu di kelas MIPA-2 dan MIPA-1 dimana MIPA-2 berjumlah 33 siswa dan MIPA-1 berjumlah 27 siswa.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yaitu tes objektif bentuk uraian. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Selain itu dalam batas tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar dalam bidang afektif dan psikomotorik. Hal ini dikarenakan yang ingin dilihat adalah hasil belajar matematika siswa.
Pada dasarnya, Tes merupakan instrument atau alat untuk mengukur perilaku, atau kinerja (performance) seseorang. Alat ukur tersebut berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada masing-masing subyek yang menuntut penemuan tugas-tugas kognitif.
Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi menggambar grafik fungsi trigonometri, soal disusun dalam bentuk uraian.
Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan tes untuk hasil belajar matematika siswa kelas X dengan materi menggambar grafik fungsi trigonomeri.
HASIL PENELITIAN
Secara ringkas hasil penelitian ini dapat dideskripsikan seperti pada tabel berikut:
Tabel Deskripsi Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Tatap Muka dan Model Pembelajaran Daring
Sumber Tatap Muka(X1) Daring(X2) Jumlah Y
N 33 N 27 N 60
ΣX 2360 ΣX 2020 ΣX 4380
ΣX2 187800 ΣX2 152950 ΣX2 340750
SD 8,60 SD 8,38 SD 16.98
VAR 74,02 VAR 70,16 VAR 144,18
Mean 78,60 Mean 74,81 Mean 153,41
Keterangan:
X1 : Kelompok siswa yang diberikan model pembelajaran tatap muka sebagai Eksperimen I.
X2 : Kelompok siswa yang diberikan model pembelajaran Daring sebagai Eksperimen II.
Y : Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh jumlah seluruh nilai untuk kelompok kelas eksperimen I (X1) sebesar 2360 dengan jumlah sampel 33 siswa sehingga diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen I sebesar 78,60 dan jumlah kuadrat seluruh nilai
22 sebesar 187800 serta varians sebesar 74,02. Untuk kelompok kelas eksperimen II (X2) diperoleh jumlah seluruh nilai sebesar 2020 dengan jumlah sampel 27 siswa sehingga diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II sebesar 74,81 dan jumlah kuadrat seluruh nilai sebesar 152950 serta varians sebesar 70,16. Dengan total seluruh nilai untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II diperoleh sebesar 4380 dengan total seluruh sampel 60 siswa diperoleh total rata-rata untuk kedua kelas yaitu sebesar 153,41 dan total varians sebesar 144,18.
1) Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan tatap muka(X1Y)
Hasil belajar siswa pada materi menggambar fungsi grafik trigonometri dengan indikator konsep fungsi Trigonometri dan menganalisis grafik fungsinya serta menentukan hubungan nilai fungsi Trigonometri dari sudut- sudut istimewa dan grafik fungsi y = sin x, grafik fungsi y = cos x dan grafik fungsi y = tan x. Pada kelas eksperimen I yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran tipe tatap muka menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 60 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95. Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran tatap muka adalah sebagai berikut:
Tabel Data Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Tatap Muka(X1Y) sebagai Kelas Eksperimen I
No Nama Siswa Tes Hasil Belajar Keterangan
X1 X1^2
1 Alisa Ani 80 6400 TUNTAS
2 Anuar Subahri 70 4900 TUNTAS
3 Arya Abdi Wijaya 80 6400 TUNTAS
4 Bagus Aryo 65 4225 TIDAK TUNTAS
5 Bayu Satria Siregar 80 6400 TUNTAS
6 Boby Andre 85 7225 TUNTAS
7 Chairul 85 7225 TUNTAS
8 Diah Ayu Safitri 85 7225 TUNTAS
9 Dimas Tri Wangsa 60 3600 TIDAK TUNTAS
10 Diski Andilau 65 4225 TIDAK TUNTAS
11 Dwi Purwasih 85 7225 TUNTAS
12 Imam 80 6400 TUNTAS
13 Jamal Apgani 70 4900 TUNTAS
14 Lisa Ariani 90 8100 TUNTAS
15 M.Hasan 80 6400 TUNTAS
16 M.Riski Nugroho 80 6400 TUNTAS
17 Nadila Febry Andini 95 9025 TUNTAS
18 Nur Aisyah Putri 80 6400 TUNTAS
19 Nur Fadillah 80 6400 TUNTAS
20 Puan Binti Zulvinna 85 7225 TUNTAS
21 Putra Ardiansyah 80 6400 TUNTAS
22 Ramadani 80 6400 TUNTAS
23 Rido Ardiansyah 65 4225 TIDAK TUNTAS
24 Riski Suwandi 85 7225 TUNTAS
23
25 Satrio 85 7225 TUNTAS
26 Sartika 80 6400 TUNTAS
27 Tegar Abdi Darmawan 65 4225 TIDAK TUNTAS
28 Tria Syahputri 80 6400 TUNTAS
29 Vina Amanda 70 4900 TUNTAS
30 Wahyu Suryati Cahya 90 8100 TUNTAS
31 Sany 70 4900 TUNTAS
32 Cantika 80 6400 TUNTAS
33 Doni Saputra 65 4225 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2360 187800
Rata-rata 78.67
Standar Deviasi 8.60
Varians 74.02
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal dalam tes hasil belajar matematika siswa dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 70, berarti 23 siswa tersebut memperoleh nilai tes hasil belajar matematika sama dengan atau lebih dari nilai 70. Dan terdapat 6 siswa yang tidak mencapai nilai ketuntasan minimal dalam tes hasil belajar siswa yang berarti keenam siswa tersebut memperoleh nilai dibawah nilai ketuntasan minimal yaitu 70. Untuk menghitung rata-rata, seluruh nilai siswa dijumlahkan dan dibagi dengan banyaknya sampel yang ada. Dengan jumlah seluruh nilai siswa pada kelas eksperimen adalah 2360 dan jumlah sampel adalah 33 siswa siswa, sehingga diperoleh rata-rata pada kelas eksperimen adalah 78,67. Berdasarkan rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen yaitu 78,67 dan Standar Deviasi kelas eksperimen yaitu 8,60. Terdapat 6 siswa yang berada dikategori kemampuan rendah. Standar Deviasi = 78,67 – 8,60 = 70,07. Ini berarti keenam siswa tersebut memperoleh nilai kurang dari 70,07. Dan terdapat 4 siswa yang berada di kemampuan tinggi Standar Deviasi = 78,67 + 8,60 = 87,27. Yang berarti ketiga siswa tersebut memperoleh nilai lebih dari 87,27. Dan terdapat 23 siswa yang berada dikategori kemampuan sedang yaitu siswa yang memperoleh nilai berada di antara nilai kemampuan rendah dan kemampuan tinggi. Variansi pada hasil belajar siswa kelas eksperimen I adalah 74,02.
Makna dari hasil variansi adalah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan tatap muka pada kelas eksperimen I mempunyai nilai yang sangat beragam atau berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya, karena dapat kita lihat bahwa nilai variansi melebihi nilai tertinggi dari data di atas. Artinya semua siswa tidak memiliki kemampuan yang sama dalam tes hasil belajar matematika.
Standar deviasi yang diperoleh adalah 8,60 dengan nilai maksimum 90 dan nilai minimum 60 dengan Rentangan Nilai (Range) 35, banyak kelas 6 dan panjang interval kelas 6.
2) Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Daring (X2Y)
Hasil belajar siswa menggambar fungsi grafik trigonometri dengan indikator konsep fungsi Trigonometri dan menganalisis grafik fungsinya serta menentukan hubungan nilai fungsi Trigonometri dari sudut- sudut istimewa dan grafik fungsi y = sin x, grafik fungsi y = cos x dan grafik fungsi y = tan x. Pada kelas eksperimen II yang dibelajarkan dengan menggunakan daring menunjukkan bahwa nilai terendah
24 yang diperoleh siswa adalah 55 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan daring adalah sebagai berikut:
Tabel Data Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Daring(X2Y) sebagai Kelas Eksperimen II
No Nama Siswa Tes Hasil Belajar Keterangan
X2 X2^2
1 Afrieza Febrian 80 6400 TUNTAS
2 Budi Setiawan 80 6400 TUNTAS
3 Citra Dewi 80 6400 TUNTAS
4 Dila Guswani 85 7225 TUNTAS
5 Dimas Wahyudi 70 4900 TUNTAS
6 Dinda Tri Andani 65 4225 TIDAK TUNTAS
7 Doni Sofyan 70 4900 TUNTAS
8 Dwi Artika Sari 80 6400 TUNTAS
9 Erwin Ardiansyah 85 7225 TUNTAS
10 Erwita Dewi 75 5625 TUNTAS
11 Erik Sandi Prawita 65 4225 TIDAK TUNTAS
12 Ferdi Setiawan 65 4225 TIDAK TUNTAS
13 Irgi Fahreza Al-Haris 60 3600 TIDAK TUNTAS
14 Joko Setiawan 80 6400 TUNTAS
15 M.Reza Nasution 65 4225 TIDAK TUNTAS
16 M.Teguh Syarianto 75 5625 TUNTAS
17 M.Yunus Rifandi 85 7225 TUNTAS
18 Neldi Wandani 70 4900 TUNTAS
19 Nur Ardik 80 6400 TUNTAS
20 Pitriani Purba 75 5625 TUNTAS
21 Putri Sukma Dewi 75 5625 TUNTAS
22 Redi Pratama 80 6400 TUNTAS
23 Sabdan Al-Rasyid 85 7225 TUNTAS
24 Sri Rahayu 85 7225 TUNTAS
25 Tiara Salsa Nadila 70 4900 TUNTAS
26 Wijaya Wardana 55 3025 TIDAK TUNTAS
27 Yoga Laksamana 80 6400 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2020 152950
Rata-rata 74.81
Standar Deviasi 8.38
Varians 70.16
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal dalam tes hasil belajar matematika siswa dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 70, berarti 17 siswa tersebut memperoleh nilai tes hasil belajar
25 matematika sama dengan atau lebih dari nilai 70. Dan terdapat 6 siswa yang tidak mencapai nilai ketuntasan minimal dalam tes hasil belajar siswa yang berarti kelima siswa tersebut memperoleh nilai dibawah nilai ketuntasan minimal yaitu 70. Untuk menghitung rata-rata, seluruh nilai siswa dijumlahkan dan dibagi dengan banyaknya sampel yang ada. Dengan jumlah seluruh nilai siswa pada kelas eksperimen adalah 2020 dan jumlah sampel adalah 27 siswa siswa, sehingga diperoleh rata-rata pada kelas eksperimen II adalah 74,81. Berdasarkan rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen yaitu 74,81 dan Standar Deviasi kelas eksperimen yaitu 8,38. Terdapat 6 siswa yang berada dikategori kemampuan rendah - Standar Deviasi = 74,81 – 8,38
= 66,43. Ini berarti keenam siswa tersebut memperoleh nilai kurang dari 66,43. Dan terdapat 5 siswa yang berada di kemampuan tinggi Standar Deviasi = 74,81 + 8,38 = 83,19. Yang berarti kelima siswa tersebut memperoleh nilai lebih dari 83,19. Dan terdapat 16 siswa yang berada dikategori kemampuan sedang yaitu siswa yang memperoleh nilai berada di antara nilai kemampuan rendah dan kemampuan tinggi.
Variansi pada hasil belajar siswa kelas eksperimen II adalah 70,16. Makna dari hasil variansi adalah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Daring pada kelas eksperimen II mempunyai nilai yang sangat beragam atau berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya, karena dapat kita lihat bahwa nilai variansi melebihi nilai tertinggi dari data di atas. Artinya semua siswa tidak memiliki kemampuan yang sama dalam tes hasil belajar matematika. Standar deviasi yang diperoleh adalah 8,38 dengan nilai maksimum 85 dan nilai minimum 55 dengan Rentangan Nilai (Range) 30, banyak kelas 6 dan panjang interval kelas 6.
Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian eksperimen mengenai Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan tatap muka langsung dan Daring pada Materi Fungsi Trigonometri di Kelas X- MIPA-2 SMAN 12 Banda Aceh ini ditinjau dari penilaian tes hasil belajar matematika siswa dalam bentuk uraian pada materi Menggambar fungsi Grafik Trigonometri, menghasilkan nilai rata-rata dalam hitung tes hasil belajar siswa di kelas X-MIPA2 dan kelas X-MIPA1 dengan jumlah sampel yang berbeda. Tes belajar ditinjau dari metode yang diterapkan yaitu tatap muka dan Media Daring.
Penelitian yang dilakukan di SMAN 12 Banda Aceh ini melibatkan dua kelas yang dijadikan kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II. Untuk kelas Eksperimen I yang merupakan kelas X-MIPA2 yang diajarkan dengan tatap muka sedangkan untuk kelas Eksperimen II yang pada penelitian ini adalah kelas X-MIPA1 diajarkan dengan Media Daring. Setelah diberikan perlakuan kepada kedua kelas dengan model pembelajaran yang berbeda, maka selanjutnya diakhir pertemuan pada penelitian, siswa diberikan tes hasil belajar sebanyak 6 butir soal dalam bentuk uraian untuk mengetahui bagaimana hasil belajar kedua kelas tersebut setelah diberikan perlakuan model pembelajaran yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelas X-MIPA2 maupun X-MIPA1 diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen I yakni kelas X-MIPA2 yakni kelas dengan menggunakan tatap muka adalah 78,67 dan standar deviasi adalah 8,61 dan varians yaitu 86,81 sedangkan untuk kelas X-MIPA1 yang dijadikan sebagai kelas eksperimen II yang menggunakan Model Daring diperoleh nilai rata- rata siswa adalah diperoleh 74,81 , standar deviasi 8,36 dan varians 70,16.
26 Dari hasil tes belajar yang diberikan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas X-MIPA2 SMAN 12 Banda Aceh tahun pelajaran 2020-2021 dengan menggunakan tatap muka lebih baik dari hasil belajar siswa kelas X-M IPA1 SMA N 12 Banda Aceh tahun pelajaran 2020-2021 yang dibelajarkan dengan Media Daring.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang telah dirumuskan, serta berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan yaitu hasil belajar siswa yang diajarkan dengan tatap muka pada materi Fungsi Trigonometri di SMAN 12 Banda Aceh memperoleh nilai rata-rata 78,67. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Daring pada materi Fungsi Trigonometri di SMAN 12 Banda Aceh memperoleh nilai rata-rata 74,81. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan secara langsung dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Menggubakan Media belajar Daring terhadap hasil belajar siswa kelas X-MIPA2 dan X-MIPA1 Fungsi Trigonometri di SMAN 12 Banda Aceh. Dengan memperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan tatap muka langsung lebih baik dan lebih efektif dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Media Daring.
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, D. (2020). Dinamika pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19.
Berita Magelang.
C. L. Dillon and C. N. Gunawardena, “A framework for the evaluation of
telecommunications-based distance education,” in Selected papers from teh 17th World Congress of the International Council for Distance Education, 1995 Dienes, Z. P. (1969). Building up mathematics. Hutchinson Educational. Direktorat
Pembinaan, S. D., & Dasar, D. J. P. (2013).
E Mulyasa. 2010. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
_____________. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
https://bernasnews.com/mengoptimalkan-pembelajaran-matematika-dengan-metode- daring/
http://ekagurunesama,blogspot.com/2010/03-/10-keterampilan-guru.html,diakses tanggal 21/11/2011).
http//ardhana12.wordpress.com/-2009/01/indikator-keaktifansiswa-yang-dapat-dijadikan- penilaian-dalam-ptk-2, diakses tanggal 9/10/2011
Khan, M., Kazmi, S., Bashir, A., & Siddique, N. (2020). COVID-19 infection: Origin, transmission, and characteristics of human coronaviruses. Journal of Advanced Research, 24, 91–98. https://doi.org/10.1016/j.jare.2020.03.005
Li, T., Lu, H., & Zhang, W. (2020). Clinical observation and management of COVID- 19 patients. Emerging Microbes & Infections, 9(1), 687–690.
https://doi.org/10.1080/22221751.2020.1741327
Lin, Q., Zhao, S., Gao, D., Lou, Y., Yang, S., Musa, S. S., Wang, M. H., Cai, Y., Wang, W., Yang, L., & He, D. (2020). A conceptual model for the coronavirus disease 2019 (COVID-19) outbreak in Wuhan, China with individual reaction
27 and governmental action. International Journal of Infectious Diseases, 93, 211–
216. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.02.058
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sardiman A.M. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Grafindo Persada.
Saiful Sagala. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Wahyono, et.all, 2020, Guru profesional di masa pandemi COVID-19: Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring, Jurnal Pendidikan Profesi Guru, Universitas Muhamadiyah Malang, ISSN : 2723-0066.